KITAB SERIBU SATU GOMBAL

KITAB SERIBU SATU GOMBAL

Minggu, 27 Mei 2012

GOMBALMUKELO : Kembalikan Gombal Kepada Gombal

Tulisan Mbeling : Gombalmukelo, Kembalikan Gombal Kepada Gombal

Tulisan ini murni sebuah apologi pribadi saya, yang bukan siapa-siapa di dunia kata-kata ini. Dan murni tulisan suka-suka, tulisan mbeling, yang saya mulai di akhir tahun 2011. Sementara sejak 21 Maret 2012 saya mulai menggombal, yang sampai tanggal 10 Mei 2012 baru mencapai 500 gombal.

Gombal-menggombal, menurut saya, bukan akibat boomingnya acara OVJ dengan juru gombalnya si Andre Taulani, yang kemudian disusul acara-acara televisi lainnya hingga menjadi satu acara bernama  “Raja Gombal”. Melainkan, dalam kehidupan sehari-hari, gombal-menggombal sudah tidak bisa dihitung lagi banyak atau seringnya.

Janji akan begini-begitu, dan menjanjikan ini-itu, adalah satu hal yang amat sangat sering terjadi, baik melakukan (sebagai subyek) maupun sekadar korban janji (obyek penderita sampai obyek pelengkap penderita). Semuanya bermuara kepada kesenangan atau kenikmatan dambaan semua orang. Soal bukti alias realisasi, tidak perlu dipusingkan.

Gombal sama artinya dengan pepesan kosong dan kucing dalam karung. Jumlah pelaku gombal dan korban gombal memang belum pernah dikaji secara ilmiah. Belum juga ada lembaga survey yang melakukan penelitian mengenai gombal ini. Apakah karena tidak menarik, tidak ilmiah, tidak keren, ataukah memang merupakan sesama anggota penggombal.

Dalam segi kehidupan sebagian agama, penggombal yang pertama adalah setan atau iblis. Penggombal yang kedua adalah Hawa. Bahkan, ada sebagian orang menganggap bahwa para nabi bahkan Tuhan pun menggombal! Kalau sudah masuk ranah Tuhan, ini jelas sudah bahaya bagi kalangan pecinta Tuhan, meski tidak sedikit pecinta Tuhan pun menjual gombal ke mana-mana, termasuk menggombal (berjanji) kepada Tuhan.  

Dalam segi kehidupan sebagian keluarga, penggombal yang pertama adalah suami-istri. Berikutnya, antara orangtua dan anak. Gombal-menggombal terjadi begitu saja, dan seolah merupakan tradisi yang diwariskan turun-temurun. Dari orangtua yang memulai suatu tradisi gombal, semisal menjanjikan sesuatu kepada anak hanya demi si anak tidak merengek, merajuk atau kecewa lantas malas makan, belajar, dan lain-lain, lantas anak pun mulai menggombali orangtuanya.

Di dalam rumah pun telah tersusupi oleh penggombal dari luar. Media massa, media komunikasi, dan para tamu. Media massa selalu membanjiri rumah-rumah dengan gombal, baik melalui iklan maupun janji-janji orang di dalam media. Media komunikasi, misalnya ponsel dan internet, merupakan saluran gombal yang juga efektif dan akurat! Para tamu pun datang dengan bekal gombal. Tuan rumah bisa memakan gombal hingga mengalami kerugian, baik secara material maupun mental.

Di luar rumah atau dalam segi kehidupan sebagian sosial, bataliyon penggombal tak terhitung jumlahnya. Entah dalam lingkungan sekitar rumah, sekolah, tempat kerja, komunitas, partai politik, pemerintah, dan lain sebagainya. Kalau di dalam rumah saja sudah dibanjiri gombal, apalagi di luar rumah!

Gombal-gombal bertaburan seperti bintang di langit dan pasir di pantai. Gombal tidak pernah berhenti. Saban hari gombal terlahir di mana-mana, terkadang tanpa ada yang mengakui sebagai ‘ibu’-nya! Gombal dalam seni begitu. Lagu, puisi, pantun, dan lain-lain seringkali hanyalah sebuah gombal. Gombal dalam dunia kerja, iming-iming bos, janji-janji rekanan, dan lain-lain. Gombal dalam dunia sosial-politik berupa janji-janji, terlebih menjelang kampanye. Dan lain-lain, dan seterusnya.  Apakah sejatinya kehidupan ini hanyalah gombal?

Saya mengakui bahwa saya hidup di lautan bahkan samudera gombal. Dan, dengan tidak mengurangi penghargaan terhadap diri saya sendiri, saya mengakui bahwa saya juga seorang penggombal yang murni dan konsekuen! Saya adalah seorang penggombal sejati, meski sebenarnya pengakuan yang jujur ini sangat menikam hati sanubari saya sendiri. 

Salah satu bukti bahwa saya adalah seorang penggombal, adalah melalui status-status saya di jejaring sosial bernama fesbuk (Facebook). Saya jujur pada para teman-teman di fesbuk bahwa saya seorang penggombal. Dan dengan penuh keinginan untuk menggombali diri saya sendiri, saya ingin sebagian gombalmukelo itu menjadi sebuah buku bahkan semacam kitab.

Dengan hasrat menggombali diri saya sendiri dalam angan berupa sebuah buku, saya menjadi bersemangat untuk menuliskan gombalmukelo dalam status-status fesbuk saya. Sisi lainnya, saya menghindari diri saya dari jebakan “mengeluh” yang bisa terjerumus dalam kategori “melenguh” melalui status-status di akun fesbuk saya. Saya ingin menyemangati dan menghibur diri saya sendiri atas segala keluhan se-Indonesia raya yang saya baca dari status para pertemanan fesbuk saya bahkan dari keluhan seorang presiden Republik Indonesia. 

Kehidupan dan menghidupi kehidupan ini tidaklah ringan. Tidak ada kehidupan di dunia ini yang bebas dari masalah. Siapa pun pasti memiliki masalah, dan menjadi beban tersendiri. Saya juga bermasalah, baik sebagai pembuat masalah maupun korban atas masalah. Konyol, memang. Pelaku sekaligus korban! Ataukah mungkin, sejatinya kehidupan ini memiliki pisau bermata dua, dimana satu matanya mengarah pada diri sendiri?

Ya, saya harus bisa menghibur diri saya sendiri dengan apa yang bisa saya lakukan. Saya menikmati semua gombal yang saya buat untuk menyenangkan diri sendiri dari situasi apa pun dari dalam ataupun luar diri saya.  Ada orang yang berani membuang uangnya demi sebuah hiburan untuk menghibur diri. Ada juga orang yang membisniskan hiburan untuk, ujung-ujungnya, menghibur diri melalui keuntungan (profit) yang diterima melalui bisnisnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan atas penghiburan sudah termasuk dalam daftar kebutuhan primer manusia!

Yang semakin membuat saya terhibur atas kemanjuran khasiat gombal untuk diri saya sendiri dengan judul “Gombalmukelo”, ternyata sejak 21 Maret sampai 10 Mei 2012 saya sudah menghasilkan 500 gombalmukelo, walaupun hanya sebagian yang bermutu (Gombal bermutu? Kategori apa ini? Apa standar/kriterianya?).

Saya pun terheran-heran pada diri saya sendiri. Begitu setianya saya menggombal; begitu tekunnya saya menggombal; begitu konsistennya saya menggombal; begitu asyiknya saya menggombal, bisa menjadi 500 gombal! Hal ini tidak pernah terjadi ketika saya mencoba menulis puisi, esai, cerpen, dan pantun. Juga dalam membuat kartun, karikatur, desain arsitektur, desain kaos oblong, dan lain-lain, yang juga pernah saya tekuni dengan serius dan ‘berdarah-darah’.

Maka demikianlah apologi atau pledoi saya atas status-status atau tulisan gombalmukelo yang saya sengaja buat dengan sejujur-jujurnya. Gombalmukelo sejatinya adalah gombal belaka. Tidak ada niat untuk menggombali seseorang atau sebagian teman dalam daftar pertemanan saya. Saya bukan siapa-siapa yang pantas untuk menggombali teman-teman fesbuk saya. Tokoh “Adik” yang saya ciptakan merupakan “tokoh imajiner” untuk menghidupkan dan menyemangati saya dalam menggombal.

***
11 Mei 2012, Gunung Pasir, Handil, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Refleksi sekaligus refreshing dari garis-garis

GOMBALMUKELO JILID III (Ayat 401 s/d 600)

401
***   
- ,”Akhirnya... datang juga si Adik membawa sebungkus cinta untuk Abang setelah sekian gerhana matahari jiwa melanda hari-hari Abang.”

+ ,”Ini ikan asin, Bang.”

- ,”Alamak! Tapi, biarpun cinta Adik berasa asin, tetaplah diharap-harapkan oleh hati Abang yang miskin kasih sayang Adik.”

***
gombalmukelo


402
***
 + ,”Masih berhamburan perempuan di dunia ini, tapi kenapa Abang memilih Adik?”

- ,”Karena Abang menemukan sebutir mutiara di antara hamburan butir kelereng, Dik.”

***
gombalmukelo


403
***
+ , “Bang, Adik penasaran, kenapa bintang-bintang senantiasa berkedip ya?”

- ,”Itulah, Dik, karena begitu cantiknya Adik dari pagi sampai malam, bintang-bintang pun berkedip-kedip, menggodai Adik.”

***
gombalmukelo

Terima kasih idenya, Bu Rosidah Rasyid


404
***
+  ,”Abang percaya, nggak; saking niatnya meraup keuntungan banyak, tahu mentah saja diberi formalin agar awet sekian hari sebelum akhirnya dibeli, Bang.”

- ,”Adik percaya, nggak; saking niatnya meraih cinta Adik seutuhnya, Abang selalu melumuri balsem rindu di sekujur cinta Abang agar terjaga mutu dan awet sampai akhir hayat Abang, Dik.”

***
gombalmukelo


405
***
- ,”Tumben, hari ini Adik murung?”

+ ,”Lagi merenung, Bang. Tadi pagi Adik melihat seorang bapak memikul kursi kayu panjang, dan dijajakan keliling kompleks. Sampai saat ini belum laku juga. Kebetulan Adik belum punya uang. Begitu berat perjuangan demi pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga ya, Bang?”

- ,”Ya, ya, ya. Mirip dengan Abang. Saban hari sejak lama Abang memikul sekarung cinta Abang untuk Adik seorang, tapi sampai hari ini Adik tidak meliriknya. Padahal cinta Abang benar-benar gratis dan tanpa syarat. Ya, ya, ya... Beginilah beratnya perjuangan demi pertautan cinta yang murni dan konsekuen itu, Dik.”

 ***
gombalmukelo


406
***
+ ,”Dari pagi hingga berjumpa pagi lalu-lintas di kota ini tidak pernah lengang ya, Bang?”

- ,”Lalu-lintas pesona perempuan di dunia ini pun tidak pernah berhenti. Hanya pesona Adik yang sudi mampir di hati Abang.”

***
gombalmukelo


407
***
+ ,”Di tempat kerja Abang, banyak, nggak, karyawan perempuannya yang masih muda dan lajang?”

- ,”Banyak, Dik. Lebih dari sepuluh orang.”

+ ,”Nah, kenapa Abang malah naksir Adik, memuja-muji Adik, mencintai Adik, dan seterusnya?”

- ,”Coba Adik tanyakan pada diri Adik sendiri karena Abang tidak bisa lagi menjelaskannya dengan kata-kata, garis-garis, isyarat-isyarat, dan lain sebagainya.”

***
gombalmukelo


408
***
+ ,”Kertas formulir untuk apa ini, Bang? Duuuh, foto-foto Adik diobrak-abrik!”

- ,”Ssst... tenang saja. Abang mau mengajukan sertifikasi untuk kecantikan Adik. Yah, walaupun Abang tidak peduli kalo pemerintah tidak mengakui kecantikan Adik.”

***
gombalmukelo


409
***
+ ,”Gombalnya Abang ini sebanyak bintang di langit dan pasir di laut ya, Bang?”

- ,”Tapi hanya satu yang bukan gombal, dan itu sudah tersimpan di hati Adik. Ya, kan?”

***
gombalmukelo


410
***
+ ,”Memang nggak enak kalo dicuekin ya, Bang.”

- ,”Abang juga begitu. Adik cuekin melulu. Padahal Abang sudah mati-matian mendekati Adik, menyapa Adik, tersenyum pada Adik.”

***
gombalmukelo


411
***
+ ,”Banyak jalan rusak ya, Bang. Mutu kelas III, dilindas kendaraan berton-ton saban menit. Duh, kapan ya bisa mulus lagi kayak sedia kala?”

- ,”Hati Abang pun kayaknya bakal rusak karena dilalui pesona Adik yang berton-ton beratnya. Duh, kapan ya Adik sudi menjadi kekasih Abang sehingga hati Abang bisa pulih seperti sedia kala?”

***
gombalmukelo


412
***
+ ,”Bang, tanggal satu Mei ini, kan, Hari Buruh Sedunia. Kok Abang malah mendatangi Adik, bukannya turun bersama kawan-kawan Abang untuk unjuk rasa atau menyatakan sikap buruh? Kan Abang juga buruh, bahkan kuli.”

- ,”Sssst... Adik jangan bilang ke siapa-siapa, Abang membelot.”

+ ,”Payah Abang nih! Tidak setia kawan itu namanya!”

- ,”Sejak jumpa Adik, Abang langsung kehilangan ciri keburuhan Abang. Abang milih jadi pecinta, Dik. Memang tidak setia kawan tapi Abang pasti setia kawin, Dik.”

***
 gombalmukelo


413
***
+ ,”Sebagai kuli dengan upah yang jauh dari standar wajar, kenapa Abang nekat mencintai Adik? Biaya hidup berkeluarga itu tidak sedikit lho, Bang. Gaji Abang bisa kewalahan tuh untuk menghidupi Adik.”

- ,”Dik, begini. Kalo Adik membalas cinta Abang, dan menyadari hakikat hidup sejati dan cinta yang murni dan konsekuen, upah atau gaji bukan masalah. Upah bisa dihitung tapi rejeki, siapa tahu? Cinta murni dan konsekuen bisa menjadi rekening rejeki, Dik.”  

***
gombalmukelo


414
***
- ,”Bapaknya Adik guru ya?”

+ ,”Bukan, Bang.”

- ,”Ah, rasa-rasanya Abang ingin ngajak Adik kursus bersama untuk belajar menyatukan pemahaman tentang satu cinta, satu rindu, dan satu tujuan bercinta.”

***
gombalmukelo


415
***
- ,”Adik bekerja di bagian penerima tamu ya?”

+ ,”Abang lagi main tebak-tebakan kayak di OVJ itu ya? Ya jelas bukan, Bang.”

- ,”Tapi senyumnya Adik melebihi  para penerima tamu di kantor-kantor, hotel-hotel, dan lain-lain. Senyum yang tulus, bukan senyumnya vulus.”

***
gombalmukelo


416
***
- ,”Waktu flesdis pertama muncul, harganya mahal banget dibanding sekarang, Dik. Untuk yang seratus delapan belas mega saja, harganya seratus ribu rupiah. Kini, yang delapan giga alias delapan ribu mega, harganya hanya delapan puluhan ribu rupiah.”

+ ,”Wajarlah, Bang. Peralihan dari disket yang cuma bisa menampung enam mega menjadi flesdis yang lebih dari seratus mega bait. Yang masih memegang rekor, ya hardis luar, Bang.”

- ,”Tapi semua itu kalah dengan ingatan Abang yang bisa menampung segala tentang kita, yang entah berapa ribu gigabait karena kisah kita masih sepanjang putaran bumi ini, Dik.”

***
gombalmukelo


417
***
+ ,”Kalo Adik amati diri Abang, waktu SMP dan SMA Abang pasti bandel, bahkan bandelnya nggak ketulungan deh.”

- ,”Jelas, Dik. Sampai kini Abang bandel, dan tetap bandel untuk terus mengharapkan balasan cinta Adik hingga hidup penuh cinta dengan Adik.”

***
gombalmukelo


418
***
+ ,”Bang, kalo cowok melihat, eh, menilai cewek, pasti yang pertama adalah fisiknya. Beda dengan cewek. Cewek lebih cenderung pada karakter si cowok, ‘ini cowok pola pikirnya bagus, nggak; ini cowok penyabar, nggak; ini cowok asyik bergaul, nggak; ini cowok bisa diandalkan, nggak; dan lain-lain’. Lebih ke arah non fisik, Bang. Kalo Abang pribadi, gimana?”

- ,”Abang punya mata masih normal dan realistis, Dik. Jelas Abang menilai pertama dari fisik. Biarpun cantik kayak ratu bidadari, tapi kalau itu hanya hantu gentayangan atau cuma bisa ditonton di layar kaca, ya mana mungkin Abang mau, Dik. Makanya Abang pilih Adik saja. Sudah cantik, baik pula!”

***
gombalmukelo


419
***
+ ,”Menurut Abang, pacaran jarak jauh lewat internet itu gimana?”

- ,”Jarak jauh ataukah jarak dekat, yang terpenting hanyalah cinta, Dik. Walaupun dekat dengan Agnes Monika, tapi tanpa satu kesepakatan rasa atau satu tujuan cinta, ya nggak mungkin pacaran. Jadi, bagaimana, Dik? Kita sudah dekat, Abang sangat menantikan kata sepakat. Cepat atau lambat, semoga waktunya tepat.”

***
gombalmukelo


420
***
+ ,”Bang, jenis-jenis buaya itu banyak ya. Ada buaya darat, buaya laut, dan buaya udara.”

- ,”Kalo buaya darat, Abang tahu. Tapi buaya laut dan udara, julukan ini Abang tahu sekarang dari Adik.”

+ ,”Abang kurang wawasan. Buaya laut itu, ya biasanya pelaut. Buaya udara, ya biasanya pilot atau pengguna internet . Kalo Abang, jenis buaya apa?”

- ,”Abang, kan, manusia, laki-laki, Dik. Masak sih Abang harus pinjam rok atau daster Adik untuk jadi Bu Aya. Nah, kalo jadi ayah, Adik jadilah ibu untuk anak-anak Abang kelak.”

***
gombalmukelo


421
***
+ ,”Bang, makin hari berita-berita di media memperlihatkan kondisi pengelolaan bangsa ini kian nggak beres ya. Legislatif, eksekutif, yudikatif...”

- ,”Abang nggak tahu lagi kondisinya, Dik. Fokus Abang hanyalah usaha mendapatkan cinta Adik. Terserah bangsa ini mau dibawa ke mana, asalkan tidak terjadi seperti lirik lagu ‘mau dibawa ke mana, hubungan kita’. Mari kita jadikan cinta sebagai pengelola hubungan kita, Dik.”

***
gombalmukelo


422
***
+ ,”Eh, Abang. Tumben makan siang di warung kecil ini juga.”

- ,”Lho, Adik makan di sini. Waduh, kalo tahu Adik makan di sini sejak jaman purba dulu, pasti Abang sudah jadi pelanggan tetap di sini.”

+ ,”Ah, Abang, kelaparan masih juga menggombal. Sana, Abang pilih dulu, menunya apa.”

- ,”Tadi Abang lihat, menunya... kayaknya kalah sedap dibanding bibir Adik.”

***
gombalmukelo


423
***
- ,”Hidup kok lebih besar pasak daripada tiang.”

+ ,”Kenapa, Bang? Boros lantas tekor?”

- ,”Nggak sih. Cuma, selama ini lebih banyak rayuan Abang deh, daripada mendapatkan imbalan cinta dari Adik.”

***
gombalmukelo


424
***
- ,”Mencari batik sampai ke pasar Subang.”

+ ,”Ah, Abang, kenapa juga sampai sana. Apa tidak ada di pasar sekitar tempat tinggal Abang?”

- ,”Abang mau berpantun kilat alias karmina sejenak, Dik. Itu tadi sampirannya.”

+ ,”Okelah, Bang. Silakan dilanjut ke isinya.”

- ,”Adik cantik, kapankah membalas cinta Abang?”

***
gombalmukelo


425
***
+ ,”Selama hampir tiga tahun ini paket Abang lenyap di kantor pos ya?”

- ,”Iya. Kantor pos dan gombal.”

+ ,”Hi hi hi hi... Kalah dong gombalnya Abang? Jadi malu nih...”

- ,”Biar kalah, asalkan Adik tetap sudi memberi hati Adik untuk Abang.”

***
gombalmukelo


426
***
+ ,”Bang, tadi ada yang mengirimkan puisi cinta untuk Adik. Duuuh, bahasanya, Bang... Kata-katanya, Bang...”

- ,” Hati-hati, Dik. Satu kata puisi itu jutaan makna. Adik bisa salah paham. Dia memuji, padahal menghina. Untuk menolak saja, berputar-putar dari Ancol, Bunaken, Raja Ampat, Parai Tenggiri, Senggigi, pulau Komodo, Borobudur, Ubud, dan lain-lain. Kalo Abang sih langsung saja. Satu makna, yaitu cinta. Cinta bilang cinta. Tidak cinta, Abang tetap mencintai Adik.”

***
gombalmukelo


427
***
+ ,"Dari mana, Bang, lepas tengah malam baru muncul? Mau ronda?"

- ,"Ya, Dik, Abang mau merondai hati Adik."

***
gombalmukelo


428
***
+ ,"Ada mantan menteri. Adakah mantan penyair, Bang?"

- ,"Ada ataukah tidak, yang jelas bahwa Adik juga kelak bisa jadi mantan pacar Abang setelah menjadi istri Abang."

***
gombalmukelo


429
***
+ ,"Bang, menyukai sesama jenis atau percintaan sesama jenis itu normal, nggak sih?"

- ,"Normal, Dik. Contohnya, Abang sangat menyukai Adik. Kita masih sesama jenis, yakni jenis manusia. Percintaan beda jenis, itu yang nggak normal. Misalnya percintaan jenis manusia dan jenis jin, jenis manusia dan jenis tanaman, dan lain-lain."

***
gombalmukelo


430
***
+ ,"Keluar alias risain dari tempat kerja tapi pekerjaan belum usai, gimana menurut Abang? Apakah ada hubungannya dengan cinta?"

- ,"Adik nyindir Abang ya?"

+ ,"Lho, Abang begitu juga? Ha ha ha ha..."

- ,"Sebenarnya risain itu sama dengan putus perjuangan cinta sebelum waktunya. Artinya, memang tidak mencintai. Seperti usaha Abang yang belum jelas pada akhirnya kelak Adik dipinang siapa. Seharusnya Abang pantang berhenti sebelum ada janur melengkung di depan rumah Adik dan Adik bersanding dengan laki-laki lain."

+ ,"Berarti Abang menunggu Adik dilamar laki-laki lain?"

- ,"Tentu tidak! Perjuangan belum sampai merdeka. Dengan semangat Empat Lima, Abang harus merebut Adik dari penjajahan asing!"

***
gombalmukelo


431
***
+ ,”Risain itu, kan, banyak sebabnya. Salah satunya, karena mendapatkan tempat dan bayaran lebih bagus. Juga panjang perjalanan kariernya. Itu positif ataukah negatif, Bang?”

- ,”Kalo positif, berarti hamil. Kalo negatif, berarti tidak hamil. Adik sudah positif? Betapa hancur-lebur hati Abang, Dik!”

***
gombalmukelo


432
***
- ,”Abang dapat kabar dari burung layang-layang, Adik mau risain ya?”

+ ,”Iya, Bang.”

- ,”Kenapa?”

+ ,”Ada tawaran yang lebih menarik dan menggiurkan. Pokoknya, tempat kerja yang baru lebih baiklah.”

- ,”Godaan selalu ada. Iming-iming selalu hilir-mudik. Seperti juga cinta. Ketika ada laki-laki lain yang lebih dari Abang, Adik akan segera pergi. Tapi kalo ada yang lebih dari Adik, itu pasti berita dari burung layang-layang. Abang sih tidak akan ke lain hati, Dik. Apa pun kelebihan Adik, tetap Abang cintai.”

***
 gombalmukelo


433
***
+ ,”Abang pasti menggombal untuk banyak perempuan juga, kan? Hayo, jujur saja, Bang.”

-  ,”Jangankan untuk banyak atau dua perempuan, lha wong menggombali Adik seorang saja Abang belum mendapat kepastian cinta!”

***
gombalmukelo


434
***
+ ,"Abang mencintai kelebihan Adik, apakah Abang tidak mencintai kekurangan Adik?"

- ,"Semua orang pasti punya kekurangan. Tapi kalo kelebihan, di bawah kolong langit ini mana ada perempuan lain yang memiliki kelebihan seperti Adik?"

***
gombalmukelo


435
***
+ ,"Kalo di antara pembaca gombal Abang ini ada beberapa perempuan yang jatuh cinta lantas mengejar cinta Abang, bagaimana tanggung jawab Abang?"

- ,"Ibarat pohon jambu di pakarangan rumah Abang. Suatu saat ada yang mengambil buah jambu lalu menyantapnya tapi kemudian sakit perut, apakah Abang harus bertanggung jawab? Tapi kalo Adik yang mengambil jambu itu, Abang berani jamin, Adik tidak akan sakit perut, tapi sebaliknya, menyehatkan dan bikin ketagihan."

***
gombalmukelo


436
***
+ ,”Tidak lelahkah Abang menggombali Adik?”

- ,”Tidak lelahkah Adik mendiamkan uluran cinta Abang?”

***
gombalmukelo


437
***
+ ,”Kalo Adik menerima uluran cinta Abang, bagaimana selanjutnya?”

- ,”Selanjutnya, berikanlah cinta Adik untuk Abang.”

+ ,”Cuma begitu saja?”

- ,”Kalo Adik mau memberikan tambahannya, Abang pasti menerimanya dengan senang hati!”

***
gombalmukelo


438
***
+ ,”Dalam satu hari, kalo Adik hitung, Abang memuji-muji, memuja-muja dan menyatakan cinta pada Adik sebanyak sembilan sampai sepuluh kali. Adik curiga, jangan-jangan ini benar-benar gombal.”

- ,”Kalo satu hari satu kali Abang menghina Adik, bagaimana?”

+ ,”Jelas nggak mau dong, Bang!”

- ,”Ya, ya, ya... Saban hari Abang hanya ingin memberikan apa yang selalu menyenangkan bagi Adik.”

***
gombalmukelo


439
***
+ ,"Duduk lama-lama dekat Abang, Adik jadi kesemutan nih."

- ,"Karena Adik terlalu manis."

***
gombalmukelo


440
***
+ ,”Abang dari tadi melihat langit, meminta wangsitkah selagi malam Jumat nan keramat ini?”

- ,”Memastikan wangsit untuk masa depan cinta Abang pada Adik yang tergantung di awang-awang, sebab Adik masih menyembunyikan impian indah Abang.”

***
gombalmukelo


441
***
+ ,”Sportivitas dalam bercinta, adakah, Bang?”

- ,”Ada! Contohnya Abang, selalu mengejar-ngejar cinta Adik.”

***
gombalmukelo


442
***
+ ,”Adik pernah baca tulisan seorang kawan Abang, bahwa Abang pernah gila. Benarkah, Bang?”

- ,”Ya, sebelum berjumpa Adik. Bagi Abang, Adiklah dokter jiwa yang paling hebat sedunia! Dokter jiwa lainnya? Ah, gombal semua itu. Kini Abang sudah pulih, kembali ke sediakala, karena Adik telah mengembalikan seluruh jiwa Abang yang berantakan. Kalo nanti Adik meninggalkan Abang, pastilah kambuh bahkan lebih parah kegilaan Abang.”

***
gombalmukelo



443
***
- ,”Cinta, adalah, kenangan...”

+ ,”Duuuh, yang lagi nyanyi lagu kenangan untuk mengenang cinta usangnya...”

- ,”Ya, mengenang kepercumaan cinta usang demi menjunjung tinggi cinta sekarang, yaitu cinta pada Adik, yang tak lekang serta tak lapuk hingga matahari tidak bersinar lagi selamanya.”

***
gombalmukelo


444
***
+ ,”Kalo Abang dapat hadiah rumah mewah, mobil mewah, tabungan milyaran rupiah, tiket keliling dunia, jaminan kesehatan berkelas presiden seumur hidup di rumah sakit internasional, dan segala kemewahan, bagaimana tanggapan Abang?”

- ,”Dik, janganlah hadiah serba wah itu melingkupi Abang. Harapan Abang hanyalah Adik seorang. Hadiah termewah, termegah, terbugar, dan terbesar semua itu tidaklah mampu melebihi anugerah mendapatkan Adik. Adiklah anugerah tiada tanding dan tiada banding bagi seluruh hirupan napas Abang.”

***
gombalmukelo


445
***
- ,”Dik, Abang naksir Adik.”

+ ,”Bang, Adik tidak naksir Abang.”

- ,”Dik, Abang tidak naksir Adik.”

+ ,”Bang, Adik naksir Abang.”

- ,”Terpujilah alam semesta raya!”

***
gombalmukelo


446
***
+ ,”Dari tadi Adik lihat, Abang celingak-celinguk dari rak ke rak lainnya. Sebenarnya Abang mau beli apa sih?”

- ,”Kalo di rak ada terpajang cinta Adik, Abang akan borong sampai ke gudangnya sekalian. Biarlah Abang melarat kuadrat, asalkan seluruh cinta Adik bisa Abang dekap erat!”

***
gombalmukelo


447
***
+ ,”Bang, belilah shampoo atau tonik yang manjur untuk menumbuhkan rambut depan Abang itu.”

- ,”Abang mau cari shampoo yang dapat menumbuhkan cinta Adik untuk Abang dalam benak Adik.”

***
gombalmukelo


448
***
- ,”Sebagian orang membuang waktu secara percuma untuk sesuatu yang sia-sia.”

+ ,”Sedang menyesali dirikah lantaran membuang waktu hanya untuk menggombali Adik? Makanya, Bang, pikirkan masa depan, dan bekerja baik-baik untuk masa depan.”

- ,”Justru Adiklah masa depan Abang.”

***
gombalmukelo


449
***
+ ,”Pepatah kuno bilang, ‘Rumput tetangga lebih hijau’. Kalo menurut Abang, bagaimana pepatah itu?”

- ,”Itu jelas kuno. Lahan masih seabrek-abrek. Wajar bicara soal rumput. Kalo kini, konblok tetangga lebih rapi. Kalo versi Abang, sehijau-hijaunya rumput, serapi-rapinya konblok, ataupun seasri-asrinya taman tetangga, kebun Adik tetap paling subur.”

***
gombalmukelo


450
***
+ ,”Kecantikan dan rambut indah itu berhubungan erat ya, Bang?”

- ,”Ya, kecantikan tiada arti tanpa rambut indah. Rambut indah tiada arti tanpa kecantikan. Begitu kata Warkop DKI. Kata Abang, kecantikan ratu kecantikan beserta rambutnya yang indah tiada arti ketika diadu dengan kecantikan dan keindahan rambut Adik.”

***
gombalmukelo


451
***
+ ,”Abang mulai suka becermin. Hayooo... mulai genit.”

- ,”Dik, pesona fisik itu fana. Sekian waktu pasti sirna.”

+ ,”Kecantikan Adik juga begitu ya, Bang?”

- ,”Tidak mungkin. Tapi keburukmukaan Abang pastilah sirna, berganti ganteng. Kita akan disebut jodoh.”

***
gombalmukelo


452
***
+ ,”Bang, siapa sih yang pertama kali menyalakan obor PERTAMINA di jalan Minyak Balikpapan itu?”

- ,”Namanya Mathilda.”

+ ,”Cantikkah dia?”

_ ,”Biarpun cantik dan bisa menyalakan obor itu, Adiklah yang paling cantik dan telah menyalakan cinta di bilik hati Abang yang tersembunyi dari pipa-pipa hisap PERTAMINA.”

***
gombalmukelo


453
***
+ ,”Kalo Abang memang serius mencintai dan hendak meminang Adik, nasehat tetua Bangka bilang, ‘Pacak-pacaklah Abang ngambik ati makku’. Bisa-bisalah Abang ngambil hati ibunya Adik.”

- ,”Bagi Abang, yang terpenting adalah mengambil hati dan cinta Adik. Belum juga mendapatkan itu, masak sih sudah harus mengambil hati ibunya Adik. Abang tidak rakus, Dik.”

***
gombalmukelo


454
***
+ ,”Bang, Adik sudah ngantuk nih.”

- ,”Tidurlah, Dik. Pakailah bantal cinta dan selimut rindu Abang agar esok pagi kecantikan Adik memancar lebih cerlang dari surya timur.”

***
gombalmukelo


455
***
+ ,”Bang, jangan membuang sampah sembarang dong.”

- ,”Cinta Abang memang sampah, Dik. Sudikah Adik menampung cinta Abang dan merawatnya?”

***
gombalmukelo


456
***
+ ,”Bang, nanti pulangnya kita jangan lewat gang itu ya?”

- ,”Kenapa, Dik?”

+ ,”Banyak cowok yang suka menggoda Adik.”

- ,”Begitulah risiko jadi perempuan cantik, Dik. Kalo Abang lewat situ, sama sekali tidak ada cowok yang menggoda Abang. Mungkin beginilah risiko orang jelek ya, Dik.”

***
gombalmukelo


457
***
+ ,”Minggu dini hari atau jam tiga lewat sepuluh waktu Kaltim, akan terjadi Supermoon, Bang! Apakah ini dampak kedatangan SUJU alias Super Junior ya, Bang?”

- ,”Waduh, Abang ketinggalan berita nih, Dik.”

+ ,”Ah, Abang, makin nggak gaul aja!”

- ,”Karena Abang sudah bahagia bergaul dengan Adik.”

***
gombalmukelo


458
***
- ,”Dik, Abang sampai kini heran, mau-maunya orang makan makanan yang merepotkan.”

+ ,”Makan apa itu, Bang?”

- ,”Kuaci, Dik.”

+ ,”Pantesan Abang tidak pernah satu kali pun membeli kuaci. Abang suka repot apa?”

- ,”Abang lebih suka merepotkan diri dengan mendekati Adik karena Adik jauh lebih asyik daripada segudang kuaci.”

***
gombalmukelo


459
***
+ ,”Sayang sekali, awan gelap sedang membendung aksi supermoon, Bang.”

- ,”Bukan, Dik! Supermoon sembunyi karena takut bertatapan dengan pesona Adik.”

***
gombalmukelo


460
***
+ ,”Bang, bulan depan ada acara seminar tentang motivasi. Pembicaranya adalah seorang motivator tersohor. Abang mau ikut ke acara itu, nggak?”

- ,”Selama ini, bagi Abang, motivator terhebat di dunia ini adalah Adik. Dalam diam pun Adik sudah memberi motivasi bagi Abang untuk tetap percaya pada keindahan cinta.”

***
gombalmukelo


461
***
- ,”Dik, coba senyum lagi.”

+ ,”Ah, Abang, nggodain terus.”

- ,”Naaaah! Gitu dong. Senyum. Pasalnya, setiap Adik tersenyum, seketika hidup ini jadi begitu indah, begitu menyenangkan, dan semua masalah berat pun jadi ringan dan menyenangkan untuk diselesaikan.”

***
gombalmukelo


462
***
+ ,”Adik mandi dulu ya, Bang.”

- ,”Nggak usah mandi, Dik. Aroma Adik jauh lebih manjur daripada segala aroma terapi!”

***
gombalmukelo


463 
***
+ ,”Banyak orang suka mencari nama ya, Bang.”

- ,”Mereka lupa akte kelahiran mereka di mana. Tapi nama Adik sudah terpatri dan termaterai dalam jiwa Abang.”

***
gombalmukelo


464
***
+ ,”Tidak sedikit orang mencari muka, Bang. Tapi di mana ya hilangnya muka mereka?”

- ,”Abang sudah bersyukur, selalu bertatapan muka dengan Adik.”

***
gombalmukelo


465
***
+ ,”Abang suka bekerja di balik layar ataukah di depan layar?”

- ,”Abang bukan dalang wayangan, Dik. Abang paling suka bekerja berdua Adik.”

***
gombalmukelo


466
***
- ,”Dengan mata elang, mata manusia, dan mata katak. Lalu, Utara-Selatan, Timur-Barat...”

+ ,”Apaan sih, Bang?”

- ,”Dari perspektif manapun, Adik tetap cantik!”

***
gombalmukelo


467
***
+ ,”Bang, kenyataan hidup ini tidaklah seindah gombal-gombal Abang.”

- ,”Kenyataan hidup Abang selalu indah selama ada Adik dalam keseharian Abang.”

***
gombalmukelo


468
***
- ,”Kesabaran selalu diuji dalam hidup ini.”

+ ,”Ya, Bang. Orang sabar selalu disayangi Tuhan.”

- ,”Abang juga mau disayangi Adik yang baik, cantik, cerdas dan cermat ini.”

***
gombalmukelo


469
***
- ,”Kuda yang paling mewah, apa, Dik?”

+ ,”Ferari, Bang.”

- ,”Bagi Abang, kuda yang paling mewah itu adalah kuda-patkan hati dan cinta Adik.”

***
gombalmukelo


470
***
+ ,”Bang, Adik mohon, jangan terlalu mengharapkan cinta Adik.”

- ,”Dik, Abang berharap diri Abang tidak berhenti mengharapkan uluran cinta Adik yang super itu.”

***
gombalmukelo


471
***
+ ,”Bang, kenapa ya orang baik itu selalu cepat meninggal dunia?”

- ,”Tidak selalu begitu, Dik. Adik yang baik dan cantik ini tidak akan pergi secepatnya karena belum sepenuhnya menikmati cinta dan rindu Abang.”

***
gombalmukelo


472
***
+ ,”The time is money, Bang.”

- ,”The time is love, Dik.”

+ ,”Tapi, uang, kan, sangat penting bagi hidup di dunia, Bang?”

- ,”Iya. Tapi, bukan berarti uang untuk membeli atau membayar cinta. Ada ataukah bokek, Abang tetap mencintai Adik dan berharap balasan cinta Adik. Adik berduit ataukah melarat, Abang tetap cinta. Dengan semangat cinta, Abang selalu berusaha bekerja sebaik-baiknya, mendapat uang, dan berani menafkahi Adik sebagai salah satu bukti cinta Abang pada Adik. Cinta adalah jiwa kehidupan, sedangkan uang hanyalah alat. Cinta dibuktikan tidak hanya dengan uang. Adik bukan pelacur tetapi manusia terbaik, tercantik, dan termahal bagi Abang sepanjang masa.”

***
gombalmukelo


473
***
+ ,”Bang, hampir seluruh tambang dunia, adanya di Indonesia ya? Kaya sekali Indonesia ya, Bang?”

- ,”Entahlah, Dik. Indonesia kaya, Abang tidak juga kaya. Abang hanya kaya cinta, Dik. Cinta itu mineral yang tidak pernah habis dalam diri Abang untuk Adik. Dan tidak berdampak sistemik.”

***
gombalmukelo


474
***
- ,”Apa ya, Dik, asyiknya berwisata ke tempat-tempat paling eksotik, paling keren, dan paling heboh?”

+ ,”Makanya, Bang, menabunglah banyak-banyak. Cari info mengenai tempat-tempat wisata yang serba paling itu. Nanti Abang bisa merasakan sendiri asyiknya.”

- ,”Bagi Abang, justru Adiklah tujuan wisata Abang. Paling mantap sedunia, Dik!”

***
gombalmukelo


475
***
+ ,”Bang, Adik pernah kenal cowok, terus ngomongnya selalu membawa-bawa ayat-ayat langit dan nama Tuhan, ujung-ujungnya dia bilang suka ama Adik. Tapi Adik pada dasarnya nggak suka ama cowok itu, ya Adik tolak.”

- ,”Cowok yang begitu saja sudah suka ama Adik, apalagi Abang yang bobrok ini, Dik!”

***
gombalmukelo


476
***
+ ,”Keluarga Syahrini, Bang, punya tradisi mas kawin mobil mewah!”

- ,”Kasihan ya, Dik. Mereka biasa hidup miskin jiwa-raga. Baru mobil mewah saja sudah bahagia.”

+ ,”Abang juga miskin, bahkan melarat. Kok sinis begitu?”

- ,”Miskin secara materi, Dik, secara kelihatan. Tapi dalam hati Abang sudah kaya-raya dan amat sangat berbahagia karena ada Adik yang cantik jelita. Adiklah harta tiada terkira bagi hidup Abang.”

***
gombalmukelo


477
***
- ,”Perkenalkan, ini kendaraan andalan Abang.”

+ ,”Ha ha ha ha... gerobak yang biasa dipakai orang Dinas Kebersihan Kota, kok Abang anggap kendaraan andalan, Bang?”

- ,”Iya dong, Dik. Abang mau memakainya untuk membersihkan Adik dari rayuan gombal para pria.”

***
gombalmukelo


478
***
+ ,”Adik sering ketawa sendiri kalo Abang menggombali Adik.”

- ,”Kenapa begitu, Dik?”

+ ,”Asli, kelihatan banget Abang dari udik. Gombalnya kampungan!”

- ,”Karena itulah Abang suka ama Adik, orang kota. Paham banget soal kemajuan dan modern. Kalo Abang cuma suka ama perempuan kampung, kapan Abang bisa maju dan tidak memalukan leluhur Abang, Dik?”

***
gombalmukelo


479
***
- ,”Ternyata mbah Google bukanlah mesin pencari yang canggih!”

+ ,”Abang mencari situs apa sih? Yang plus-plus, ataukah yang hush-hush?”

- ,”Mencari cinta Adik, di mana Adik sembunyikan.”

***
gombalmukelo


480
***
+ ,”Aneka minuman ringan sudah menunggu uluran tangan Abang. Sama sekali belum Abang sentuh. Adakah yang kurang?”

- ,”Abang dahaga cinta Adik. Abang ingin menenggak kerinduan Adik pada Abang.”

***
gombalmukelo


481
***
+ ,”Bang, selagi usia produktif dan ekonomi masih semrawut, cobalah kerja apa, gitu. Ngutang sana, ngutang sini. Makan hanya hari Senin dan Kamis. Itu, pun, habis makan langsung ngabur.”

- ,”Abang sudah kaya-raya, untuk apa kerja, Dik?”

+ ,”Kaya-raya?”

- ,”Abang sudah kaya-raya karena memiliki Adik.”

***
gombalmukelo
(ini asli gombal gembel!)


482
***
- ,”Sudah sekian purnama, Abang berkelana, tidak jua mendapatkan.”

+ ,”Jadi pemulung gitu saja, kok bilang berkelana sih, Bang?”

- ,”Iya, berkelana memulung cinta Adik tapi tidak juga dapat.”
***
gombalmukelo


483
***
+ ,”Suap disebut rejeki. Malak lewat biaya administrasi siluman, disebut dapat rejeki. Korupsi disebut usaha mendapatkan rejeki. Ngutil anggaran pendapatan daerah, disebut ngambil rejeki. Makna rejeki kok bisa begitu amburadul, ya, Bang?”

- ,”Sama juga dengan sebutan gombal, Dik. Abang mengagumi Adik, menyanjung Adik, menyukai Adik, tergila-gila pada Adik, disebut ‘gombal’. Semoga Adik tidak terpengaruh oleh semua sebutan yang amburadul begitu, khususnya pada keterpesonaan Abang pada Adik.”

***
gombalmukelo


484
***
- ,”Adik tahu, nggak, Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta itu?”

+ ,”Ah, Abang, itu aja ditanyakan ke Adik. Abang malah belum pernah demo di sana!”

- ,”Seperti itu lintasan cinta Abang. Susah-payah memutari bulatan bumi, kembali-kembalinya kepada Adik juga.”

****
 gombalmukelo


485
***
- ,”Dik, kangkung memang bisa bikin ngantuk ya?”

+ ,”Gombal Abang justru yang selalu bikin Adik ngantuk.”

- ,”Daripada bikin Adik nggak bisa tidur, kepikiran, kuatir, cemas, gelisah, dan lain-lain, berarti gombal Abang berhasil menggiring Adik menuju nyenyak yang didambakan banyak orang. Berarti Abang harus rajin menggombali Adik. ”

***
gombalmukelo


486
***
+ ,”Oooo... ini ya yang namanya Theodolite itu, Bang? Bukit mana lagi nih yang bakal Abang botaki?”

- ,”Abang mau pakai untuk mengukur jarak cinta Adik terhadap Abang sehingga Abang bisa lebih akurat dalam memperkirakan berapa lama cinta Adik bisa sampai pada Abang.”

***
gombalmukelo


487
***
+ ,”Sebagian orang suka lebay ya, Bang? Kalo lagi baru mendapatkan sesuatu yang didambakan, wuih! Senangnya seperti orang paling senang di dunia. Tapi kalo baru kena masalah, langsung merasa dirinya paling malang di dunia.”

- ,”Itu Abang banget, Dik! Kalo Adik menolak cinta Abang, dunia bagaikan sudah kiamat. Tapi kalo Adik membalas cinta Abang, dunia bagaikan di surga.”

***
gombalmukelo


488
***
+ ,”Tidur yang bermutu itu adalah pulas selama delapan jam, Bang.”

- ,”Bagi Abang, tidur yang paling bermutu itu adalah bermimpi tentang kita berdua di sebuah tempat terindah di dunia.”

***
gombalmukelo


489
***
- ,”Darilah dahan punai melayang, Sam Pek Ingtai menatap bimbang.”

+ ,”Isinya, Bang?”

- ,”Duhai Adik yang Abang sayang, sampai kapan cinta Abang mengambang?”

***
gombalmukelo


490
***
- ,”Kalau cerita tiba-tiba berhenti, bagai embun terjebak di daun talas.”

+ ,”Duuuh, suka banget, Abang berpantun lagi. Adik jadi ingat orang-orang Melayu di Bangka, Bang.”

- ,”Mau dilanjut, nggak?”

+ ,”Juwelas duwong, Bang!”

- ,”Galaunya cinta Abang menanti, Adik tersayang belumlah membalas.”

***
gombalmukelo


491
***
- ,”Pohon beringin dipaku anak-anak, lubangnya banyak hati pun tergidik.”

+ ,”Kasihan ya, Bang, pohon nggak salah kok dipaku-paku sampai begitu.”

- ,”Ini sampiran pantun, Dik, bukan soal penganiayaan terhadap makhluk beda jenis.”

+ ,”Oke deh, lanjutkan isinya, Bang.”

- ,”Mohon berikan waktu sejenak, Abang hendak memandang pesona Adik.”

***
gombalmukelo


492
***
- , “Pohon sena dinaiki ular berbisa, seekor tupai terhimpit di lubang.”

+ ,”Maksudnya apa, Bang?”

- ,”Pesona Adik sangat luar biasa, sampai terbawa di mimpi Abang.”

***
gombalmukelo


493
***
+ ,”Martabak manis disebut juga martabak terang bulan. Kalo di Bangka, namanya apa, Bang?”

- , “Hok lopan. Adik mau beli?”

 + ,”Nggak ah. Mending martabak telor.”

- ,”Iya. Adik sudah sangat manis, tidak usah lagi makan martabak manis.”

***
gombalmukelo


494
***
+ ,”Bapaknya Abang pegawai kelurahan ya?”

- ,”Sudahlah, Adik tidak perlu menggombal kayak OVJ. Tanpa menggombal pun pesona Adik sudah membuat Abang klepek-klepek kok.”

***
gombalmukelo


495
***
- ,”Banyak jalan menuju Roma.”

+ ,”Emangnya Abang pernah ke sana, kok latah memakai istilah?”

- ,”Baru bisa makan biskuitnya saja bareng Adik. Tapi, waktu itu Abang sudah merasa ke sana berdua dengan Adik. Makanya, Abang begitu terkesan hingga sangat menginginkan Adik mau Abang ajak ke sana. Tanpa Adik, mending Abang tidak ke sana deh, biarpun segalanya diongkosi biro perjalanan kelas dunia. Apalah hebatnya Roma tanpa adanya diri Adik bersama Abang.”

***
gombalmukelo


496
***
+ ,”Adik kini sering geli sendiri melihat para rocker jadul, Bang. Rambut gondrong, badan tatoan, lagak garang... Ternyata lagu-lagunya melow, gombal dan lebay!”

- ,”Begitulah laki-laki, Dik. Sesangar-sangarnya laki-laki, tetaplah tidak bergeming pada pesona wanita. Untungnya, mereka belum sempat bertemu Adik. Kalo bisa bertemu Adik, pasti hancur-lebur jadi bubur hati Abang!”

***
gombalmukelo


497
***
- ,”Senyum manis siapakah yang pernah membuat dunia terguncang, Dik?”

+ ,”Monalisa, Bang. Tokoh dalam lukisan karya Leonardo da Vinci.”

- ,”Ya, karena dunia belum kenal siapa Adik seperti yang Abang kenal. Bagi Abang, senyum manis terheboh di dunia adalah senyuman Adik, dan tidak bisa terlukiskan!”

***
 gombalmukelo


498
***
- ,”Waktu kecil, cita-cita Adik mau jadi apa?”

+ ,”Dokter. Bang.”

- ,”Oooo... pantesan selama ini Adik sudah menyembuhkan segala luka masa lalu di lubuk hati Abang.”

***
gombalmukelo


499
***
+ ,”Bang, sebenarnya surga dunia itu apa sih maksudnya?”

- ,”Baru kali ini Abang tahu, ada surga menanyakan perihal surga ke Abang!”

***
gombalmukelo


500
***
- ,”Adik tahu, kan, para perempuan legendaris semacam Cleopatra, Bersyeba, Ken Dedes, Dayang Sumbi...”

+ ,”Iya dong, Bang. Adik suka membaca kisah-kisah sejarah, khususnya para perempuan tercantik di jamannya atau mitos-mitos.”

- ,”Adik bukanlah mitos atau legenda. Kalo mereka bertemu Adik, niscaya para legendariwati itu akan divonis sebagai kebohongan sejarah yang salah kaprah.”

***
gombalmukelo


501
***
+ ,”Waduh, kecoak, Bang! Makanan enak sudah dihinggapinya!”

- ,”Kecoak saja tahu makanan enak, apalagi Abang, yang tahu siapa yang tercantik di dunia ini! Siapa lagi kalo bukan Adik!”

***
gombalmukelo


502
***
+ ,”Sering lembur, mata Abang semakin sipit.”

- ,”Semakin sipit berarti semakin jelas memandang pesona diri Adik.”

***
gombalmukelo


503
***
- ,”Adik bisa dengar suara jangkrik itu?”

+ ,”Jelas, Bang. Dia menjerit melengking-lengking, mengharap hujan sudi membasuh bumi yang gersang.”

- ,”Abang pun berharap, Adik bisa mendengar jeritan hati Abang yang sangat mendambakan Adik menjadi kekasih Abang.”

***
gombalmukelo


504
***
- ,”Adik tahu, nggak, seekor hewan apa yang paling setia kepada manusia?”

+ ,”Kata orang sih, anjing, Bang.”

- ,”Ya! Meski Abang jauh lebih buruk daripada seekor anjing, Abang akan setia pada Adik.”

***
gombalmukelo


505
***
+ ,”Abang ini, sudah Adik buatkan kopi, malah dibiarkan sampai dingin dan dicemplungi cecak.”

- ,”Kapankah Adik berkenan membuka telaga hati Adik agar Abang bisa nyemplung, menikmati sejuknya ketika terik tengah hari  dan hangat ketika gigil malam hari di situ?”

***
gombalmukelo


506
***
+ ,”Wah, ada kata-kata bijak nih, Bang. Kalo ingin dihargai, belajarlah untuk menghargai terlebih dulu, dan mulailah menghargai.”

- ,”Ya, pas untuk Adik, kayaknya. Sama juga dengan ‘kalo ingin dicintai, mulai belajarlah mencintai’. Sebelum Adik mencintai pria lain, belajarlah mencintai Abang. Begitu lho.”

***
gombalmukelo


507
***
+ ,”Barusan, di pajangan foto  kawan fesbuk Adik terlihat awan yang indah luar biasa, Bang.”

- ,”Coba Adik perhatikan baik-baik. Di awan-awan itu pasti tergantung gumpalan-gumpalan cinta Abang yang hanya untuk Adik seorang.”

***
gombalmukelo


508
***
+ ,”Abang benar-benar kuli teladan. Mau repot bawa linggis, cangkul dan sekop. Mau menggali untuk pondasi ya, Bang?”

- ,”Mau menggali hati Adik untuk mencari cinta yang Adik pendam itu.”

***
gombalmukelo


509
***
- ,”Dik, kenapa air berguguran dari pelupuk mata Adik?”

+ ,”Kawannya Adik, Bang, jadi korban jatuhnya pesawat Sukhoi di kawasan Gunung Salak, Bogor.”

- ,”Oh! Abang turut berduka, Dik. Kawannya Adik adalah kawan Abang. Duka Adik adalah duka Abang. Air mata Adik adalah wakil bagi belasungkawa di hati Abang paling dalam.”

***
gombalmukelo


510
***
- ,”Masih berdukakah, Dik?”

+ ,”Masih, Bang.”

- ,”Berikan saja segudang duka Adik itu untuk Abang, biar Abang gantikan dengan sebandara sukacita untuk Adik.”

***
gombalmukelo


511
***
+ ,”Otak-otak itu akan sedap rasanya kalo pakai kuah tauco, Bang.”

- ,”Lebih sedap lagi kalo gratis, dan paling sedap kalo menikmatinya berdua Adik.”

***
gombalmukelo


512
***
+ ,”Adik kangen minum teh fu sui, makan otak-otak, enjan, bujan, empek-empek, kemplang, keretek, es puter, pantiauw, dan seterusnya, Bang.”

- ,”Abang juga begitu. Kayaknya, kita berdua sehati, serasa, seselera, Dik; sama-sama mengangeni jajanan khas Bangka. Tinggal atur waktu, kita mudik dan merayakan kesehatian kita ini.” 

***
gombalmukelo


513
***
+ ,”Malam Minggu begini biasanya banyak yang nongkrong. Abang masih suka nongkrong?”

- ,”Abang nongkrongin Adik saja deh.”

***
gombalmukelo


514
***
+ ,”Bang, tidak sedikit orang berumah tangga itu bilang, ‘hidup berumah tangga sama saja dengan hidup terpenjara’. Mereka kehilangan kemerdekaannya, begitukah?”

- ,”Kasihan ya, Dik, mereka trauma hidup di penjara. Abang tidak pernah hidup di penjara, jadinya, Adik percaya saja pada Abang, bahwa cinta Abang untuk Adik juga menjamin kemerdekaan Adik.”

***
gombalmukelo


515
***
+ ,”Banyak orang lajang menginginkan cinta tanpa syarat dari calon pasangannya.”

- ,”Sebenarnya mereka sudah membuat syarat kepada calon pasangannya. Kalo Abang sih, yang penting kesepakatan kita berdua, Dik. Sama-sama enak, sama-sama bahagia. Abang akan selalu membahagiakan Adik.”

***
gombalmukelo


516
***
- ,”Biyuh, biyuh, panasnya hari ini di luar sana. Di sini sejuk, Dik.”

+ ,”Seperti di padang pasir pada musim kemarau ya, Bang?”

- ,”Ya, dan Abang menemukan oase serta sumber mata air di sini, yaitu Adik.”

***
gombalmukelo


517
***
+ ,”Wah, antriannya panjang, Bang. Kita hampir nggak kebagian. Cuma dapat buntutnya.”

- ,”Sabar, Dik. Abang juga antri mendapatkan cinta Adik, meski Abang di bagian buntut.”

***
gombalmukelo


518
***
+ ,”Abang, kenapa sih megang gelasnya begitu amat, kayak takut banget kalo jatuh?”

- ,”Abang sering membayangkan setiap gelas seperti hati Adik. Abang harus memperlakukannya sebaik mungkin.”

***
gombalmukelo


519
***
+ ,”Hei, Bang, ngapain di pucuk atap gitu? Ayo turun. Kita minum kopi. Tidak usah gombal-gombalan, mau metik bintang untuk Adik!”

- ,”Eh, Adik, ke mana aja? Dari tadi Abang berdiri di sini, mencari-cari diri Adik di antara bintang-bintang itu.”

***
gombalmukelo


520
***
- ,”Dik, apa yang kira-kira bakal Adik rasakan kalo musim kemarau terjadi selama satu tahun?”

+ ,”Banyak kekacauan, Bang!”

- ,”Begitu juga jika tiada senyuman Adik dalam satu hari saja.”

***
gombalmukelo


521
***
- ,”Dik, SMS dari Abang nyampai, nggak? ”

+ ,”Nyampai, Bang. Tapi maaf, belum ada pulsa untuk membalasnya.”

- ,”Lho, kenapa nggak bilang lewat SMS? Kalo Adik bilang lewat SMS, ‘Bang, pulsa Adik habis, tolong isi ya’, pastilah Abang isikan. Minimal seratus ribu, Dik. Soalnya, setiap huruf dari SMS Adik, khasiatnya seperti suplemen atau doping bagi Abang.”

***
gombalmukelo


522
***
- ,”Halo, Adik cantik. Apa kabar?”

+ ,”Eh, Abang. Satu hari nggak kelihatan, ke mana saja? Adik cari-cari, kok nggak muncul.”

- ,”Sengaja sembunyi. Abang mau tahu, satu hari saja Abang sembunyi, Adik kangen, nggak, ya? Kalo sudah ada kangen, ini pertanda baik untuk Abang. Sangat bersejarah, dan Abang catatkan di dinding hati Abang.”

***
gombalmukelo


523
***
+ ,”Barusan makan apa, Bang? Kayak enak banget mengulumnya?”

- ,”Mengulum senyuman Adik. Memang enak banget!”

***
gombalmukelo


524
***
+ ,”Di grup FB kawan-kawan kuliah Abang sedang melakukan absensi, lengkap dengan nomor mahasiswanya. Kok nama Adik nggak ada ya, Bang?”

- ,”Lho, Adik dulu kuliah di mana ya? Tapi, yakinlah, nama Adik selalu ada di hati Abang. Biarlah Abang sendiri yang akan sering menyebutnya.”

***
gombalmukelo


525
***
- ,”Jangan kau nikahi bidadari dungu.”

+ ,”Lho, apa maksud Abang?”

- ,”Itu pesan Pak Penghulu Larsi de Isral, Urang Awak yang kini berdinas di Belitung, Dik.”

+ ,”Apa hubungannya dengan Adik, Bang?”

- ,”Adik lebih cantik daripada ratu bidadari, dan Adik pun cerdas. Mujurnya lagi Adik tidak seperti ratu dusta, yang terseret kasus Wisma Atlit, dan lain-lain. Jadi, pesan Pak Penghulu itu bisa Abang abaikan.”

***
gombalmukelo


526
***
+ ,”Nomor mahasiswa Abang dulu berapa?”

- ,”6284, Dik.”

+ ,”Wah! Nomor genap semua! Tapi kenapa, kata kawan Abang, Abang nggak genap?”

- ,”Nggak genap? Maksud Adik?”

+ ,”Kurang waras, Bang.”

- ,”O, itu sih karena belum berjumpa dengan Adik. Kini Adik yang menggenapinya.”

***
gombalmukelo


527
***
+ ,”Abang dulu kuliah di universitas abal-abal ya?”

- ,”Bengkulu ya Bengkulu, Dik. Semarang ya Semarang.”

+ ,”Universitas di Bengkulu lalu ke Semarang, Bang? Mana yang benar nih?”

- ,”Maksud Abang, dahulu ya dahulu. Sekarang ya sekarang.”

+ ,”Lha apa hubungannya dulu dan sekarang soal universitas?”

- ,”Sekarang Abang kuliah di Jurusan Rindu Universitas Cinta, dan Adik adalah masa depan Abang. Sekarang cinta Abang tidak abal-abal, dan kelak akan terwujud bersama Adik, itu yang terpenting, Dik.”

***
gombalmukelo


528
***
- ,”Lagi ngamuk dari pasar ya, Dik?”

+ ,”Asal deh si Abang. Ini belanjaan untuk masak hari ini. Nanti Abang datang ya?”

- ,”O, jelas, Dik! Adik ini cantik, cerdas, dan cekatan pula membuat Pak Bondan Maknyus kewalahan memberi keempat jempolnya untuk masakan Adik!” 

***
gombalmukelo


529
***
- ,”Lady Gaga dilarang tampil di Indonesia karena...”

+ ,”Dikuatirkan merusak penampilan para pedangdut koplak, Bang.”

- ,”Padahal, bagi Abang, penampilan Adik-lah yang paling memancarkan segala pesona. Tidak nonton aksi mereka, tidak masalah. Tapi, kalo satu hari tidak memandang penampilan Adik, Abang bisa kena  mimpi buruk.”

***
gombalmukelo


530
***
+ ,”Ribut-ribut soal pelarangan konser Lady Gaga dan pembiaran konser dangdut bergairah, Abang suka nonton konser apa?”

- ,”Maksud Adik, konser musik macam itu?”

+ ,”Nggak usah mutar-muter, Bang. Ayo, konser cewek mana nih yang paling Abang suka? Jangan-jangan Trio Kucing, Julia Perez, Dewi Persik, Syahrini, atau...”

- ,”Sambil menunggu Adik bikin konser, yah, mau-nggak mau konsernya Cherry Belle saja deh. Lagunya bagus banget untuk membangkitkan rasa percaya diri perempuan. You’re beautifuuuuul... beautiful... beautiful... Kamu cantik, Dik... Cantik, Dik... Cantik, Dik. Kamu cantik tiada tertaraaaaa...”

***
gombalmukelo


531
***
- ,”Kegiatan sehari-hari Adik, apa saja?”

+ ,”Bangun tidur nih ya, Bang, terus senam, mandi, sarapan, merawat tanaman atau membaca buku...”

- ,”Oh! Luar biasa! Ternyata begitu cara Adik menjaga kecantikan!”

***
gombalmukelo


532
***
+ ,”Bang, kotak hitam pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang jatuh itu sudah ditemukan!”

- ,”Cepat sekali ya? Abang mencari kotak hitam di hati Adik, malah belum juga ketemu sampai detik ini!”

***
gombalmukelo


533
***
-  ,”Jangan mudah mengucapkan ‘cinta’ jika Anda tidak berani bertanggung jawab atas cinta.”

+ ,”Ha ha ha... Abang banget itu! Makanya, Bang, menahan rasa itu penting.”

- ,”Ini kata-kata bijak dari seorang penganut poligami. Istrinya enam, dan dia sangat bertanggung jawab pada semua istrinya.”

+ ,”Waduh! Lantas Abang mau mengikuti jejaknya?”

- ,”Abang, kan, pernah bilang, ‘apalah guna mengharap banyak, sedangkan satu di depan mata saja belum juga diraih’. Biarlah satu asalkan itu adalah diri Adik seorang.”

***
gombalmukelo


534
***
+ ,”Adik kangen melihat kunang-kunang, Bang. Kalo Abang?”

- ,”Adiklah dewi kunang-kunang, yang menerangi setiap sudut jiwa Abang ketika malam menerkam bumi ini.”

***
gombalmukelo


535
***
+ ,”Bahaya mana bagi Indonesia, Bang; konser Lady Gaga ataukah korupsi Angie Kio?”

- ,”Lebih bahaya kalo cinta Abang ini tidak Adik terima. Hati Abang pasti hancur-lebur.”

***
gombalmukelo


536
***
+ ,”Bang, sebenarnya Adik ingin curhat. Tapi Adik kuatir, nanti Abang kira Adik sudah tertular penyakit presiden.”

- ,”Telinga dan hati Abang selalu tersedia untuk Adik seorang.”

***
gombamukelo


537
***
- ,”Rambut Adik jangan dipotong ya.”

+ ,”Kalo dipotong, kenapa, Bang?”

- ,”Nasib cinta Abang terselip di situ.”

***
gombalmukelo


538
***
+ ,”Ulang tahun Abang kapan sih?”

- ,”Ada apa dengan ulang tahun Abang, Dik?”

+ ,”Mau minta ditraktir Abang.”

- ,”Soal traktir begitu, kapanpun Abang siap berikan. Tidak perlu menunggu hari ulang tahun Abang, Dik.”

***
gombalmukelo


539
***
- ,”Penemuan teknologi terhebat sepanjang abad, apa ya, Dik?”

+ ,”Listrik, Bang.”

- ,”Ya, menurut Adik. Menurut Abang, yang terhebat adalah penemuan atas diri Adik yang selalu menyetrum segala rasa Abang.”

***
gombalmukelo


540
***
- ,”Adik suka menari?”

+ ,”Sama sekali tidak, Bang.”

- ,”Ya, Abang paham, sebab Adik hanya menari di dalam mimpi-mimpi indah Abang.”

***
gombalmukelo


541
***
+ ,”Abang, kan ,dulunya belajar ilmu eksakta, ilmu pasti. Tapi kenapa kini malah mendamba sesuatu yang tidak eksak alias tidak pasti?”

- ,”Misalnya apa, Dik?”

+ ,”Berharap banget pada balasan cinta Adik, bahkan seolah-olah Adik sudah menjadi kekasih Abang.”

- ,”Adik adalah suatu wujud kuantum yang nyata dalam pikiran Abang, meski belum membalas cinta Abang.”

***
gombalmukelo


542
***
+ ,”Halo? Halo? Bang? Abang? Halo?”

- ,” Eh, iya, Dik. Silakan.”

+ ,”Tatapan kosong bisa dimasuki hantu lho, Bang. Jangan dibiasakan.”

- ,”Di beranda ini Abang benar-benar melihat dan didatangi bidadari yang nyata!”

***
gombalmukelo


543
***
+ ,”Masihkah Abang terkenang pada para mantan kekasih Abang?”

- ,”Sejak jumpa Adik, semua kenangan tiba-tiba lenyap tanpa bekas! Sungguh luar biasa diri Adik mengisi seluruh helaian ingatan sekaligus impian Abang.”

***
gombalmukelo


544
***
- ,”Aneh, kelihatannya Adik tengah bingung?”

+ ,”Iya. Sandal sebelah kanan Adik hilang nih, Bang.”

- ,”Abang juga, Dik. Sebelah hati Abang sudah lama menunggu pasangannya nih.”

***
gombalmukelo


545
***
- ,”Tidak singgah ke rumah Abang dulu, Dik?”

+ ,”Maaf, Bang, Adik lagi nggak bisa singgah nih. Lain waktu saja ya?”

- ,”Oke deh, asalkan senyum Adik sudah sudi singgah di hati Abang, sudah membuat hari ini Abang disinggahi.”

***
gombalmukelo


546
***
+ ,”Katanya, ‘perempuan berasal dari tulang rusuk laki-laki’. Benar mutlak begitu, Bang?”

- ,”Iya. Dulu Abang merasa ada yang nggak beres di rusuk Abang. Tapi, begitu bertemu Adik, ketidakberesan itu pun langsung terselesaikan dengan sukses!”

***
gombalmukelo


547
***
+ ,”Kalo suami memukuli istrinya, gimana, Bang?”

- ,”Kalo Adik tulang rusuk Abang, betapa tidak warasnya Abang memukuli tulang rusuk Abang sendiri.”

***
gombalmukelo


548
***
+ ,”Kalo Adik jadi tulang rusuk Abang, gimana, Bang? Ini untuk meyakinkan Adik, Bang.”

- ,”Mendingan nyata, Dik, nggak pakai ‘kalo’. Ibarat dunia persilatan, seorang pendekar, semisal Barda Mandrawata, selalu melindungi rusuknya dari serangan lawan. Begitu pula Abang, Dik.”

***
gombalmukelo


549
***
- ,”Dik, suka olah raga menyelam alias diving, nggak?”

+ ,”Waduh! Itu yang masih menjadi impian Adik, Bang! Abang mau menyelam?”

- ,”Ya. Tapi nanti. Sementara ini impian Abang adalah menyelami hati Adik.”

***
gombalmukelo


550
***
+ ,”Harta karun di laut sekitar Bangka ternyata buanyak banget ya, Bang!”

- ,”Sudah tidak diragukan lagi.”

+ ,”Adik dengar-dengar, Abang akan diajak pamannya Abang untuk menyelam dan menikmati wujud harta karun itu di Bangka. Iya, kan?”

- ,”Benar, Dik. Saat ini Abang baru menyadari bahwa harta karun paling dahsyat itu ternyata yang ada di depan mata Abang. Adik seorang!”

***
gombalmukelo


551
***
+ ,”Bang, ajak-ajak Adik dong, kalo mau menyelami pantai-pantai di Bangka.”

- ,”O, itu pasti. Sekarang, selami dulu teluk hati Abang, Dik, karena di dalamnya telah terlukis panorama pantai-pantai itu bersama cinta yang indah milik Abang.”

***
gombalmukelo


552
***
- ,”Adik pernah makan kerupuk belinyu bangka?”

+ ,”Belum, Bang. Tapi kata kawannya Adik, kerupuk asli sana itu pasti diberasa ikan.”

- ,”Kerupuk paling mantap sedunia, Dik. Yang tidak mantapnya, kalo Adik menolak cinta Abang. Bisa remuk hati Abang, melebihi kerupuk dipukuli.”

***
gombalmukelo


553
***
+ ,”Tinggal di daerah pesisir, asyik ya kalo punya kapal pesiar, Bang.”

- ,”Seindah, semewah, bahkan sehebatnya kapal pesiar, lebih indah Adik ketika berenang.”

***
gombalmukelo


554
***
+ ,”Ulat, sering dihujat. Tapi ulat sutra, luar biasa ya, Bang! Kain sutra! Termahal tapi bukan buatan pabrik yang berisi orang-orang hebat.”

- ,” Tapi hati Adik jauh lebih lembut daripada seluruh sutra bermutu sedunia.”

***
gombalmukelo

(terima kasih, Rukmi Wisnu Wardani alias Dani Jenong)


555
***
+ ,”Nih, Bang, Adik pamerkan foto-foto hasil jepretan Adik selama ini. Tapi yang satu ini, yang bunga putih ini, paling bagus, menurut Adik. Bentuknya dan basahnya oleh embun. Indah, dan menyejukkan. Bagaimana menurut pendapat Abang?”

- ,”Bunga yang indah, bersih dan menyejukkan itu tidaklah mampu mengalahkan pesona Adik.”

***
gombalmukelo

(terima kasih lagi, Dani!)


556
***
- ,”Maaf, Dik, foto-foto bagus milik Adik itu Abang ambil untuk Abang pajang di dinding fesbuk Abang.”

+ ,”Ya, nggak apa-apa, Bang. Yang penting, Abang tetap mencantumkan nama Adik sebagai pemilik property-nya.”

- ,”Sebenarnya Abang ingin memiliki diri si pemiliknya, Dik. Tapi biarlah foto-foto itu dulu yang bisa banggakan.”

***
gombalmukelo


557
***
- ,”Dik, hati-hati memakai gincu karena sebagian gincu bermerk terkenal masih mengandung timbal, senyawa berbahaya.”

+ ,”Iya, Bang. Adik selalu memperbarui pengetahuan Adik soal gincu dan semua kosmetika.”

- ,”Padahal pasang-surut industri kosmetika dunia ini tergantung pada pesona penampilan Adik.”

***
gombalmukelo


558
***
- ,”Lho, tumben, Adik pakai gincu?”

+ ,”Sekali-sekali, Bang. Ini juga baru nyoba kok.”

- ,”Bagi Abang, keaslian rona bibir Adik justru lebih bagus daripada dipoles dengan gincu meski bermerk terkenal sekalipun!”

***
gombalmukelo


559
***
- ,”Ada masalah apa, Dik, kok dari tadi mondar-mandir sambil cemberut kayak belut di beranda? Sepertinya menunggu seseorang?”

+ ,”Tukang antar gas nggak datang-datang, padahal sudah berkali-kali Adik telpon, Bang!”

- ,”Dik, barangkali dia tiba-tiba kena stroke karena kaget ditelpon oleh seorang bidadari. Biasanya dia ditelpon Bik Dari, yang suka nagih hutang.”

***
gombalmukelo


560
***
+ ,”Abang pengagum Cherry Belle yang paling fanatik ya?”

- ,”O, nggak terlalu, Dik. Mereka memang bagus-bagus, kompak. Tapi soal cantik dan penampilan, o, tentu Adik lebih segala-galanya.”

***
gombalmukelo


561
***
+ ,”Makanan khas Bangka memang terkenal enak ya, Bang?”

- ,”Terkenal sejak Indonesia belum merdeka, Dik.”

+,”Duuuh, sombongnya si Abang.”

- ,”Itu kenyataan, Dik. Tapi, kenapa kok tiba-tiba nyinggung soal itu?”

+ ,”Ayu Ting-Ting sangat suka tuh, Bang.”

- ,”Ah, siapa sih ‘Alamat Palsu’ itu? Kalo Adik belum mengakui kelezatan makanan khas Bangka, apalah hebatnya pujian para artis semacam itu.”

***
gombalmukelo


562
***
+ ,”Sebentar nengok jam dinding. Sebentarnya lagi, nengok kalender. Lalu cengar-cengir. Ada rencana penting hari ini, ataukah tadi ada kejadian lucu, Bang?”

-  ,”Abang ini benar-benar dungu, Dik.”

+ ,”Lho, itu, kan, bukan masalah baru, Bang? He he he he... Tapi kali ni dungunya bagaimana, Bang?”

- ,”Gadis-gadis masa lalu Abang. Benar-benar dungu Abang ini. Semua sia-sia saja setelah bertemu Adik.”

***
gombalmukelo


563
***
+ ,”Pepohonan dan tanaman aneka hijau. Bebunga aneka warna. Telaga yang asri. Awan bergumulan dengan langit yang bebiruan. Lukisan alam yang sangat indah ya, Bang?”

- ,”Sama sekali kurang indah tanpa ada sosok Adik di dalamnya.”

***
gombalmukelo


564
***
- ,”Siap-siap mau hari raya nih?”

+ ,”Eh, Abang. Lagi lihat harga-harga baju, Bang. Survey harga sebelum belanja.”

- ,”Kalo Adik menyurvey hati Abang, pasti Adik akan temukan sosok Adik dalam busana kerajaan.”

***
gombalmukelo


565
***
+,”Terima kasih, Bang, sudah membantu membuka pintu rumah Adik. Sebenarnya kuncinya sudah harus diganti, Bang. Tapi belum sempat.”

+ ,”Jangan kuatir, Dik. Abang bisa bereskan. Dan, kunci pintu hati Abang sudah milik Adik seorang.”

***
gombalmukelo


566
***
+ ,”Abang bisa meramal mimpi?”

- ,”Meramal mimpi? Apa susahnya, Dik.”

+ ,”Begini, Bang. Semalem Adik mimpi, tangan kanan Adik lepas, melesat, dan menuju...”

- ,”Oooo... itu sebenarnya Adik punya niat selalu baik, yaitu membantu orang lain. Adik juga ramah, tapi bukan rajin menjamah lho ya. Nah, di sisi lain, hati Adik ingin menggapai hati seseorang. Sayangnya, Adik memungkiri diri, sehingga tangan kanan Adik lepas demi menjangkau hati yang mendamba. Selama ini, kan, Abang yang paling blak-blakkan mendamba balasan cinta Adik.”

***
gombalmukelo


567
***
+ ,”Bang, kalo rindu tidak terjawab, betapa galaunya ya?”

- ,”Tidak perlu galau, Dik. Kalo rindu Adik untuk Abang, tidak perlu pertanyaan apalagi jawaban.”

***
gombalmukelo


568
***
+ ,”Banyak lelaki yang mendambakan kekasihnya apalagi calon istri berkarakter seperti ibunya si lelaki. Abang begitu, nggak?”

- ,”Abang hanya mendambakan Adik. Bukan ibu-ibu apalagi ibu negara, Dik.”

***
gombalmukelo


569
***
+ ,”Sudah kesekian kali Abang mencicipi masakan Adik, giliran masakan kali ini, gimana rasanya, Bang?”

- ,”Mmmmmm...”

+ ,”Kalo masakan Adik tidak seenak masakan ibunya Abang di rumah, Adik minta maaf ya, Bang.”

- ,”Meskipun Abang bukan Bondan Maknyus, masakan Adik kali ini pun bercita rasa unik, sensasional, eksotik, dan tidak bisa disanding-bandingkan dengan masakah ibunya Abang, Dik.”

***
gombalmukelo


570
***
+ ,”Keren ya, bangunan SD-nya Abang! Bangunan gaya Belanda. Tidak ada perubahan, walaupun lebih setengah abad umurnya. Kokoh dan sejuk meski tanpa kipas angin dan AC. Mutunya internasional ya, Bang.”

- ,”Tidak jauh berbeda dengan bangunan cinta dalam diri Abang untuk Adik.”

***
gombalmukelo


571
***
- ,”Selamat hari Selasa, Dik!”

+ ,”Selasa yang luar biasa, Bang!”

- ,”Setiap hari Adik memang  luar biasa!”

***
gombalmukelo


572
***
+ ,”Makin hari orang-orang makin mengurangi mutu produksinya, Bang. Ada kemerosotan nilai dalam diri mereka ya, Bang?”

- ,”Memang mereka masih suka main perosotan, Dik, di saat Adik begitu tekun memaknai dan menerapkan kedewasaan.”

***
gombalmukelo


573
***
+ ,”Duuuh, Abang, kalo satu hari belum minum kopi, lantas disuguhi kopi, jadi lupa segala-galanya!”

- ,”Iya... Rasanya kopi ini begitu meresap bersama cinta Adik yang diam-diam telah bersenyawa dengan kopi ini.”

***
gombalmukelo


574
***
+ ,”Pernahkah Abang berkonsultasi dengan ahli rambut mengenai botak depan Abang itu? Apakah ada masalah di pori-pori Abang?”

- ,”Dik, pori-pori jidat Abang sengaja Abang bebaskan untuk menerima langsung setiap pesan gerimis yang berisi bayangan wajah Adik beserta kerinduan di dalamnya.”

***
gombalmukelo


575
***
- ,”Dinner begini ini yang Abang idam-idamkan sejak kenal pepatah Jawa, ‘Weteng tresna jalaran seka kuliner’, Dik.”

+ ,”Artinya apa, Bang?”

- ,”Cinta dimulai karena keseringan makan bersama. Ini dinner berdua. Adik buktikan sendiri ampuhnya pepatah itu, dan dahsyatnya cinta dalam kebersamaan dinner.”

***
gombalmukelo


576
***
- ,”Lihatlah truk-truk merayapi jalan aspal Handil yang bergelombang bagai permukaan sungai Mahakam, Dik.”

+ ,”Mereka mengangkut isi perut bumi, Bang. Sejak subuh berjumpa subuh lagi. Non stop.”

- ,”Tapi rindu Abang pada Adik melebihi seluruh angkutan dalam truk-truk itu.”

***
gombalmukelo


577
***
+ ,”Pohon durian dibonsai. Kelapa, kelengkeng, matoa, sawo, rambutan... Semuanya Abang bonsai dalam pot. Lagi coba-coba, Bang?”

- ,”Iya. Hanya pohon cinta Abang untuk Adik yang tidak bisa Abang jadikan bonsai.”

***
gombalmukelo


578
***
- ,”Buku adalah jendela budaya.”

+ ,”Mata adalah jendela hati, Bang.”

- ,”Lihat mata Abang, Dik, temukan isi hati Abang, yang penuh cinta untuk Adik seorang.”

***
gombalmukelo


579
***
+ ,”Lagi cari kopi ya, Bang?”

- ,”Eh, Adik. Nggak. Abang mau coba teh celup.”

+ ,”Tidak semua produk teh celup itu enak rasanya lho, Bang.”

- ,”Pantesan dari tadi Abang merasa enak. Ternyata Adik telah mencelupkan cinta di hati Abang.”

***
gombalmukelo


580
***
+ ,”Mata Abang itu sangat menggoda lho. Bisa bikin klepek-klepek para perempuan.”

- ,”Mata pencaharian Abang bisa bikin mereka lari terbirit-birit ya, Dik? Hanya Adik yang tidak menilai seperti mereka, melainkan pada ketulusan dan semangat hidup.”

***
gombalmukelo


581
***
+ ,”Hari ini, pagi tidak seperti biasa, Bang.”

- ,”Ada kejadian apa, Dik?”

+ ,”Pagi-pagi Adik disuguhi sarapan gombal.”

- ,”Bersyukurlah, Dik. Gombal yang tulus bisa memberi semangat percaya diri menghadapi tantangan hidup. Lha daripada sarapan sumpah serapah, Dik.”

***
gombalmukelo


582
***
+ ,”Bang, waktu pasar kebakaran, komentar walikota, ‘Kalau sengaja dibakar, berarti biadab.’ Memang biadabkah, Bang?”

- ,”Itu komentar gombal, Dik. Mujurlah Adik, yang selama ini tidak mudah terjebak gombal biadab, karena mata hati nurani Adik sebening embun pagi di belantara tropis yang perawan.”

***
 gombalmukelo


583
***
+ ,”Puasa Senin-Kamis, untuk apa, Bang?”

- ,”Meneguhkan niat; niat mencintai Adik.”

***
gombalmukelo


584
***
+ ,”Masih menyimpan surat-surat cinta masa silam, Bang?”

- ,”Telah hangus, Dik, jauh sebelum Adik menyalakan cinta yang baru di hati Abang ini.”

***
gombalmukelo


585
***
- ,”Selamat pagi, Adik yang cantik dan asyik.”

+,”Abang! Tumben!”

- ,”Tumben?”

+,”Pakaian serba putih, rapi, sudah mandi, wangi...”

- ,”Abang berniat mengunjungi kuil hati Adik, memuja cinta, dan memohon pengabulan cinta.”

***
gombalmukelo


586
***
+ ,”Perjalanan lewat air manakah yang sudah Abang susuri di Kaltim?”

- ,”Sedikit saja, Dik. Menyusuri sebagian sungai Mahakam, menuju pulau Tunu, atau biasa dikenal dengan Delta Mahakam.”

+ ,”Naik apa, Bang? Sampainya cepat ya?”

- ,”Naik perahu alias ketinting dari dermaga kecil di Sanga-sanga. Lamanya cuma empat jam. Perjalanan yang menjemukan.”

+ ,”Menjemukan? Kan asyik, Bang! Kata orang, bisa melihat hutan tepian sungai, barisan nipah, monyet-monyet, kapal dan tongkang pengangkut batubara, dermaga milik perusahaan minyak, penanda bagi transportasi air, cerobong api pengeboran minyak, dan lain-lain. Selama ini Abang, kan, belum pernah melihat hal-hal semacam itu?”

- ,”Kalo berdua dengan Adik, pasti perjalanan itu jadi menyenangkan, Dik.”

***
gombalmukelo


587
***
+ ,”Hari Kamis ini sebagian Balikpapan tenggelam oleh banjir ya, Bang?”

- ,”Iya. Meski belum separah tahun 2005, banjir kali ini cukup tinggi hanya dipicu hujan sepersekian hari.”

+ ,”Rumah Abang, bagaimana? Ikut tenggelam?”

- ,”Kebetulan saja aman, Dik. Tapi hati Abang telanjur tenggelam oleh banjir rindu pada Adik.”

***
gombalmukelo


588
***
+ ,”Investasi di perumahan, memang menguntungkan secara keuangan, ternyata bisa juga berarti invetasi becana di kemudian hari ya, Bang?”

- ,”Maklum, Dik, keserakahan seolah mendapat kesempatan dan permakluman. Cinta akan uang adalah derita bagi orang lain.”

+,”Iya, Bang. Satu orang bisa memiliki rumah lebih dari tiga buah. Sementara yang memang membutuhkan rumah, masih saja tidak dianggap ‘manusia’. Maka, itulah investasi bencana, Bang.”

- ,”Abang selalu berinvestasi cinta untuk Adik, mudah-mudahan tidak menjadi bencana cinta bagi yang lain, Dik.”

***
gombalmukelo


589
***
+ ,”Nyanyian unggas menjadikan pagi selalu ceria ya, Bang.”

- ,”Sapa dan senyum Adik menjadikan pagi Abang selalu cerah, Dik.”

***
gombalmukelo


590
***
+ ,”Gempa Sumatera itu sampai pulau Bangka, nggak, Bang?”

- ,”Nggak,  Dik. Tapi kehadiran Adik sempat menjadi gempa di dada Abang.”

***
gombalmukelo


591
***
+ ,”Cinta yang sederhana itu bagaimana, Bang?”

- ,”Tiada kata, hanya perbuatan yang ada.”

+ ,”Kalo cintanya Abang, sederhana nggak ya?”

- ,”Cintanya Abang menjelma dalam wujud Adik.”

***
gombalmukelo


592
***
- ,”Duhai, rajin sekali si Adik! Senanglah Abang jika diperkenankan memiliki diri Adik.”

+ ,”Eh, Abang. Dari pagi sampai sore, masih saja menggombal. Ini kegiatan sore, Bang. Bersih-bersih.”

- ,”Maukah Adik juga membersihkan sampah-sampah cinta usang dalam hati Abang?”

***
gombalmukelo


593
***
- ,”Hat chiiiiiiii!”

+ ,”Nah, Abang terserang virus flu tuh! Memang perubahan cuaca yang drastis begini sering membawa virus, Bang. Abang sering mengalami hal ini juga ya?”

- ,”Abang malah sering terserang virus rindu pada Adik.”

***
gombalmukelo


594
***
- ,”Tuh, panggilan ketel air panas sudah melengking, Dik.”

+ ,”Abang mau minum apa? Mau jeruk hangat?”

- ,”Ya, asyik tuh, jeruk hangat. Sekalian Abang menunggu panggilan cinta Adik yang merdu nih.”

***
gombalmukelo


595
***
+ ,”Orang pintar minum ‘Tolak Angin’. Orang bodoh tidak masuk angin. Adik minum ‘Tolak Miskin’. Kalo Abang, minum apa?”

- ,”Abang minum ‘Tolak Godaan Wanita Lain’, Dik, karena Adik sudah meresap dalam pori-pori sampai jantung hati Abang.”

***
gombalmukelo


596
***
- ,”Dik, Abang mau berpantun ya?”

+ ,”Mau dengar dong, Bang.”

- ,” Secarik batik siap dibingkiskan, tidak perlu lagi dibayang-bayang.”

+ ,”Maksudnya, Bang?”

- ,” Kecantikan Adik tak terlukiskan, membuat Abang mabuk kepayang.”

***
gombalmukelo


597
***
+ ,”Bagi Abang, Yogyakarta itu apa?”

- ,”Rumah kedua Abang, Dik.”

+ ,”Jadi, Bangka itu rumah pertama ya, Bang?”

- ,”Ya. Dan Adik adalah rumah abadi bagi tempat tinggal cinta Abang.”

***
gombalmukelo


598
***
+ ,”Waduh, waduh! Musiknya bising banget, Bang! Dari jarak dua ratus meter masih kedengaran!”

- ,”Musik Abang memang begini, Dik. Tapi kalo cinta Adik untuk Abang, cukup dengan bisik-bisik pun terdengar nyaring di telinga Abang.”

***
gombalmukelo


599
***
+ ,”Bagi seorang laki-laki, penting manakah, karier ataukah keluarga, Bang?”

- ,”Menurut Adik, penting manakah, tangan kanan ataukah tangan kiri?”

+ ,”Waduh!”

- ,”Tapi cinta-lah yang terpenting, Dik.”

***
gombalmukelo


600
***
+ ,”Kalo boleh Adik tahu, kenapa uang bukanlah segalanya bagi hidup Abang?”

- ,”Karena Adik-lah segalanya bagi hidup Abang.”

***
gombalmukelo

Minggu, 29 April 2012

GOMBALMUKELO JILID II (Ayat 201 s/d 400)

201
***
+ ,"Mau kopi pagi, Bang?"

- ,"Pagi ini cukup Adik bingkiskan senyum manis Adik, sudah lebih dari kopi pagi dan surya timur."

***
gombalmukelo


202
***
+ ,"Tas bawaan Abang itu besar sekali. Mau ngungsi atau week end ke luar kota nih?"

- ,"Mau memulung mimpi indah Adik tadi malam yang tercecer di lantai untuk menemani keseharian Abang agar Abang bisa juga menikmatinya."

***
gombalmukelo


203
***
- ,"Wuih, pagi-pagi sudah ceria, Adik tercinta ini, sampai kalah tuh surya pagi."

+ ,"Sabtu santai, Bang. Sekedar setor muka di kantor."

- ,"Oh, terima kasih, Dik. Abang yang duluan menerima setoran wajah cerah ceria Adik yang bertabur cinta dan rindu untuk Abang."

***
gombalmukelo


204
***
+ ,"Kalo baru keramas, gondrongnya dibiarkan mekar dulu, biar cepat kering, Bang."

- ,"Iya. Tadi, waktu keramas, Abang sudah mikir begitu. Ingat saran Adik. Biar nanti Adik pun tetap nyaman berdekatan dengan Abang."

***
gombalmukelo


205
***
+ ,"Bang, gondrongnya jangan dipotong ya. Adik kenal Abang pada saat Abang gondrong."

- ,"Tentu tidak. Kalo potong, Adik merasa bercinta dengan 'bukan Abang' lagi, kan. Abang paham isi hati Adik."

***
gombalmukelo


206
***
- ,"Malam minggu ini rasanya lain ya, Bang."

+ ,"Memang. Dan harus beda dari malam minggu sebelumnya. Dalam bercinta, harus selalu suasana berbeda. Apalagi bercinta dengan Adik, selalu saja suasana hati Abang penuh kebaruan."

***
gombalmukelo


207
***
+ ,"Malam minggu begini, banyak yang pacaran di tempat-tempat terbuka, Bang. Seringnya bikin risih."

- ,"Mungkin lebih banyak lagi yang pacaran di ruang-ruang tertutup, Dik."

+ ,"Lha, kita di ruang mana ya, Bang?"

- ,"Di ruang maya saja, Dik. Biarpun banyak juga yang pacaran di ruang maya, tapi kan kita tidak bisa melihat mereka, tidak merisihkan malam minggu kita. Lebih asyiknya begitu, Dik."

***
gombalmukelo


208
***
+ ,"Bang, ini malam Minggu lho. Kok masih saja asyik bekerja? Tuh lihat, orang lain asyik pacaran, kencan, bercinta, jalan-jalan, begadang bersama kawan-kawan, ngomongin seni, ketawa-ketiwi..."

- ,"Ssst... Ini juga bercinta, Dik. Kelar bercinta dengan garis-garis, Abang bisa leluasa dan sepuasnya bercinta dengan Adik. Tujuan Abang, ya agar kita sepuas hati bercinta nanti, Dik, tanpa mikir apa-apa selain kita bercinta."

***
gombalmukelo


209
***
+ ,"Adik buatkan kopi malam Minggu untuk Abang, ya?"

- ,"Nggak usah, Dik. Abang mencintai tapi bukan hendak menjadikan Adik sebagai budak alias jongos. Jadilah kekasih sejati Abang. Itu saja sudah sangat membahagiakan Abang."

***
gombalmukelo


210
***
+ ,"Kalo boleh Adik tahu, seberapa besar sih rindu Abang pada Adik?"

- ,"Rindu Abang sebesar ngilu sakit gigi karena berlubang. Ya, hanya diri Adik yang bisa menambal lubang itu."

***
gombalmukelo


211
***
+ ,"Asyiknya kalo sudah menikmati berita pagi."

- ,"Selingan, Dik. Lagi seru, ada gubernur terpilih tapi dilantiknya di penjara."

+ ,"Selamat datang di Indonesia, Bang. Indonesia itu negara berdasarkan atas hukum, dan semua sama dalam pandangan hukum."

- ,"Berarti narapidana pun berhak menjadi gubernur ya, Dik?"

+ ,"Ah, Abang, pagi-pagi sudah jadi kura-kura naik perahu."

- ,"Ternyata tidak keliru Abang memilih Adik menjadi kekasih Abang. Cantik, cerdas, cermat, dan suka bercanda."

***
gombalmukelo


212
***
- ,"Waow! Bubur kacang hijau, ketan merah, dan kuah santan berdaun pandan! Sudah tujuh tahun lewat Abang tidak menikmati menu satu ini, Dik!"

+ ,"Coba dulu, Bang."

- ,"Sebentar.... mmmm... sruuup... Ya! Amazing! Amazing! Rasanya lebih sedap daripada yang tujuh tahun lalu! Memang super sekali Adik ini! Tidak keliru pilihan Abang pada Adik. Malah kini makin cinta deh!"

***
gombalmukelo


213
***
+ ,"Bang, kata orang, kalau cinta sudah melekat, tai kambing terasa coklat."

- ,"Baru melekat saja sudah begitu ya, Dik. Lha gimana kalo cinta sudah menyatu dengan darah, ya?"

+ ,"Pasti bisa gila lagi joroknya, ya, Bang."

- ,"Bagi Abang sih, Adik sudah menyatu dalam darah dan sumsum Abang. Jadi, tidak perlu makan coklatnya si kambing itu."

***
gombalmukelo


214
***
+ ,"Bang, benarkah cinta butuh pengorbanan?"

- ,"Yang jelas, cinta butuh pasangan, orang lain, atau sesuatu yang dicintai. Minimal seperti Abang mencintai Adik. Kalau Abang mencintai anu, jelas itu berarti Abang bohong."

***
gombalmukelo


215
***
+ ,"Bang, jam segini enaknya makan apa ya?"

- ,"Selera Adik, gimana?"

+ ,"Kalo menurut Abang, cocoknya apa?"

- "Cocoknya makan berdua dengan Adik, dan Adik selalu ceria."

***
gombalmukelo


216
***
- ,"Di Handil tadi pagi hujan dan mendung hingga kini, jadi bikin ngantuk terus, Dik."

+ ,"Tidur saja, Bang. Toh waktu-waktu Abang terfokus untuk bercinta."

- ,"Tapi setiap bayang Adik terlintas dalam pikiran abang, rasa kantuk jadi lari tunggang-langgang."

***
gombalmukelo


217
***
+ ,"Abang malu, nggak, kalo melihat Adik asyik main layang-layang."

- ,"Malu itu ibarat layang-layang, Dik. Bisa ditarik atau diulur. Tapi cinta Abang pada Adik tidaklah tergantung di layang-layang."

***
gombalmukelo


218
***
- ,"Dik, sudah lewat waktu. Pulang yuk."

+ ,"Iya nih, Bang. Nggak enak nanti apa kata orang."

- ,"Biarinlah kata orang nggak enak. Yang penting bukan kata Adik."

***
gombalmukelo


219
***
+ ,"Sekian jam Abang nggak nggegombal, pasti tidur."

- ,"Keseharian Abang bukanlah penggombal, Dik. Abang pengagum diri Adik."

***
gombalmukelo


220
***
- ,"Horeee... 200 gombalmukelo tidak disukai penerbit mana pun... Semoga gombalmukelo selalu menyapa sahabat fesbukers setiap Abang online...."

+ ,"Abang ini aneh. Orang lain bisa berteriak 'hore' karena tulisannya dibukukan dan diterbitkan oleh penerbit, Abang malah bilang 'hore' karena tiak diminati penerbit. Tapi memang sih, bersukacitalah senantiasa. Jangan bersukacita hanya karena berita gembira atau sesuatu yang menyenangkan kita, ya, Bang?"

- ,"Horeee! Adik selalu menerbitkan matahari dan pelangi di hati Abang!"

***
gombalmukelo


221
***
+ ,"Bang, kata iklan, kita harus minum air bening minimal lima liter per hari agar selalu sehat luar dan dalam."

- ,"Dik, bukan air yang menyehatkan tetapi cinta. Cinta selalu menyehatkan. Contohnya Abang. Mencintai Adik, sangatlah menyehatkan Abang."

+ ,"Tapi, kan, harus minum air bening juga, Bang."

- ,"Ya, lakukan itu dengan semangat cinta, bukan karena bujukan iklan, Dik."

***
gombalmukelo


222
***
+ ,"Lagi menghitung apa, Bang?"

- ,"Ini, asesoris pintu dan jendela, Dik."

+ ,"Oooo... termasuk handle-nya ya, Bang."

- ,"Adik bisa menjawab begitu karena selama ini Adik sudah meng-handle hati Abang."

***
gombalmukelo


223
***
+ ,"Bang, nih lihat, foto Adik bersama kawan-kawan. Cantik-cantik, kan?"

- ,"Nggak ada yang menarik!"

+ ,"Wadaaaw! Kejam nian!"

- ,"Kecuali diri Adik."

***
gombalmukelo


224
***
- ,"Adik lihat bintang di ufuk barat sana?"

+ ,"Nggak, Bang. Emang ada mendung begini?"

- ,"Tadinya ada. Tapi sudah Abang petik dan simpan untuk Adik sebagai kado ulang tahun."

***
gombalmukelo


225
***
+ ,"Ngapain, Bang, kok ngukur anak tangga nggak selesai juga?"

- ,"Mau memperkirakan puncaknya di mana."

+ ,"Kan di ujung anak tangga, Bang?"

- ,"Bukan. Ujungnya adalah cinta Adik. Itu tidak gampang ngukurnya."

***
gombalmukelo


226
***
+ ,"Malam yang sunyi-senyap, Bang?"

- ,"Dalam hati Abang ada suara Adik yang tengah bersenandung rindu."

***
gombalmukelo


227
***
- ,"Vitamin C-nya masih, Dik?"

+ ,"Masih. Abang sakit ya?"

- ,"Justru untuk berjaga-jaga, jangan sampai sakit, agar Adik tidak repot memperhatikan Abang."

***
gombalmukelo


228
***
+ ,"Tumben nyetel lagu lapuk, Bang."

- ,"Mengenang masa usang."

+ ,"Lagi galaukah?"

- ,"Lagi menyusun ulang jejak untuk kelak bisa bergandengan dengan Adik."

***
gombalmukelo


229
***
+ ,"Apa yang sedang Abang pikirkan di lepas malam ini?"

- ,"Cuma mikir, apakah Adik akan memimpikan Abang nanti."

***
gombalmukelo


230
***
+ ,"Clingak-clinguk, sana tidak, sini tidak, Abang sedang menunggu siapa?"

- ,"Tadi janjian dengan kawan Abang."

+ ,"Mau jalan ke mana nih? Adik ikut, boleh?"

- ,"Bukan jalan ke mana. Tadi kawan Abang cuma mau bilang langsung."

+ ,"Terus?"

- ,"Dia mau bilang soal beruntungnya Abang mendapatkan kekasih seperti Adik."

***
gombalmukelo


231
***
- ,"Adik suka jus alpokat atau jus anggur?"

+ ,"Jus anggur, Bang."

- ,"Pas! Memang Adik tidak bisa Abang anggurin."

***
gombalmukelo


232
***
+ ,"Di Handil listriknya sering padam ya, Bang?"

- ,"Biasa... Tapi beda dengan Abang."

+ ,"Beda bagaimana, Bang?"

- ,"Biarpun listrik padam melulu, cinta Abang untuk Adik selalu menyala dan tidak pernah terpadamkan."

***
gombalmukelo


233
***
+ ,"Isi berita televisi sekarang hanya membuat miris hati, Bang."

- ,"Berita yang mana?"

+ ,"Selebriti dan politisi. Ah, Abang tidak pernah nonton?"

- ,"Abang hanya suka menonton Adik, selalu manis dan menambah semangat bercinta."

***
gombalmukelo


234
***
+ ,"Lagi musim Ujian Nasional begini, selalu terjadi kebocoran ya, Bang."

- ,"Kalo ujian cinta ini ada bocorannya, tidak perlu lama bagi Abang untuk mendapatkan Adik."

***
gombalmukelo


235
***
- ,"Benar-benar keterlaluan, Dik. Ujian Nasional yang mudah begitu kok pada nggak ngerti. Murid-murid malah dapat bocoran."

+ ,"Adik tadi bilang apa, Bang."

- ,"Jadi murid sudah manja begitu. Terus, nantinya, jadi mahasiswa manja. Terus.."

+ ,"Dulu Abang sekolah juga begitu ya? Cari bocoran atau bikin contekan?"

- ,"Biarpun bodoh begini, Abang bangga dengan hasil kebodohan Abang. Ujian tersusah dalam hidup Abang hanyalah mendapatkan cinta Adik."

***
gombalmukelo


236
***
+ ,"Bang, tiga bulan terakhir ini mulai bertaburan kata-kata gombal di fesbuk, bukan hanya Abang yang suka begitu."

- ,"Waduh!"

+ ,"Kenapa, Bang? Merasa tersaingi?"

- ,"Bukan, Dik. Mana ada persaingan gombal? Juga selama ini Abang tidak menggombal Adik. Abang hanya mengungkapkan isi hati dan perasaan suka plus cinta Abang untuk Adik."

***
gombalmukelo


237
***
+ ,"Bang, pelihara kumis dong, kayak laki-laki lainnya. Jangan dicukur terus."

- ,"Terus?"

+ ,"Nanti rasanya... geli gimana, gitu... Ada sensasinya lho, Bang."

- ,"Apalah arti sensasi rasa tanpa sedikit pun dilandasi cinta. Justru cinta itu harus selalu menciptakan sensasi baru, Dik."

***
gombalmukelo


238
***
+ ,"Serius nih, Abang nggak mau pelihara kumis?"

- ,"Selama ini kan, sudah, Dik?"

+ ,"Mana? Nggak kelihatan di wajah Abang."

- ,"Kumis Abang adalah 'kumiskinkan diriku untuk memperkaya dirimu'. Begitu, Dik."

***
gombalmukelo


239
***
+ ,"Bang, coba tengok di layar fesbuk, yang ada gambar-gambar cewek seksi dan tulisan berlangganan."

- ,"Ada apa memangnya, Dik?"

+ ,"Abang tidak ikut berlangganan seperti pria-pria lainnya?"

- ,"Halah-halah... Cuma berlangganan, percuma. Mending yang jelas-jelas bisa disentuh, Dik. Ya kayak Adik ini. Terasa banget seksinya!"

***
gombalmukelo


240
***
+ ,"Alat musik yang Abang suka mainkan, apa?"

- ,"Gitar akustik."

+ ,"Sejak kapan?"

- ,"Sejak SMP, Dik. Jaman jadi 'rano', raja nongkrong."

+ ,"Tapi kenapa kini Abang nggak pernah lagi main gitar?"

- ,"Abang sudah punya Adik, yang lebih bagus dan akustik."

***
gombalmukelo


241
***
+ ,"Lagu-lagu Ebiet G.Ade itu puitis dan abadi ya, Bang."

- ,"Adik suka yang mana?"

+ ,"Nasehat Seorang Pengemis untuk Istrinya... Sepotong liriknya berbunyi , 'Tuhan bagi siapa saja'..."

- ,"Ya, begitu syahdu... apalagi terusannya 'cinta Adik untuk Abang saja'..."

***
gombalmukelo


242
***
+ ,"Abang yakin, nggak, bahwa korupsi bisa diberantas tuntas di Indonesia?"

- ,"Abang hanya yakin bahwa Abang bisa mendapatkan cinta Adik."

***
gombalmukelo


243
***
- ,"Mobil mewah, Dik?"

+ ,"Nggak nolak, Bang."

- ,"Rumah mewah?"

+ ,"Ow! Tentu terima!"

- ,"Jaminan kesehatan gratis di rumah sakit kelas presiden?"

+ ,"Oh, terima kasih banget!"

- ,"Tiket transportasi luar negeri dan uang saku ratusan juta rupiah.”

+ ,"Mau banget!"

- ,"Tabungan trilyunan?"

+ ,"Apalagi ini! Tapi obsesi Abang sendiri?"

- ,"Mendapatkan cinta Adik karena Adik sudah sangat mewah bagi Abang."

***
gombalmukelo


244
***
+ ,"Gambar apa itu, Bang, kok garis kotak-kotak?"

- ,"Pola keramik lantai, Dik."

+ ,"Kenapa harus kotak-kotak begitu, Bang?"

- ,"Karena ini pesanan pemilik proyek."

+ ,"Boleh, nggak, polanya bulat atau meliuk?"

- ,"Itu untuk istana kita kelak, Dik. Jadilah ratu bagi istana kita nanti. Tidak ada raja di situ, kecuali para pangeran dan putri."

***
gombalmukelo


245
***
+ ,"Abang ingat breakdance, nggak?"

- ,"Ingat. Ice T, Elektric Booggaloo, dll... Kenapa, Dik?"

+ ,"Coba Abang ber-breakdance lagi. Adik mau lihat Abang praktekkan gerakan headspin."

- ,"Waduuuh... berat banget. Mending Abang nggendong Adik ke tempat wisata paling terkenal sedunia deh."

***
gombalmukelo


246
***
- ,"Dulu ada tari patah-patah."

+ ,"Lalu goyang patah-patah, Bang."

- ,"Tapi semoga Adik tidak pernah membuat Abang patah hati."

***
gombalmukelo


247
***
+ ,"Real Madrid vs Bayer Munchen sudah selesai, Bang?"

- ,"Sudah. BM menang, Dik."

+ ,"Bayer, jaminan mutu."

- ,"Adik, jaminan rindu."

***
gombalmukelo


248
***
- ,"Makan siang hari ini sambalnya apa, Dik?"

+ ,"Sambal teri, Bang."

- ,"Waow! Jadi terkenang angkringan Jogja, Dik."

+ ,"Ya harus begitu. Kata orang Jawa, kacang jangan lupa pada kulitnya."

- ,"Dan diri Adik tidak pernah terlupa bagi Abang."

***
gombalmukelo


249
***
- ,"Adik pernah, kan, mem-fotokopi?"

+ ,"Ya iyalah, Bang."

- ,"Tapi Adik tidak pernah tahu bahwa rindu Abang pada Adik adalah rindu secara fotokopi.”

+ ,"Secara fotokopi?"

- ,"Rindu secara bolak-balik! Tidak ada sisi yang polos yang tersisa."

***
gombalmukelo


250
***
+ ,"Jaga kesehatan, Bang. Kerja keras itu bagus. Tapi kesehatan harus juga diurus."

- ,"Urusan kesehatan sudah ada dinasnya, Dik."

+ ,"Abang ini ngeyel terus!"

- ,"Waduh. Adik kalo cemberut begitu kok tetap cantik ya. Makin cinta deh!"

***
gombalmukelo


251
***
- ,"Buuuuuulan madu di atas perahu... Tidak ada yang tahu..."

+ ,"Abang merusak lagu 'Cinta Kita'!"

- ,"Itu main parodi, Dik, bukan merusak lagu. Tapi kalo merusak cinta kita, kiamatlah cinta Abang!"

***
gombalmukelo


252
***
+ ,"Bang, tadi Adik singgah ke toko buku."

- ,"Adik mau beli buku?"

+ ,"Cuma lihat-lihat."

- ,"Ada yang nyangkut di minat Adik?"

+ ,"Tadi Adik malah merenung, Bang."

- ,"Merenung atau menghitung duit di dompet atau ATM nih?"

+ ,"Nggaklah, Bang. Merenung. Nggak tertarik membeli."

- ,"Boleh tahu apa renungan Adik?"

+ ,"Begini. Adik melihat banyak buku-buku tentang doa. ‘Doa Paling Mujarab Abad ini’. ‘Doa Ampuh untuk Pemula’. ‘Doa Sakti dari Ayat-ayat Keramat’. ‘Doa-doa Terpopular Para Tokoh Besar Dunia’. ‘Doa Paling Cepat-Tepat-Akurat’. ‘Jurus-jurus Doa yang bakal Terkabul’. ‘Kunci Jawaban atas Sejuta Doa Anda’. Kira-kira, menurut Abang, buku doa yang bagaimana yang cocok untuk Adik supaya Adik mudah menirunya, dan tidak masuk daftar ‘doa pending’ di langit? Soalnya semua buku memberikan rumus praktis dan jurus petir."

- ,"Cari saja ‘Doa untuk Mencintai Abang secara Murni, Mantap dan Konsekuen’, Dik. "
***
gombalmukelo


253
***
+ ,"Bang, kita makan bakso yuk."

- ,"Oke. Di tempat langganan kita ya, Dik?"

+ ,"Iya dong, Bang. Mas baksonya kan sudah hafal, Abang tidak mau pakai penyedap rasa. Tapi, kenapa sih Abang nggak mau baksonya pakai penyedap rasa?"

- ,"Soalnya, makan bakso bareng Adik rasanya sudah sedap."

***
gombalmukelo


254
***
+ ,"Lho, ini bed pingpong siapa, Bang?"

- ,"Punya Abang, Dik. Sudah pensiun."

+ ,"Sejak kapan?"

- ,"Sejak kenal Adik. Karena Abang nggak mau perasaan Abang nanti Adik jadikan permainan pingpong."

***
gombalmukelo


255
***
- ,"Kayaknya Adik lagi galau nih?"

+ ,"Minuman buah kalengan Adik diembat siluman, Bang."

- ,"Adik taruh di mana?"

+ ,"Di kulkas. Maksud Adik, kalo di kulkas, kan lebih awet dan dingin-dingin asyik."

- ,"Waduh! Jangan-jangan punya Abang juga hilang."

+ ,"Abang taruh minuman juga di sana?"

- ,"Bukan. Tapi rindu Abang pada Adik, Abang taruh di sana. Biar awet, dan dingin-dingin semakin asyik."

***
gombalmukelo


256
***
+ ,"Nah, ini Adik tahu gambar apa. Hand rail, kan, Bang."

- ,"Benar sekali. Fungsinya untuk menjaga hati dan cinta Adik dari jangkauan geliat gombal para pria, selain Abang."

***
gombalmukelo


257
***
+ ,"Bang, Adik heran, tengah malam begini banyak juga ibu-ibu yang belum tidur. Apakah pada lembur ya?"

- ,"Mereka ngintip kita bercinta, Dik. Ada juga yang bergosip, membicarakan kita. Paling-paling intinya mereka berharap, semoga nanti anak gadis mereka cantik, cerdas, dan baik hati seperti Adik."

***
gombalmukelo


258
***
+ ,"Wuih, Abang, penggemar Whitney Houston juga rupanya!"

- ,"Nggak juga. Cuma pengen tahu bagaimana vokalnya yang, kata dunia, ciamik banget."

+ ,"Oh, memang ciamik, Bang. Waktu dia meneriakkan 'And IIIIIIIIIII will always love youuuuuu'..."

- ,"Duh, terima kasih, Dik. Abang nggak nyangka, Adik menyanyikannya untuk Abang. Abang juga akan selalu always lop yu..."

***
gombalmukelo


259
***
- ,"Ah, orang PLN ada-ada saja!"

+ ,"Lho, kenapa pula, Bang?"

- ,"Tadi nelpon Abang, nyuruh datang."

+ ,"Abang belum bayar tagihan?"

- ,"Itu sih biasa, Dik. Mereka maklum."

+ ,"Lantas, ngapain nyuruh Abang datang?"

- ,"Mereka nanya, bagaimana caranya menjaga tegangan cinta tetap bagus dan tidak byar-pet. Gitu, Dik. Tapi Abang rahasiakan, ya semacam rahasia negara deh."

***
gombalmukelo


260
***
+ ,"Sedang mengamati apa, Bang?"

- ,"Semut, Dik. Bukan mengamati tapi sedang berguru. Berguru, bukan bergurau."

+ ,"Berguru pada semut? Ada yang nggak beres nih si Abang."

- ,"Berguru kebijaksanaan, Dik."

+ ,"Pelajaran yang Abang dapatkan, apa?"

- ,"Semut itu selalu bekerja tanpa perintah, mengumpulkan makanan, dan sudah menjadi kesukaan mereka. Abang sudah mulai. Mencintai Adik, mengumpulkan rindu Abang pada Adik, dan semua itu menjadi kesukaan Abang."

***
gombalmukelo

(ide dari percintaan semutnya Ciu Cahyono)


261
***
- ,”Dik, kenapa di laut banyak ikan?”

+ ,”Pertanyaan jadul banget, Bang!”

- ,”Tapi tahu, nggak?”

+ ,”Ya jelas dong, Bang. Sebabnya, di laut nggak ada kucing. Kok nggak ada kucing di laut? Karena ada anjing laut. Gitu, kan?”

- ,”Nah, kenapa kucing garong selalu berkeliaran?”

+ ,”Kucing garong alias pengembara asmara?”

- ,”Iya. Pria petualang jalang.”

+ ,”Karena memang sudah hobi, Bang.”

- ,”Yang jelas, karena Adik sangat cantik, dan mereka berusaha menggarong hati Adik.”

***
gombalmukelo


262
***
- ,"Bersyukurnya Abang, kini banyak jasa pengiriman barang, selain Pos&Giro, Dik."

+ ,"Iya, Bang. Swasta lebih mantap daripada usaha jasa milik pemerintah. Tapi, Abang mau kirim apa sih?"

- ,"Kalo nanti Abang kirim paket cinta dan rindu untuk Adik, bisa lebih aman sampai ke Adik. Tidak perlu kuatir kalo dijarah oknum-oknum Pos&Giro."

***
gombalmukelo


263
***
+ ,"Lho, apa ini, Bang? Kok pakai amplop coklat segala?"

- ,"Formulir, Dik. Semoga Adik berkenan untuk bekerja sama."

+ ,"Formulir apa?"

- ,"Formulir pengajuan kredit cinta, dan berapa kewajiban angsuran rindunya per hari."

***
gombalmukelo


264
***
+ ,"Kata orang Jawa, 'Hidup ini sesungguhnya hanya mampir minum'. Benar, nggak, Bang?"

- ,"Kok kayak guru ngasih soal benar ataukah salah; Be atau eS. Kata Abang, 'Hidup ini sesungguhnya hanya memanifestasikan cinta', semisal 'cinta Abang pada Adik’. Ada cinta, maka kita bisa minum berdua di kedai rindu."

***
gombalmukelo


265
***
+ ,"Kenapa sih Abang bekerja keras sekali?"

- ,"Karena Abang sangat mencintai Adik."

***
gombalmukelo


266
***
+ ,"Abang punya blog baru ya?"

- ,"Iya, Dik."

+ ,"Blog tentang apa sih? Pasti gambar-gambar gadis seksi deh!"

- ,"Sama sekali bukan. Tapi tentang keseharian perasaan cinta dan rindu Abang untuk Adik seorang."

***
gombalmukelo


267
***
+ ,”Waduh, waduuuh... meja kerja Abang berantakan sekali.”

- ,”Tolong dibereskan ya, Dik.”

+ ,”Oke deh, Abang. Akan Adik susun rapi.”

- ,”Sekalian cinta dan rindu Abang pada Adik di hati Abang ini Adik susun rapi ya.”

***
gombalmukelo


268
***
- ,”Olah raga apa yang paling Adik sukai.”

+ ,”Bulutangkis, Bang. Olah raga ini sempat menjadi kebanggaan kita. Pebulutangkis paling bagus sepanjang masa di Indonesia, menurut Adik, adalah Susi Susanti.”

- ,”Pantesan, setiap Adik smes hati Abang dengan senyum manis Adik itu, selalu tajam menukik, tidak terjangkau, dan perasaan Abang jadi klepek-klepek.”

***
gombalmukelo


269
***
- ,”Abang pengen punya tato ah.”

+ ,”Jangan dong, Bang,”

- ,”Tatonya nanti hanya tulisan nama Adik, karena tubuh Abang adalah milik Adik, setelah seluruh jiwa Abang menjadi milik Adik. Jadi, jiwa-raga Abang milik Adik seorang.”

***
gombalmukelo


270
***
+ ,”Abang ini gondrong, bertato lagi! Nanti disangka preman atau residivis lho, Bang.”

- ,”Abang memang preman, Dik; preman cinta yang selalu memalak rindu Adik, dan residivis yang paling dicari oleh orangtua Adik untuk serius pada hubungan cinta kita.”

***
gombalmukelo


271
***
- ,"Ketahuan nih, Adik suka baca Gibran ya?"

+ ,"Iya, Bang. Kata-katanya maut!"

- ,"Kata-kata Gibran memang maut, Dik. Sayangnya, pesona Adik lebih maut daripada kata-kata Gibran."

***
gombalmukelo


272
***
+ ,"Bang, clading itu yang seperti seng itu ya?"

- ,"Kira-kira begitu. Tapi clading dari bahan alumunium."

+ ,"Anti karat dong, Bang."

- ,"Ya, seperti cinta Abang untuk Adik. Anti karat biarpun Abang yang sekarat karena mencintai Adik."

***
gombalmukelo


273
***
+ ,”Setiap Adik buka fesbuk, ada game-nya, dan banyak juga yang suka memainkannya sebagai hiburan. Tapi Abang tidak pernah terlihat main di situ. Tidak suka main game ataukah memang tidak bisa?”

- ,”Waktu-waktu Abang selalu berharga untuk bercinta, Dik. Hiburan Abang adalah bercinta. Bercinta dengan Adik. Tanpa cinta, hiburan apa pun jadinya hanya semakin menambah galau.”

***
gombalmukelo


274
***
+ ,”Di Fesbuk ada cewek-cewek cantik nan seksi yang memberi dirinya jadi langganan. Ada Annisa Prima Silsilia, seorang polwan. Ada Wanda Megha Camilla, Christina JoAnn, Gadiez Putri Manjha, Riany Jovanka, dan lain-lain. Abang berlangganan siapa?”

- ,”Abang berlangganan diri Adik saja. Abang pelanggan yang loyal dan tidak rewel. Jadikanlah Abang pelanggan tetap diri Adik untuk selama-lamanya.”

***
gombalmukelo


275
***
+ ,”Adik juga mau bertato ah, biar nyaingi Abang.”

- ,”Tato untuk menyaingi Abang?”

+ ,”Bukan sih. Tapi biar Adik kelihatan semakin indah dan berseni tinggi!”

- ,”Adik sudah indah dan merupakan puncak kreativitas Pencipta. Untuk apa merusak itu semua atas nama pesona kata ‘kelihatan’?”
***
gombalmukelo


276
***
- ,”Yang tidak punya kuasa, dikorbankan oleh yang punya kuasa. Yang tidak punya uang, dikorbankan oleh yang punya uang.”

+ ,”Begitulah dunia politik dan uang, Bang. Nazar, pencuri coklat, dan lain-lain hanyalah korban kekuasaan dan keuangan.”

- ,”Ya, karena mereka tidak punya hati untuk mencintai sesama manusia. Abang tidak punya apa-apa untuk mencintai Adik, kecuali hati. Abang akan selalu berkorban untuk Adik, demi Adik.”

***
gombalmukelo


277
***
+ ,”Detail gambarnya ini njelimet nan rumit ya, Bang.”

- ,”Ini yang Abang bilang ‘bercinta’ itu, Dik.”

+ ,”Kayaknya, bercinta itu nggak perlu rumit-rumit deh, Bang.”

- ,”Tapi, sesuatu yang tidak dianggap rumit, bisa menjadi kerikil dalam sepatu, Dik.”

+ ,”Maksud Abang?”

- ,”Baru masa promosi alias pe-de-ka-te, semua dianggap beres. Tapi begitu sudah jadian alias masa promosi berakhir, hal sepele malah bikin ribut lantas bubar.”

+ ,”Ha ha ha ha... Kayak dagang aja, pakai ‘masa promosi’ segala. Abang nyindir siapa nih?”

- ,”Nyindir Abang sendiri. Abang harus sudah terbiasa dengan kentutnya Adik. Meski suaranya kecil nan fales, tetaplah Abang terima dari Adik sebau-baunya sebagai pelanggan tunggal dan tetap atas cinta Abang yang murni dan konsekuen ini.”

***
gombalmukelo


278
***
- ,"Hari yang tidak menyenangkan tapi harus Abang lalui."

+ ,"Kenapa, Bang?"

- ,"Dimarahi Bos nih, Dik."

+ ,"Pasalnya?"

- ,"Nggak ada pasal maupun ayat. Gara-gara gombal Abang diminati oleh pembantu Bos."

+ ,"Jangan-jangan dia selingkuhannya Bos Abang tuh."

- ,"Terserahlah. Yang jelas sekarang hati Abang sudah tenang dan nyaman."

+ ,"Abang ini masih labil, rupanya."

- ,"Lha gimana nggak tenang dan nyaman, wong ya saat ini Abang ketemu Adik, dan menikmati keceriaan wajah Adik. Lenyaplah ketidakmenyenangkan itu seketika!"

***
gombalmukelo


279
***
+ ,"Lho, Bang, cepat sekali pulang kantor hari ini? Baru jam dua siang. Biasanya Jumat pulang tetap seperti Senin sampai Kamis. Sabtu sja yang setengah hari."

- ,"Iya. Tadi Abang sakit gigi usai makan siang. Eh, begitu ketemu Adik di sini, sakit gigi Abang langsung sembuh!"

***
gombalmukelo

(terima kasih, Rolly Fordenta, atas idenya)


280
***
+ ,"Abang tadi di jalan malu-maluin Adik saja."

- ,"Malu-maluin? Ada apa ini?"

+ ,"Jalan bareng Adik di mal, eee... Abang seenaknya ngupil."

- ,"Ngupil itu lebih mulia daripada ngutil di mal, Dik."

+ ,"Tapi, kan, Adik malu. Apa kata dunia nanti?!"

- ,"Biarkan dunia berkata apa, Dik. Yang penting, filosofi ngupil itu sama dengan bercinta. Biarlah nikmatnya yang terasa, meski tidak semua orang suka pada kita yang sedang asyik bercinta."

***
gombalmukelo


281
***
+ ,"Jujuran itu apa sih, Bang?"

- ,"Mungkin sama dengan mahar. Ada yang mau nikah?"

+ ,"Iya nih, kawan Adik berencana melamar sepupu Manohara. Terus, dia bingung, kira-kira berapa ya jujurannya."

- ,"Jujuran memang tidak sedikit, Dik. Ada juga yang minta jujuran dengan harga tinggi. Tapi setinggi-tingginya harga jujuran, lebih tinggi adalah kejujuran. Minimal jujur mengungkapkan rasa cinta, contohnya Abang yang selalu jujur mengucapkan dan mewujudkan cinta pada Adik, jujur bahwa Abang hanya punya cinta tanpa janji-janji kampanye cinta."

***
gombalmukelo


282
***
+ ,"Abang pernah galau, nggak?"

- ,"Pernah."

+ ,"Jarang ataukah sering?"

- ,"Abang tidak pernah bisa menghitung untuk disimpulkan menjadi 'jarang ataukah sering', Dik. Adik sendiri, gimana?"

+ ,"Ya, sama, Bang."

- ,"Duh, memang kita berjodoh, Dik. Kita sama-sama merasakan galau atau tidak galau, jarang atau sering. Memang jodoh tidak lari ke mana, Dik."

***
gombalmukelo


283
***
+ ,"Abang mengerti, nggak, istilah atau aliran atau faham 'kapitalisme', 'liberalisme', 'materialisme', 'fasisme', dan 'komunisme' yang sebenarnya?"

- ,"Abang ini orang bodoh soal yang begitu-begitu, Dik."

+ ,"Waduh, Adik bisa menyesal nih, menerima cinta Abang yang ternyata Abang tidak mengerti hal-hal semacam itu."

- ,"Lebih menyesal lagi kalo Abang mengerti dalam-dalam semua faham tetapi Abang tidak memiliki cinta dan rindu pada Adik demi semua faham itu."

***
gombalmukelo


284
***
+ ,"Kabel printer di mana ya, Bang?"

- ,"Kan di dekat printer itu, Dik."

+ ,"Nggak ada, Bang."

- ,"Abang juga nggak tahu. Abang hanya tahu kabel cinta bernama rindu, Dik."

***
gombalmukelo


285
***
+ ,"Abang sudah pernah jadi juara?"

- ,"Juara apa?"

+ ,"Apa saja. Olah raga, kesenian, ilmiah, dan lain-lain."

- ,"Jangankan juara yang jelas ada perlombaan dan aturannya itu, lha wong untuk merebut piala cinta Adik saja Abang sering kewalahan berusaha."

***
gombalmukelo


286
***
+ ,"Bang, apakah perempuan-perempuan semacam mbak Angie, mbak Pati, mbak Miranda, mak Nunun, dan sejawatnya itu termasuk penerus cita-cita Raden Ajeng Kartini?"

- ,"Waduh, Abang nggak tahu, juga nggak kenal mereka. Bagi Abang, Adik termasuk berhasil mewujudkan cita-cita Kartini yang telah menerbitkan terang cinta di gelap hati Abang."

***
gombalmukelo


287
***
+ ,"Abang ini memang payah. Bahasa Indonesia, paham cuma bahasa sehari-hari. Bahasa Inggris, tidak tahu sama sekali. Apalagi bahasa Belanda, Perancis, Spanyol, Cina, India, dan lain-lain. Abang kurang mendunia."

- ,"Abang cuma paham bahasa cinta, Dik. Dengan bahasa itu, Abang berusaha mengajak Adik hidup di dunia cinta, yang tidak perlu paspor, visa, dan segala macam urusan imigrasi."

***
gombalmukelo


288
***
+ ,"Bang, boleh tahu, siapa cinta sejati Abang?"

- ,"Pertanyaan itu untuk diri Adik sendiri."

***
gombalmukelo


289
***
- ,"Siap bermalam Minggu, Dik?"

+ ,"Siap, Bang. Abang siap?"

- ,"Siap bermalam-malam, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, hanya dengan Adik."

***
gombalmukelo


290
***
- ,"Biarpun Abang miskin, kuli biasa, jelek, Abang tetap cinta Adik."

+ ,"Kalo Adik nggak mau?"

- ,"Ya, terima kasih. Jawaban itu selalu kebalikan maknanya."

***
gombalmukelo


291
***
- ,"Kenapa Adik selalu menolak pemberian Abang?"

+ ,"Adik tidak mau kalo nanti menjadi semacam utang cinta."

- ,"Memang Adik tepat jadi pilihan Abang! Tidak seperti banyak perempuan yang tiba-tiba jadi pengemis materi ketika sedang didekati lelaki."

***
gombalmukelo


292
***
+ ,"Calon buku Abang ada di www.gombalmukelo.blogspot.com. Adik sudah melihatnya. Adik pengen punya lho."

- ,"Apa yang Abang punya, itu juga untuk Adik semuanya. Milikilah diri Abang juga, Dik."

***
gombalmukelo


293
***
+ ,"Kenapa Abang suka menggombali Adik?"

- ,"Abang mengagumi diri Adik, bukan menggombali."

***
gombalmukelo


294
***
- ,"Abang jatuh cinta pada Adik sejak pandangan pertama."

+ ,"Karena Adik cantik, cerdas, dan cermat ya, Bang?"

- ,"Karena Adik seorang perempuan."

***
gombalmukelo


295
***
+ ,"Cari apa sih, Bang, kok mendatangi Adik, pergi lagi, terus datang lagi?"

- ,"Cuma mau meriksa aja, Dik."

+ ,"Meriksa apa? Abang kira Adik pencuri? Jangan sembarangan menuduh lho, Bang!"

- ,"Ya, Adik sudah mencuri hati Abang, dan menyimpannya dalam hati Adik."

***
gombalmukelo


296
***
+ ,"Apa lagi datang-pergi begitu? Bilang, 'Adik sudah mencuri hati Abang', lagi? Basik!"

- ,"Nggak kok. Cuma mau ngucapin terima kasih."

+ ,"Terima kasih apa?"

- ,"Terima kasih, Adik sudah menjaga hati Abang dalam hati Adik."

***
gombalmukelo


297
***
- ,"Adik punya kertas karton putih?"

+ ,"Nggak punya, Bang. Mau demo ya, Bang, sampai bawa spidol juga?"

- ,"Kalau boleh, Abang mau menulis di hati Adik tentang seluruh perasaan Abang untuk Adik."

***
gombalmukelo


298
***
- .,"Abang sudah kirim ke inbox Adik."

+ ,"Kirim apa? Aku buka deh ya, Bang?"

- ,"Ungkapan rasa Abang pada Adik."

****
gombalmukelo


299
***
+ ,"Terasi itu, meski buruk rupa dan busuk aroma, tetap sedap kalau bergabung dengan lombok jadi sambel, ya, Bang."

- ,"Abang juga, meski buruk rupa dan busuk bau naga, tetap pas weleh-weleh bila bersatu dengan Adik."

***
gombalmukelo


300
***
+ ,"Abang sudah mengidap workaholic stadium berapa ya?"

- ,"Workaholic?"

+ ,"Iya. Kecanduan kerja. Hari Minggu begini Abang masih berkutat dengan pekerjaan. Kapan bercintanya?"

- ,"Dik, ini pun bercinta. Bekerja itu bercinta. Dalam bekerja, hanya diri Adik yang menjadi tujuan utama. Upah, profesi, tanggung jawab, dan semangat kerja Abang karena demi Adik seorang."

***
gombalmukelo


301
***
+ ,"Gedung ini kok banyak pintunya ya, Bang."

- ,"Meski banyak, ada satu kunci untuk semuanya. Disebut master kunci."

+ ,"Berarti satu kunci itu bisa masuk ke semua pintu dong, Bang."

- ,"Ya. Seperti juga pintu hati Adik ya cuma satu-satunya itu. Satu kunci saja, yakni cinta. Abang berharap bisa memiliki masternya, Dik."

***
gombalmukelo


302
***
+ ,"Barusan Adik melihat bos-bosnya Abang keluar kantor. Mereka membawa pancing. Kelihatannya Minggu ini pada asyik berlibur ya."

- ,"Hari Minggu ini Abang ingin memancing di telaga hati Adik. Mudah-mudahan masih Abang dapatkan satu ikan cinta di situ."

***
gombalmukelo


303
***
- ,"Dik, ada laki-laki galau saban malam Minggu karena tidak punya pacar untuk diapelin."

+ ,"Pasti itu Abang!"

- ,"Bukan, Dik."

+ ,"Alaaa... ngaku aja itu Abang."

- ,"Bagi Abang, Adik adalah malam Minggu Abang. Adik juga malam Senin hingga malam Sabtu Abang. Adik adalah semua malam bagi Abang."

***
gombalmukelo


304
***
+ ,"Hari Minggu adalah hari raya Sastra-Budaya bagi para penikmat sastra, Bang. Koran-koran edisi Minggu adalah panitianya. Abang tidak ikut merayakannya?"

- ,"Abang hanya merayakan cinta, dan itu saban hari, Dik."

***
gombalmukelo


305
***
+ ,"Kalau suatu saat kelak ada cowok yang melamar Adik, dan berniat menikahi Adik, apakah Abang akan kecewa, sakit hati dan membenci Adik?"

- ,"Cinta bukan untuk membenci, apalagi sampai sakit hati bila kekasih akhirnya diambil lelaki lain, Dik."

+ ,"Tapi itu, kan, teori, Bang. Buktinya, banyak juga tuh lelaki merana karena kekasihnya diambil orang."

- ,"Yang penting, tadi Adik bilang 'kalau suatu saat kelak'. 'Kalau kelak' itu hanya kemungkinan terburuk. Abang selalu berpikir tentang kemungkinan terbaik, Dik."

***
gombalmukelo


306
***
+ ,"Bang, cinta itu anugerah terindah dalam hidup ya?"

- ,"Bagi Abang, Adiklah anugerah terindah dalam hidup Abang."

***
gombalmukelo


307
***
+ ,"Bang, di foto profil orang-orang fesbuk, banyak juga yang bersanding dengan mobil kebanggaan mereka. Bagus-bagus, mewah-mewah. Abang tidak iri?"

- ,"Abang hanya mau foto profil Abang bersanding dengan Adik."

***
gombalmukelo


308
***
+ ,"Bang, diri Adik ini banyak sekali kekurangannya. Kenapa Abang suka banget pada Adik?"

- ,"Justru karena itu Abang suka banget pada Adik."

***
gombalmukelo


309
***
- ,”Bintang Adik Capricorn, ya?”

+ ,”Abang baca di tautan Adik ya?”

- ,”Bukan. Tapi selama ini Adik sudah menanduk-nanduk hati Abang.”

***
gombalmukelo


310
***
+ ,"Kalo bintang Adik bukan Capricorn, gimana Bang?"

- ,"Biarlah Adik tetap menjadi bintang bagi malam-malam Abang."

***
gombalmukelo


311
***
+ ,"Abang mau ke mana, kok bawaannya banyak?"

- ,"Ke Balikpapan, Dik."

+ ,"Ada apa?"

- ,"Besok, Senin, Abang mau ke TOTAL Jl Minyak. Mau asistensi tugas."

+ ,"Abang kayak mahasiswa saja."

- ,"Lha nanti kalo lulus, kita bisa bercinta sepuasnya, Dik. Semua ini demi cinta Abang, biar di-acc oleh pihak yang berstandar migas. Cinta Abang ini standarnya migas, Dik. Bukan mie gelas."

***
gombalmukelo


312
***
+ ,"Sorry, Bang, tadi bising banget di sekitar rumah Adik sehingga Adik nggak bisa dengar suara Abang di ponsel. Maklumlah, rumah Adik dekat posyandu."

- ,"Rumah Adik juga posyandu bagi Abang. Pos Pelayanan Rindu."

***
gombalmukelo


313
***
+ ,”Bang, cinta itu tidak untuk saling memiliki. Abang boleh mencintai Adik, tapi bukan berarti Abang harus memiliki Adik.”

- ,”Tapi untuk cinta Abang pada Adik, memiliki Adik adalah kegenapan atas cinta Abang.”

***
gombalmukelo


314
***
+ ,”Setiap sore, entah ketika Adik bersantai sejenak di jembatan Barelang, Ampera, Suramadu, Manggar, Dondang, atau dulu di jembatan Tenggarong yang sudah runtuh itu, Adik senang sekali! Jembatan semacam itu ternyata asyik juga sebagai tempat nongkrong orang-orang untuk menyaksikan senja mengakhiri hari ya, Bang.”

- ,”Kalo Adik senang, apalagi Abang! Karena jembatan, bagi Abang, adalah cinta yang menautkan dua hati milik sepasang manusia. Abang berharap cinta Adik pun mengarah ke Abang, dan bersatu sebagai jembatan cinta yang menautkan hati kita berdua.”

***
gombalmukelo


315
***
+ ,”Waktu cinta Abang ditolak Cornelia Agatha, bagaimana rasanya, Bang?”

- ,”Seperti tertusuk duri ikan tongkol. Tapi kalo Adik menolak cinta Abang, ah, jiwa-raga Abang pasti sakitnya seperti tertusuk moncong ikan marlin alias kiamat sekonyong-konyong!”

***
gombalmukelo


316
***
- ,”Kalo Abang ibaratkan bunga, Adik adalah bunga kamboja.”

+ ,”Nggak ada romantis-romantisnya sama sekali, Bang! Malah mistis nan ngeri!”

- ,”Memang tidak romantis tapi, ketahuilah, itu artinya Adik adalah cinta mati bagi Abang.”

***
gombalmukelo


317
***
- ,”Di hari ulang tahun Adik ini, terimalah persembahan dari Abang.”

+ ,”Busyet, Bang! Bunga raflesia arnoldy! Apa-apaan ini?!”

- ,”Ini bingkisan bunga paling istimewa, Dik, seperti juga Adik begitu istimewa bagi Abang.”

***
gombalmukelo


318
***
- ,”Banyak laki-laki yang menyukai Adik.”

+ ,”Risiko orang cantik, Bang.”

- ,”Tapi hanya seorang yang tidak menyukai Adik.”

+ ,”Ada ya? Siapa, Bang?”

- ,”Abang.”

+ ,”Abang? Aneh. Biasanya Abang yang paling sering bilang ‘suka’, ‘cinta’, ‘rindu’...”

- ,”Ya. Dan Abang tidak suka kalo Adik menanggapi positif para lelaki itu.”

***
gombalmukelo


319
***
+ ,”Bagaimana kabar hari ini, Bang?”

- ,”Kegiatan padat, sepadat cinta Abang untuk Adik.”

***
gombalmukelo


320
***
- ,"Waduh, waduh... Modemnya lemot kayak siput patah kaki!"

+ ,"Waduh, waduuuh... kasihan si Abang."

- ,"Kalo begini terus, susah deh kalo nanti Abang mau kirim beribu-ribu rindu untuk Adik."

***
gombalmukelo


321
***
+ ,”Kalo Adik bahagia?”

- ,”Abang juga turut bahagia.”

+ ,”Kalo Adik sedih?”

- ,”Abang akan bahagia.”

+ ,”Kejam nian, Abang ini!”

- ,”Kalo Adik sedih dan Abang ikut sedih, siapa yang bakal menghibur kita?”

***
gombalmukelo


322
***
+ ,”Menjadi sarjana, mudah ya, Bang.”

- ,”Untuk menjadi kekasih Adik, betapa syusyah!”

***
gombalmukelo


323
***
- ,"Adik, Abang ganti jadi 'Mama', gimana? Abang panggil Adik, 'Mama'. Biasa, kayak yang lain, Dik. 'Papa-Mama'. Mesra, begitu."

+ ,"Adik malu, Bang. Apa kata orang-orang, lha belum juga jelas status kita, kok sudah 'Papa-Mama'?"

- ,"Benar juga ya. Seperti kata Shakespeare, 'apalah arti sebuah panggilan' ya, Dik?"

***
gombalmukelo


324
***
+ ,"Bang, Adik sudah ngantuk. Nih, lihat, mata Adik sudah lima watt."

- ,"Beres, Dik. Kurang daya, Abang tambahkan. Soal setrum-menyetrum, serahkan pada Abang."

***
gombalmukelo


325
***
+ ,"Bang, kata orang, makin tambah usia, makin sulit tidurnya. Jam tidur makin sedikit."

- ,"Kalo Abang sih, karena cinta pada Adik, Abang kepikiran yang indah-indah, jadinya malas tidur. Sayang sekali satu-dua jam tidak memikirkan Adik."

***
gombalmukelo


326
***
+ ,"Sarapan yang enak, bubur ataukah roti, atau nasi kuning, Bang?"

- ,"Abang suka sarapan segelas SMS kangen atau segepok telpon rindu dari Adik."

***
gombalmukelo


327
***
+ ,"Adik dapat gosip, Abang seorang playboy. Pacar Abang buanyaaaaaak banget!"

- ,"Adik nggak pernah dapat gosip ya, bahwa Abang cuma tergila-gila pada Adik? Jangankan dua pacar, mendapatkan cinta Adik saja Abang harus ekstra keras dalam berusaha."

***
gombalmukelo


328
***
+ ,"Bang, beda antara gombal dan janji madu itu, tipis ya?"

- ,"Yang penting, sengatannya, Dik!"

***
gombalmukelo


329
***
+ ,"Hari Buku Dunia, Abang merayakannya di mana?"

- ,"Abang tidak bisa merayakannya tanpa Adik di sisi Abang."

***
gombalmukelo


330
***
+ ,"Kebahagiaan itu diukur dari apa atau dari mana ya, Bang?"

- ,"Dari senyum, Dik."

+ ,"Kalo kebahagiaan Abang?"

- ,"Ya dari senyuman Adik."

***
gombalmukelo


331
***
+ ,"Abang suka ketawa-ketiwi sendiri, senyam-senyum sendiri, lagi bahagia atau gejala gila?"

- ,"Dua-duanya karena adanya diri Adik dalam hidup Abang. Sungguh, Abang tergila-gila pada Adik. Itu sudah sangat membahagiakan Abang."

***
gombalmukelo


332
***
- ,”Adik suka cowok yang ganteng, bodinya mantap?”

+ ,”Iya.”

- ,”Kaya, isi rekening banknya tidak bisa dihitung lagi, asetnya di mana-mana?”

+ ,”So pasti, Bang!”

- ,”Garang tapi ramah? Percaya diri tapi tidak sombong?”

+ ,”Jentelmen deh, pokoknya.”

- ,”Pekerja keras, disukai mitra maupun pesaing dalam bekerja?”

+ ,”Pokoknya, benar-benar sempurna, Bang. Idaman setiap wanita. Bikin para wanita ngiler sampai banjir deh, Bang!”

- ,”Kalo diri Abang?”

+ ,”Maaf ya, Bang. Jangan tersinggung. Bukan idaman hati Adik. Maaf lho, Bang. Maaf.”

- ,”Memang sih, Abang tidak bisa menjanjikan apa-apa, Dik. Karena itu, Abang bukan idaman setiap wanita. Abang menyadari kenyataan ini, Dik.”

+ ,”Maaf, maaaaf banget, Bang. Adik mohon, Abang jangan tersinggung.”

- ,”Tapi justru dengan banyak kekurangan Abang inilah Abang hanya menyukai Adik, mengagumi Adik, mendambakan Adik, membanggakan Adik, bekerja keras demi Adik. Apa pun itu hanyalah demi Adik.”

***
 gombalmukelo


333
***
+ ,”Dari tadi pagi, Abang bengong saja di depan kanvas. Kanvas kosong sampai sore ini. Kapan melukisnya, Bang?”

- ,”Satu hari sampai sejuta hari pun, alangkah syusyahnya melukis pesona Adik di kanvas.”

***
gombalmukelo


334
***
+ ,"Kalo bisa lahir dan hidup berulangkali, Abang mau jadi apa? Misalnya, hidup pertama, Abang jadi dokter. Hidup yang kedua, Abang jadi pengusaha. Hidup yang ketiga, Abang jadi dosen. Dan seterusnya."

- ,"Jadi kekasih Adik saja."

***
gombalmukelo


335
***
+ ,"Ada hidangan di meja, difoto, lalu dipajang di status fesbuk. Ada aksi panggung artis, juga dibegitukan. Lagi baca buku, difoto, jadi status juga. Abang kok nggak pernah perbarui status fesbuk dengan foto-foto terbaru?"

- ,"Foto-foto apa. Tidak ada gunanya. Pajang foto-foto terbaru tanpa pernah berduaan dengan Adik, percuma Abang pajang."

***
gombalmukelo


336
***
+ ,"Dari mana, Bang, cengar-cengir sendiri?"

- ,"Dari kantor polisi."

+ ,"Kasus apa nih? Bakal ditahan ya?"

- ,"Cuma diinterogasi."

+ ,"Gawat ya?"

- ,"Pak polisi nanya, Abang berulangkali menyebut nama Adik, apakah ada perbuatan Adik yang tidak menyenangkan Abang. Abang jawab, justru sebaliknya, Pak, saking menyenangkannya, Abang selalu menyebut nama Adik."
 ***
gombalmukelo


337
***
- ,"Adik tahu, nggak, siapa orang Indonesia pertama yang sampai ke bulan?"

+ ,"Selamet, Bang."

- ,"Hush! Itu nama bapaknya Abang!"

+ ,"Oh! Maaf. Tapi siapa, Bang?"

- ,"Abang. Akibat terlalu galau sebelum jumpa Adik, Abang mengembara sampai di sana. Berhari-hari, bertahun-tahun, lalu Abang mendapat wangsit, disuruh kembali ke bumi karena akan berjumpa dengan Adik di bandara."

***
gombalmukelo


338
***
+ ,"Bang, kenapa sih Abang beraninya menggombali Adik, bukannya mbak-mbak, ayuk-ayuk, teteh-teteh atau yang lebih tua?"

- ,"Semua sudah ada bagiannya, Dik. Abang bukan pria serakah. Cukup Adik, bahagia sudah sampai langit ketujuh."

***
gombalmukelo


339
***
- ,"Hidup harus realistis, kata orang."

+ ,"Betul, Bang. Kita hidup di dunia, kenyataan berada di dunia. Cinta saja tidak cukup untuk melakoni hidup. Cinta tidak bisa untuk beli beras, bayar listrik, air, dan lain-lain."

- ,"Tapi tanpa cinta, hidup pun tidak realistis, Dik. Tanpa cinta, lelakon hidup seperti penghuni rimba belantara. Berkeluarga cuma untuk beranak-pinak."

+ ,"Berarti cinta penting sekali ya, Bang?"

- ,"Itulah yang selalu Abang pentingkan. Cinta pada Adik."

***
gombalmukelo


340
***
+ ,"Borobudur itu keajaiban dunia nomor tujuh. Komodo itu yang kedelapan ya, Bang."

- ,"Nggak tahu, Dik. Sepengetahuan Abang, satu-satunya keajaiban dunia adalah Adik."

***
gombalmukelo


341
***
- ,"Adik memang cantik. Kalo Abang?"

+ ,"Jelek! Hitam! Sumpah!"

- ,"Itulah jodoh, Dik. Kalo jelek berjodoh dengan cantik, niscaya kelak tiada lagi orang jelek di dunia."

***
gombalmukelo


342
***
- ,"Abang sudah mengurus surat-surat sebagai syarat administrasi."

+ ,"Kok ngajak Adik? Ngajak kawin lari ya?"

- ,"Bukan. Kita ke biro HAKI. Hak Atas Kekakayaan Intelektual."

+ ,"Gombalan Abang mau didaftarkan?"

- ,"Abang mau mendaftarkan Adik di sana supaya Adik tidak diplagiat orang lain."

***
gombalmukelo


343
***
+ ,"Bang, Adik tidak percaya kalo Abang tidak memiliki materi yang bisa disebut-sebut sebagai orang sukses."

- ,"Kesuksesan Abang hanyalah jika sudah mendapatkan cinta Adik seutuhnya. Adiklah materi yang kesuksesan perjuangan Abang."

***
gombalmukelo


344
***
+ ,"Abang tidak malukah mengakui sebagai orang miskin?"

- ,"Yang paling Abang malu adalah mengakui bahwa Abang sudah berhasil mendapatkan Adik, karena itu jelas kebohongan bagi dunia."

***
gombalmukelo


345
***
+ ,"Bang, cinta sejati itu adalah cinta seorang ibu kandung kepada anak kandungnya. Benar, kan?"

- ,"Dik, jadilah ibu kandung bagi anak-anak Abang kelak agar ucapan Adik terbukti dan sah menurut hukum dan tata pergaulan di masyarakat."

***
gombalmukelo


346
***
+ ,"Produk-produk industri, baik industri besar maupun kecil, makin lama mutunya makin berkurang ya, Bang."

- ,"Produk Abang bernama cinta, makin lama justru mutunya semakin bertambah, Dik."

***
gombalmukelo


347
***

+ ,”Kalo masalah di pekerjaan dicurhatkan ke orang lain, minimal kekasihnya, bagaimana menurut Abang?”

- ,”Kok nanya yang begituan, Dik?”

+ ,”Pasalnya Adik tidak pernah mendengar Abang mengeluh soal pekerjaan seperti orang-orang lainnya. Abang malah menggombali Adik melulu, kayaknya Abang sudah menjadi seorang komisaris besar  sebuah perusahaan hebat yang tidak mungkin terkena imbas krisis dunia, demo para pekerja, dan lain sebagainya. SBY saja, presiden, masih curhat soal tanggung jawabnya. Lha Abang, cuma karyawan biasa, bahkan, maaf ya Bang, semacam kuli alias kuli garis.”

- ,”Biarlah mereka begitu. Abang hanya berfokus pada cinta, Dik. Tepatnya : mencintai Adik. Dalam bekerja dan bermasalah, cuma cinta itu yang terpenting bagi Abang.”

+ ,”Cuma itu? Cinta? Tidak ada masalah pekerjaan? Bukankah selama ini Abang menganggap Adik sebagai kekasih Abang.”

- ,”Pekerjaan apa sih yang tidak ada masalahnya, Dik? Masalah apa sih yang tidak ada solusinya, kecuali masalah manusianya sendiri? Abang mencintai Adik bukan karena pekerjaan. Biarlah cinta Abang ini tidak dinodai oleh masalah pekerjaan, agar cinta Abang tetap murni dan konsekuen pada Adik. Gus Dur bilang, ‘gitu aja kok repot’.”

***
gombalmukelo

 
348
***
+ ,”Masalah terbesar dalam hidup ini sesungguhnya apa sih, Bang?”

- ,”Cinta.”

+ ,”Ah, Abang, cinta melulu!”

- ,”Semua karena cinta, Dik. Maksud Abang, ketiadaan cinta. Orang yang bekerja keras tanpa dilandasi cinta diri, keluarga, profesi, dan siapa pun yang dicintainya, niscaya pekerjaan hanyalah beban yang memberatkan hidupnya. Mudah curhat, stres, stroke, mungkin gila, bunuh diri, dan seterusnya. Orang yang bergaul dengan orang lainnya tanpa dilandasi cinta, bisa jadi salah sangka, saling mencurigai, iri, cemburu, sikut sana-sini, berkelahi, saling membenci, mendengki, mencari keuntungan pribadi, dan kesemrawutan sejenisnya. Dengan cinta, meskipun Adik cantik, cerdas dan baik, Abang tetaplah mencintai Adik.”

***
gombalmukelo


349
***

+ ,”Abang begitu memuja cinta, memuja Adik, itu cenderung ‘menyembah manusia’ alias ‘menyekutukan Tuhan’ alias musyirik lho, Bang.”

- ,”Biasa itu, Dik. Manusia suka mendakwa lantas memvonis manusia lainnya secara hitam-putih. Tapi cinta Abang pada Adik tetaplah putih bahkan lebih putih dari salju Antartika, meski pandangan orang selalu gelap-gulita dan membabi buta.”

***
gombalmukelo


350
***

+ ,”Selama ini hanya Abang yang selalu bilang ‘Adik cantik’, dan terus-menerus memuja-muji Adik. Orang lain tidak pernah bilang begitu.”

- ,”Mereka tidak punya cinta untuk Adik. Mereka punya cinta untuk selain Adik. Mencintai pun adalah pilihan, Dik.”

***
gombalmukelo


351
***
+ ,”Bang, orang-orang sering bertanya pada Adik, ‘siapakah Adik yang sering banget Abang sebutkan’. Bagaimana Adik harus menjawab mereka?”

- ,”Abang hanya ingin jawaban alias balasan cinta Adik untuk Abang.”

***
gombalmukelo


352
***
+ ,”Hidup kok gombal melulu, Bang?”

- ,”Hidup memang gombal, Dik. Seorang bos bisa saja sebenarnya penggombal. Menjanjikan ini-itu tapi sama sekali buktinya nol besar. Pelamar kerja, juga sering menggombal, padahal nanti hasil kerjanya nol besar. Iklan ini-itu, pasti menjual gombal. Pendidikan pun sering menggombal. Kampanye apa pun, tidak lebih dari gombal. Pemeritah pun gencar menggombal. Bahkan kotbah-kotbah seringkali sebatas gombal, Dik.”

+ ,”Gombal Abang tuh...”

- ,”Sama sekali tidak memberi janji hidup enak, nyaman, dan tentram?”

+ ,”Jadi?”

- ,”Ya, biarlah Adik atau siapa pun sebut sebagai gombal. Abang tidak peduli sebutan, toh tiada janji semacam orang-orang itu, kecuali cinta yang hakiki, Dik. Bukankah cinta tidak usah mengumbar janji?”

***
gombalmukelo


353
***
+ ,”Abang tidak bosan-bosannya menggombali Adik. Nanti Adik muntah lho, Bang.”

- ,”Bagus itu, Dik! Muntah saja. Sebab itu berarti gombal Abang manjur dan cespleng; mampu menetralkan racun-racun gombal dalam hidup Adik.”

***
gombalmukelo


354
***
- ,”Adik suka nonton film?”

+ ,”Iya dong! Film drama percintaan, Bang.”

- ,”Ternyata Adik suka mendramatisasikan cinta Abang.”

***
gombalmukelo


355
***
- ,”Beberapa film eksiyen Amrik teryata hanya film cinta.”

+ ,”Contohnya?”

- ,”Speed, Superhero macam Superman, Spiderman...”

+ ,”Ah, Abang, nggak bisa menikmati film.”

- ,”Justru Abang selalu menemukan cinta dalam aksi-aksi laga itu. Padahal, lebih pas kalo bercinta sungguhan, tidak usah pakai sok eksiyen. Abang suka kalo Adik sungguh-sungguh ingin bercinta dengan Abang, bukan aksi-aksi macam film-film Amrik.”

***
gombalmukelo


356
***
+ ,”Pada fisik Adik, apa yang paling cantik bagi Abang?”

- ,”Bibir Adik.”

+ ,”Cuma itukah? Dari semua diri Adik, cuma bibir Adik yang cantik?”

- ,”Itu sudah mewakili lainnya, Dik.”

***
gombalmukelo


357
***
- ,”Sambalnya lezat sekali, Dik!”

+ ,”Abang baru tahu ya?”

- ,”Iya. Ternyata Adik pandai ngulek!”
***
gombalmukelo


358
***
+ ,”Lagu ‘Endless Love’ –nya Lionel Richie duet dengan Diana Ross itu lagu cinta sepanjang masa ya, Bang? Setiap acara hajatan pernikahan, selalu saja lagu itu muncul. Sangat sangat menyentuh. Daleeeeem banget!”

- ,”Adik adalah ungkapan lagu cinta Abang sepanjang masa.”

***
gombalmukelo


359
***
+ ,”Bang, gombalan Abang disukai ibu-ibu tuh. Jangan-jangan, ada yang naksir Abang.”

- ,”Kenapa bukan Adik saja yang naksir Abang? Bukankah semua itu ungkapan rasa Abang untuk Adik seorang?”

***
gombalmukelo


360
***
+ ,”Hujan, Bang. Bisa nyenyak nih tidur Adik malam ini.”

- ,”Ya! Abang sudah menitipkan rindu Abang pada Adik melalui setiap titik hujan itu. Biarlah guyuran rindu menjelma mimpi terindah yang pernah ada dalam seluruh lelap Adik.”

***
gombalmukelo


361
***
- ,”Abang sering terjaga ketika tidur. Lalu tidak bisa tidur lagi.”

+ ,”Kenapa, Bang? Mimpi burukkah?”

- ,”Bukan. Tapi ketika terjaga, Abang selalu menyesal karena mimpi indah bersama Adik tiba-tiba terputus. Itu jadi kepikiran terus.”

***
gombalmukelo


362
***
+ ,”Kenapa ya, Abang nggak pernah bersedih apalagi menangis ya? Jangan-jangan perasaan Abang sudah tumpul nih?”

- ,”Keberadaan diri Adik di hati Abang  selalu membuat sedih dan tangis tersingkir dalam hari-hari Abang.”

***
gombalmukelo


363
***
+ ,”Salah satu ketakutan perempuan adalah kerutan di wajah. Kalo kelak wajah Adik mulai ramai dikunjungi kerutan, masihkah Abang memuji kecantikan Adik dan mencintai Adik?”

- ,”Sebenarnya ketakutan Adik bukanlah pada kerutan tetapi pada pujian atas kecantikan dan rasa untuk selalu dicintai.”

+ ,”Tapi, kan, penyebabnya adalah kerutan-kerutan, Bang, sehingga pujian memudar dan cinta pun berangsur gugur.”

- ,”Abang jarang sekali membaca atau mendengar berita seorang kakek menceraikan seorang nenek gara-gara si nenek sudah berkerut-kerut. Sebaliknya, semakin tua, cinta pun semakin tegar seperti matahari. Pujian adalah sinar matahari, dan cinta adalah mataharinya.” 

***
 gombalmukelo



364
***
- ,”Bangun, Dik! Sudah pagi nih. Nanti rejekinya dipatok ayam.”

+ ,”Ya.... Hoahhhhem... Abang pasti belum tidur.”

- ,”Abang menjaga pagi Adik dari ayam-ayam yang berkeliaran di sekitar lumbung rejeki Adik. Lebih penting Adik tertidur lelap daripada Abang lelap sehingga teledor menjagai pagi Adik. Lebih baik rejeki Abang saja yang digerogoti tikus got.”

***
gombalmukelo


365
***
+ ,”Ini titik-titik apa, Bang? Bukan titik-titik noda, kan?”

-  ,”Ini titik koordinat, Dik.”

+ ,”Untuk posisi apa, Bang?”

- ,”Posisi hati Abang dan hati Adik, cinta Abang dan cinta Adik. Dari sini Abang bisa memperkirakan sudah di mana kedekatan kita, dan sejauh apa Abang harus melemparkan rindu Abang hingga Adik mudah menangkapnya.”

***
gombalmukelo


366
***
- ,”Subuh kemarin, banyak yang sedih. Subuh ini juga.”

+ ,”Musibah apa, Bang?”

- ,”Musibah Piala Champion Sepakbola Eropa, Dik.”

+ ,”Sampai segitunya, Bang. Lebay amat alay mereka.”

- ,”Ini juga cinta, Dik. Cinta kepada klub, meski nun jauh di ujung dunia sana.”

+ ,”Itulah lebay amat alay-nya mereka!”

- ,”Cinta memang bisa begitu, Dik, meski cinta tidak untuk menundukkan atau menaklukkan siapa pun. Kalo mereka bisa dengan mudah menjadi begitu lebay, lebih-lebih lagi cinta Abang kepada Adik. Hyper lebay alay banget, Dik. Adik tolak cinta Abang, sedih Abang bakal jauh melebihi kekalahan sebuah klub sepakbola pujaan hati mereka.”

***
gombalmukelo


367
***
+ ,”Apakah pagi ini sinar surya di Handil terhalau mendung, Bang?”

- ,”Ya, semendung hati pendukung Real Madrid yang digalau Bayer Muenchen tadi subuh.”

+ ,”Abang tidak ikut mendung begitu?”

- ,”Adik selalu menyinarkan pagi bagi Abang, lebih cerah daripada segala sinar surya pagi kapanpun.”

***
gombalmukelo


368
***
+ ,"Bang, cut and fill dalam pelaksanaan pembangunan itu apa sih?"

- ,"Potong dan timbun tanah, Dik. Potong tanah yang membukit. Tanah yang rendah, ditimbun tanah. Ada apa ya?"

+ ,"Saudaranya Adik mau membangun rumah. Adik dengar obrolan mereka, ada istilah 'cut and fill' itu."

- ,"Kalo dalam pelaksanaan percintaan, 'cut and fill' itu buanglah kecewa usang yang membukit dan isilah dengan ketawa bersama. Contoh gamblangnya begini. Abang memangkas kecewa karena belum adanya tanggapan cinta dari Adik, dan Abang isi dengan kebahagiaan bisa berdua Adik. Paham, kan?"

***
gombalmukelo


369
***
+ ,”Mumpung laga Liga Eropa sedang panas-panasnya, meski Abang sendiri tidak peduli, Adik kepikiran istilah ‘bola itu bundar’. Apa pun bisa segera berputar, bergulir, bergulingan, dan seterusnya. Yang ‘anak bawang’ bisa jadi pemenang, dan yang ‘pohon raksasa’ bisa jadi pecundang.”

- ,”Adik diam-diam mengamati juga ya?”

+ ,”Bukan begitu. Status fesbuknya orang-orang, banyak juga yang membahas laga itu, Bang. Saling ejek. Padahal, tim yang menang dan tim yang kalah sama sekali tidak pernah mengajak orang-orang itu ke negara mereka. Bosan banget Adik membacanya.”

- ,”Adik mau membahas apa sih? Biarlah mereka dengan dunianya sendiri. Kita berdua dengan dunia cinta kita. Kalo tidak suka, ya nggak usah dibaca. Gitu aja kok repot.”

+ ,”Benar juga ya, Bang. Tapi maksud Adik, apakah begitu juga dalam hal bercinta, Bang? Misalnya, yang sedang pe-de-ka-te ternyata bisa mendapat cinta sang pujaan, dan kekasih sang pujaan itu akhirnya jadi pecundang. Bagaimana, Bang.”

- ,”Abang tidak bisa menjawab karena dari sejak jaman nenek-moyang, hanya diri Adik yang terwangsit dalam benak Abang. Ada wasiat daun lontar berisi tentang kisah cinta kita, Dik. Makanya, dalam jiwa Abang hanya ada cinta Adik, sosok Adik, senyum Adik, canda Adik, dan seterusnya.”

***
gombalmukelo


370
***
+ ,"Bang, kenapa Abang terus mengejar balasan cinta Adik, padahal Abang tidak tahu masa lalu kelabu Adik?"

- ,"Semua orang punya masa lalu bahkan hitam-legam, tapi berilah tempat untuk Abang agar bisa berdampingan dengan Adik memeluk masa depan yang gilang-gemilang."

***
gombalmukelo


371
***
+ ,"Jujur ya, Bang, jawab pertanyaan Adik. Cantik mana antara Adik dan mantan-mantan Abang."

- ,"Oooo... jelas cantik Adik. Mantan-mantan Abang itu banyak nggak beresnya juga. Mereka itu ya, nggak sebaik Adik. Nggak secerdas Adik. Nggak semantap Adik. Senyum Adik bisa menghentikan musim kemarau panjang. Siang-malam, hujan-panas, pokoknya Adik paling 'the best' deh. Kalo di antara mereka ada yang lebih cantik daripada Adik, mana mungkin Abang tergila-gila pada Adik. Yakinlah, Dik."

***
gombalmukelo


372
***
+ ,"Kursi kantornya bagus ya, Bang."

- ,"Kursinya memang bagus tapi view-nya menghadap rak dokumen kerja. Nggak ada panorama indah sama sekali. Bekerja bisa cepat bosan. Percuma kursi kerja bagus begitu."

+ ,"Bagusnya, menghadap ke mana, Bang?"

- ,"View paling bagus tuh berhadapan langsung dengan Adik."

***
gombalmukelo



373
***
+ ,"Bang, masak sih hidung Adik mancung?"

- ,"Ya, mancung kayak gunung Maras, bikin Abang selalu terengah-engah, nyaris kehabisan nafas mendakinya."

***
gombalmukelo


374
***
+ ,"Abang sering nonton tipi, nggak?"

- ,"Jarang banget, Dik."

+ ,"Nggak suka ya, Bang?"

- ,"Ya, Dik. Karena tidak ada channel khusus tentang keseharian Adik."

***
gombalmukelo


375
***
- ,"Waduh, Adik dari mana nih, kok tampangnya kuyu begini?"

+ ,"Baru selesai melatih anak-anak tetangga bikin kerajinan tangan, Bang. Dari pagi sampai sore ini."

- ,"Maukah Adik melatih kerajinan tangan Abang malam nanti?"

***
gombalmukelo


376
***
- ,”Ssssst...”

+ ,”Ada apa, Bang?”

- ,”Lagi ada rapat di kantor. Sekarang kesempatan kita berdua merapat, Dik. Membahas rencana percintaan kita nanti malam.”

***
gombalmukelo


377
***
- ,”Hidup ini tidaklah semudah yang dikhayalkan.”

+ ,”Embeeeer. Abang baru tahu ya?”

- ,”Ya, Dik. Memang tidak mudah mendapatkan cinta Adik. Tapi Abang belum lelah berusaha.”

***
gombalmukelo


378
***
+ ,”Bang, bercinta memang bisa memungkiri kenyataan, dan mengusir kantuk. Tapi selama dua hari dua malam ini Abang belum tidur lho.”

- ,”Abang sedang memesan mimpi tentang dongeng-dongeng kerajaan antah-berantah yang aman-nyaman nan tentram dan rajanya memiliki putri cantik jelita, yang suatu ketika sang putri tersebut mengundang seorang pemuja cinta datang dalam sebuah perjamuan kopi istimewa lantas keduanya memadu kasih nan mesra; sang putri adalah Adik dan pemuja cinta adalah Abang. Oh indahnya cinta, biarpun hanya mimpi pesanan, Dik.”

***
gombalmukelo


379
***
+ ,”Hari ini orang-orang merayakan Chairil Anwar, Bang. Aku ini binatang jalang dari kumpulan yang terbuang.”

- ,”Abang selalu siap menampung Adik, kapanpun!”

***
gombalmukelo


380
***
- ,”Inilah yang bikin Abang kesengsem, Adik tetap gemar memasak.”

+ ,”Kata orang, memang sudah kodrat perempuan, Bang.”

- ,”Pantesan, Adik suka menggoreng cinta Abang hingga semakin hari semakin matang begini.”

***
gombalmukelo


381
***
+ ,”Baru kali ini Adik digombali dan dilengkapi nomor urut, Bang.”

- ,”Sengaja, Dik, biar bisa mengurut hati Adik sehingga selalu senangtiasa.”

***
gombalmukelo


382
***
+ ,”Bang, orang-orang baru pada ribut, nomor plat pada dua kendaraan milik ketua umum partai Bemokarat itu  sama alias ganda. Kok bisa ya, Bang?”

- ,”Apa pun bisa, Dik. Yang tidak bisa itu, bagi Abang, mendapatkan cinta Adik dalam tempo sesingkat-singkatnya.”

***
gombalmukelo


383
***

+ ,”Sebagian orang belajar dari kegagalannya untuk bisa berhasil di kemudian hari. Kalo Abang belajar dari mana?”

- ,”Ya sama. Gagal dan gagal terus dalam usaha meraih cinta Adik, tetaplah Abang belajar untuk selalu bisa mencintai Adik.”

***
gombalmukelo


384
***
+ ,”Sabtu masiiiih saja berkutat dengan pekerjaan. Minggu, belum tentu santai. Kapan nih Abang bisa leha-leha, ongkang-ongkang, santai-santai seperti para profesional muda lainnya?”

- ,”Leha-leha, ongkang-ongkang, santai-santai apalah artinya semua itu, jika tanpa Adik di sisi Abang. Tanpa itu semua, Abang sudah bersenang-senang bersama Adik dalam angan Abang.”

***
gombalmukelo


385
***
+ ,”Di mana-mana di Indonesia ini, orang baik kok sering dipersulit ya, Bang. Bahkan, ada juga yang disingkirkan oleh instansinya dengan kata ‘mutasi’. Kenapa bisa begitu ya, Bang?”

- ,”Makanya, Abang berusaha keras untuk menjadi jahat, supaya Adik jangan menyingkirkan Abang.”

***
gombalmukelo


386
***
+ ,”Foto profil Abang di fesbuk ganti dong. Wajah jelek diganti dengan wajah artis mana, gitu lho, Bang.”

- ,”Nanti kalo banyak cewek nge-add Abang dan naksir Abang, Adik malah cemburu serta teriak ‘jangan pernah lagi mengharapkan cinta Adik karena cinta Abang sudah haram!’ Kan Abang sendiri yang rugi besar seumur hidup, Dik.”
***
gombalmukelo


387
***
- ,”Bapaknya Adik seorang pelukis ya?”

+ ,”Bukan, Bang.”

- ,”Biarpun bukan, tapi selama ini Adik sudah mewarnai hidup Abang.”

***
gombalmukelo


388
***
- ,”Ibunya Adik seorang pembatik ya?”

+ ,”Bukan, Bang.”

- ,”Waduh, sayang sekali.”

+ ,”Kenapa, Bang?”

- ,”Kalo pembatik, Abang mau mengenalkan ibunya Adik ke orangtua Abang.”

+ ,”Orangtua Abang pengusaha batik?”

- ,”Bukan.”

+ ,”Lha, terus, untuk apa mengenalkan ibunya Adik ke orangtua Abang?”

- ,”Tidak untuk apa-apa. Abang cuma basa-basi, biar saat ini bisa ngobrol langsung sama Adik yang cantik. Biar Abang bisa lebih lama memandang dan menikmati kecantikan Adik.”

***
gombalmukelo


389
***
+ ,”Menurut Abang, kerja itu enaknya jadi PNS atau swasta?”

- ,”Menurut Abang, enaknya kalo kerja bisa bareng Adik.”

***
gombalmukelo


390
***

+ ,”Ada beberapa penulis ingin membuat perubahan bagi bangsa ini, dan mereka senang menyebut tulisan mereka sebagai tulisan pencerahan. Benarkah begitu, Bang?”

- ,”Abang bukan penulis, Dik.”

+ ,”Iya, Adik tahu. Tapi bagaimana menurut Abang soal itu?”

- ,”Abang sih berharap ada tulisan mereka yang mencerahkan dan mengubahkan hati Adik, sehingga Adik tidak segan-segan lagi menerima uluran cinta Abang.”

***
gombalmukelo


391
***
+ ,”Lho, kenapa nggak jadi mandi, Bang? Katanya, pulang kerja, mau mandi biar badan seger. Ini malah senyam-senyum sambil berkalung handuk.”

- ,”Abang heran. Ke mana-mana, selalu saja ada bayang wajah Adik. Tadi, mau mandi, masih juga bayang Adik bermain dalam pikiran Abang. Abang nggak mau bayangan diri Adik lenyap gara-gara terguyur air ketika mandi. Mungkin Abang benar-benar tergila-gila pada Adik.”

***
gombalmukelo


392
***
+ ,”Banyak status fesbuk yang isinya hari-hari tertentu ya, Bang?”

- ,”Maksud Adik?”

+ ,”Status hari Senin, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Hari Selasa, Rabu, dan Kamis, jaraaaang banget ada di status, Bang.”

- ,”Iya juga ya, termasuk Abang. Tapi selama ini Adiklah yang selalu menjadi hari-hari Abang. Dari Senin kembali Senin Adik selalu mengisi hari-hari Abang sampai-sampai Abang lupa pada Senin, Selasa, Rabu, dan seterusnya.”

***
gombalmukelo


393
***
+ ,”Cinta pertama Abang siapa sih?”

- ,”Adik.”

+ ,”Lho? Ah, Abang jelas bohong nih, kayak mbak Angie.”

- ,”Adiklah cinta pertama Abang yang paling dahsyat dan membuat Abang rindu sangat. Baru kali ini Abang merasakan cinta yang begitu kuat. Selama Abang hidup, tiada perempuan yang sanggup menjadi badai rindu sedemikian hebat!”

***
gombalmukelo


394
***
+ ,”Malam Minggu dan malam Senin adalah malam perayaan sepakbola dunia, Bang. Abang ikut merayakannya?”

- ,”Abang sedang mempersiapkan perayaan percintaan Abang, jika nantinya Adik membalas cinta Abang.”

***
gombalmukelo


395
***
+ ,”Bang, para jazzer kita, misalnya Indra Lesmana, Mus Mujiono, Fariz RM, dan lain-lain, kini pada bikin apa ya?”

- ,”Entahlah, Dik. Abang juga sudah melupakan mereka karena keindahan karya mereka sudah tergantikan oleh keindahan Adik.”

***
gombalmukelo 


396
***
+ ,”Bang, lagu ‘One More Night’-nya Phill Colin, keren ya. Cocok untuk suasana malam.”

- ,”Duuh, senangnya Abang, DikA. Ketika Adik membayangkan Phill Colin dan ‘One More Night’-nya, berarti Adik menikmati malam bersama Abang. Ini mulai tanda-tanda bagus buat Abang. Lampu hijau cinta mulai menyala. Semoga selalu begini malam-malam Adik ketika merindukan Abang.”

***
gombalmukelo


397
***
- ,”Dik, coba kemari sebentar.”

+ ,”Abang mau beli apa di balik kaca etalase itu?”

- ,”Abang hanya mau membuktikan. Nah! Adik lihat pantulan kaca itu? Oh, Adik, lihat! Kita bagaikan pasangan bangsawan, kan! Abang pangeran cinta, dan Adik putri kasih sayang. Persandingan yang menjadi dambaan Abang!”

***
gombalmukelo


398
***
+ ,”Waktu di Babel, Abang tidak bekerja di tambang timah yang dulunya pernah digelari ‘emas putih’. Giliran di Kaltim kini, Abang tidak juga bekerja di tambang batubara yang dijuluki ‘emas hitam’. Tapi Abang ngakunya kerja di tambang.”

- ,”Memang begitu, Dik. Sebenarnya kini Abang sedang menambang cinta di hati Adik.”

***
gombalmukelo


399
***
+ ,”Duh, Abang, mau kerja kok pakaiannya kucel banget sih! Nggak disetrika ya?”

- ,”Nggak, Dik.”

+ ,”Pantesan! Kemeja dan celana panjang, kalo disterika, bisa rapi. Lipatan-lipatan pun rapi.”

- ,”Ternyata selama ini Adik sudah menyetrika hati Abang sehingga kini rapi dan makin berlipat cinta Abang.”

***
gombalmukelo


400
***
- ,”Dari mana saja nih, Adik?”

+ ,”Dari bank, nabung.”

- ,”Abang juga rajin menabung, Dik. Menabung rindu pada Adik seorang.”

***
gombalmukelo