201
***
+ ,"Mau kopi pagi, Bang?"
- ,"Pagi ini cukup Adik bingkiskan senyum manis Adik, sudah lebih dari kopi pagi dan surya timur."
***
gombalmukelo
202
***
+ ,"Tas bawaan Abang itu besar sekali. Mau ngungsi atau week end ke luar kota nih?"
- ,"Mau memulung mimpi indah Adik tadi malam yang tercecer di lantai untuk menemani keseharian Abang agar Abang bisa juga menikmatinya."
***
gombalmukelo
203
***
- ,"Wuih, pagi-pagi sudah ceria, Adik tercinta ini, sampai kalah tuh surya pagi."
+ ,"Sabtu santai, Bang. Sekedar setor muka di kantor."
- ,"Oh, terima kasih, Dik. Abang yang duluan menerima setoran wajah cerah ceria Adik yang bertabur cinta dan rindu untuk Abang."
***
gombalmukelo
204
***
+ ,"Kalo baru keramas, gondrongnya dibiarkan mekar dulu, biar cepat kering, Bang."
- ,"Iya. Tadi, waktu keramas, Abang sudah mikir begitu. Ingat saran Adik. Biar nanti Adik pun tetap nyaman berdekatan dengan Abang."
***
gombalmukelo
205
***
+ ,"Bang, gondrongnya jangan dipotong ya. Adik kenal Abang pada saat Abang gondrong."
- ,"Tentu tidak. Kalo potong, Adik merasa bercinta dengan 'bukan Abang' lagi, kan. Abang paham isi hati Adik."
***
gombalmukelo
206
***
- ,"Malam minggu ini rasanya lain ya, Bang."
+ ,"Memang. Dan harus beda dari malam minggu sebelumnya. Dalam bercinta, harus selalu suasana berbeda. Apalagi bercinta dengan Adik, selalu saja suasana hati Abang penuh kebaruan."
***
gombalmukelo
207
***
+ ,"Malam minggu begini, banyak yang pacaran di tempat-tempat terbuka, Bang. Seringnya bikin risih."
- ,"Mungkin lebih banyak lagi yang pacaran di ruang-ruang tertutup, Dik."
+ ,"Lha, kita di ruang mana ya, Bang?"
- ,"Di ruang maya saja, Dik. Biarpun banyak juga yang pacaran di ruang maya, tapi kan kita tidak bisa melihat mereka, tidak merisihkan malam minggu kita. Lebih asyiknya begitu, Dik."
***
gombalmukelo
208
***
+ ,"Bang, ini malam Minggu lho. Kok masih saja asyik bekerja? Tuh lihat, orang lain asyik pacaran, kencan, bercinta, jalan-jalan, begadang bersama kawan-kawan, ngomongin seni, ketawa-ketiwi..."
- ,"Ssst... Ini juga bercinta, Dik. Kelar bercinta dengan garis-garis, Abang bisa leluasa dan sepuasnya bercinta dengan Adik. Tujuan Abang, ya agar kita sepuas hati bercinta nanti, Dik, tanpa mikir apa-apa selain kita bercinta."
***
gombalmukelo
209
***
+ ,"Adik buatkan kopi malam Minggu untuk Abang, ya?"
- ,"Nggak usah, Dik. Abang mencintai tapi bukan hendak menjadikan Adik sebagai budak alias jongos. Jadilah kekasih sejati Abang. Itu saja sudah sangat membahagiakan Abang."
***
gombalmukelo
210
***
+ ,"Kalo boleh Adik tahu, seberapa besar sih rindu Abang pada Adik?"
- ,"Rindu Abang sebesar ngilu sakit gigi karena berlubang. Ya, hanya diri Adik yang bisa menambal lubang itu."
***
gombalmukelo
211
***
+ ,"Asyiknya kalo sudah menikmati berita pagi."
- ,"Selingan, Dik. Lagi seru, ada gubernur terpilih tapi dilantiknya di penjara."
+ ,"Selamat datang di Indonesia, Bang. Indonesia itu negara berdasarkan atas hukum, dan semua sama dalam pandangan hukum."
- ,"Berarti narapidana pun berhak menjadi gubernur ya, Dik?"
+ ,"Ah, Abang, pagi-pagi sudah jadi kura-kura naik perahu."
- ,"Ternyata tidak keliru Abang memilih Adik menjadi kekasih Abang. Cantik, cerdas, cermat, dan suka bercanda."
***
gombalmukelo
212
***
- ,"Waow! Bubur kacang hijau, ketan merah, dan kuah santan berdaun pandan! Sudah tujuh tahun lewat Abang tidak menikmati menu satu ini, Dik!"
+ ,"Coba dulu, Bang."
- ,"Sebentar.... mmmm... sruuup... Ya! Amazing! Amazing! Rasanya lebih sedap daripada yang tujuh tahun lalu! Memang super sekali Adik ini! Tidak keliru pilihan Abang pada Adik. Malah kini makin cinta deh!"
***
gombalmukelo
213
***
+ ,"Bang, kata orang, kalau cinta sudah melekat, tai kambing terasa coklat."
- ,"Baru melekat saja sudah begitu ya, Dik. Lha gimana kalo cinta sudah menyatu dengan darah, ya?"
+ ,"Pasti bisa gila lagi joroknya, ya, Bang."
- ,"Bagi Abang sih, Adik sudah menyatu dalam darah dan sumsum Abang. Jadi, tidak perlu makan coklatnya si kambing itu."
***
gombalmukelo
214
***
+ ,"Bang, benarkah cinta butuh pengorbanan?"
- ,"Yang jelas, cinta butuh pasangan, orang lain, atau sesuatu yang dicintai. Minimal seperti Abang mencintai Adik. Kalau Abang mencintai anu, jelas itu berarti Abang bohong."
***
gombalmukelo
215
***
+ ,"Bang, jam segini enaknya makan apa ya?"
- ,"Selera Adik, gimana?"
+ ,"Kalo menurut Abang, cocoknya apa?"
- "Cocoknya makan berdua dengan Adik, dan Adik selalu ceria."
***
gombalmukelo
216
***
- ,"Di Handil tadi pagi hujan dan mendung hingga kini, jadi bikin ngantuk terus, Dik."
+ ,"Tidur saja, Bang. Toh waktu-waktu Abang terfokus untuk bercinta."
- ,"Tapi setiap bayang Adik terlintas dalam pikiran abang, rasa kantuk jadi lari tunggang-langgang."
***
gombalmukelo
217
***
+ ,"Abang malu, nggak, kalo melihat Adik asyik main layang-layang."
- ,"Malu itu ibarat layang-layang, Dik. Bisa ditarik atau diulur. Tapi cinta Abang pada Adik tidaklah tergantung di layang-layang."
***
gombalmukelo
218
***
- ,"Dik, sudah lewat waktu. Pulang yuk."
+ ,"Iya nih, Bang. Nggak enak nanti apa kata orang."
- ,"Biarinlah kata orang nggak enak. Yang penting bukan kata Adik."
***
gombalmukelo
219
***
+ ,"Sekian jam Abang nggak nggegombal, pasti tidur."
- ,"Keseharian Abang bukanlah penggombal, Dik. Abang pengagum diri Adik."
***
gombalmukelo
220
***
- ,"Horeee... 200 gombalmukelo tidak disukai penerbit mana pun... Semoga gombalmukelo selalu menyapa sahabat fesbukers setiap Abang online...."
+ ,"Abang ini aneh. Orang lain bisa berteriak 'hore' karena tulisannya dibukukan dan diterbitkan oleh penerbit, Abang malah bilang 'hore' karena tiak diminati penerbit. Tapi memang sih, bersukacitalah senantiasa. Jangan bersukacita hanya karena berita gembira atau sesuatu yang menyenangkan kita, ya, Bang?"
- ,"Horeee! Adik selalu menerbitkan matahari dan pelangi di hati Abang!"
***
gombalmukelo
221
***
+ ,"Bang, kata iklan, kita harus minum air bening minimal lima liter per hari agar selalu sehat luar dan dalam."
- ,"Dik, bukan air yang menyehatkan tetapi cinta. Cinta selalu menyehatkan. Contohnya Abang. Mencintai Adik, sangatlah menyehatkan Abang."
+ ,"Tapi, kan, harus minum air bening juga, Bang."
- ,"Ya, lakukan itu dengan semangat cinta, bukan karena bujukan iklan, Dik."
***
gombalmukelo
222
***
+ ,"Lagi menghitung apa, Bang?"
- ,"Ini, asesoris pintu dan jendela, Dik."
+ ,"Oooo... termasuk handle-nya ya, Bang."
- ,"Adik bisa menjawab begitu karena selama ini Adik sudah meng-handle hati Abang."
***
gombalmukelo
223
***
+ ,"Bang, nih lihat, foto Adik bersama kawan-kawan. Cantik-cantik, kan?"
- ,"Nggak ada yang menarik!"
+ ,"Wadaaaw! Kejam nian!"
- ,"Kecuali diri Adik."
***
gombalmukelo
224
***
- ,"Adik lihat bintang di ufuk barat sana?"
+ ,"Nggak, Bang. Emang ada mendung begini?"
- ,"Tadinya ada. Tapi sudah Abang petik dan simpan untuk Adik sebagai kado ulang tahun."
***
gombalmukelo
225
***
+ ,"Ngapain, Bang, kok ngukur anak tangga nggak selesai juga?"
- ,"Mau memperkirakan puncaknya di mana."
+ ,"Kan di ujung anak tangga, Bang?"
- ,"Bukan. Ujungnya adalah cinta Adik. Itu tidak gampang ngukurnya."
***
gombalmukelo
226
***
+ ,"Malam yang sunyi-senyap, Bang?"
- ,"Dalam hati Abang ada suara Adik yang tengah bersenandung rindu."
***
gombalmukelo
227
***
- ,"Vitamin C-nya masih, Dik?"
+ ,"Masih. Abang sakit ya?"
- ,"Justru untuk berjaga-jaga, jangan sampai sakit, agar Adik tidak repot memperhatikan Abang."
***
gombalmukelo
228
***
+ ,"Tumben nyetel lagu lapuk, Bang."
- ,"Mengenang masa usang."
+ ,"Lagi galaukah?"
- ,"Lagi menyusun ulang jejak untuk kelak bisa bergandengan dengan Adik."
***
gombalmukelo
229
***
+ ,"Apa yang sedang Abang pikirkan di lepas malam ini?"
- ,"Cuma mikir, apakah Adik akan memimpikan Abang nanti."
***
gombalmukelo
230
***
+ ,"Clingak-clinguk, sana tidak, sini tidak, Abang sedang menunggu siapa?"
- ,"Tadi janjian dengan kawan Abang."
+ ,"Mau jalan ke mana nih? Adik ikut, boleh?"
- ,"Bukan jalan ke mana. Tadi kawan Abang cuma mau bilang langsung."
+ ,"Terus?"
- ,"Dia mau bilang soal beruntungnya Abang mendapatkan kekasih seperti Adik."
***
gombalmukelo
231
***
- ,"Adik suka jus alpokat atau jus anggur?"
+ ,"Jus anggur, Bang."
- ,"Pas! Memang Adik tidak bisa Abang anggurin."
***
gombalmukelo
232
***
+ ,"Di Handil listriknya sering padam ya, Bang?"
- ,"Biasa... Tapi beda dengan Abang."
+ ,"Beda bagaimana, Bang?"
- ,"Biarpun listrik padam melulu, cinta Abang untuk Adik selalu menyala dan tidak pernah terpadamkan."
***
gombalmukelo
233
***
+ ,"Isi berita televisi sekarang hanya membuat miris hati, Bang."
- ,"Berita yang mana?"
+ ,"Selebriti dan politisi. Ah, Abang tidak pernah nonton?"
- ,"Abang hanya suka menonton Adik, selalu manis dan menambah semangat bercinta."
***
gombalmukelo
234
***
+ ,"Lagi musim Ujian Nasional begini, selalu terjadi kebocoran ya, Bang."
- ,"Kalo ujian cinta ini ada bocorannya, tidak perlu lama bagi Abang untuk mendapatkan Adik."
***
gombalmukelo
235
***
- ,"Benar-benar keterlaluan, Dik. Ujian Nasional yang mudah begitu kok pada nggak ngerti. Murid-murid malah dapat bocoran."
+ ,"Adik tadi bilang apa, Bang."
- ,"Jadi murid sudah manja begitu. Terus, nantinya, jadi mahasiswa manja. Terus.."
+ ,"Dulu Abang sekolah juga begitu ya? Cari bocoran atau bikin contekan?"
- ,"Biarpun bodoh begini, Abang bangga dengan hasil kebodohan Abang. Ujian tersusah dalam hidup Abang hanyalah mendapatkan cinta Adik."
***
gombalmukelo
236
***
+ ,"Bang, tiga bulan terakhir ini mulai bertaburan kata-kata gombal di fesbuk, bukan hanya Abang yang suka begitu."
- ,"Waduh!"
+ ,"Kenapa, Bang? Merasa tersaingi?"
- ,"Bukan, Dik. Mana ada persaingan gombal? Juga selama ini Abang tidak menggombal Adik. Abang hanya mengungkapkan isi hati dan perasaan suka plus cinta Abang untuk Adik."
***
gombalmukelo
237
***
+ ,"Bang, pelihara kumis dong, kayak laki-laki lainnya. Jangan dicukur terus."
- ,"Terus?"
+ ,"Nanti rasanya... geli gimana, gitu... Ada sensasinya lho, Bang."
- ,"Apalah arti sensasi rasa tanpa sedikit pun dilandasi cinta. Justru cinta itu harus selalu menciptakan sensasi baru, Dik."
***
gombalmukelo
238
***
+ ,"Serius nih, Abang nggak mau pelihara kumis?"
- ,"Selama ini kan, sudah, Dik?"
+ ,"Mana? Nggak kelihatan di wajah Abang."
- ,"Kumis Abang adalah 'kumiskinkan diriku untuk memperkaya dirimu'. Begitu, Dik."
***
gombalmukelo
239
***
+ ,"Bang, coba tengok di layar fesbuk, yang ada gambar-gambar cewek seksi dan tulisan berlangganan."
- ,"Ada apa memangnya, Dik?"
+ ,"Abang tidak ikut berlangganan seperti pria-pria lainnya?"
- ,"Halah-halah... Cuma berlangganan, percuma. Mending yang jelas-jelas bisa disentuh, Dik. Ya kayak Adik ini. Terasa banget seksinya!"
***
gombalmukelo
240
***
+ ,"Alat musik yang Abang suka mainkan, apa?"
- ,"Gitar akustik."
+ ,"Sejak kapan?"
- ,"Sejak SMP, Dik. Jaman jadi 'rano', raja nongkrong."
+ ,"Tapi kenapa kini Abang nggak pernah lagi main gitar?"
- ,"Abang sudah punya Adik, yang lebih bagus dan akustik."
***
gombalmukelo
241
***
+ ,"Lagu-lagu Ebiet G.Ade itu puitis dan abadi ya, Bang."
- ,"Adik suka yang mana?"
+ ,"Nasehat Seorang Pengemis untuk Istrinya... Sepotong liriknya berbunyi , 'Tuhan bagi siapa saja'..."
- ,"Ya, begitu syahdu... apalagi terusannya 'cinta Adik untuk Abang saja'..."
***
gombalmukelo
242
***
+ ,"Abang yakin, nggak, bahwa korupsi bisa diberantas tuntas di Indonesia?"
- ,"Abang hanya yakin bahwa Abang bisa mendapatkan cinta Adik."
***
gombalmukelo
243
***
- ,"Mobil mewah, Dik?"
+ ,"Nggak nolak, Bang."
- ,"Rumah mewah?"
+ ,"Ow! Tentu terima!"
- ,"Jaminan kesehatan gratis di rumah sakit kelas presiden?"
+ ,"Oh, terima kasih banget!"
- ,"Tiket transportasi luar negeri dan uang saku ratusan juta rupiah.”
+ ,"Mau banget!"
- ,"Tabungan trilyunan?"
+ ,"Apalagi ini! Tapi obsesi Abang sendiri?"
- ,"Mendapatkan cinta Adik karena Adik sudah sangat mewah bagi Abang."
***
gombalmukelo
244
***
+ ,"Gambar apa itu, Bang, kok garis kotak-kotak?"
- ,"Pola keramik lantai, Dik."
+ ,"Kenapa harus kotak-kotak begitu, Bang?"
- ,"Karena ini pesanan pemilik proyek."
+ ,"Boleh, nggak, polanya bulat atau meliuk?"
- ,"Itu untuk istana kita kelak, Dik. Jadilah ratu bagi istana kita nanti. Tidak ada raja di situ, kecuali para pangeran dan putri."
***
gombalmukelo
245
***
+ ,"Abang ingat breakdance, nggak?"
- ,"Ingat. Ice T, Elektric Booggaloo, dll... Kenapa, Dik?"
+ ,"Coba Abang ber-breakdance lagi. Adik mau lihat Abang praktekkan gerakan headspin."
- ,"Waduuuh... berat banget. Mending Abang nggendong Adik ke tempat wisata paling terkenal sedunia deh."
***
gombalmukelo
246
***
- ,"Dulu ada tari patah-patah."
+ ,"Lalu goyang patah-patah, Bang."
- ,"Tapi semoga Adik tidak pernah membuat Abang patah hati."
***
gombalmukelo
247
***
+ ,"Real Madrid vs Bayer Munchen sudah selesai, Bang?"
- ,"Sudah. BM menang, Dik."
+ ,"Bayer, jaminan mutu."
- ,"Adik, jaminan rindu."
***
gombalmukelo
248
***
- ,"Makan siang hari ini sambalnya apa, Dik?"
+ ,"Sambal teri, Bang."
- ,"Waow! Jadi terkenang angkringan Jogja, Dik."
+ ,"Ya harus begitu. Kata orang Jawa, kacang jangan lupa pada kulitnya."
- ,"Dan diri Adik tidak pernah terlupa bagi Abang."
***
gombalmukelo
249
***
- ,"Adik pernah, kan, mem-fotokopi?"
+ ,"Ya iyalah, Bang."
- ,"Tapi Adik tidak pernah tahu bahwa rindu Abang pada Adik adalah rindu secara fotokopi.”
+ ,"Secara fotokopi?"
- ,"Rindu secara bolak-balik! Tidak ada sisi yang polos yang tersisa."
***
gombalmukelo
250
***
+ ,"Jaga kesehatan, Bang. Kerja keras itu bagus. Tapi kesehatan harus juga diurus."
- ,"Urusan kesehatan sudah ada dinasnya, Dik."
+ ,"Abang ini ngeyel terus!"
- ,"Waduh. Adik kalo cemberut begitu kok tetap cantik ya. Makin cinta deh!"
***
gombalmukelo
251
***
- ,"Buuuuuulan madu di atas perahu... Tidak ada yang tahu..."
+ ,"Abang merusak lagu 'Cinta Kita'!"
- ,"Itu main parodi, Dik, bukan merusak lagu. Tapi kalo merusak cinta kita, kiamatlah cinta Abang!"
***
gombalmukelo
252
***
+ ,"Bang, tadi Adik singgah ke toko buku."
- ,"Adik mau beli buku?"
+ ,"Cuma lihat-lihat."
- ,"Ada yang nyangkut di minat Adik?"
+ ,"Tadi Adik malah merenung, Bang."
- ,"Merenung atau menghitung duit di dompet atau ATM nih?"
+ ,"Nggaklah, Bang. Merenung. Nggak tertarik membeli."
- ,"Boleh tahu apa renungan Adik?"
+ ,"Begini. Adik melihat banyak buku-buku tentang doa. ‘Doa Paling Mujarab Abad ini’. ‘Doa Ampuh untuk Pemula’. ‘Doa Sakti dari Ayat-ayat Keramat’. ‘Doa-doa Terpopular Para Tokoh Besar Dunia’. ‘Doa Paling Cepat-Tepat-Akurat’. ‘Jurus-jurus Doa yang bakal Terkabul’. ‘Kunci Jawaban atas Sejuta Doa Anda’. Kira-kira, menurut Abang, buku doa yang bagaimana yang cocok untuk Adik supaya Adik mudah menirunya, dan tidak masuk daftar ‘doa pending’ di langit? Soalnya semua buku memberikan rumus praktis dan jurus petir."
- ,"Cari saja ‘Doa untuk Mencintai Abang secara Murni, Mantap dan Konsekuen’, Dik. "
***
gombalmukelo
253
***
+ ,"Bang, kita makan bakso yuk."
- ,"Oke. Di tempat langganan kita ya, Dik?"
+ ,"Iya dong, Bang. Mas baksonya kan sudah hafal, Abang tidak mau pakai penyedap rasa. Tapi, kenapa sih Abang nggak mau baksonya pakai penyedap rasa?"
- ,"Soalnya, makan bakso bareng Adik rasanya sudah sedap."
***
gombalmukelo
254
***
+ ,"Lho, ini bed pingpong siapa, Bang?"
- ,"Punya Abang, Dik. Sudah pensiun."
+ ,"Sejak kapan?"
- ,"Sejak kenal Adik. Karena Abang nggak mau perasaan Abang nanti Adik jadikan permainan pingpong."
***
gombalmukelo
255
***
- ,"Kayaknya Adik lagi galau nih?"
+ ,"Minuman buah kalengan Adik diembat siluman, Bang."
- ,"Adik taruh di mana?"
+ ,"Di kulkas. Maksud Adik, kalo di kulkas, kan lebih awet dan dingin-dingin asyik."
- ,"Waduh! Jangan-jangan punya Abang juga hilang."
+ ,"Abang taruh minuman juga di sana?"
- ,"Bukan. Tapi rindu Abang pada Adik, Abang taruh di sana. Biar awet, dan dingin-dingin semakin asyik."
***
gombalmukelo
256
***
+ ,"Nah, ini Adik tahu gambar apa. Hand rail, kan, Bang."
- ,"Benar sekali. Fungsinya untuk menjaga hati dan cinta Adik dari jangkauan geliat gombal para pria, selain Abang."
***
gombalmukelo
257
***
+ ,"Bang, Adik heran, tengah malam begini banyak juga ibu-ibu yang belum tidur. Apakah pada lembur ya?"
- ,"Mereka ngintip kita bercinta, Dik. Ada juga yang bergosip, membicarakan kita. Paling-paling intinya mereka berharap, semoga nanti anak gadis mereka cantik, cerdas, dan baik hati seperti Adik."
***
gombalmukelo
258
***
+ ,"Wuih, Abang, penggemar Whitney Houston juga rupanya!"
- ,"Nggak juga. Cuma pengen tahu bagaimana vokalnya yang, kata dunia, ciamik banget."
+ ,"Oh, memang ciamik, Bang. Waktu dia meneriakkan 'And IIIIIIIIIII will always love youuuuuu'..."
- ,"Duh, terima kasih, Dik. Abang nggak nyangka, Adik menyanyikannya untuk Abang. Abang juga akan selalu always lop yu..."
***
gombalmukelo
259
***
- ,"Ah, orang PLN ada-ada saja!"
+ ,"Lho, kenapa pula, Bang?"
- ,"Tadi nelpon Abang, nyuruh datang."
+ ,"Abang belum bayar tagihan?"
- ,"Itu sih biasa, Dik. Mereka maklum."
+ ,"Lantas, ngapain nyuruh Abang datang?"
- ,"Mereka nanya, bagaimana caranya menjaga tegangan cinta tetap bagus dan tidak byar-pet. Gitu, Dik. Tapi Abang rahasiakan, ya semacam rahasia negara deh."
***
gombalmukelo
260
***
+ ,"Sedang mengamati apa, Bang?"
- ,"Semut, Dik. Bukan mengamati tapi sedang berguru. Berguru, bukan bergurau."
+ ,"Berguru pada semut? Ada yang nggak beres nih si Abang."
- ,"Berguru kebijaksanaan, Dik."
+ ,"Pelajaran yang Abang dapatkan, apa?"
- ,"Semut itu selalu bekerja tanpa perintah, mengumpulkan makanan, dan sudah menjadi kesukaan mereka. Abang sudah mulai. Mencintai Adik, mengumpulkan rindu Abang pada Adik, dan semua itu menjadi kesukaan Abang."
***
gombalmukelo
(ide dari percintaan semutnya Ciu Cahyono)
261
***
- ,”Dik, kenapa di laut banyak ikan?”
+ ,”Pertanyaan jadul banget, Bang!”
- ,”Tapi tahu, nggak?”
+ ,”Ya jelas dong, Bang. Sebabnya, di laut nggak ada kucing. Kok nggak ada kucing di laut? Karena ada anjing laut. Gitu, kan?”
- ,”Nah, kenapa kucing garong selalu berkeliaran?”
+ ,”Kucing garong alias pengembara asmara?”
- ,”Iya. Pria petualang jalang.”
+ ,”Karena memang sudah hobi, Bang.”
- ,”Yang jelas, karena Adik sangat cantik, dan mereka berusaha menggarong hati Adik.”
***
gombalmukelo
262
***
- ,"Bersyukurnya Abang, kini banyak jasa pengiriman barang, selain Pos&Giro, Dik."
+ ,"Iya, Bang. Swasta lebih mantap daripada usaha jasa milik pemerintah. Tapi, Abang mau kirim apa sih?"
- ,"Kalo nanti Abang kirim paket cinta dan rindu untuk Adik, bisa lebih aman sampai ke Adik. Tidak perlu kuatir kalo dijarah oknum-oknum Pos&Giro."
***
gombalmukelo
263
***
+ ,"Lho, apa ini, Bang? Kok pakai amplop coklat segala?"
- ,"Formulir, Dik. Semoga Adik berkenan untuk bekerja sama."
+ ,"Formulir apa?"
- ,"Formulir pengajuan kredit cinta, dan berapa kewajiban angsuran rindunya per hari."
***
gombalmukelo
264
***
+ ,"Kata orang Jawa, 'Hidup ini sesungguhnya hanya mampir minum'. Benar, nggak, Bang?"
- ,"Kok kayak guru ngasih soal benar ataukah salah; Be atau eS. Kata Abang, 'Hidup ini sesungguhnya hanya memanifestasikan cinta', semisal 'cinta Abang pada Adik’. Ada cinta, maka kita bisa minum berdua di kedai rindu."
***
gombalmukelo
265
***
+ ,"Kenapa sih Abang bekerja keras sekali?"
- ,"Karena Abang sangat mencintai Adik."
***
gombalmukelo
266
***
+ ,"Abang punya blog baru ya?"
- ,"Iya, Dik."
+ ,"Blog tentang apa sih? Pasti gambar-gambar gadis seksi deh!"
- ,"Sama sekali bukan. Tapi tentang keseharian perasaan cinta dan rindu Abang untuk Adik seorang."
***
gombalmukelo
267
***
+ ,”Waduh, waduuuh... meja kerja Abang berantakan sekali.”
- ,”Tolong dibereskan ya, Dik.”
+ ,”Oke deh, Abang. Akan Adik susun rapi.”
- ,”Sekalian cinta dan rindu Abang pada Adik di hati Abang ini Adik susun rapi ya.”
***
gombalmukelo
268
***
- ,”Olah raga apa yang paling Adik sukai.”
+ ,”Bulutangkis, Bang. Olah raga ini sempat menjadi kebanggaan kita. Pebulutangkis paling bagus sepanjang masa di Indonesia, menurut Adik, adalah Susi Susanti.”
- ,”Pantesan, setiap Adik smes hati Abang dengan senyum manis Adik itu, selalu tajam menukik, tidak terjangkau, dan perasaan Abang jadi klepek-klepek.”
***
gombalmukelo
269
***
- ,”Abang pengen punya tato ah.”
+ ,”Jangan dong, Bang,”
- ,”Tatonya nanti hanya tulisan nama Adik, karena tubuh Abang adalah milik Adik, setelah seluruh jiwa Abang menjadi milik Adik. Jadi, jiwa-raga Abang milik Adik seorang.”
***
gombalmukelo
270
***
+ ,”Abang ini gondrong, bertato lagi! Nanti disangka preman atau residivis lho, Bang.”
- ,”Abang memang preman, Dik; preman cinta yang selalu memalak rindu Adik, dan residivis yang paling dicari oleh orangtua Adik untuk serius pada hubungan cinta kita.”
***
gombalmukelo
271
***
- ,"Ketahuan nih, Adik suka baca Gibran ya?"
+ ,"Iya, Bang. Kata-katanya maut!"
- ,"Kata-kata Gibran memang maut, Dik. Sayangnya, pesona Adik lebih maut daripada kata-kata Gibran."
***
gombalmukelo
272
***
+ ,"Bang, clading itu yang seperti seng itu ya?"
- ,"Kira-kira begitu. Tapi clading dari bahan alumunium."
+ ,"Anti karat dong, Bang."
- ,"Ya, seperti cinta Abang untuk Adik. Anti karat biarpun Abang yang sekarat karena mencintai Adik."
***
gombalmukelo
273
***
+ ,”Setiap Adik buka fesbuk, ada game-nya, dan banyak juga yang suka memainkannya sebagai hiburan. Tapi Abang tidak pernah terlihat main di situ. Tidak suka main game ataukah memang tidak bisa?”
- ,”Waktu-waktu Abang selalu berharga untuk bercinta, Dik. Hiburan Abang adalah bercinta. Bercinta dengan Adik. Tanpa cinta, hiburan apa pun jadinya hanya semakin menambah galau.”
***
gombalmukelo
274
***
+ ,”Di Fesbuk ada cewek-cewek cantik nan seksi yang memberi dirinya jadi langganan. Ada Annisa Prima Silsilia, seorang polwan. Ada Wanda Megha Camilla, Christina JoAnn, Gadiez Putri Manjha, Riany Jovanka, dan lain-lain. Abang berlangganan siapa?”
- ,”Abang berlangganan diri Adik saja. Abang pelanggan yang loyal dan tidak rewel. Jadikanlah Abang pelanggan tetap diri Adik untuk selama-lamanya.”
***
gombalmukelo
275
***
+ ,”Adik juga mau bertato ah, biar nyaingi Abang.”
- ,”Tato untuk menyaingi Abang?”
+ ,”Bukan sih. Tapi biar Adik kelihatan semakin indah dan berseni tinggi!”
- ,”Adik sudah indah dan merupakan puncak kreativitas Pencipta. Untuk apa merusak itu semua atas nama pesona kata ‘kelihatan’?”
***
gombalmukelo
276
***
- ,”Yang tidak punya kuasa, dikorbankan oleh yang punya kuasa. Yang tidak punya uang, dikorbankan oleh yang punya uang.”
+ ,”Begitulah dunia politik dan uang, Bang. Nazar, pencuri coklat, dan lain-lain hanyalah korban kekuasaan dan keuangan.”
- ,”Ya, karena mereka tidak punya hati untuk mencintai sesama manusia. Abang tidak punya apa-apa untuk mencintai Adik, kecuali hati. Abang akan selalu berkorban untuk Adik, demi Adik.”
***
gombalmukelo
277
***
+ ,”Detail gambarnya ini njelimet nan rumit ya, Bang.”
- ,”Ini yang Abang bilang ‘bercinta’ itu, Dik.”
+ ,”Kayaknya, bercinta itu nggak perlu rumit-rumit deh, Bang.”
- ,”Tapi, sesuatu yang tidak dianggap rumit, bisa menjadi kerikil dalam sepatu, Dik.”
+ ,”Maksud Abang?”
- ,”Baru masa promosi alias pe-de-ka-te, semua dianggap beres. Tapi begitu sudah jadian alias masa promosi berakhir, hal sepele malah bikin ribut lantas bubar.”
+ ,”Ha ha ha ha... Kayak dagang aja, pakai ‘masa promosi’ segala. Abang nyindir siapa nih?”
- ,”Nyindir Abang sendiri. Abang harus sudah terbiasa dengan kentutnya Adik. Meski suaranya kecil nan fales, tetaplah Abang terima dari Adik sebau-baunya sebagai pelanggan tunggal dan tetap atas cinta Abang yang murni dan konsekuen ini.”
***
gombalmukelo
278
***
- ,"Hari yang tidak menyenangkan tapi harus Abang lalui."
+ ,"Kenapa, Bang?"
- ,"Dimarahi Bos nih, Dik."
+ ,"Pasalnya?"
- ,"Nggak ada pasal maupun ayat. Gara-gara gombal Abang diminati oleh pembantu Bos."
+ ,"Jangan-jangan dia selingkuhannya Bos Abang tuh."
- ,"Terserahlah. Yang jelas sekarang hati Abang sudah tenang dan nyaman."
+ ,"Abang ini masih labil, rupanya."
- ,"Lha gimana nggak tenang dan nyaman, wong ya saat ini Abang ketemu Adik, dan menikmati keceriaan wajah Adik. Lenyaplah ketidakmenyenangkan itu seketika!"
***
gombalmukelo
279
***
+ ,"Lho, Bang, cepat sekali pulang kantor hari ini? Baru jam dua siang. Biasanya Jumat pulang tetap seperti Senin sampai Kamis. Sabtu sja yang setengah hari."
- ,"Iya. Tadi Abang sakit gigi usai makan siang. Eh, begitu ketemu Adik di sini, sakit gigi Abang langsung sembuh!"
***
gombalmukelo
(terima kasih, Rolly Fordenta, atas idenya)
280
***
+ ,"Abang tadi di jalan malu-maluin Adik saja."
- ,"Malu-maluin? Ada apa ini?"
+ ,"Jalan bareng Adik di mal, eee... Abang seenaknya ngupil."
- ,"Ngupil itu lebih mulia daripada ngutil di mal, Dik."
+ ,"Tapi, kan, Adik malu. Apa kata dunia nanti?!"
- ,"Biarkan dunia berkata apa, Dik. Yang penting, filosofi ngupil itu sama dengan bercinta. Biarlah nikmatnya yang terasa, meski tidak semua orang suka pada kita yang sedang asyik bercinta."
***
gombalmukelo
281
***
+ ,"Jujuran itu apa sih, Bang?"
- ,"Mungkin sama dengan mahar. Ada yang mau nikah?"
+ ,"Iya nih, kawan Adik berencana melamar sepupu Manohara. Terus, dia bingung, kira-kira berapa ya jujurannya."
- ,"Jujuran memang tidak sedikit, Dik. Ada juga yang minta jujuran dengan harga tinggi. Tapi setinggi-tingginya harga jujuran, lebih tinggi adalah kejujuran. Minimal jujur mengungkapkan rasa cinta, contohnya Abang yang selalu jujur mengucapkan dan mewujudkan cinta pada Adik, jujur bahwa Abang hanya punya cinta tanpa janji-janji kampanye cinta."
***
gombalmukelo
282
***
+ ,"Abang pernah galau, nggak?"
- ,"Pernah."
+ ,"Jarang ataukah sering?"
- ,"Abang tidak pernah bisa menghitung untuk disimpulkan menjadi 'jarang ataukah sering', Dik. Adik sendiri, gimana?"
+ ,"Ya, sama, Bang."
- ,"Duh, memang kita berjodoh, Dik. Kita sama-sama merasakan galau atau tidak galau, jarang atau sering. Memang jodoh tidak lari ke mana, Dik."
***
gombalmukelo
283
***
+ ,"Abang mengerti, nggak, istilah atau aliran atau faham 'kapitalisme', 'liberalisme', 'materialisme', 'fasisme', dan 'komunisme' yang sebenarnya?"
- ,"Abang ini orang bodoh soal yang begitu-begitu, Dik."
+ ,"Waduh, Adik bisa menyesal nih, menerima cinta Abang yang ternyata Abang tidak mengerti hal-hal semacam itu."
- ,"Lebih menyesal lagi kalo Abang mengerti dalam-dalam semua faham tetapi Abang tidak memiliki cinta dan rindu pada Adik demi semua faham itu."
***
gombalmukelo
284
***
+ ,"Kabel printer di mana ya, Bang?"
- ,"Kan di dekat printer itu, Dik."
+ ,"Nggak ada, Bang."
- ,"Abang juga nggak tahu. Abang hanya tahu kabel cinta bernama rindu, Dik."
***
gombalmukelo
285
***
+ ,"Abang sudah pernah jadi juara?"
- ,"Juara apa?"
+ ,"Apa saja. Olah raga, kesenian, ilmiah, dan lain-lain."
- ,"Jangankan juara yang jelas ada perlombaan dan aturannya itu, lha wong untuk merebut piala cinta Adik saja Abang sering kewalahan berusaha."
***
gombalmukelo
286
***
+ ,"Bang, apakah perempuan-perempuan semacam mbak Angie, mbak Pati, mbak Miranda, mak Nunun, dan sejawatnya itu termasuk penerus cita-cita Raden Ajeng Kartini?"
- ,"Waduh, Abang nggak tahu, juga nggak kenal mereka. Bagi Abang, Adik termasuk berhasil mewujudkan cita-cita Kartini yang telah menerbitkan terang cinta di gelap hati Abang."
***
gombalmukelo
287
***
+ ,"Abang ini memang payah. Bahasa Indonesia, paham cuma bahasa sehari-hari. Bahasa Inggris, tidak tahu sama sekali. Apalagi bahasa Belanda, Perancis, Spanyol, Cina, India, dan lain-lain. Abang kurang mendunia."
- ,"Abang cuma paham bahasa cinta, Dik. Dengan bahasa itu, Abang berusaha mengajak Adik hidup di dunia cinta, yang tidak perlu paspor, visa, dan segala macam urusan imigrasi."
***
gombalmukelo
288
***
+ ,"Bang, boleh tahu, siapa cinta sejati Abang?"
- ,"Pertanyaan itu untuk diri Adik sendiri."
***
gombalmukelo
289
***
- ,"Siap bermalam Minggu, Dik?"
+ ,"Siap, Bang. Abang siap?"
- ,"Siap bermalam-malam, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, hanya dengan Adik."
***
gombalmukelo
290
***
- ,"Biarpun Abang miskin, kuli biasa, jelek, Abang tetap cinta Adik."
+ ,"Kalo Adik nggak mau?"
- ,"Ya, terima kasih. Jawaban itu selalu kebalikan maknanya."
***
gombalmukelo
291
***
- ,"Kenapa Adik selalu menolak pemberian Abang?"
+ ,"Adik tidak mau kalo nanti menjadi semacam utang cinta."
- ,"Memang Adik tepat jadi pilihan Abang! Tidak seperti banyak perempuan yang tiba-tiba jadi pengemis materi ketika sedang didekati lelaki."
***
gombalmukelo
292
***
+ ,"Calon buku Abang ada di www.gombalmukelo.blogspot.com. Adik sudah melihatnya. Adik pengen punya lho."
- ,"Apa yang Abang punya, itu juga untuk Adik semuanya. Milikilah diri Abang juga, Dik."
***
gombalmukelo
293
***
+ ,"Kenapa Abang suka menggombali Adik?"
- ,"Abang mengagumi diri Adik, bukan menggombali."
***
gombalmukelo
294
***
- ,"Abang jatuh cinta pada Adik sejak pandangan pertama."
+ ,"Karena Adik cantik, cerdas, dan cermat ya, Bang?"
- ,"Karena Adik seorang perempuan."
***
gombalmukelo
295
***
+ ,"Cari apa sih, Bang, kok mendatangi Adik, pergi lagi, terus datang lagi?"
- ,"Cuma mau meriksa aja, Dik."
+ ,"Meriksa apa? Abang kira Adik pencuri? Jangan sembarangan menuduh lho, Bang!"
- ,"Ya, Adik sudah mencuri hati Abang, dan menyimpannya dalam hati Adik."
***
gombalmukelo
296
***
+ ,"Apa lagi datang-pergi begitu? Bilang, 'Adik sudah mencuri hati Abang', lagi? Basik!"
- ,"Nggak kok. Cuma mau ngucapin terima kasih."
+ ,"Terima kasih apa?"
- ,"Terima kasih, Adik sudah menjaga hati Abang dalam hati Adik."
***
gombalmukelo
297
***
- ,"Adik punya kertas karton putih?"
+ ,"Nggak punya, Bang. Mau demo ya, Bang, sampai bawa spidol juga?"
- ,"Kalau boleh, Abang mau menulis di hati Adik tentang seluruh perasaan Abang untuk Adik."
***
gombalmukelo
298
***
- .,"Abang sudah kirim ke inbox Adik."
+ ,"Kirim apa? Aku buka deh ya, Bang?"
- ,"Ungkapan rasa Abang pada Adik."
****
gombalmukelo
299
***
+ ,"Terasi itu, meski buruk rupa dan busuk aroma, tetap sedap kalau bergabung dengan lombok jadi sambel, ya, Bang."
- ,"Abang juga, meski buruk rupa dan busuk bau naga, tetap pas weleh-weleh bila bersatu dengan Adik."
***
gombalmukelo
300
***
+ ,"Abang sudah mengidap workaholic stadium berapa ya?"
- ,"Workaholic?"
+ ,"Iya. Kecanduan kerja. Hari Minggu begini Abang masih berkutat dengan pekerjaan. Kapan bercintanya?"
- ,"Dik, ini pun bercinta. Bekerja itu bercinta. Dalam bekerja, hanya diri Adik yang menjadi tujuan utama. Upah, profesi, tanggung jawab, dan semangat kerja Abang karena demi Adik seorang."
***
gombalmukelo
301
***
+ ,"Gedung ini kok banyak pintunya ya, Bang."
- ,"Meski banyak, ada satu kunci untuk semuanya. Disebut master kunci."
+ ,"Berarti satu kunci itu bisa masuk ke semua pintu dong, Bang."
- ,"Ya. Seperti juga pintu hati Adik ya cuma satu-satunya itu. Satu kunci saja, yakni cinta. Abang berharap bisa memiliki masternya, Dik."
***
gombalmukelo
302
***
+ ,"Barusan Adik melihat bos-bosnya Abang keluar kantor. Mereka membawa pancing. Kelihatannya Minggu ini pada asyik berlibur ya."
- ,"Hari Minggu ini Abang ingin memancing di telaga hati Adik. Mudah-mudahan masih Abang dapatkan satu ikan cinta di situ."
***
gombalmukelo
303
***
- ,"Dik, ada laki-laki galau saban malam Minggu karena tidak punya pacar untuk diapelin."
+ ,"Pasti itu Abang!"
- ,"Bukan, Dik."
+ ,"Alaaa... ngaku aja itu Abang."
- ,"Bagi Abang, Adik adalah malam Minggu Abang. Adik juga malam Senin hingga malam Sabtu Abang. Adik adalah semua malam bagi Abang."
***
gombalmukelo
304
***
+ ,"Hari Minggu adalah hari raya Sastra-Budaya bagi para penikmat sastra, Bang. Koran-koran edisi Minggu adalah panitianya. Abang tidak ikut merayakannya?"
- ,"Abang hanya merayakan cinta, dan itu saban hari, Dik."
***
gombalmukelo
305
***
+ ,"Kalau suatu saat kelak ada cowok yang melamar Adik, dan berniat menikahi Adik, apakah Abang akan kecewa, sakit hati dan membenci Adik?"
- ,"Cinta bukan untuk membenci, apalagi sampai sakit hati bila kekasih akhirnya diambil lelaki lain, Dik."
+ ,"Tapi itu, kan, teori, Bang. Buktinya, banyak juga tuh lelaki merana karena kekasihnya diambil orang."
- ,"Yang penting, tadi Adik bilang 'kalau suatu saat kelak'. 'Kalau kelak' itu hanya kemungkinan terburuk. Abang selalu berpikir tentang kemungkinan terbaik, Dik."
***
gombalmukelo
306
***
+ ,"Bang, cinta itu anugerah terindah dalam hidup ya?"
- ,"Bagi Abang, Adiklah anugerah terindah dalam hidup Abang."
***
gombalmukelo
307
***
+ ,"Bang, di foto profil orang-orang fesbuk, banyak juga yang bersanding dengan mobil kebanggaan mereka. Bagus-bagus, mewah-mewah. Abang tidak iri?"
- ,"Abang hanya mau foto profil Abang bersanding dengan Adik."
***
gombalmukelo
308
***
+ ,"Bang, diri Adik ini banyak sekali kekurangannya. Kenapa Abang suka banget pada Adik?"
- ,"Justru karena itu Abang suka banget pada Adik."
***
gombalmukelo
309
***
- ,”Bintang Adik Capricorn, ya?”
+ ,”Abang baca di tautan Adik ya?”
- ,”Bukan. Tapi selama ini Adik sudah menanduk-nanduk hati Abang.”
***
gombalmukelo
310
***
+ ,"Kalo bintang Adik bukan Capricorn, gimana Bang?"
- ,"Biarlah Adik tetap menjadi bintang bagi malam-malam Abang."
***
gombalmukelo
311
***
+ ,"Abang mau ke mana, kok bawaannya banyak?"
- ,"Ke Balikpapan, Dik."
+ ,"Ada apa?"
- ,"Besok, Senin, Abang mau ke TOTAL Jl Minyak. Mau asistensi tugas."
+ ,"Abang kayak mahasiswa saja."
- ,"Lha nanti kalo lulus, kita bisa bercinta sepuasnya, Dik. Semua ini demi cinta Abang, biar di-acc oleh pihak yang berstandar migas. Cinta Abang ini standarnya migas, Dik. Bukan mie gelas."
***
gombalmukelo
312
***
+ ,"Sorry, Bang, tadi bising banget di sekitar rumah Adik sehingga Adik nggak bisa dengar suara Abang di ponsel. Maklumlah, rumah Adik dekat posyandu."
- ,"Rumah Adik juga posyandu bagi Abang. Pos Pelayanan Rindu."
***
gombalmukelo
313
***
+ ,”Bang, cinta itu tidak untuk saling memiliki. Abang boleh mencintai Adik, tapi bukan berarti Abang harus memiliki Adik.”
- ,”Tapi untuk cinta Abang pada Adik, memiliki Adik adalah kegenapan atas cinta Abang.”
***
gombalmukelo
314
***
+ ,”Setiap sore, entah ketika Adik bersantai sejenak di jembatan Barelang, Ampera, Suramadu, Manggar, Dondang, atau dulu di jembatan Tenggarong yang sudah runtuh itu, Adik senang sekali! Jembatan semacam itu ternyata asyik juga sebagai tempat nongkrong orang-orang untuk menyaksikan senja mengakhiri hari ya, Bang.”
- ,”Kalo Adik senang, apalagi Abang! Karena jembatan, bagi Abang, adalah cinta yang menautkan dua hati milik sepasang manusia. Abang berharap cinta Adik pun mengarah ke Abang, dan bersatu sebagai jembatan cinta yang menautkan hati kita berdua.”
***
gombalmukelo
315
***
+ ,”Waktu cinta Abang ditolak Cornelia Agatha, bagaimana rasanya, Bang?”
- ,”Seperti tertusuk duri ikan tongkol. Tapi kalo Adik menolak cinta Abang, ah, jiwa-raga Abang pasti sakitnya seperti tertusuk moncong ikan marlin alias kiamat sekonyong-konyong!”
***
gombalmukelo
316
***
- ,”Kalo Abang ibaratkan bunga, Adik adalah bunga kamboja.”
+ ,”Nggak ada romantis-romantisnya sama sekali, Bang! Malah mistis nan ngeri!”
- ,”Memang tidak romantis tapi, ketahuilah, itu artinya Adik adalah cinta mati bagi Abang.”
***
gombalmukelo
317
***
- ,”Di hari ulang tahun Adik ini, terimalah persembahan dari Abang.”
+ ,”Busyet, Bang! Bunga raflesia arnoldy! Apa-apaan ini?!”
- ,”Ini bingkisan bunga paling istimewa, Dik, seperti juga Adik begitu istimewa bagi Abang.”
***
gombalmukelo
318
***
- ,”Banyak laki-laki yang menyukai Adik.”
+ ,”Risiko orang cantik, Bang.”
- ,”Tapi hanya seorang yang tidak menyukai Adik.”
+ ,”Ada ya? Siapa, Bang?”
- ,”Abang.”
+ ,”Abang? Aneh. Biasanya Abang yang paling sering bilang ‘suka’, ‘cinta’, ‘rindu’...”
- ,”Ya. Dan Abang tidak suka kalo Adik menanggapi positif para lelaki itu.”
***
gombalmukelo
319
***
+ ,”Bagaimana kabar hari ini, Bang?”
- ,”Kegiatan padat, sepadat cinta Abang untuk Adik.”
***
gombalmukelo
320
***
- ,"Waduh, waduh... Modemnya lemot kayak siput patah kaki!"
+ ,"Waduh, waduuuh... kasihan si Abang."
- ,"Kalo begini terus, susah deh kalo nanti Abang mau kirim beribu-ribu rindu untuk Adik."
***
gombalmukelo
321
***
+ ,”Kalo Adik bahagia?”
- ,”Abang juga turut bahagia.”
+ ,”Kalo Adik sedih?”
- ,”Abang akan bahagia.”
+ ,”Kejam nian, Abang ini!”
- ,”Kalo Adik sedih dan Abang ikut sedih, siapa yang bakal menghibur kita?”
***
gombalmukelo
322
***
+ ,”Menjadi sarjana, mudah ya, Bang.”
- ,”Untuk menjadi kekasih Adik, betapa syusyah!”
***
gombalmukelo
323
***
- ,"Adik, Abang ganti jadi 'Mama', gimana? Abang panggil Adik, 'Mama'. Biasa, kayak yang lain, Dik. 'Papa-Mama'. Mesra, begitu."
+ ,"Adik malu, Bang. Apa kata orang-orang, lha belum juga jelas status kita, kok sudah 'Papa-Mama'?"
- ,"Benar juga ya. Seperti kata Shakespeare, 'apalah arti sebuah panggilan' ya, Dik?"
***
gombalmukelo
324
***
+ ,"Bang, Adik sudah ngantuk. Nih, lihat, mata Adik sudah lima watt."
- ,"Beres, Dik. Kurang daya, Abang tambahkan. Soal setrum-menyetrum, serahkan pada Abang."
***
gombalmukelo
325
***
+ ,"Bang, kata orang, makin tambah usia, makin sulit tidurnya. Jam tidur makin sedikit."
- ,"Kalo Abang sih, karena cinta pada Adik, Abang kepikiran yang indah-indah, jadinya malas tidur. Sayang sekali satu-dua jam tidak memikirkan Adik."
***
gombalmukelo
326
***
+ ,"Sarapan yang enak, bubur ataukah roti, atau nasi kuning, Bang?"
- ,"Abang suka sarapan segelas SMS kangen atau segepok telpon rindu dari Adik."
***
gombalmukelo
327
***
+ ,"Adik dapat gosip, Abang seorang playboy. Pacar Abang buanyaaaaaak banget!"
- ,"Adik nggak pernah dapat gosip ya, bahwa Abang cuma tergila-gila pada Adik? Jangankan dua pacar, mendapatkan cinta Adik saja Abang harus ekstra keras dalam berusaha."
***
gombalmukelo
328
***
+ ,"Bang, beda antara gombal dan janji madu itu, tipis ya?"
- ,"Yang penting, sengatannya, Dik!"
***
gombalmukelo
329
***
+ ,"Hari Buku Dunia, Abang merayakannya di mana?"
- ,"Abang tidak bisa merayakannya tanpa Adik di sisi Abang."
***
gombalmukelo
330
***
+ ,"Kebahagiaan itu diukur dari apa atau dari mana ya, Bang?"
- ,"Dari senyum, Dik."
+ ,"Kalo kebahagiaan Abang?"
- ,"Ya dari senyuman Adik."
***
gombalmukelo
331
***
+ ,"Abang suka ketawa-ketiwi sendiri, senyam-senyum sendiri, lagi bahagia atau gejala gila?"
- ,"Dua-duanya karena adanya diri Adik dalam hidup Abang. Sungguh, Abang tergila-gila pada Adik. Itu sudah sangat membahagiakan Abang."
***
gombalmukelo
332
***
- ,”Adik suka cowok yang ganteng, bodinya mantap?”
+ ,”Iya.”
- ,”Kaya, isi rekening banknya tidak bisa dihitung lagi, asetnya di mana-mana?”
+ ,”So pasti, Bang!”
- ,”Garang tapi ramah? Percaya diri tapi tidak sombong?”
+ ,”Jentelmen deh, pokoknya.”
- ,”Pekerja keras, disukai mitra maupun pesaing dalam bekerja?”
+ ,”Pokoknya, benar-benar sempurna, Bang. Idaman setiap wanita. Bikin para wanita ngiler sampai banjir deh, Bang!”
- ,”Kalo diri Abang?”
+ ,”Maaf ya, Bang. Jangan tersinggung. Bukan idaman hati Adik. Maaf lho, Bang. Maaf.”
- ,”Memang sih, Abang tidak bisa menjanjikan apa-apa, Dik. Karena itu, Abang bukan idaman setiap wanita. Abang menyadari kenyataan ini, Dik.”
+ ,”Maaf, maaaaf banget, Bang. Adik mohon, Abang jangan tersinggung.”
- ,”Tapi justru dengan banyak kekurangan Abang inilah Abang hanya menyukai Adik, mengagumi Adik, mendambakan Adik, membanggakan Adik, bekerja keras demi Adik. Apa pun itu hanyalah demi Adik.”
***
gombalmukelo
333
***
+ ,”Dari tadi pagi, Abang bengong saja di depan kanvas. Kanvas kosong sampai sore ini. Kapan melukisnya, Bang?”
- ,”Satu hari sampai sejuta hari pun, alangkah syusyahnya melukis pesona Adik di kanvas.”
***
gombalmukelo
334
***
+ ,"Kalo bisa lahir dan hidup berulangkali, Abang mau jadi apa? Misalnya, hidup pertama, Abang jadi dokter. Hidup yang kedua, Abang jadi pengusaha. Hidup yang ketiga, Abang jadi dosen. Dan seterusnya."
- ,"Jadi kekasih Adik saja."
***
gombalmukelo
335
***
+ ,"Ada hidangan di meja, difoto, lalu dipajang di status fesbuk. Ada aksi panggung artis, juga dibegitukan. Lagi baca buku, difoto, jadi status juga. Abang kok nggak pernah perbarui status fesbuk dengan foto-foto terbaru?"
- ,"Foto-foto apa. Tidak ada gunanya. Pajang foto-foto terbaru tanpa pernah berduaan dengan Adik, percuma Abang pajang."
***
gombalmukelo
336
***
+ ,"Dari mana, Bang, cengar-cengir sendiri?"
- ,"Dari kantor polisi."
+ ,"Kasus apa nih? Bakal ditahan ya?"
- ,"Cuma diinterogasi."
+ ,"Gawat ya?"
- ,"Pak polisi nanya, Abang berulangkali menyebut nama Adik, apakah ada perbuatan Adik yang tidak menyenangkan Abang. Abang jawab, justru sebaliknya, Pak, saking menyenangkannya, Abang selalu menyebut nama Adik."
***
gombalmukelo
337
***
- ,"Adik tahu, nggak, siapa orang Indonesia pertama yang sampai ke bulan?"
+ ,"Selamet, Bang."
- ,"Hush! Itu nama bapaknya Abang!"
+ ,"Oh! Maaf. Tapi siapa, Bang?"
- ,"Abang. Akibat terlalu galau sebelum jumpa Adik, Abang mengembara sampai di sana. Berhari-hari, bertahun-tahun, lalu Abang mendapat wangsit, disuruh kembali ke bumi karena akan berjumpa dengan Adik di bandara."
***
gombalmukelo
338
***
+ ,"Bang, kenapa sih Abang beraninya menggombali Adik, bukannya mbak-mbak, ayuk-ayuk, teteh-teteh atau yang lebih tua?"
- ,"Semua sudah ada bagiannya, Dik. Abang bukan pria serakah. Cukup Adik, bahagia sudah sampai langit ketujuh."
***
gombalmukelo
339
***
- ,"Hidup harus realistis, kata orang."
+ ,"Betul, Bang. Kita hidup di dunia, kenyataan berada di dunia. Cinta saja tidak cukup untuk melakoni hidup. Cinta tidak bisa untuk beli beras, bayar listrik, air, dan lain-lain."
- ,"Tapi tanpa cinta, hidup pun tidak realistis, Dik. Tanpa cinta, lelakon hidup seperti penghuni rimba belantara. Berkeluarga cuma untuk beranak-pinak."
+ ,"Berarti cinta penting sekali ya, Bang?"
- ,"Itulah yang selalu Abang pentingkan. Cinta pada Adik."
***
gombalmukelo
340
***
+ ,"Borobudur itu keajaiban dunia nomor tujuh. Komodo itu yang kedelapan ya, Bang."
- ,"Nggak tahu, Dik. Sepengetahuan Abang, satu-satunya keajaiban dunia adalah Adik."
***
gombalmukelo
341
***
- ,"Adik memang cantik. Kalo Abang?"
+ ,"Jelek! Hitam! Sumpah!"
- ,"Itulah jodoh, Dik. Kalo jelek berjodoh dengan cantik, niscaya kelak tiada lagi orang jelek di dunia."
***
gombalmukelo
342
***
- ,"Abang sudah mengurus surat-surat sebagai syarat administrasi."
+ ,"Kok ngajak Adik? Ngajak kawin lari ya?"
- ,"Bukan. Kita ke biro HAKI. Hak Atas Kekakayaan Intelektual."
+ ,"Gombalan Abang mau didaftarkan?"
- ,"Abang mau mendaftarkan Adik di sana supaya Adik tidak diplagiat orang lain."
***
gombalmukelo
343
***
+ ,"Bang, Adik tidak percaya kalo Abang tidak memiliki materi yang bisa disebut-sebut sebagai orang sukses."
- ,"Kesuksesan Abang hanyalah jika sudah mendapatkan cinta Adik seutuhnya. Adiklah materi yang kesuksesan perjuangan Abang."
***
gombalmukelo
344
***
+ ,"Abang tidak malukah mengakui sebagai orang miskin?"
- ,"Yang paling Abang malu adalah mengakui bahwa Abang sudah berhasil mendapatkan Adik, karena itu jelas kebohongan bagi dunia."
***
gombalmukelo
345
***
+ ,"Bang, cinta sejati itu adalah cinta seorang ibu kandung kepada anak kandungnya. Benar, kan?"
- ,"Dik, jadilah ibu kandung bagi anak-anak Abang kelak agar ucapan Adik terbukti dan sah menurut hukum dan tata pergaulan di masyarakat."
***
gombalmukelo
346
***
+ ,"Produk-produk industri, baik industri besar maupun kecil, makin lama mutunya makin berkurang ya, Bang."
- ,"Produk Abang bernama cinta, makin lama justru mutunya semakin bertambah, Dik."
***
gombalmukelo
347
***
+ ,”Kalo masalah di pekerjaan dicurhatkan ke orang lain, minimal kekasihnya, bagaimana menurut Abang?”
- ,”Kok nanya yang begituan, Dik?”
+ ,”Pasalnya Adik tidak pernah mendengar Abang mengeluh soal pekerjaan seperti orang-orang lainnya. Abang malah menggombali Adik melulu, kayaknya Abang sudah menjadi seorang komisaris besar sebuah perusahaan hebat yang tidak mungkin terkena imbas krisis dunia, demo para pekerja, dan lain sebagainya. SBY saja, presiden, masih curhat soal tanggung jawabnya. Lha Abang, cuma karyawan biasa, bahkan, maaf ya Bang, semacam kuli alias kuli garis.”
- ,”Biarlah mereka begitu. Abang hanya berfokus pada cinta, Dik. Tepatnya : mencintai Adik. Dalam bekerja dan bermasalah, cuma cinta itu yang terpenting bagi Abang.”
+ ,”Cuma itu? Cinta? Tidak ada masalah pekerjaan? Bukankah selama ini Abang menganggap Adik sebagai kekasih Abang.”
- ,”Pekerjaan apa sih yang tidak ada masalahnya, Dik? Masalah apa sih yang tidak ada solusinya, kecuali masalah manusianya sendiri? Abang mencintai Adik bukan karena pekerjaan. Biarlah cinta Abang ini tidak dinodai oleh masalah pekerjaan, agar cinta Abang tetap murni dan konsekuen pada Adik. Gus Dur bilang, ‘gitu aja kok repot’.”
***
gombalmukelo
348
***
+ ,”Masalah terbesar dalam hidup ini sesungguhnya apa sih, Bang?”
- ,”Cinta.”
+ ,”Ah, Abang, cinta melulu!”
- ,”Semua karena cinta, Dik. Maksud Abang, ketiadaan cinta. Orang yang bekerja keras tanpa dilandasi cinta diri, keluarga, profesi, dan siapa pun yang dicintainya, niscaya pekerjaan hanyalah beban yang memberatkan hidupnya. Mudah curhat, stres, stroke, mungkin gila, bunuh diri, dan seterusnya. Orang yang bergaul dengan orang lainnya tanpa dilandasi cinta, bisa jadi salah sangka, saling mencurigai, iri, cemburu, sikut sana-sini, berkelahi, saling membenci, mendengki, mencari keuntungan pribadi, dan kesemrawutan sejenisnya. Dengan cinta, meskipun Adik cantik, cerdas dan baik, Abang tetaplah mencintai Adik.”
***
gombalmukelo
349
***
+ ,”Abang begitu memuja cinta, memuja Adik, itu cenderung ‘menyembah manusia’ alias ‘menyekutukan Tuhan’ alias musyirik lho, Bang.”
- ,”Biasa itu, Dik. Manusia suka mendakwa lantas memvonis manusia lainnya secara hitam-putih. Tapi cinta Abang pada Adik tetaplah putih bahkan lebih putih dari salju Antartika, meski pandangan orang selalu gelap-gulita dan membabi buta.”
***
gombalmukelo
350
***
+ ,”Selama ini hanya Abang yang selalu bilang ‘Adik cantik’, dan terus-menerus memuja-muji Adik. Orang lain tidak pernah bilang begitu.”
- ,”Mereka tidak punya cinta untuk Adik. Mereka punya cinta untuk selain Adik. Mencintai pun adalah pilihan, Dik.”
***
gombalmukelo
351
***
+ ,”Bang, orang-orang sering bertanya pada Adik, ‘siapakah Adik yang sering banget Abang sebutkan’. Bagaimana Adik harus menjawab mereka?”
- ,”Abang hanya ingin jawaban alias balasan cinta Adik untuk Abang.”
***
gombalmukelo
352
***
+ ,”Hidup kok gombal melulu, Bang?”
- ,”Hidup memang gombal, Dik. Seorang bos bisa saja sebenarnya penggombal. Menjanjikan ini-itu tapi sama sekali buktinya nol besar. Pelamar kerja, juga sering menggombal, padahal nanti hasil kerjanya nol besar. Iklan ini-itu, pasti menjual gombal. Pendidikan pun sering menggombal. Kampanye apa pun, tidak lebih dari gombal. Pemeritah pun gencar menggombal. Bahkan kotbah-kotbah seringkali sebatas gombal, Dik.”
+ ,”Gombal Abang tuh...”
- ,”Sama sekali tidak memberi janji hidup enak, nyaman, dan tentram?”
+ ,”Jadi?”
- ,”Ya, biarlah Adik atau siapa pun sebut sebagai gombal. Abang tidak peduli sebutan, toh tiada janji semacam orang-orang itu, kecuali cinta yang hakiki, Dik. Bukankah cinta tidak usah mengumbar janji?”
***
gombalmukelo
353
***
+ ,”Abang tidak bosan-bosannya menggombali Adik. Nanti Adik muntah lho, Bang.”
- ,”Bagus itu, Dik! Muntah saja. Sebab itu berarti gombal Abang manjur dan cespleng; mampu menetralkan racun-racun gombal dalam hidup Adik.”
***
gombalmukelo
354
***
- ,”Adik suka nonton film?”
+ ,”Iya dong! Film drama percintaan, Bang.”
- ,”Ternyata Adik suka mendramatisasikan cinta Abang.”
***
gombalmukelo
355
***
- ,”Beberapa film eksiyen Amrik teryata hanya film cinta.”
+ ,”Contohnya?”
- ,”Speed, Superhero macam Superman, Spiderman...”
+ ,”Ah, Abang, nggak bisa menikmati film.”
- ,”Justru Abang selalu menemukan cinta dalam aksi-aksi laga itu. Padahal, lebih pas kalo bercinta sungguhan, tidak usah pakai sok eksiyen. Abang suka kalo Adik sungguh-sungguh ingin bercinta dengan Abang, bukan aksi-aksi macam film-film Amrik.”
***
gombalmukelo
356
***
+ ,”Pada fisik Adik, apa yang paling cantik bagi Abang?”
- ,”Bibir Adik.”
+ ,”Cuma itukah? Dari semua diri Adik, cuma bibir Adik yang cantik?”
- ,”Itu sudah mewakili lainnya, Dik.”
***
gombalmukelo
357
***
- ,”Sambalnya lezat sekali, Dik!”
+ ,”Abang baru tahu ya?”
- ,”Iya. Ternyata Adik pandai ngulek!”
***
gombalmukelo
358
***
+ ,”Lagu ‘Endless Love’ –nya Lionel Richie duet dengan Diana Ross itu lagu cinta sepanjang masa ya, Bang? Setiap acara hajatan pernikahan, selalu saja lagu itu muncul. Sangat sangat menyentuh. Daleeeeem banget!”
- ,”Adik adalah ungkapan lagu cinta Abang sepanjang masa.”
***
gombalmukelo
359
***
+ ,”Bang, gombalan Abang disukai ibu-ibu tuh. Jangan-jangan, ada yang naksir Abang.”
- ,”Kenapa bukan Adik saja yang naksir Abang? Bukankah semua itu ungkapan rasa Abang untuk Adik seorang?”
***
gombalmukelo
360
***
+ ,”Hujan, Bang. Bisa nyenyak nih tidur Adik malam ini.”
- ,”Ya! Abang sudah menitipkan rindu Abang pada Adik melalui setiap titik hujan itu. Biarlah guyuran rindu menjelma mimpi terindah yang pernah ada dalam seluruh lelap Adik.”
***
gombalmukelo
361
***
- ,”Abang sering terjaga ketika tidur. Lalu tidak bisa tidur lagi.”
+ ,”Kenapa, Bang? Mimpi burukkah?”
- ,”Bukan. Tapi ketika terjaga, Abang selalu menyesal karena mimpi indah bersama Adik tiba-tiba terputus. Itu jadi kepikiran terus.”
***
gombalmukelo
362
***
+ ,”Kenapa ya, Abang nggak pernah bersedih apalagi menangis ya? Jangan-jangan perasaan Abang sudah tumpul nih?”
- ,”Keberadaan diri Adik di hati Abang selalu membuat sedih dan tangis tersingkir dalam hari-hari Abang.”
***
gombalmukelo
363
***
+ ,”Salah satu ketakutan perempuan adalah kerutan di wajah. Kalo kelak wajah Adik mulai ramai dikunjungi kerutan, masihkah Abang memuji kecantikan Adik dan mencintai Adik?”
- ,”Sebenarnya ketakutan Adik bukanlah pada kerutan tetapi pada pujian atas kecantikan dan rasa untuk selalu dicintai.”
+ ,”Tapi, kan, penyebabnya adalah kerutan-kerutan, Bang, sehingga pujian memudar dan cinta pun berangsur gugur.”
- ,”Abang jarang sekali membaca atau mendengar berita seorang kakek menceraikan seorang nenek gara-gara si nenek sudah berkerut-kerut. Sebaliknya, semakin tua, cinta pun semakin tegar seperti matahari. Pujian adalah sinar matahari, dan cinta adalah mataharinya.”
***
gombalmukelo
364
***
- ,”Bangun, Dik! Sudah pagi nih. Nanti rejekinya dipatok ayam.”
+ ,”Ya.... Hoahhhhem... Abang pasti belum tidur.”
- ,”Abang menjaga pagi Adik dari ayam-ayam yang berkeliaran di sekitar lumbung rejeki Adik. Lebih penting Adik tertidur lelap daripada Abang lelap sehingga teledor menjagai pagi Adik. Lebih baik rejeki Abang saja yang digerogoti tikus got.”
***
gombalmukelo
365
***
+ ,”Ini titik-titik apa, Bang? Bukan titik-titik noda, kan?”
- ,”Ini titik koordinat, Dik.”
+ ,”Untuk posisi apa, Bang?”
- ,”Posisi hati Abang dan hati Adik, cinta Abang dan cinta Adik. Dari sini Abang bisa memperkirakan sudah di mana kedekatan kita, dan sejauh apa Abang harus melemparkan rindu Abang hingga Adik mudah menangkapnya.”
***
gombalmukelo
366
***
- ,”Subuh kemarin, banyak yang sedih. Subuh ini juga.”
+ ,”Musibah apa, Bang?”
- ,”Musibah Piala Champion Sepakbola Eropa, Dik.”
+ ,”Sampai segitunya, Bang. Lebay amat alay mereka.”
- ,”Ini juga cinta, Dik. Cinta kepada klub, meski nun jauh di ujung dunia sana.”
+ ,”Itulah lebay amat alay-nya mereka!”
- ,”Cinta memang bisa begitu, Dik, meski cinta tidak untuk menundukkan atau menaklukkan siapa pun. Kalo mereka bisa dengan mudah menjadi begitu lebay, lebih-lebih lagi cinta Abang kepada Adik. Hyper lebay alay banget, Dik. Adik tolak cinta Abang, sedih Abang bakal jauh melebihi kekalahan sebuah klub sepakbola pujaan hati mereka.”
***
gombalmukelo
367
***
+ ,”Apakah pagi ini sinar surya di Handil terhalau mendung, Bang?”
- ,”Ya, semendung hati pendukung Real Madrid yang digalau Bayer Muenchen tadi subuh.”
+ ,”Abang tidak ikut mendung begitu?”
- ,”Adik selalu menyinarkan pagi bagi Abang, lebih cerah daripada segala sinar surya pagi kapanpun.”
***
gombalmukelo
368
***
+ ,"Bang, cut and fill dalam pelaksanaan pembangunan itu apa sih?"
- ,"Potong dan timbun tanah, Dik. Potong tanah yang membukit. Tanah yang rendah, ditimbun tanah. Ada apa ya?"
+ ,"Saudaranya Adik mau membangun rumah. Adik dengar obrolan mereka, ada istilah 'cut and fill' itu."
- ,"Kalo dalam pelaksanaan percintaan, 'cut and fill' itu buanglah kecewa usang yang membukit dan isilah dengan ketawa bersama. Contoh gamblangnya begini. Abang memangkas kecewa karena belum adanya tanggapan cinta dari Adik, dan Abang isi dengan kebahagiaan bisa berdua Adik. Paham, kan?"
***
gombalmukelo
369
***
+ ,”Mumpung laga Liga Eropa sedang panas-panasnya, meski Abang sendiri tidak peduli, Adik kepikiran istilah ‘bola itu bundar’. Apa pun bisa segera berputar, bergulir, bergulingan, dan seterusnya. Yang ‘anak bawang’ bisa jadi pemenang, dan yang ‘pohon raksasa’ bisa jadi pecundang.”
- ,”Adik diam-diam mengamati juga ya?”
+ ,”Bukan begitu. Status fesbuknya orang-orang, banyak juga yang membahas laga itu, Bang. Saling ejek. Padahal, tim yang menang dan tim yang kalah sama sekali tidak pernah mengajak orang-orang itu ke negara mereka. Bosan banget Adik membacanya.”
- ,”Adik mau membahas apa sih? Biarlah mereka dengan dunianya sendiri. Kita berdua dengan dunia cinta kita. Kalo tidak suka, ya nggak usah dibaca. Gitu aja kok repot.”
+ ,”Benar juga ya, Bang. Tapi maksud Adik, apakah begitu juga dalam hal bercinta, Bang? Misalnya, yang sedang pe-de-ka-te ternyata bisa mendapat cinta sang pujaan, dan kekasih sang pujaan itu akhirnya jadi pecundang. Bagaimana, Bang.”
- ,”Abang tidak bisa menjawab karena dari sejak jaman nenek-moyang, hanya diri Adik yang terwangsit dalam benak Abang. Ada wasiat daun lontar berisi tentang kisah cinta kita, Dik. Makanya, dalam jiwa Abang hanya ada cinta Adik, sosok Adik, senyum Adik, canda Adik, dan seterusnya.”
***
gombalmukelo
370
***
+ ,"Bang, kenapa Abang terus mengejar balasan cinta Adik, padahal Abang tidak tahu masa lalu kelabu Adik?"
- ,"Semua orang punya masa lalu bahkan hitam-legam, tapi berilah tempat untuk Abang agar bisa berdampingan dengan Adik memeluk masa depan yang gilang-gemilang."
***
gombalmukelo
371
***
+ ,"Jujur ya, Bang, jawab pertanyaan Adik. Cantik mana antara Adik dan mantan-mantan Abang."
- ,"Oooo... jelas cantik Adik. Mantan-mantan Abang itu banyak nggak beresnya juga. Mereka itu ya, nggak sebaik Adik. Nggak secerdas Adik. Nggak semantap Adik. Senyum Adik bisa menghentikan musim kemarau panjang. Siang-malam, hujan-panas, pokoknya Adik paling 'the best' deh. Kalo di antara mereka ada yang lebih cantik daripada Adik, mana mungkin Abang tergila-gila pada Adik. Yakinlah, Dik."
***
gombalmukelo
372
***
+ ,"Kursi kantornya bagus ya, Bang."
- ,"Kursinya memang bagus tapi view-nya menghadap rak dokumen kerja. Nggak ada panorama indah sama sekali. Bekerja bisa cepat bosan. Percuma kursi kerja bagus begitu."
+ ,"Bagusnya, menghadap ke mana, Bang?"
- ,"View paling bagus tuh berhadapan langsung dengan Adik."
***
gombalmukelo
373
***
+ ,"Bang, masak sih hidung Adik mancung?"
- ,"Ya, mancung kayak gunung Maras, bikin Abang selalu terengah-engah, nyaris kehabisan nafas mendakinya."
***
gombalmukelo
374
***
+ ,"Abang sering nonton tipi, nggak?"
- ,"Jarang banget, Dik."
+ ,"Nggak suka ya, Bang?"
- ,"Ya, Dik. Karena tidak ada channel khusus tentang keseharian Adik."
***
gombalmukelo
375
***
- ,"Waduh, Adik dari mana nih, kok tampangnya kuyu begini?"
+ ,"Baru selesai melatih anak-anak tetangga bikin kerajinan tangan, Bang. Dari pagi sampai sore ini."
- ,"Maukah Adik melatih kerajinan tangan Abang malam nanti?"
***
gombalmukelo
376
***
- ,”Ssssst...”
+ ,”Ada apa, Bang?”
- ,”Lagi ada rapat di kantor. Sekarang kesempatan kita berdua merapat, Dik. Membahas rencana percintaan kita nanti malam.”
***
gombalmukelo
377
***
- ,”Hidup ini tidaklah semudah yang dikhayalkan.”
+ ,”Embeeeer. Abang baru tahu ya?”
- ,”Ya, Dik. Memang tidak mudah mendapatkan cinta Adik. Tapi Abang belum lelah berusaha.”
***
gombalmukelo
378
***
+ ,”Bang, bercinta memang bisa memungkiri kenyataan, dan mengusir kantuk. Tapi selama dua hari dua malam ini Abang belum tidur lho.”
- ,”Abang sedang memesan mimpi tentang dongeng-dongeng kerajaan antah-berantah yang aman-nyaman nan tentram dan rajanya memiliki putri cantik jelita, yang suatu ketika sang putri tersebut mengundang seorang pemuja cinta datang dalam sebuah perjamuan kopi istimewa lantas keduanya memadu kasih nan mesra; sang putri adalah Adik dan pemuja cinta adalah Abang. Oh indahnya cinta, biarpun hanya mimpi pesanan, Dik.”
***
gombalmukelo
379
***
+ ,”Hari ini orang-orang merayakan Chairil Anwar, Bang. Aku ini binatang jalang dari kumpulan yang terbuang.”
- ,”Abang selalu siap menampung Adik, kapanpun!”
***
gombalmukelo
380
***
- ,”Inilah yang bikin Abang kesengsem, Adik tetap gemar memasak.”
+ ,”Kata orang, memang sudah kodrat perempuan, Bang.”
- ,”Pantesan, Adik suka menggoreng cinta Abang hingga semakin hari semakin matang begini.”
***
gombalmukelo
381
***
+ ,”Baru kali ini Adik digombali dan dilengkapi nomor urut, Bang.”
- ,”Sengaja, Dik, biar bisa mengurut hati Adik sehingga selalu senangtiasa.”
***
gombalmukelo
382
***
+ ,”Bang, orang-orang baru pada ribut, nomor plat pada dua kendaraan milik ketua umum partai Bemokarat itu sama alias ganda. Kok bisa ya, Bang?”
- ,”Apa pun bisa, Dik. Yang tidak bisa itu, bagi Abang, mendapatkan cinta Adik dalam tempo sesingkat-singkatnya.”
***
gombalmukelo
383
***
+ ,”Sebagian orang belajar dari kegagalannya untuk bisa berhasil di kemudian hari. Kalo Abang belajar dari mana?”
- ,”Ya sama. Gagal dan gagal terus dalam usaha meraih cinta Adik, tetaplah Abang belajar untuk selalu bisa mencintai Adik.”
***
gombalmukelo
384
***
+ ,”Sabtu masiiiih saja berkutat dengan pekerjaan. Minggu, belum tentu santai. Kapan nih Abang bisa leha-leha, ongkang-ongkang, santai-santai seperti para profesional muda lainnya?”
- ,”Leha-leha, ongkang-ongkang, santai-santai apalah artinya semua itu, jika tanpa Adik di sisi Abang. Tanpa itu semua, Abang sudah bersenang-senang bersama Adik dalam angan Abang.”
***
gombalmukelo
385
***
+ ,”Di mana-mana di Indonesia ini, orang baik kok sering dipersulit ya, Bang. Bahkan, ada juga yang disingkirkan oleh instansinya dengan kata ‘mutasi’. Kenapa bisa begitu ya, Bang?”
- ,”Makanya, Abang berusaha keras untuk menjadi jahat, supaya Adik jangan menyingkirkan Abang.”
***
gombalmukelo
386
***
+ ,”Foto profil Abang di fesbuk ganti dong. Wajah jelek diganti dengan wajah artis mana, gitu lho, Bang.”
- ,”Nanti kalo banyak cewek nge-add Abang dan naksir Abang, Adik malah cemburu serta teriak ‘jangan pernah lagi mengharapkan cinta Adik karena cinta Abang sudah haram!’ Kan Abang sendiri yang rugi besar seumur hidup, Dik.”
***
gombalmukelo
387
***
- ,”Bapaknya Adik seorang pelukis ya?”
+ ,”Bukan, Bang.”
- ,”Biarpun bukan, tapi selama ini Adik sudah mewarnai hidup Abang.”
***
gombalmukelo
388
***
- ,”Ibunya Adik seorang pembatik ya?”
+ ,”Bukan, Bang.”
- ,”Waduh, sayang sekali.”
+ ,”Kenapa, Bang?”
- ,”Kalo pembatik, Abang mau mengenalkan ibunya Adik ke orangtua Abang.”
+ ,”Orangtua Abang pengusaha batik?”
- ,”Bukan.”
+ ,”Lha, terus, untuk apa mengenalkan ibunya Adik ke orangtua Abang?”
- ,”Tidak untuk apa-apa. Abang cuma basa-basi, biar saat ini bisa ngobrol langsung sama Adik yang cantik. Biar Abang bisa lebih lama memandang dan menikmati kecantikan Adik.”
***
gombalmukelo
389
***
+ ,”Menurut Abang, kerja itu enaknya jadi PNS atau swasta?”
- ,”Menurut Abang, enaknya kalo kerja bisa bareng Adik.”
***
gombalmukelo
390
***
+ ,”Ada beberapa penulis ingin membuat perubahan bagi bangsa ini, dan mereka senang menyebut tulisan mereka sebagai tulisan pencerahan. Benarkah begitu, Bang?”
- ,”Abang bukan penulis, Dik.”
+ ,”Iya, Adik tahu. Tapi bagaimana menurut Abang soal itu?”
- ,”Abang sih berharap ada tulisan mereka yang mencerahkan dan mengubahkan hati Adik, sehingga Adik tidak segan-segan lagi menerima uluran cinta Abang.”
***
gombalmukelo
391
***
+ ,”Lho, kenapa nggak jadi mandi, Bang? Katanya, pulang kerja, mau mandi biar badan seger. Ini malah senyam-senyum sambil berkalung handuk.”
- ,”Abang heran. Ke mana-mana, selalu saja ada bayang wajah Adik. Tadi, mau mandi, masih juga bayang Adik bermain dalam pikiran Abang. Abang nggak mau bayangan diri Adik lenyap gara-gara terguyur air ketika mandi. Mungkin Abang benar-benar tergila-gila pada Adik.”
***
gombalmukelo
392
***
+ ,”Banyak status fesbuk yang isinya hari-hari tertentu ya, Bang?”
- ,”Maksud Adik?”
+ ,”Status hari Senin, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Hari Selasa, Rabu, dan Kamis, jaraaaang banget ada di status, Bang.”
- ,”Iya juga ya, termasuk Abang. Tapi selama ini Adiklah yang selalu menjadi hari-hari Abang. Dari Senin kembali Senin Adik selalu mengisi hari-hari Abang sampai-sampai Abang lupa pada Senin, Selasa, Rabu, dan seterusnya.”
***
gombalmukelo
393
***
+ ,”Cinta pertama Abang siapa sih?”
- ,”Adik.”
+ ,”Lho? Ah, Abang jelas bohong nih, kayak mbak Angie.”
- ,”Adiklah cinta pertama Abang yang paling dahsyat dan membuat Abang rindu sangat. Baru kali ini Abang merasakan cinta yang begitu kuat. Selama Abang hidup, tiada perempuan yang sanggup menjadi badai rindu sedemikian hebat!”
***
gombalmukelo
394
***
+ ,”Malam Minggu dan malam Senin adalah malam perayaan sepakbola dunia, Bang. Abang ikut merayakannya?”
- ,”Abang sedang mempersiapkan perayaan percintaan Abang, jika nantinya Adik membalas cinta Abang.”
***
gombalmukelo
395
***
+ ,”Bang, para jazzer kita, misalnya Indra Lesmana, Mus Mujiono, Fariz RM, dan lain-lain, kini pada bikin apa ya?”
- ,”Entahlah, Dik. Abang juga sudah melupakan mereka karena keindahan karya mereka sudah tergantikan oleh keindahan Adik.”
***
gombalmukelo
396
***
+ ,”Bang, lagu ‘One More Night’-nya Phill Colin, keren ya. Cocok untuk suasana malam.”
- ,”Duuh, senangnya Abang, DikA. Ketika Adik membayangkan Phill Colin dan ‘One More Night’-nya, berarti Adik menikmati malam bersama Abang. Ini mulai tanda-tanda bagus buat Abang. Lampu hijau cinta mulai menyala. Semoga selalu begini malam-malam Adik ketika merindukan Abang.”
***
gombalmukelo
397
***
- ,”Dik, coba kemari sebentar.”
+ ,”Abang mau beli apa di balik kaca etalase itu?”
- ,”Abang hanya mau membuktikan. Nah! Adik lihat pantulan kaca itu? Oh, Adik, lihat! Kita bagaikan pasangan bangsawan, kan! Abang pangeran cinta, dan Adik putri kasih sayang. Persandingan yang menjadi dambaan Abang!”
***
gombalmukelo
398
***
+ ,”Waktu di Babel, Abang tidak bekerja di tambang timah yang dulunya pernah digelari ‘emas putih’. Giliran di Kaltim kini, Abang tidak juga bekerja di tambang batubara yang dijuluki ‘emas hitam’. Tapi Abang ngakunya kerja di tambang.”
- ,”Memang begitu, Dik. Sebenarnya kini Abang sedang menambang cinta di hati Adik.”
***
gombalmukelo
399
***
+ ,”Duh, Abang, mau kerja kok pakaiannya kucel banget sih! Nggak disetrika ya?”
- ,”Nggak, Dik.”
+ ,”Pantesan! Kemeja dan celana panjang, kalo disterika, bisa rapi. Lipatan-lipatan pun rapi.”
- ,”Ternyata selama ini Adik sudah menyetrika hati Abang sehingga kini rapi dan makin berlipat cinta Abang.”
***
gombalmukelo
400
***
- ,”Dari mana saja nih, Adik?”
+ ,”Dari bank, nabung.”
- ,”Abang juga rajin menabung, Dik. Menabung rindu pada Adik seorang.”
***
gombalmukelo
GOMBALMUKELO (baca : Gombal Muke Lo, alias Gombal Muka Mu) adalah plesetan dari GOMBAL MUKIYO (istilah gombal/rayuan dalam bahasa pergaulan orang Jawa). Plesetan ini disengajakan untuk "mengejek" si penggombal, yang tidak lain adalah Gus Noy sendiri. Di sini telah disiapkan bagian-bagiannya, yang kelak setiap bagian berisi 200 gombal karya Gus Noy. Nanti dilanjutkan dengan 60MB4LMUK3L0 bagian kedua, dan seterusnya. Semuanya pernah dipublikasikan di FB.
KITAB SERIBU SATU GOMBAL

Minggu, 29 April 2012
Kamis, 19 April 2012
GOMBALMUKELO JILID I (Ayat 1 s/d 200)
1
***
- ,”Manusia tiada yang sempurna.”
+ ,”Abang menginsyafinyakah?”
- ,”Iya, Dik. Begitu juga dengan cinta Abang untuk Adik. Tidak sempurna. Adiklah yang menyempurnakannya.”
***
gombalmukelo
2
***
- ,"Adik memang cantik."
+ ,"Ah, Abang..."
- ,"Abang memang cantang*."
+ ,"Ha ha ha ha... Abang jujur banget."
- ,"Cantik dan cantang, mungkin kita jodoh, Dik."
***
gombalmukelo
*) Cantang (bahasa Melayu Bangka) = botak depan
3
***
- ,"Menurut Abang, wajah Adik ini biasa saja."
+ ,"Ah, Abang, kenapa sih bilang begitu?"
- ,"Biasa kalau bidadari, ya cantiknya wajah Adik."
***
gombalmukelo
4
***
- , "Emangnya dengan cantik, Adik bisa menjatuhkan cinta Abang? Jangan mimpi!"
+ ,"Ya sudah. E-ge-pe!"
- ,"Ya jangan dipikirkan, jangan mimpi. Kenyataannya, Abang sudah lama jatuh cinta pada Adik!"
***
gombalmukelo
5
***
+, "Bang, Adik seksi, nggak?"
-, "Ah, kayak gitu..."
+, "Baaaang... kecewa nian hati Adik karna Abang nanggapi begitu."
-, "Iya.. kayak gitu kok Adik tanyakan ke Abang sih, padahal tiap hari Abang memuji keseksian Adik, yang lebih seksi daripada para top model lokal sampai interlokal."
***
gombalmukelo
6
***
- ,"Dik, yang Abang suka dari Adik..."
+ ,"Kecantikan Adik?"
- ,"Bukan!"
+ ,"Jadi Abang selama ini bilang 'cantik', cuma gombal?"
- ,"Bukan juga. Abang suka dari Adik karena Adik juga suka Abang."
***
gombalmukelo
7
***
- ,"Adik ini cantik, kenapa mau jadi PSK sih?"
+ ,"Kalau Adik jelek, mana mungkin Abang mau!"
- ,"Jadi istri Abang, jauh lebih cantik, Dik."
***
gombalmukelo
8
***
- ,"Pas purnama kemarin, mendung begitu rapat."
+ ,"Sayang sekali ya, Bang."
- ,"Justru purnama malu karena dikalahkan oleh kecantikan Adik."
***
gombalmukelo
9
***
+, "Seandainya nanti kecantikan Adik pudar, apakah Abang masih selalu mencintai Adik?"
- , "Ya, tentu saja."
+, "Kenapa begitu, Bang?"
- , "Karena itu, kan, hanya 'seandainya', Dik."
***
gombalmukelo
10
***
+ ,"Bang, Minggu pagi nanti asyiknya ke mana?"
- ,"Ke Pelabuhan."
+ ,"Ke Pelabuhan? Ngapain?"
- ,"Perahu cinta Abang ingin singgah di pelabuhan hati Adik."
***
gombalmukelo
11
***
+ ,"Bang, sekalian menginap di sini saja. Temani Adik satu malam ini saja."
- ,"Jangan, Dik. Tidak baik."
+ ,"Tapi kan ini Adik yang minta."
- ,"Maksud Abang, tidak baik kalau Abang yang minta."
***
gombalmukelo
12
***
+ ,"Abang, kenapa sih lama sekali Abang tidak bikin puisi?"
- ,"Sekarang Abang kebingungan membuat puisi, Dik."
+ ,"Padahal, Bang, dulu Adik paling suka membaca puisi-puisi Abang sampai-sampai Adik kuatir kalo nanti jatuh cinta ama Abang."
- ,"Untuk apa bikin puisi lagi, lha wong puisi-puisi Abang adalah diri Adik."
***
gombalmukelo
13
***
- ,"Adik suka, nggak. nonton orang berbalas pantun?"
+ ,"Suka banget, Bang! Seru! Kalau Abang, gimana?"
- ,"Abang paling suka cinta Abang ini Adik balas dengan cinta Adik."
***
gombalmukelo
14
***
+ ,"Betapa panasnya hari ini, Bang!"
- ,"Makanya, sini, deket-deket ama Abang."
+ ,"Abang bawa AC?"
- ,"Tidak perlu AC atau kipas angin, cinta Abang pasti bisa menyejukkan diri Adik."
***
gombalmukelo
15
***
+ ,"Abang, kalo nulis, isinya daleeeem banget."
- ,"Ya iyalah... sedalem cinta Abang pada diri Adik."
***
gombalmukelo
16
***
+ ,"Hari Minggu begini, kok Abang nggak tamasya kayak yang lain?"
- , "Mereka lagi risau nan galau, makanya perlu tamasya."
+ ,"Berarti Abang nggak galau?"
- ,"Tentu saja. Kan ada Adik yang selalu membuat Abang bertamasya ke dunia khayal."
***
gombalmukelo
17
***
- ,"Dik, Kereta apa yang suka nabrak-nabrak?"
+ ,"Kereta lepas kendali, Bang."
- ,"Ya, nyaris benar!"
+ ,"Yang benarnya, kereta apa, Bang?"
- ,"Kereta Abang cinta pada Adik, maka Abang sering lepas kendali."
***
gombalmukelo
18
***
- ,"Hanya satu galau yang membuat Abang bahagia."
+ ,"Galau yang membuat Abang bahagia? Galau apa itu, Bang?"
- ,"Galau Adik membalas cinta Abang. Atau galau Adik mau jadi kekasih Abang."
***
gombalmukelo
19
***
+ ,"Bang, tuh lihat. Senja begini para walet pulang kandang."
- ,"Kalau Abang sih, kapanpun Abang akan selalu pulang ke hati Adik."
***
gombalmukelo
20
***
+ ,"Bang, di daerah Senipah hingga Handil tadi sore, halilintarnya tampak jelas!"
- ,"Lebih jelas lagi percikan cinta dari mata Adik."
***
gombalmukelo
21
***
+ ,"Bang, kawan-kawan di Handil pada asyik olahraga futsal lho."
- ,"Iya... jadwal mereka."
+ ,"Kok Abang nggak ikut?"
- ,"Abang berenang, Dik."
+ ,"Berenang? Di mana, Bang?"
- ,"Di telaga hati Adik yang jernih nan hangat itu."
***
gombalmukelo
22
***
+ ,"Bang, koleksi pertemanan Abang kok banyak cewek cantiknya?"
- ,"Cemburu ya?"
+ ,"Ya jelas dong!"
- ,"Hahahaha... Nanti kalau koleksi Abang isinya cowok ganteng melulu, Adik malah mencurigai Abang, laki-laki bengkok."
***
gombalmukelo
23
***
+ ,"Bang, Adik nggak suka Abang punya koleksi cewek-cewek cantik di akun FB Abang."
- , "Tapi seharusnya Adik bangga."
+ ,"Bangga?"
- ,"Iya... dari semua yang tampil itu, tetaplah hanya Adik yang paling cantik."
***
gombalmukelo
24
***
- ,"Dik, kalau nanti Abang ke Jakarta, Abang mau manjat Monas."
+ ,"Abang kurang kerjaan aja... Asal nggak nggantung bareng Anas lho."
- ,"Pokoknya Abang harus sampai puncak Monas, Dik."
+ ,"Untuk apa sih, Bang? Mau cari sensasi?"
- ,"Bukan. Tapi dari puncak Monas Abang bisa melihat seberapa besar cinta Adik untuk Abang."
***
gombalmukelo
25
***
+ ,"Tadi sore hujannya mengerikan sekali, Bang. Deras, dan petir di sana-sini. Seperti mau kiamat saja. Ngeri banget deh, Bang."
- ,"Biasa saja, Dik. Bagi Abang, yang paling mengerikan dan kiamat adalah jika Adik meninggalkan Abang."
***
gombalmukelo
26
***
+ ,"Bang, puisi Abang tidak lolos, tidak tergabung dalam buku antologi puisi 'Bima Membara'."
- ,"Itu tidak penting, dan bukan prinsip, Dik. Yang penting dan prinsip adalah cinta Abang selalu tergabung dalam hati Adik."
***
gombalmukelo
27
***
+ ,"Abang tidak kecewa, gagal jadi penyair?"
- ,"Tidak dong. Yang paling mengecewakan Abang adalah jika gagal memiliki Adik."
***
gombalmukelo
28
***
+ ,"Tiap hari kutengok Abang mendesain rumah itu-itu saja."
- ,"Iya, karena ini rumah cinta kita kelak, Dik. Desainnya harus mantap."
***
gombalmukelo
29
***
- ,"Adik suka bunga, ya?"
+ ,"Lho, kok tahu?"
- ,"Karena Adik begitu indah mewangi dalam sanubari Abang."
***
gombalmukelo
30
***
+ ,”Cinta Abang untuk Adik, murni, nggak sih?”
- ,”Belahlah dada Abang...”
+ ,”Ah, kuno, Bang.”
- ,”Tusuk sedikit jari Abang deh.”
+ ,”Lho, untuk apa?”
- ,”Adik akan tahu, cinta kita sudah menyatu dalam darah Abang.”
***
gombalmukelo
31
***
+ ,”Absen di tempat Adik pakai mesin Check Clock. Di tempat Abang?”
- ,”Mesin sidik jari, Dik.”
+ ,”Lebih mudah dan benar dong.”
- ,”Tapi Abang sering ditolak. ‘Coba lagi’. Begitu berkali-kali.”
+ ,”Waduh, malah susah ya, Bang?”
- ,”Itu karena pada sidik jari Abang sudah ada garis-garis nama Adik.”
***
gombalmukelo
32
***
+ ,”Makin hari, kelihatannya, rambut depan Abang makin botak deh. Jidat makin luas.”
- ,”Karena Abang memberi tempat yang luas untuk keberadaan diri Adik dalam ingatan Abang.”
***
gombalmukelo
33
***
+ ,”Gedungnya megah sekali, Bang. Adik suka desain Abang.”
- ,”Pondasi pakai tiang pancang, Dik. Menghujam jauh.”
+ ,”Pasti kokoh ya, Bang?”
- ,”Pasti. Seperti juga cinta Abang, jauh ke dalam diri Adik.”
***
gombalmukelo
34
***
+ ,”Butiran pasir sepanjang pantai Bangka ini sangat halus dan putih bersih, Bang.”
- ,”Begitu juga dengan cinta Abang pada Adik.”
***
gombalmukelo
35
***
- ,” Adik suka ya tamasya ke pantai di Bangka?”
+ ,”Jelas dong! Sangat indah. Mengagumkan. Gelombangnya tidak mengerikan. Asyik untuk berenang.”
- ,”Bagi Abang, Adik adalah pantai seperti itu juga. Ingin sekali Abang renangi saban hari.”
***
gombalmukelo
36
***
- ,” Sudah mandi sore, Dik?”
+ ,”Sudah dong. Kan, demi ketemu Abang.”
- ,”Luar biasa! Biarpun mandi sepuluh kali sehari, kecantikan Adik tidak juga luntur oleh guyuran air!”
***
gombalmukelo
37
***
+ ,”Akhir-akhir ini demo kian marak ya, Bang.”
- ,”Abang juga demo, akhir-akhir ini.”
+ ,”Salut untuk Abang! Demo menolak kenaikan harga BBM ya, Bang?”
- ,”Bukan sih. Demo perasaan Abang pada Adik.”
***
gombalmukelo
38
***
+ ,"Bang, SBY sudah mengerahkan tentara untuk menghalau aksi demo."
- ,"Beda dengan Abang. Cinta Abang sudah lebih dari cukup jika hanya untuk menghalau aksi gombal orang-orang terhadap diri Adik."
***
gombalmukelo
39
***
- ,"Dik, ngerti, nggak, kenapa berita demo dan aksi anarkis menjadi berita besar akhir-akhir ini?"
+ ,"Malas, Bang, politik melulu."
- ,"Bukan hanya politik, Dik."
+ ,"Lho, bukan melulu politik?"
- ,"Ini upaya pemerintah beserta sindikat media massa untuk mengalihkan rencana kita menyaksikan film The Raid nanti seolah-olah demo beserta aksi anarkis itu lebih heboh daripada aksi laga di film itu. Mereka cemburu karena Abang sedang asyik dengan Adik yang cantik ini."
***
gombalmukelo
40
***
+ ,”Abang dari mana sih mendapatkan ide-ide menggombal?”
- ,”Abang tidak menggombal, Dik. Semua itu karena kejujuran Abang memuja Adik yang sangat cantik. Pesona kecantikan Adik memancarkan cahaya kepujian dalam diri Abang.”
***
gombalmukelo
41
***
- , "Orang-orang sering menanyakan Abang, bagaimana Abang mencipta karya-karya seni, kok bisa begini-begitu, menghabiskan waktu tanpa sisa, dan lain sebagainya."
+ , "Mungkin sekedar ingin tahu atau untuk membandingkan dengan yang lain, Bang."
- ,"Syukurlah kalau begitu. Sebenarnya Abang hanya berfokus, bagaimana Abang mencintai Adik sebagai puncak karya alias maha karya penciptaan."
***
gombalmukelo
42
***
+ ,”Tadi malam Abang lembur ataukah begadang untuk nonton Milan lawan Barca dini hari?”
- ,”Abang melamunkan Adik sepanjang malam sampai pagi dikecup kupu-kupu yang sempat mampir di bibir cangkir kopi.”
***
gombalmukelo
43
***
+ ,”Bang, Adik dapat bocoran, beberapa rekan kerja Abang suka menggosip hal-hal buruk tentang Abang.”
- ,”Ya, memang begitu.”
+ ,”Lho! Abang nggak marah?”
- ,”Ya, nggak dong. Hal-hal buruk biarlah untuk kesukaan mereka. Yang penting, untuk Adik, selalu Abang berikan yang baik bahkan terbaik dari diri Abang yang selalu Adik suka.”
***
gombalmukelo
44
***
+ ,”Kalau nanti Abang mendapat cuti kerja selama 14 hari, Abang mau ngajak Adik ke mana?”
- ,”Ke mana pun yang Adik suka!”
+ ,”Kalau ke negara-negara Eropa?”
- ,”Ayo! Abang akan bawa Adik ke sana. Sebab, lebih baik Abang pergi ke sana bersama Adik dan menguras seluruh dana serta tabungan Abang sendiri demi bisa bersama Adik dan membahagiakan Adik, daripada bersama rombongan presiden dan wakil rakyat. Adik lebih istimewa dibanding mereka-mereka itu.”
***
gombalmukelo
45
***
+ ,”Bang, Adik mohon, jangan pernah jadi presiden ya atau ketua wakil rakyat. Plis deh, Bang.”
- ,”Ada apa ya, Dik, kok tiba-tiba ngomong begitu?”
+ ,”Adik tidak sudi, nanti jadi presiden atau ketua wakil rakyat, Abang ikut-ikutan jadi raja dusta kesekian. Plis ya, Bang. Adik mohon.”
- ,”Abang tidak pernah berambisi jadi presiden bahkan pemimpin apa pun. Abang hanya terobsesi diri Abang selalu bersanding dengan Adik, menikmati kejujuran dan kesahajaan.”
***
gombalmukelo
46
***
+ ,"Abang kalo ngegombal terus, nanti dikira Abang ini kroninya SBY lho."
- ,"Itu, kan, hanya 'dikira', Dik. Yang penting cinta Abang pada Adik bukanlah gombal atau sedang kampanye, Dik."
***
gombalmukelo
47
***
+ ,"Lembur lagi, Bang?"
- ,"Ya. Menjaga Adik hingga nanti terlelap, memimpikan Abang, dan esok bangun dalam kesegaran cinta kita."
***
gombalmukelo
48
***
+ ,"Abang baru kena flu, malah melakukan perjalanan malam sejauh seratus empat puluh tujuh kilometer. Kalau lancar, bisa sampai dua jam perjalanan. Terus akan balik lagi menempuh jarak itu. Sampai tempat tujuan, hampir tengah malam. Juga kalau pulang. Saban minggu selalu begitu. Belum lagi lembur."
- ,"Dik, ini perjalanan demi cinta Abang pada Adik. Jarak dan waktu selalu bisa Abang selesaikan dengan cinta."
***
gombalmukelo
49
***
+ ,"Sekian hari tidak muncul, ke mana saja, Bang?"
- ,"Terkadang cinta perlu perenungan, Dik. Tidak muncul pun bisa membuat cinta kian berasa oleh bumbu rindu."
***
gombalmukelo
50
***
- ,"Dik, sudah tidurkah?"
+ ,"Belum, Bang."
- ,"Kita sama-sama belum bisa tidur. Memang cinta sering bikin tidak bisa tidur, Dik."
***
gombalmukelo
51
***
+ ,"Bang, tidur paling enak di mana? Di rumah, hotel, ataukah di lapangan sepakbola?"
- ,"Dik, bukan tempat yang membuat orang tidur tetapi hanya karena kantuk. Dan tidur yang paling lelap adalah tidur dalam cinta, seperti cinta Abang pada Adik."
***
gombalmukelo
52
***
+ ,"Bang, mengeluh itu tandanya apa sih, selain galau?"
- ,"Tanda tidak mencintai."
+ ,"Kalau presiden yang suka mengeluh?"
- ,"Hush! Dalam kitab cinta Abang, tiada keluhan dalam mencintai Adik. Selalu ada semangat dan optimis untuk selalu menghidupkan cinta Abang ini."
***
gombalmukelo
53
***
+ ,"Bang, dalam hubungan cinta, selalu saja lelaki mau menang sendiri. Abang juga begitukah?"
- ,"Itu bukan cinta, Dik. Itu pertandingan, peperangan, penaklukan, dan tiada cinta di dalamnya. Cinta bukan alat menaklukkan siapa-siapa melainkan menautkan dua atau lebih manusia. Abang dan Adik pun dinautkan oleh cinta. Cinta adalah pemersatunya yang memenangkan kita berdua, bukan seorang Abang ataupun seorang Adik. Bukankah cinta menyatukan perbedaan, seperti sebuah lirik lagu jadul?"
***
gombalmukelo
54
***
+ ,"Tadi Abang tidak kerja ya? Masih meriang?"
- ,"Abang tidak bekerja tapi bercinta. Bercinta dengan garis-garis, bercinta dengan meriang, dan bayang-bayang Adik adalah suplemen paling ampuh untuk bercinta."
***
gombalmukelo
55
***
+ ,"Bang, kata orang, cinta bisa menjadi belati. Bagaimana menurut Abang?"
- ,"Ya, sepakat. Cinta menusuk hingga sumsum sehingga terasa diri tiada bertulang, tiada kekeukeuhan yang harus dipertahankan. Cinta mengoyak selubung hitam hati sehingga terbuka setiap kepalsuan. Cinta pun menguliti keburukan dan kebusukan karakter. Ya, begitulah, seperti cinta Adik pada Abang."
***
gombalmukelo
56
***
+ ,"Bang, cuaca sedang kacau; tidak menentu. Abang sudah kena imbasnya."
- ,"Cuaca boleh-boleh saja tidak menentu, dan Abang terserang flu. Tapi cinta Abang pada Adik tidak dipengaruhi cuaca, dan tidak ada cuacanya. Bila musim hujan yang dingin, cinta Abang akan menghangatkan Adik. Bila hari panas terik, cinta Abang akan menyejukkan Adik. Cinta Abang akan selalu menjadi penaung untuk Adik."
***
gombalmukelo
57
***
+ ,"Suara Abang bindeng, hidung buntu sebelah ya? Jadi susah bernafas dong."
- ,"Tapi mencintai Adik adalah nafas kehidupan bagi Abang."
***
gombalmukelo
58
***
+ ,"Abang punya kartu kredit, nggak?"
- ,"Sama sekali tidak punya karena itu sama saja berhutang sebelum belanja."
+ ,"Memang tidak enak, ya, Bang, hidup sudah berhutang sebelum belanja."
- ,"Ya, sama dengan cinta. Cinta bukanlah kartu kredit tetapi ungkapan tunai sepasang manusia, semisal cinta Abang pada Adik."
***
gombalmukelo
59
***
+ ,"Saatnya ngopi, Bang. Mau Adik buatkan?"
- ,"Betapa bahagia Abang memiliki Adik. Apa pun yang Adik buat untuk Abang, selalu saja menjadi kegirangan Abang."
***
gombalmukelo
60
***
+ ,"Bang, barusan Adik baca status seorang penyair muda yang lagi galau karena mati kata."
- ,"Seperti yang Abang bilang tadi malam. Cinta itu seperti puisi; butuh waktu untuk merenung, sambil melipatgandakan rindu supaya bisa menjadi rangkaian bunga kata yang menakjubkan. Cinta Abang adalah puisi terbaik untuk Adik seorang. Juga Adik adalah penjelmaan puisi cinta Abang, yang perlu perenungan untuk Abang tuliskan."
***
gombalmukelo
61
***
+ ,"Bang, apakah masing-masing pasangan harus saling mengerti sebagaimana cinta yang, katanya, butuh pengertian?"
- ,"Cinta tidak butuh pengertian melainkan kompromi. Pengertian cinta sudah ditulis banyak orang pintar tetapi tidak ada yang menyinggung soal kompromi."
+ ,"Lha, lantas bagaimana pada sepasang manusia, ya kayak Adik dan Abang?"
- ,"Masing-masing kita hanya butuh kompromi. Laki-laki tidak bisa mengerti wanita dan apa kemauannya. Juga wanita akan kesulitan mengerti kemauan laki-laki. Yang ada hanya kompromi atas semua kemauan, yang berkiblat pada cinta. Seperti Abang terhadap Adik. Abang tidak perlu mengerti apa saja keinginan Adik, tetapi Abang hanya berkompromi dengan semua itu."
***
gombalmukelo
62
***
+ ,"Abang suka, nggak, kalo Adik berdandan?"
- ,"Berdandan untuk apa?"
+ ,"Ya untuk tampil cantik, Bang."
- ,"Adik sudah cantik bahkan sangat cantik, kenapa ikut-ikutan kaum Adik yang suka minder pada kecantikannya sendiri? Kalo Adik berdandan, maka bisa menjadi bahan gosip. Kalo Adik tampil apa adanya, gosip pun tidak akan menjadi kosmetika pergaulan."
***
gombalmukelo
63
***
+ ,"Bang, Adik kelihatan cantik dengan rambut panjang ataukah pendek."
- ,"Menurut Abang, kecantikan Adik tidak dipengaruhi oleh rambut yang panjang ataukah pendek. Adik sudah cantik dari semula. Rambut hanyalah asesoris. Yang penting perawatannya. Sama seperti cinta, Dik. Perawatan cinta justru lebih penting daripada soal panjang-pendek rambut."
***
gombalmukelo
64
***
+ ,"Bang, kok soal harga BBM jadinya plin-plan begitu?"
- ,"Dik, itu karena mereka sama sekali tidak memiliki cinta sejati. Cinta mereka naik atau turun hanya berdasarkan kepentingan mereka. Beda dengan cinta Abang pada Adik. Tidak ada naik-turun harga, pasang-surut perhatian. Kepentingan Abang hanyalah cinta itu sendiri."
***
gombalmukelo
65
***
+ ,"Abang terus bercinta nih?"
- ,"Iya dong. Cinta membuat Abang senantiasa bergairah mengayuh biduk kehidupan. Apalagi cinta pada Adik."
***
gombalmukelo
66
***
- ,"Waduh, printernya kurang mantap."
+ ,"Abang mau ngeprint gambar bangunan?"
- ,"Bukan. Abang mau ngeprint dirimu, dan Abang jadikan wallpaper di ruang kerja Abang, biar sesuai ungkapan 'You're Never Work Alone', kayak moto sebuah klub sepakbola Inggris."
***
gombalmukelo
67
***
+ ,"Bang, nanti pertandingan sepakbola Barca vs Milan. Adik pilih Milan, Bang."
- ,"Abang pilih Adik saja. Kalau memilih Barca ataukah Milan, sama sekali tidak ngaruh bagi Abang. Tapi kalau memilih Adik, jelas banget pengaruh Adik bagi Abang. Sehebat-hebatnya permainan bola mereka, alangkah lebih hebat plus dahsyat cinta Adik untuk Abang."
***
gombalmukelo
68
***
+ ,"Tadi siang cuaca panas betul, ternyata kini hujan, Bang."
- ,"Hujan tidak akan menyentuh Adik karena cinta Abang sudah menjadi atap bagi Adik."
***
gombalmukelo
69
***
+ ,"Adik ngantuk, Bang."
- ,"Tidurlah, Dik. Mimpilah, Dik. Biarlah cinta Abang selalu menyelimuti Adik dari gigil malam yang mencekam."
***
gombalmukelo
70
***
+ ,"Waduh, susah tidur, Bang. Ribut pada nonton aksi Barca melawan Milan."
- ,"Kalau Adik mengantuk, pastilah akan mudah tidur. Kalau kantuk sudah menjenguk, segeralah menyambut dan merebutnya. Jangan lengah ataupun membiarkan kantuk mengetuk pelupuk mata hanya karena memikirkan Abang yang sedang bercinta dengan mimpi-mimpi Adik. Bukankah cinta Abang tidak akan lari dari sisi Adik?"
***
gombalmukelo
71
***
+ ,"Bang, Adik mohon, Abang tidak ikut bertaruh untuk sebuah pertandingan."
- ,"Tidak ada yang perlu Abang pertaruhkan. Begitu pula dengan cinta Abang pada Adik."
***
gombalmukelo
72
***
+ ,"Bang, hari ini enaknya masak apa ya?"
- ,"Masakan menjadi enak atau tidak, tergantung sedang lapar atau tidak, Dik. Masakan semakin enak apabila dinikmati dengan penuh rasa cinta. Cinta menjadi bumbu tambahan, sehingga, seperti kata orang, ikan bilis asin goreng bisa terasa ikan jebung bakar. Apalagi karena Adik yang memasak untuk Abang, tempe goreng biasa akan berasa rendang!"
***
gombalmukelo
73
***
+ ,"Bang, senja begitu elok kemilaunya. Sungguh menakjubkan penciptaan itu!"
- ,"Sejuta senja apalah artinya dibanding keelokan Adik. Bukankah perempuan adalah puncak maha karya penciptaan, Dik?"
***
gombalmukelo
74
***
+ ,"Bang, boleh tahu pin BB Abang?"
- ,"Abang tidak akan punya pin BB, Dik. Tapi pin hati Abang sudah pasti Adik hafal."
***
gombalmukelo
75
***
+ ,"Bang, belilah BB, biar Adik mudah mengubungi Abang, komunikasi pun lancar."
- ,"Komunikasi tanpa cinta, niscaya akan mengalami hambatan bahkan buntu, dan akhirnya bisa saling salah paham, bertengkar, sampai diam-diaman sepanjang masa. Apalah guna kecanggihan tanpa dilandasi cinta, Dik."
***
gombalmukelo
76
***
+ ,"Bang, kapan kita nonton di bioskop? Katanya, film 'Love is You' itu bagus banget lho, sampai-sampai ada kawan FB yang penasaran."
- ,"Para seniman lihai membuat cerita serta meramu bumbunya sehingga sebuah karya, khususnya film, menjadi semacam hantu yang bergentayangan dalam benak penonton dan calon penonton. Sementara mereka manalah tahu, cerita cinta kita justru lebih bagus daripada film-film lope yang hanya fiktif itu."
***
gombalmukelo
77
***
+ ,"Bang, selama kita bersama, Abang selalu bisa menikmati waktu dalam kesibukan dan cinta. Bagaimana bisa begitu sih?"
- ,"Bukankah Abang pernah bilang, bercinta adalah nafas Abang. Bekerja maupun berduaan dengan Adik, tidaklah saling mengalahkan atau menguasai. Cinta kita yang membuat segala sesuatu menjadi nikmat, Dik."
***
gombalmukelo
78
***
+ ,"Pada dinner malam ini Adik ingin diputarkan lagu merdu nan syahdu, Bang."
- ,"Kita nyalakan lilin juga, Dik."
+ ,"Lho, kan bukan ulang tahun, Bang."
- ,"Memang bukan tapi biarlah seperti ulang tahun, yang senantiasa mengingatkan kita pada usia cinta yang beranjak dewasa."
***
gombalmukelo
79
***
+ ,"Kalau Abang jauh, Adik bingung, ke mana rindu berlabuh."
- ,"Labuhkan saja dalam kalbu. Biarkan membukit, dan kelak membuncah, meluap menjadi banjir kebahagiaan ketika kita saling menautkan jemari."
***
gombalmukelo
80
***
+ ,"Abang ini bercinta seperti remaja sedang puber saja."
- ,"Cinta harus sering diremajakan, Dik, agar gairah tetap seperti ombak yang tiada bosan mencumbu bibir daratan."
***
gombalmukelo
81
***
+ ,"Malam telah lewat, Abang tengah bikin apa?"
- ,"Abang tengah menelaah hakikat secangkir cinta bersama rembulan yang akan bergulir dalam mimpi Adik kelak."
***
gombalmukelo
82
***
+ ,"Bang, kasihan ya, kawan Adik kehilangan harta bendanya. Dia seperti kehilangan harga diri lho."
- ,"Ketika harga diri seharga dengan harta benda, begitulah sedihnya hidup, Dik. Abang juga pernah kehilangan ini-itu, dan membuat Abang lunglai bagai tiada tulang di sekujur badan Abang. Dalam merana itu Abang kembali merenung. Bukankah Abang masih memiliki diri Adik, yang tiada ternilai oleh segala jenis materi? Dari situlah Abang beranjak, bangkit dari lubang kemeranaan yang, waktu itu, Abang anggap paling merana semerana-merananya merana."
***
gombalmukelo
83
***
+ ,"Kalau Adik hitung, lumayan banyak gombalan Abang untuk Adik."
- ,"Adik boleh saja menghitung dan menggolongkannya dalam jenis gombal. Abang bisa maklum karena tidak semua perhitungan dan penggolongan selalu tepat-akurat. Dan, sepertinya Adik lupa, cinta bukanlah perhitungan matematis dan penggolongan kriteria, melainkan bahasa hati paling inti yang hanya bisa diresapi oleh hati."
***
gombalmukelo
84
***
+ ,"Tadi ada apa, Bang, dengan sopir truk?"
- ,"Bisnis, Dik."
+ ,"Abang mau ikut bisnis batubara?"
- ,"Bukan. Cuma pesan saja, kalo sewaktu-waktu Abang menitipkan satu truk bara asmara untuk Adik, berapa biaya."
***
gombalmukelo
85
***
+ ,"Truk pengangkut batubara itu sepertinya kerja dua puluh empat jam sehari, ya, Bang..."
- ,"Demi hidup, memang begitu. Apalagi demi cinta, Dik."
***
gombalmukelo
86
***
+ ,"Bang, mau metik apa, kok manjat-manjat pohon kelapa?"
- ,"Biar nggak kram, Dik."
+ ,"Nggak kram?"
- ,"Iya. Siapa tahu nanti Abang lancar memanjatkan permohonan demi cinta kita, Dik."
***
gombalmukelo
87
***
- ,"Ada perempuan paling kucing..."
+ ,"Ooo... pasti Catwoman, Bang!"
- ,"Bukan. Tapi diri Adik."
+ ,"Kok bisa?"
- ,"Adik adalah perempuan paling kucingta di dunia ini."
***
gombalmukelo
88
***
- ,"Manusia harus berusaha mengubah nasibnya sendiri."
+ ,"Benar sekali, Bang. Rupanya Abang mulai bijaksana."
- ,"Ya, termasuk mengubah nasib bila tidak berjodoh dengan Adik agar menjadi berjodoh."
***
gombalmukelo
89
***
- ,"Adik masih sendiri?"
+ ,"Iya, Bang. Tapi tidak masalah. Kan, katanya, jodoh datang sendiri nanti."
- ,"O, jelas! Kini Abang sudah datang sendiri menemui Adik."
***
gombalmukelo
90
***
+ ,"Aneh arloji Abang ini."
- ,"Aneh apanya, Dik?"
+ ,"Tidak ada angka, atau tanda-tanda petunjuk waktu, kecuali jarum jam yang terus berputar."
- ,"O, itu artinya Abang mencintai Adik dalam seluruh waktu Abang."
***
gombalmukelo
91
***
- ,"Waduh, jadi parkir di mana nih?"
+ ,"Biasa, Bang, hari libur panjang begini, ramai pengunjungnya."
- ,"Kalo Abang sih, saban hari ingin selalu parkir di hati Adik."
***
gombalmukelo
92
***
- ,"Punya motor baru, kok nggak mantap ya?"
+ ,"Baru kredit, Bang?"
- ,"Iya dong. Tapi, kan, biasanya motor baru selalu mantap..."
+ ,"Emangnya baru nabrak truk?"
- ,"Ya nggaklah, Dik."
+ ,"Ini nggak, itu nggak. Terus, kenapa dong?"
- ,"Nggak mantap kalo belum membonceng Adik."
***
gombalmukelo
93
***
- ,"Makan sendirian itu seringkali nggak enak."
+ ,"Maksud Abang, mau ngajak Adik?"
- ,"Bukan begitu."
+ ,"Jujur saja, Bang... Nggak usah sungkan..."
- ,"Enaknya kalo ditemani senyum Adik."
***
gombalmukelo
94
***
+ ,"Kok nggak nelpon-nelpon lagi, Bang?"
- ,"Pulsa sering habis, Dik."
+ ,"Beli dong, Bang."
- ,"Itulah nggak asyiknya teknologi. Beda dengan rindu Abang pada Adik, yang nggak perlu pakai isi pulsa segala."
***
gombalmukelo
95
***
+ ,"Abang menggaris terus-menerus, kapan berhentinya nih?"
- ,"Garis Abang selalu berhenti di hati Adik."
***
gombalmukelo
96
***
- ,"Kata orang, hidup adalah pilihan."
+ ,"Adik sepakat, Bang."
- ,"Kalo ada dua pilihan?"
+ ,"Ya, pilih salah satu dong, Bang. Biarpun banyak, tetaplah Adik pilih satu."
- ,"Ada dua pilihan, maka Adik bebas memilih salah satunya."
+ ,"Iya dong, Bang. Coba Abang ungkapkan di sini."
- ,"Pertama, Adik jadi kekasih Abang. Ataukah, kedua, Abang jadi kekasih Adik."
***
gombalmukelo
97
***
+ ,"Abang suka lagu apa?"
- ,"Instrumentalia, Dik."
+ ,"Kenny G., Dave Koz, Yani, Kitaro?"
- ,"Ya. Juga Richard Clayderman, Francis Goya..."
+ ,"So sweat Abang ini!"
- ,"Tapi diri Adik adalah instrumentalia termerdu bagi Abang."
***
gombalmukelo
98
***
+ ,"Abang sudah baca 'Brida'-nya Paulo Coelho?"
- ,"Ada 'Tradisi Bulan', 'Tradisi Matahari'..."
+ ,"Begitulah, Bang. Demi mendapat pasangan jiwa, Bang."
- ,"Adik tidak perlu beritual atau berziarah seperti Brida sebab Abang selalu ada untuk Adik."
***
gombalmukelo
99
***
+ ,"Minggu pagi asyiknya bersepeda di lapangan Merdeka ya, Bang?"
- ,"Waduh, sama sekali tidak asyik, Dik. Padat pengunjung!"
+ ,"Jadi, asyiknya bersepeda di mana, Bang?"
- ,"Di hati Abang, Adik bisa sepuasnya mengayuh rindu."
***
gombalmukelo
100
***
- ,"Keluarga Adik pasti keluarga intelektual, pintar-pintar."
+ ,"Yah, begitulah, Bang. Tapi, ada apa memangnya dengan intelektual, Bang?"
- ,"Karena Adik pintar membuat Abang mabuk kepayang."
***
gombalmukelo
101
***
+ ,"Abang suka menulis ya? Nilai pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Abang pasti bagus-bagus."
- ,"Coba Adik lihat Raport Abang dulu."
+ ,"Ha ha ha... Kebakaran! Kebakaraaan!"
- ,"Nah, jelas, kan, buktinya?"
+ ,"Tapi kenapa kini Abang sering menyempatkan diri untuk menulis?"
- ,"Sejak bertemu Adik. Siapa tahu nanti diperbolehkan untuk menulis sejuta cinta di hati Adik."
***
gombalmukelo
102
***
+ ,"Bang, bagaimana kini rasanya setelah sering berada jauh dari kota besar?"
- ,"Rasanya selalu ramai karena bayang-bayang Adik selalu menemani Abang."
***
gombalmukelo
103
***
+ ,"Abang suka, nggak, main catur?"
- ,"Nggak, Dik."
+ ,"Boleh tahu apa sebabnya, Bang?"
- ,"Karena Abang selalu gagal, termasuk gagal mengatur strategi mendapatkan cinta Adik."
***
gombalmukelo
104
***
+ ,”Kata kawan Abang, saingan Abang paling hebat adalah Andre Taulani dalam soal menggombal tapi Abang kalah nasib.”
- ,”Tidak ada pertandingan nasib, yang hanya menghasilkan kalah ataukah menang nasib, Dik.”
+ ,”Tapi yang jelas, Andre ‘Mungkinkah’ itu lebih lihai daripada Abang.”
- ,”Tidak penting itu, Dik. Yang terpenting, Abang bisa mendapatkan hati Adik.”
***
gombalmukelo
105
***
+ ,"Bang, kata orang, laki-laki tanpa alkohol itu kurang afdol."
- ,"Begitukah?"
+ ,"Katanya lagi, lebih afdol kalau sampai teler, terkapar di emper-emper."
- ,"Tanpa alkohol, diri Adik telah membuat hati Abang selalu teler berat, terkapar setiap saat."
***
gombalmukelo
106
***
+ ,"Bang, ingat, nanti sore ada acara pembubaran panitia pembuatan dan peluncuran buku '115 Tahun Kota Balikpapan' di Resto Jimbaran, Kemala Beach, lho."
- ,"Panitia apa pun bisa dibubarkan tapi cinta Abang pada Adik tidak akan bisa dibubarkan."
***
gombalmukelo
107
***
+ ,"Bukit Bangkirai itu wisata alam yang terkenal dengan canopy brigde-nya alias jembatan tajuk alias jembatan gantung."
- ,"Adik sudah pernah ke sana?"
+ ,"Wow! Sudah dong. Asyik banget, Bang. Jembatan gantung di ketinggian sekitar 30 meter, menghubungkan lima pohon, bikin berdebar-debar! Kapan-kapan Abang ke sana dong, wisata jantung."
- ,"Setiap jumpa Adik, Abang justru berdebar-debar. Alangkah asyiknya jika jiwa kita selalu terhubung, Dik."
***
gombalmukelo
108
***
+ ,"Bang, di acara 'Raja Gombal', ada tiga kotak. Masing-masing kotak berisi tiga kata kunci. Kira-kira Abang pilih yang mana?"
- "Terserah, pilih kotak satu, dua, atau tiga?"
+ ,"Iya, terserah Abang."
- ,"Abang pasti pilih salah satu. Dan pasti tiga kata kuncinya itu ialah Abang, Cinta, Adik."
***
gombalmukelo
109
***
+ ,"Bang, coba ikut acara 'Raja Gombal' itu."
- ,"Nggak mau ah."
+ ,"Lho, nanti Abang bisa tenar!"
- ,"Buat apalah tenar kalo tidak bisa bersanding dengan Adik."
***
gombalmukelo
110
***
- ,"Kalau perjalanan jauh, Adik suka naik pesawat terbang ya?"
+ ,"Ya iayalah, Bang. Nggak capek, nggak ketemu macet..."
- ,"Pantesan, Adik selalu membuat perasaan Abang terbang ke awang-awang."
***
gombalmukelo
111
***
+ ,"Abang sudah pernahkah ke istana negara?"
- ,"Belum."
+ ,"Coba sekali-sekali ke sana, Bang."
- ,"Nanti. Ini belum karena Abang mau ke sana kalau bersama Adik."
***
gombalmukelo
112
***
+ ,"Cinta Kuya itu masih kecil tapi sudah mahir main sulap ya, Bang."
- ,"Adik lebih mahir lagi karena sudah menyulap perasaan Abang menjadi penuh cinta pada Adik."
***
gombalmukelo
113
***
+ ,"Bang, si Komeng itu 'Raja Jail' ya?"
- ,"Dia cuma 'raja' di tipi, Dik."
+ ,"Kalau di luar tipi?"
- ,"Dia takut."
+ ,"Takut kenapa, Bang?"
- ,"Dia takut salah jail, salah sasaran, kena Adik berarti bakal kena masalah tuh ama Abang!"
***
gombalmukelo
114
***
+ ,"Suster Theresia di Calcuta itu hebat ya, Bang. Tulus merawat orang-orang sakit kusta."
- ,"Bagi Abang, Adik juga hebat karena Adik tulus dan telaten merawat kusta di hati Abang."
***
gombalmukelo
115
***
+ ,"Senin ini Abang kembali ke Handil, ya?"
- ,"Ya. Tapi cinta Abang tetap di hati Adik. Tidak ke mana-mana."
***
gombalmukelo
116
***
- ,"Libur begitu saja berlalu..."
+ ,"Hari kerja sudah menunggu, Bang!"
- ,"Cinta Abang tidak ada libur tapi selalu bekerja, Dik."
***
gombalmukelo
117
***
+ ,"Seragam merah sudah siap, Bang?"
- ,"Sudah dong, Dik. Selama jadi karyawan."
+ ,"Belajar disiplin sampai kelak ya, Bang?"
- ,"Ya. Disiplin pula dalam cinta, Dik."
***
gombalmukelo
118
***
+ ,"Abang masih membawa tabung gambar kerja seperti jaman mahasiswa?"
- ,"Tidak. Hanya membawa tabung cinta Abang agar tetap terjaga untuk Adik."
***
gombalmukelo
119
***
+ ,"Adik mau nyiapin diri di Hari Kartini, Bang."
- ,"Siap berkebaya?"
+ ,"Iya, biar mirip Kartini tempo dulu."
- ,"Adik pasti memunculkan kecantikan dalam suasana berbeda ketika berkebaya."
+ ,"Jelas dong, Bang!"
- ,"Tapi cinta Abang tidak akan berbeda suasana untuk Adik."
***
gombalmukelo
120
***
+ ,"Bang, ada satu nama dosen Baja di Teknik Sipil UAJY yang sama persis dengan nama lengkap Abang."
- ,"Nama boleh sama, nasib bisa berbeda."
+ ,"Abang nggak berniat jadi dosen?"
- ,"Abang hanya ingin belajar terus-menerus mencintai Adik."
***
gombalmukelo
121
***
+ ,"Motogp sedang beraksi, Bang."
- ,"Mereka memang hidup dari balap, Dik."
+ ,"Abang suka balap jugakah?"
- ,"Untuk meraih cinta Adik, Abang sering ngebut saja."
***
gombalmukelo
122
***
+ ,"Valentino Rosi sudah beberapa kali ganti motor ya, Bang."
- ,"Tapi motor andalannya sehari-hari adalah skuter, Dik."
+ ,"Cinta produk dalam negeri ya, Bang."
- ,"Ya. Abang juga begitu. Cinta pada Adik saja."
***
gombalmukelo
123
***
+ ,"Sudah Senin lagi, Bang!"
- ,"Walau Senin bersua Senin, atau Sabtu bertemu Sabtu, cinta Abang tetaplah sama setiap hari, Dik."
***
gombalmukelo
124
***
+ ,"Ini bukan isu atau berita kosong, Bang. Ulat bulu kini merambah rumah kami, juga bikin gatal-gatal!"
- ,"Pantesan, Adik menggaruk-garuk perasaan Abang."
***
gombalmukelo
125
***
+ ,"Hari Senin Abang batal ke Handil ya? Lagi repot banget di Balikpapan?"
- ,"Iya, rencana Abang berantakan."
+ ,"Manusia boleh berencana tapi..."
- ,"Tapi tetap bercinta dengan Adik di sini."
***
gombalmukelo
126
***
+ ,"Taman di depan rumah Abang mau dibuat tempat parkir kendaraan untuk sewaktu-waktu acara hajatan ya, Bang?"
- ,"Katanya begitu. Abang selalu berharap, Adik sudi memarkirkan cinta di hati Abang."
***
gombalmukelo
127
***
+ ,"Ikan peliharaan Abang yang melompat dari tempatnya itu, untung saja mampu bertahan di luar air, ya, Bang."
- ,"Seperti juga hati Abang, yang selalu melompat-lompat kegirangan bila berjumpa Adik."
***
gombalmukelo
128
***
+ ,"Bang, bikinkan karikatur Adik dong!"
- ,"Oh tidak! Abang terima Adik pukulin daripada Abang harus bikin karikatur untuk Adik."
+ ,"Kenapa begitu, Bang?"
- ,"Karikatur itu gambar menghancurkan muka dan tampilan, Dik. Abang tidak mampu melakukan itu untuk Adik."
***
gombalmukelo
129
***
+ ,"Meja dapur kalo pakai material batu granit, bagus ya, Bang."
- ,"Bagus lagi bahkan lengkap bila Adik yang memasak di dapur itu untuk Abang."
***
gombalmukelo
130
***
+ ,"Abang bisa melukis seperti Basuki Abdullah itu?"
- ,"Ooo... maestro naturalis itu..."
+ ,"Iya, Bang. Lukisannya selalu tampak cantik melebihi aslinya!"
- ,"Untuk apa Abang melukis diri Adik. Soalnya, aslinya Adik sudah sangat cantik sehingga sukar dipoles pada kanvas!"
***
gombalmukelo
131
***
- ,"Bapaknya Adik kerja di TOTAL ya?"
+ ,"Abang pasti mau bilang 'karena kamu sudah memprodomkan hatiku', kan? Basi, Bang. Itu, kan, gombalnya si Ucok Chandra Donara Saragih!”
- ,"He he he... Bukan. Itu, kan, dulu."
+ ,"Sekarang, apa dong?"
- ,"Karena Adik selalu meminyaki hati Abang."
***
gombalmukelo
132
***
+ ,"Abang percaya ramalan cinta?"
- ,"Abang lebih percaya bahwa cinta perlu diamalkan, Dik."
***
gombalmukelo
133
***
- ,"Adik kerja di TOTAL ya?"
+ ,"Ah, sudah tahu, nanya!"
- ,"He he he... nanti, jadi istri Abang, Adik tidak usah kerja lagi. Santai saja di rumah."
***
gombalmukelo
134
***
- ,"Belum ngantuk, Dik?"
+ ,"Ya belum. Soalnya baca gombalan Abang, segerobak!"
- ,"Gombalnya cuma segerobak tapi cinta Abang segudang peti kemas untuk Adik."
***
gombalmukelo
135
***
+ ,"Kalo dalam pewayangan, Abang ini mirip Arjuna!"
- ,"Kenyataannya, Adik mirip Srikandi, yang telah memanah hati Abang dengan penuh pesona!"
***
gombalmukelo
136
***
+ ,"Bang, ada orang Padang nawarin buku sastra tuh. Namanya Indrian Koto.”
- ,"Kalo ibarat buku, Adik seperti buku kosong, dan Abang ingin selau menulis di situ dengan trilyunan puisi cinta."
***
gombalmukelo
137
***
+ ,"Di tas Abang selalu ada peta. Takut tersesat ya, Bang?"
- ,"Tersesat itu biasa, Dik. Abang selalu bingung, di mana ya letak hati Adik untuk tempat cinta sejati Abang."
***
gombalmukelo
138
***
+ ,"Bang, di FB ini ada yang selalu memberi bingkisan kalimat cinta beserta dekorasi yang indah-indah untuk kekasihnya."
- ,"Abang hanya bisa memberi cinta Abang apa adanya untuk Adik, tanpa perlu Abang hiasi dengan bunga-bunga dan warna-warna."
***
gombalmukelo
139
***
- ,"Beberapa hari ini suhu udra Balikpapan panas, Dik."
+ ,"Barusan hujan sesaat, Bang."
- ,"Yang Abang suka, Adik selalu menghujani Abang dengan kerinduan."
***
gombalmukelo
140
***
+ ,"Tetangga Abang ada yang galau sampai-sampai hape-nya kecemplung di got."
- ,"Abang akan galau kalo cinta Abang yang kecemplung di got, bukannya di hati Adik."
***
gombalmukelo
141
***
+ ,"Libur kemarin Adik jalan-jalan ke jembatan robohnya Tenggarong, Bang."
- ,"Bagaimana suasananya?"
+ ,"Mistis mencekam, apalagi waktu itu Adik ke sana seusai magrib."
- ,"Begitu juga jika jembatan cinta Abang runtuh sehingga tidak bisa menjangkau taman hati Adik, pasti akan miris mencekam."
***
gombalmukelo
142
***
+ ,"Bang, saudara Adik minta tolong, desainkan rumahnya. Bisa, Bang?"
- ,"Mudah saja itu, Dik. Yang susah, mendesain suasana cinta kita."
+ ,"Oh iyakah?"
- ,"Iya! Sebab kenyataannya selalu lebih indah!"
***
gombalmukelo
143
***
+ ,"Bang, kawan Abang, si Donny Anggoro, mulai jatuh cinta gara-gara gombalan Abang."
- ,"Begitulah risiko orang sederhana macam Abang ketika membuat kalimat serba indah. Bakal disukai lawan dan sesama jenis, Dik."
+ ,"Memangnya Abang tidak risih? Jangan-jangan..."
- ,"Tenang saja, Dik. Memang dalam percintaan, seringkali terjadi persaingan. Tapi percayalah, cinta Abang hanya untuk Adik cantik seorang."
***
gombalmukelo
144
***
+ ,"Suatu saat nanti Adik minta Abang nyanyikan lagu cinta untuk Adik."
- ,"Lagu cinta yang sejati bukannya dinyanyikan, Dik, tapi ditindaklanjuti dengan perbuatan."
***
gombalmukelo
145
***
+ ,"Hobi Abang ternyata main game solitaire!"
- ,"Hanya game itu yang bisa menerjemahkan perasaan dan harapan Abang untuk selalu seiring-seirama dengan hati Adik hingga kelak bersatu dalam sebuah wadah cinta."
***
gombalmukelo
146
***
+ ,"Abang lebih suka mancing di pemancingan, sungai, ataukah laut?"
- ,"Paling suka mancing di telaga hati Adik untuk mendapat cinta Adik."
***
gombalmukelo
147
***
+ ,"Dalam satu hari, Abang minum berapa liter, kok kayaknya jarang haus?"
- ,"Sedikit liter, Dik."
+ ,"Kenapa bisa begitu?"
- ,"Sejak berjumpa Adik, Abang selalu lega, dan lenyap segala dahaga!"
***
gombalmukelo
148
***
- ,"Rajin sekali Adik bekerja. Fokus banget."
+ ,"Beginilah tanggung jawab, Bang."
- ,"Kalo sudah begini, makin susah hati Abang berpaling."
***
gombalmukelo
149
***
+ ,"Ada nasi kuning manado, Bang. Itu lho, yang dibungkus pakai janur."
- ,"Nah, beras yang paling enak jika jadi nasi, beras apa, Dik?"
+ ,"Beras cianjur, Bang."
- ,"Bukan beras cianjur ataupun beras delanggu. Dik."
+ ,"Abang nggak pernah masak, kok tahu beras merek apa yang bakal jadi nasi enak?"
- ,"Berasa cinta Adik jika sudah jadi nasi."
***
gombalmukelo
150
***
+ ,"Baru sampai di Handil, Bang."
- ,"Iya, baru saja."
+ ,"Jadi naik angkutan umum?"
- ,"Iya dong. Ini baru pertama kali, Dik!"
+ ,"Rekor baru nih!"
- ,"Anehnya, dalam perjalanan tadi bayangan Adik seolah menemani perjalanan Abang, jadinya tidak terasa naik angkutan umum."
***
gombalmukelo
151
***
- ,"Kecanduan alkohol disebut apa, Dik?"
+ ,"Alkoholic, Bang."
- ,"Kecanduan kerja?"
+ ,"Workaholic."
- ,"Kecanduan cinta?"
+ ,"Loveaholic."
- ,"Abang mengidap kecanduan cinta Adik. Masuk stadium empat!"
***
gombalmukelo
152
***
- ,"Ada kecanduan baru, Dik."
+ ,"Kecanduan galau ya, Bang?"
- ,"Itu sih penyakitnya SBY, Dik."
+ ,"Lha, kecanduan apa dong?"
- ,"Kecanduan menggombali Adik, yang istilah kerennya 'gombalaholic', Dik."
***
gombalmukelo
153
***
+ ,"Kayu ulin itu kokoh ya, Bang. Semakin kena air, semakin kuat!"
- ,"Cinta Abang juga begitu. Semakin Adik siram dengan perhatian Adik, semakin kuat cinta Abang!"
***
gombalmukelo
154
***
+ ,"Senja selalu menawarkan keindahannya, Bang."
- ,"Iya, kalo tidak mendung seperti sekarang."
+ ,"Sayang sekali, Bang."
- ,"Makanya, Adik selalu menawarkan pesona meski mendung sedang mencengkram cakrawala."
***
gombalmukelo
155
***
+ ,"Dari 21 Maret sampai 10 April, baru terkumpul 154 gombal, Bang."
- ,"Adik minta sampai berapa?"
+ ,"Sampai hayat dikandung badan, Bang."
- ,"Jadi setiap saat Abang akan jatuh cinta pada Adik."
***
gombalmukelo
156
***
+ ,"Bang, kenapa hasil print out begini buruk?"
- ,"Nggak tahu nih, siapa yang main tinta, jadinya buruk begini."
+ ,"Seharusnya tidak begini, Bang. Ini pasti ada yang sok pinter mengisi tinta printer deh. Nggak bilang ke Adik, ya jadinya buruk."
- ,"Oh, ternyata selama ini Adik ya yang pinter ngisi tinta printer? Pantesan, Adik sudah mengisi cinta di hati Abang!"
***
gombalmukelo
157
***
- ,”Sudah menjelang Kamis.”
+ ,”Sebentar lagi Jumat, dan week end, Bang.”
- ,”Hari-hari berlalu begitu saja.”
+ ,”Tanpa terasa ya, Bang?”
- ,”Iya. Bersama Adik, hari-hari terasa segera berlari. Tanpa Adik, hari-hari begitu lambat dan membosankan!”
***
gombalmukelo
158
***
+ ,"Bang, suara para penyanyi jadul itu merdu ya."
- ,"Contohnya?"
+ ,"Vina Panduwinata, Rafika Duri, Iga Mawarni, dan lain-lainlah."
- ,"Meski begitu, hanya suara Adik yang paling menggetarkan kalbu Abang."
***
gombalmukelo
159
***
+ ,"Belum tidur, Bang?"
- ,"Merem atau melek, sama saja, Dik. Bayang-bayang Adik selalu hilir-mudik di mata Abang.""
***
gombalmukelo
160
***
+ ,"Bang, kalo di Bangka, magrib begini harus masuk rumah. Kata orang tua dulu, magrib begini hantu sedang keluar kandang."
- ,"Itu kata orang tua di kampung kita dulu. Kini, ada hantu yang setiap saat bergentayangan."
+ ,"Waduh, Abang mau nyindir siapa lagi nih?"
- ,"Adik. Adik setiap saat bergentayangan di hati Abang."
***
gombalmukelo
161
***
+ ,"Adik ingat, di Bangka, dilarang bersiul ketika malam mulai menampakkan dirinya."
- ,"Abang tidak peduli, Dik."
+ ,"Abang ini bagaimana sih, kok malah melanggar pamali?"
- ,"Abang selalu bersiul dalam hati dengan lagu-lagu cinta untuk Adik."
***
gombalmukelo
162
***
- ,"Dik, 'pamali' itu artinya 'dilarang', ya?"
+ ,"Iya, Bang. Tabu. Itu ajaran tradisi turun-temurun."
- ,"Tapi di Bangka, tidak semua pamali dilarang untuk dilanggar."
+ ,"Abang ini bisa ketulah lho."
- ,"Ketulah dari mana ceritanya? Abang mau ngajak Adik ke Pamali, berenang di kolam air panas di sana."
+ ,"Itu namanya Pemali, Bang."
- ,"Nggak apa-apa. Kalo urusan cinta, beda nyebut begitu tidak perlu dipersoalkan, Dik. Yang penting, cinta semakin hangat."
***
gombalmukelo
163
***
+ ,"Bang, Maras itu sebenarnya gunung ataukah bukit? Soalnya orang-orang di Bangka, khususnya kawan-kawan kita, sudah terbiasa menyebut itu gunung. Bagaimana menurut Abang?"
- ,"Menurut Abang, Maras itu bukit ataukah gunung, terserah saja apa sebutan orang. Yang sebaiknya Adik tahu, cinta Abang untuk Adik sudah melebihi puncak Maras itu."
***
gombalmukelo
164
***
+ ,"Bang, bukit Siam kini sudah gampang didaki. Ada jalannya. Di dekatnya sudah ada menara telekomunikasi. Kata kakak, dulunya bukit itu sering dikunjungi pasangan muda-mudi. Dari tempat itu kita bisa memandang panorama kota Sungailiat. Abang pernah ke sana?"
- ,"Pernah. Tapi belum sebagus dan segampang sekarang. Nah, kini, yang sulit itu mendaki bukit cinta Adik, dan menikmati panorama asmara di situ."
***
gombalmukelo
165
***
+ ,"Lalat memang jorok ya, Bang. Buktinya, badan Abang banyak dikotorinya. Apa dikira wc umum ya?"
- ,"Tapi kalo Adik hitung semua jumlahnya, nanti Adik bakal terkejut."
+ ,"Banyak banget ya, Bang?"
- ,"Yang jelas, jumlahnya sama dengan jumlah huruf dalam nama Adik. Betapa menyatunya Adik bagi diri Abang."
***
gombalmukelo
167
***
+ ,"Kepercayaan orang Bangka jadul itu lucu juga, ya, Bang?"
- ,"Misalnya?"
+ ,"Soal terjadinya ular naga. Kata mereka, asalnya dari ular sabak alias ulat piton. Ada sabak air, dan ada sabak darat yang biasa di hutan-hutan."
- ,"Terus..."
+ ,"Terus, kalo sudah besar, mereka akan bertapa. Yang di hutan, akan bertapa di bukit. yang dia air, akan bertapa di kolong-kolong yang sudah jadi rawa-rawa atau danau. Kalo sudah tepat waktunya, mereka akan berubah menjadi naga. Satu jadi naga langit, satunya jadi naga air."
- ,"Rindu Abang pada Adik juga begitu. Diam-diam akan bertapa. Bila sudah tepat waktu, rindu itu akan mendekap Adik sepenuhnya."
***
gombalmukelo
168
***
- ,"Datang tak diundang, pulang tak diantar."
+ ,"Lagi main jalangkung, Bang?"
- ,"Bayang-bayang diri Adik di mata Abang saban hari."
***
gombalmukelo
169
***
+ ,"Kepiting kenari. Kepiting lada hitam. Enaknya sajian Balikpapan, Bang!"
- ,"Suka kepiting? Pantesan, selama ini Adik suka menjepit hati Abang."
***
gombalmukelo
170
***
- ,"Jahe hangat dan jadah bakar."
+ ,"Menu andalan di angkringan, Bang?"
- ,"Iya. Tapi rindu Adik selalu menghangatkan perasaan Abang, dan cinta Adik membakar asmara Abang."
***
gombalmukelo
171
***
- ,"Makanan dari laut kesukaan Adik, apa?"
+ ,"Cumi-cumi atau sutung. Sebab, tidak bertulang, Bang."
- ,"Abang suka Adik karena cinta Adik tidak bertulang."
***
gombalmukelo
172
***
+ ,"Bang, minta pin BB donk. Pin Adik 28A5E53E."
- ,"Pin Abang 1180308608, Dik."
+ ,"Kok aneh, Bang?"
- ,"Oooo... juelas, Dik. Ini khusus Adik aja yang tahu. Khusus untuk Adik tercinta. Abang tidak mau berhubungan selain dengan Adik di BB."
***
gombalmukelo
173
***
- ,"Setiap memandang foto Adik, sepertinya Abang selalu merasa baru kemarin bertemu dan bercinta dengan Adik."
+ ,"Duuuh, Abang sampai segitunya."
- ,"Soalnya Abang ingin selalu merasakan jatuh cinta dan jatuh cinta terus pada Adik."
***
gombalmukelo
174
***
+ ,"Bang, pernah mencoba narkoba?"
- ,"Pernah. Dulu lumayan sering."
+ ,"Idih, ternyata Abang nakal juga ya."
- ,"Oh! kalo mengonsumsi nasi rames dan kopi bangka, berarti nakal ya?"
+ ,"Dasar Abang ini!"
- ,"Dik, sesungguhnya cinta dan cantik Adik adalah candu bagi Abang."
***
gombalmukelo
175
***
+ ,"Ini, Bang, kopi subuhnya untuk memulihkan stamina."
- ,"Pemulihan malah berlipat kali karena diri Adik, bukan hanya kopi subuh."
***
gombalmukelo
176
***
+ ,"Abang belum tidur sampai subuh begini?"
- ,"Sengaja untuk membangunkan Adik sebelum didahului oleh kokok ayam."
***
gombalmukelo
177
***
+ ,"Lho, kopinya belum habis, Bang?"
- ,"Abang minumnya sedikit-sedikit."
+ ,"Lha, nanti kalo habis, Adik bisa bikin lagi untuk Abang."
- ,"Bukan soal bikin lagi, Dik. Setiap sesap adalah meresap cinta Adik agar stamina dan semangat terpulihkan seutuhnya."
***
gombalmukelo
178
***
+ ,"Selamat pagi, Bang."
- ,"Semangat pagi, Dik."
+ ,"Abang belum bermimpi, kan?"
- ,"Oh, tidak begitu, Dik. Setiap waktu impian Abang adalah Adik seorang."
***
gombalmukelo
179
***
+ ,"Mandi pagi..."
- ,"Sudah biasa..."
+ ,"Sejuk dingin..."
- ," Tidak terasa..."
+ ,"Sore hari kalau tak mandi..."
- ,"Cari ide, dinner di mana lagi..."
***
gombalmukelo
180
***
+ ,"Bang, sebenarnya semua gombalan Abang itu untuk siapa sih?"
- ,"Emangnya kenapa, Dik?"
+ ,"Adik cemburu, Bang. Kayaknya sebagian gombalan bukan untuk Adik deh."
- ,"Semua untuk Adik. Dalam benak Abang, Adik selalu ada di mana Abang berada. Sebab Adik sudah bersenyawa dengan Abang."
***
gombalmukelo
181
***
+ ,"Bang, ikan gabus peliharaan Abang tadi mati."
- ,"Yang penting cinta Abang pada Adik tidak ada matinya."
***
gombalmukelo
182
***
+ ,"Seharian ini Abang sudah tidurkah?"
- ,"Badan Abang tidur tapi pikiran Abang selalu bercengkrama dengan bayangan Adik."
***
gombalmukelo
183
***
+ ,"Bang, kopi siang sudah Adik siapkan."
- ,"Ada kopi subuh, kopi pagi, kopi siang, kopi sore, kopi malam, dan cinta Adik menjadi citarasa kopi selalu sedap!"
***
gombalmukelo
184
***
+ ,"Bang, berat badan Adik naik. Adik jadi nggak pe-de ketemu Abang."
- ,"Dik, Abang bukan pedagang daging. Abang seorang pecinta, yang tidak terpengaruh oleh berat-ringan badan Adik."
***
gombalmukelo
185
***
+ ,"Waktu kecil, Abang suka pelihara apa?"
- ,"Kalajengking, kelabang, tarantula..."
+ ,"Wuih! Binatang berbisa! Pernah disengat?"
- ,"Ya jelas, Dik."
+ ,"Tapi kenapa Abang dulu suka pelihara binatang semacam itu?"
- ,"Hanya persiapan saja, Dik. Kalo cinta Adik berbisa, Abang sudah tidak perlu kesakitan lagi."
***
gombalmukelo
186
***
+ ,"Abang tidak malu mengaku berasal dari kampung Sri Pemandang Pucuk? Fesbuk ini isinya orang-orang metropolis lho, Bang."
- ,"Yang penting Adik tidak malu."
+ ,"Adik sebenarnya malu, Bang."
- ,"Tapi ternyata cinta telah menutup semua malu itu, kan, Dik? Abang selalu berpikir, hanya cinta yang bisa menaklukkan rasa malu yang tidak perlu."
***
gombalmukelo
187
***
+ ,"Bang, Adik kuatir cinta Abang untuk Adik benar-benar gombal."
- ,"Dik, cinta Abang sudah bersertifikat, bergaransi, dan berasuransi. Sertifikatnya pun ditambah dengan standar migas."
***
gombalmukelo
188
***
- ,"Dik, malam ini kita jalan-jalan ke mana?"
+ ,"Di rumah saja, ya, Bang? Adik sedang tidak semangat untuk ke mana-mana."
- ,"Nah itulah betapa Abang mencintai Adik! Biarpun ke mana-mana, cinta tetaplah berada di hati."
***
gombalmukelo
189
***
+ ,"Apa benar cinta itu harus berasuransi?"
- ,"Lho iya dong. Sudah ada peraturan baru dari Depatemen Percintaan, bahwa cinta harus berasuransi. Makanya, Abang berani 'menembak' Adik habis-habisan lantaran sudah sesuai peraturan itu."
***
gombalmukelo
190
***
+ ,"Bang, Adik kewalahan banget berurusan dengan kucing. Lengah sebentar, rendang di meja disikatnya."
- ,"Abang juga kewalahan 'menembak' Adik. Jeda sejenak, para pesaing langsung memberondongkan gombal mereka pada Adik."
***
gombalmukelo
191
***
+ ,"Masak sih, Bang, cinta pun harus bersertifikat ISO?"
- ,"O, juelas buanget, Dik. Orang Jawa bilang, 'Kudu ISO. Kalo ora ISO, jangan berani-beraninya menembak perempuan'. Kayak Abang ini juga, ISO 'nembak' Adik."
***
gombalmukelo
192
***
+ ,"Bang, jaman sekarang beli ponsel ibarat beli pisang goreng."
- ,"Maksud Adik?"
+ ,"Gantilah ponsel jadul Abang itu."
- ,"Tapi justru yang jadul ini hebat. Bisa menangkap sinyal cinta di hati Adik."
***
gombalmukelo
193
***
+ ,"Abang nelpon Adik terus-menerus, nanti pulsa Abang ludes lho."
- ,"Abang pakai kartu cinta berpulsa gratis sepanjang masa, Dik."
***
gombalmukelo
194
***
+ ,"Awal-awal di Jogja, Abang masih ingat mie tek-tek?"
- ,"Ya, di jalan Langensari, Pengok."
+ ,"Tidak kangen mie tek-tek, Bang?"
- ,"Ah, gila apa. Kangen Abang hanya untuk Adik seorang."
***
gombalmukelo
195
***
+ ,"Seorang bapak menjual mie ayam, selalu mangkal di depan kos. Abang jarang membeli karena duit bulanan yang senin-kamis, ya?"
- ,"Bukan soal duit. Tapi Abang paling suka makan mie ayam berdua Adik, apalagi dibumbui senyum Adik yang aduhai itu."
***
gombalmukelo
196
***
+ ,"Supermarket and Departement Store 'Gardena' di jalan Solo alias Urip Sumohardjo itu dulu supermarket pertama dalam sejarah perjalanan Abang ya?"
- ,"Sejarah yang tidak terlalu penting. Cinta pada pandangan pertama pada Adik, itu yang paling bersejarah bagi Abang, Dik."
***
gombalmukelo
197
***
- ,"Masih Abang rasa sejuknya air sendang di dusun mbah Clepor."
+ ,"Air asli simpanan tanah memang rasanya paling sejuk di badan."
- ,"Tapi siraman rindu dan cinta Adik untuk Abang, melebihi air sejuta sendang, Dik."
***
gombalmukelo
198
***
+ ,"Waktu Abang sedang demen main voli, Adik senang menonton aksi Abang."
- ,"Yang paling Abang senang, Adik selalu ada dalam setiap pertandingan Abang. Melompat pun serasa ringan."
***
gombalmukelo
199
***
+ ,"Abang dulu naik kereta api pertama kali dari stasiun Gambir ya?"
- ,"Iya. Tapi seenak-enaknya naik kereta api yang bergandengan itu, paling enak bergandengan dengan Adik."
***
gombalmukelo
200
***
+ ,"Tahun berapa Abang pertama kali ke Bandung?"
- ,"1990, Dik."
+ ,"Masih dingin tuh jaman itu. Sekarang? Alamaaak."
- ,"Ya jelas dingin, sedingin hati Abang yang belum berjumpa Adik."
***
gombalmukelo
***
- ,”Manusia tiada yang sempurna.”
+ ,”Abang menginsyafinyakah?”
- ,”Iya, Dik. Begitu juga dengan cinta Abang untuk Adik. Tidak sempurna. Adiklah yang menyempurnakannya.”
***
gombalmukelo
2
***
- ,"Adik memang cantik."
+ ,"Ah, Abang..."
- ,"Abang memang cantang*."
+ ,"Ha ha ha ha... Abang jujur banget."
- ,"Cantik dan cantang, mungkin kita jodoh, Dik."
***
gombalmukelo
*) Cantang (bahasa Melayu Bangka) = botak depan
3
***
- ,"Menurut Abang, wajah Adik ini biasa saja."
+ ,"Ah, Abang, kenapa sih bilang begitu?"
- ,"Biasa kalau bidadari, ya cantiknya wajah Adik."
***
gombalmukelo
4
***
- , "Emangnya dengan cantik, Adik bisa menjatuhkan cinta Abang? Jangan mimpi!"
+ ,"Ya sudah. E-ge-pe!"
- ,"Ya jangan dipikirkan, jangan mimpi. Kenyataannya, Abang sudah lama jatuh cinta pada Adik!"
***
gombalmukelo
5
***
+, "Bang, Adik seksi, nggak?"
-, "Ah, kayak gitu..."
+, "Baaaang... kecewa nian hati Adik karna Abang nanggapi begitu."
-, "Iya.. kayak gitu kok Adik tanyakan ke Abang sih, padahal tiap hari Abang memuji keseksian Adik, yang lebih seksi daripada para top model lokal sampai interlokal."
***
gombalmukelo
6
***
- ,"Dik, yang Abang suka dari Adik..."
+ ,"Kecantikan Adik?"
- ,"Bukan!"
+ ,"Jadi Abang selama ini bilang 'cantik', cuma gombal?"
- ,"Bukan juga. Abang suka dari Adik karena Adik juga suka Abang."
***
gombalmukelo
7
***
- ,"Adik ini cantik, kenapa mau jadi PSK sih?"
+ ,"Kalau Adik jelek, mana mungkin Abang mau!"
- ,"Jadi istri Abang, jauh lebih cantik, Dik."
***
gombalmukelo
8
***
- ,"Pas purnama kemarin, mendung begitu rapat."
+ ,"Sayang sekali ya, Bang."
- ,"Justru purnama malu karena dikalahkan oleh kecantikan Adik."
***
gombalmukelo
9
***
+, "Seandainya nanti kecantikan Adik pudar, apakah Abang masih selalu mencintai Adik?"
- , "Ya, tentu saja."
+, "Kenapa begitu, Bang?"
- , "Karena itu, kan, hanya 'seandainya', Dik."
***
gombalmukelo
10
***
+ ,"Bang, Minggu pagi nanti asyiknya ke mana?"
- ,"Ke Pelabuhan."
+ ,"Ke Pelabuhan? Ngapain?"
- ,"Perahu cinta Abang ingin singgah di pelabuhan hati Adik."
***
gombalmukelo
11
***
+ ,"Bang, sekalian menginap di sini saja. Temani Adik satu malam ini saja."
- ,"Jangan, Dik. Tidak baik."
+ ,"Tapi kan ini Adik yang minta."
- ,"Maksud Abang, tidak baik kalau Abang yang minta."
***
gombalmukelo
12
***
+ ,"Abang, kenapa sih lama sekali Abang tidak bikin puisi?"
- ,"Sekarang Abang kebingungan membuat puisi, Dik."
+ ,"Padahal, Bang, dulu Adik paling suka membaca puisi-puisi Abang sampai-sampai Adik kuatir kalo nanti jatuh cinta ama Abang."
- ,"Untuk apa bikin puisi lagi, lha wong puisi-puisi Abang adalah diri Adik."
***
gombalmukelo
13
***
- ,"Adik suka, nggak. nonton orang berbalas pantun?"
+ ,"Suka banget, Bang! Seru! Kalau Abang, gimana?"
- ,"Abang paling suka cinta Abang ini Adik balas dengan cinta Adik."
***
gombalmukelo
14
***
+ ,"Betapa panasnya hari ini, Bang!"
- ,"Makanya, sini, deket-deket ama Abang."
+ ,"Abang bawa AC?"
- ,"Tidak perlu AC atau kipas angin, cinta Abang pasti bisa menyejukkan diri Adik."
***
gombalmukelo
15
***
+ ,"Abang, kalo nulis, isinya daleeeem banget."
- ,"Ya iyalah... sedalem cinta Abang pada diri Adik."
***
gombalmukelo
16
***
+ ,"Hari Minggu begini, kok Abang nggak tamasya kayak yang lain?"
- , "Mereka lagi risau nan galau, makanya perlu tamasya."
+ ,"Berarti Abang nggak galau?"
- ,"Tentu saja. Kan ada Adik yang selalu membuat Abang bertamasya ke dunia khayal."
***
gombalmukelo
17
***
- ,"Dik, Kereta apa yang suka nabrak-nabrak?"
+ ,"Kereta lepas kendali, Bang."
- ,"Ya, nyaris benar!"
+ ,"Yang benarnya, kereta apa, Bang?"
- ,"Kereta Abang cinta pada Adik, maka Abang sering lepas kendali."
***
gombalmukelo
18
***
- ,"Hanya satu galau yang membuat Abang bahagia."
+ ,"Galau yang membuat Abang bahagia? Galau apa itu, Bang?"
- ,"Galau Adik membalas cinta Abang. Atau galau Adik mau jadi kekasih Abang."
***
gombalmukelo
19
***
+ ,"Bang, tuh lihat. Senja begini para walet pulang kandang."
- ,"Kalau Abang sih, kapanpun Abang akan selalu pulang ke hati Adik."
***
gombalmukelo
20
***
+ ,"Bang, di daerah Senipah hingga Handil tadi sore, halilintarnya tampak jelas!"
- ,"Lebih jelas lagi percikan cinta dari mata Adik."
***
gombalmukelo
21
***
+ ,"Bang, kawan-kawan di Handil pada asyik olahraga futsal lho."
- ,"Iya... jadwal mereka."
+ ,"Kok Abang nggak ikut?"
- ,"Abang berenang, Dik."
+ ,"Berenang? Di mana, Bang?"
- ,"Di telaga hati Adik yang jernih nan hangat itu."
***
gombalmukelo
22
***
+ ,"Bang, koleksi pertemanan Abang kok banyak cewek cantiknya?"
- ,"Cemburu ya?"
+ ,"Ya jelas dong!"
- ,"Hahahaha... Nanti kalau koleksi Abang isinya cowok ganteng melulu, Adik malah mencurigai Abang, laki-laki bengkok."
***
gombalmukelo
23
***
+ ,"Bang, Adik nggak suka Abang punya koleksi cewek-cewek cantik di akun FB Abang."
- , "Tapi seharusnya Adik bangga."
+ ,"Bangga?"
- ,"Iya... dari semua yang tampil itu, tetaplah hanya Adik yang paling cantik."
***
gombalmukelo
24
***
- ,"Dik, kalau nanti Abang ke Jakarta, Abang mau manjat Monas."
+ ,"Abang kurang kerjaan aja... Asal nggak nggantung bareng Anas lho."
- ,"Pokoknya Abang harus sampai puncak Monas, Dik."
+ ,"Untuk apa sih, Bang? Mau cari sensasi?"
- ,"Bukan. Tapi dari puncak Monas Abang bisa melihat seberapa besar cinta Adik untuk Abang."
***
gombalmukelo
25
***
+ ,"Tadi sore hujannya mengerikan sekali, Bang. Deras, dan petir di sana-sini. Seperti mau kiamat saja. Ngeri banget deh, Bang."
- ,"Biasa saja, Dik. Bagi Abang, yang paling mengerikan dan kiamat adalah jika Adik meninggalkan Abang."
***
gombalmukelo
26
***
+ ,"Bang, puisi Abang tidak lolos, tidak tergabung dalam buku antologi puisi 'Bima Membara'."
- ,"Itu tidak penting, dan bukan prinsip, Dik. Yang penting dan prinsip adalah cinta Abang selalu tergabung dalam hati Adik."
***
gombalmukelo
27
***
+ ,"Abang tidak kecewa, gagal jadi penyair?"
- ,"Tidak dong. Yang paling mengecewakan Abang adalah jika gagal memiliki Adik."
***
gombalmukelo
28
***
+ ,"Tiap hari kutengok Abang mendesain rumah itu-itu saja."
- ,"Iya, karena ini rumah cinta kita kelak, Dik. Desainnya harus mantap."
***
gombalmukelo
29
***
- ,"Adik suka bunga, ya?"
+ ,"Lho, kok tahu?"
- ,"Karena Adik begitu indah mewangi dalam sanubari Abang."
***
gombalmukelo
30
***
+ ,”Cinta Abang untuk Adik, murni, nggak sih?”
- ,”Belahlah dada Abang...”
+ ,”Ah, kuno, Bang.”
- ,”Tusuk sedikit jari Abang deh.”
+ ,”Lho, untuk apa?”
- ,”Adik akan tahu, cinta kita sudah menyatu dalam darah Abang.”
***
gombalmukelo
31
***
+ ,”Absen di tempat Adik pakai mesin Check Clock. Di tempat Abang?”
- ,”Mesin sidik jari, Dik.”
+ ,”Lebih mudah dan benar dong.”
- ,”Tapi Abang sering ditolak. ‘Coba lagi’. Begitu berkali-kali.”
+ ,”Waduh, malah susah ya, Bang?”
- ,”Itu karena pada sidik jari Abang sudah ada garis-garis nama Adik.”
***
gombalmukelo
32
***
+ ,”Makin hari, kelihatannya, rambut depan Abang makin botak deh. Jidat makin luas.”
- ,”Karena Abang memberi tempat yang luas untuk keberadaan diri Adik dalam ingatan Abang.”
***
gombalmukelo
33
***
+ ,”Gedungnya megah sekali, Bang. Adik suka desain Abang.”
- ,”Pondasi pakai tiang pancang, Dik. Menghujam jauh.”
+ ,”Pasti kokoh ya, Bang?”
- ,”Pasti. Seperti juga cinta Abang, jauh ke dalam diri Adik.”
***
gombalmukelo
34
***
+ ,”Butiran pasir sepanjang pantai Bangka ini sangat halus dan putih bersih, Bang.”
- ,”Begitu juga dengan cinta Abang pada Adik.”
***
gombalmukelo
35
***
- ,” Adik suka ya tamasya ke pantai di Bangka?”
+ ,”Jelas dong! Sangat indah. Mengagumkan. Gelombangnya tidak mengerikan. Asyik untuk berenang.”
- ,”Bagi Abang, Adik adalah pantai seperti itu juga. Ingin sekali Abang renangi saban hari.”
***
gombalmukelo
36
***
- ,” Sudah mandi sore, Dik?”
+ ,”Sudah dong. Kan, demi ketemu Abang.”
- ,”Luar biasa! Biarpun mandi sepuluh kali sehari, kecantikan Adik tidak juga luntur oleh guyuran air!”
***
gombalmukelo
37
***
+ ,”Akhir-akhir ini demo kian marak ya, Bang.”
- ,”Abang juga demo, akhir-akhir ini.”
+ ,”Salut untuk Abang! Demo menolak kenaikan harga BBM ya, Bang?”
- ,”Bukan sih. Demo perasaan Abang pada Adik.”
***
gombalmukelo
38
***
+ ,"Bang, SBY sudah mengerahkan tentara untuk menghalau aksi demo."
- ,"Beda dengan Abang. Cinta Abang sudah lebih dari cukup jika hanya untuk menghalau aksi gombal orang-orang terhadap diri Adik."
***
gombalmukelo
39
***
- ,"Dik, ngerti, nggak, kenapa berita demo dan aksi anarkis menjadi berita besar akhir-akhir ini?"
+ ,"Malas, Bang, politik melulu."
- ,"Bukan hanya politik, Dik."
+ ,"Lho, bukan melulu politik?"
- ,"Ini upaya pemerintah beserta sindikat media massa untuk mengalihkan rencana kita menyaksikan film The Raid nanti seolah-olah demo beserta aksi anarkis itu lebih heboh daripada aksi laga di film itu. Mereka cemburu karena Abang sedang asyik dengan Adik yang cantik ini."
***
gombalmukelo
40
***
+ ,”Abang dari mana sih mendapatkan ide-ide menggombal?”
- ,”Abang tidak menggombal, Dik. Semua itu karena kejujuran Abang memuja Adik yang sangat cantik. Pesona kecantikan Adik memancarkan cahaya kepujian dalam diri Abang.”
***
gombalmukelo
41
***
- , "Orang-orang sering menanyakan Abang, bagaimana Abang mencipta karya-karya seni, kok bisa begini-begitu, menghabiskan waktu tanpa sisa, dan lain sebagainya."
+ , "Mungkin sekedar ingin tahu atau untuk membandingkan dengan yang lain, Bang."
- ,"Syukurlah kalau begitu. Sebenarnya Abang hanya berfokus, bagaimana Abang mencintai Adik sebagai puncak karya alias maha karya penciptaan."
***
gombalmukelo
42
***
+ ,”Tadi malam Abang lembur ataukah begadang untuk nonton Milan lawan Barca dini hari?”
- ,”Abang melamunkan Adik sepanjang malam sampai pagi dikecup kupu-kupu yang sempat mampir di bibir cangkir kopi.”
***
gombalmukelo
43
***
+ ,”Bang, Adik dapat bocoran, beberapa rekan kerja Abang suka menggosip hal-hal buruk tentang Abang.”
- ,”Ya, memang begitu.”
+ ,”Lho! Abang nggak marah?”
- ,”Ya, nggak dong. Hal-hal buruk biarlah untuk kesukaan mereka. Yang penting, untuk Adik, selalu Abang berikan yang baik bahkan terbaik dari diri Abang yang selalu Adik suka.”
***
gombalmukelo
44
***
+ ,”Kalau nanti Abang mendapat cuti kerja selama 14 hari, Abang mau ngajak Adik ke mana?”
- ,”Ke mana pun yang Adik suka!”
+ ,”Kalau ke negara-negara Eropa?”
- ,”Ayo! Abang akan bawa Adik ke sana. Sebab, lebih baik Abang pergi ke sana bersama Adik dan menguras seluruh dana serta tabungan Abang sendiri demi bisa bersama Adik dan membahagiakan Adik, daripada bersama rombongan presiden dan wakil rakyat. Adik lebih istimewa dibanding mereka-mereka itu.”
***
gombalmukelo
45
***
+ ,”Bang, Adik mohon, jangan pernah jadi presiden ya atau ketua wakil rakyat. Plis deh, Bang.”
- ,”Ada apa ya, Dik, kok tiba-tiba ngomong begitu?”
+ ,”Adik tidak sudi, nanti jadi presiden atau ketua wakil rakyat, Abang ikut-ikutan jadi raja dusta kesekian. Plis ya, Bang. Adik mohon.”
- ,”Abang tidak pernah berambisi jadi presiden bahkan pemimpin apa pun. Abang hanya terobsesi diri Abang selalu bersanding dengan Adik, menikmati kejujuran dan kesahajaan.”
***
gombalmukelo
46
***
+ ,"Abang kalo ngegombal terus, nanti dikira Abang ini kroninya SBY lho."
- ,"Itu, kan, hanya 'dikira', Dik. Yang penting cinta Abang pada Adik bukanlah gombal atau sedang kampanye, Dik."
***
gombalmukelo
47
***
+ ,"Lembur lagi, Bang?"
- ,"Ya. Menjaga Adik hingga nanti terlelap, memimpikan Abang, dan esok bangun dalam kesegaran cinta kita."
***
gombalmukelo
48
***
+ ,"Abang baru kena flu, malah melakukan perjalanan malam sejauh seratus empat puluh tujuh kilometer. Kalau lancar, bisa sampai dua jam perjalanan. Terus akan balik lagi menempuh jarak itu. Sampai tempat tujuan, hampir tengah malam. Juga kalau pulang. Saban minggu selalu begitu. Belum lagi lembur."
- ,"Dik, ini perjalanan demi cinta Abang pada Adik. Jarak dan waktu selalu bisa Abang selesaikan dengan cinta."
***
gombalmukelo
49
***
+ ,"Sekian hari tidak muncul, ke mana saja, Bang?"
- ,"Terkadang cinta perlu perenungan, Dik. Tidak muncul pun bisa membuat cinta kian berasa oleh bumbu rindu."
***
gombalmukelo
50
***
- ,"Dik, sudah tidurkah?"
+ ,"Belum, Bang."
- ,"Kita sama-sama belum bisa tidur. Memang cinta sering bikin tidak bisa tidur, Dik."
***
gombalmukelo
51
***
+ ,"Bang, tidur paling enak di mana? Di rumah, hotel, ataukah di lapangan sepakbola?"
- ,"Dik, bukan tempat yang membuat orang tidur tetapi hanya karena kantuk. Dan tidur yang paling lelap adalah tidur dalam cinta, seperti cinta Abang pada Adik."
***
gombalmukelo
52
***
+ ,"Bang, mengeluh itu tandanya apa sih, selain galau?"
- ,"Tanda tidak mencintai."
+ ,"Kalau presiden yang suka mengeluh?"
- ,"Hush! Dalam kitab cinta Abang, tiada keluhan dalam mencintai Adik. Selalu ada semangat dan optimis untuk selalu menghidupkan cinta Abang ini."
***
gombalmukelo
53
***
+ ,"Bang, dalam hubungan cinta, selalu saja lelaki mau menang sendiri. Abang juga begitukah?"
- ,"Itu bukan cinta, Dik. Itu pertandingan, peperangan, penaklukan, dan tiada cinta di dalamnya. Cinta bukan alat menaklukkan siapa-siapa melainkan menautkan dua atau lebih manusia. Abang dan Adik pun dinautkan oleh cinta. Cinta adalah pemersatunya yang memenangkan kita berdua, bukan seorang Abang ataupun seorang Adik. Bukankah cinta menyatukan perbedaan, seperti sebuah lirik lagu jadul?"
***
gombalmukelo
54
***
+ ,"Tadi Abang tidak kerja ya? Masih meriang?"
- ,"Abang tidak bekerja tapi bercinta. Bercinta dengan garis-garis, bercinta dengan meriang, dan bayang-bayang Adik adalah suplemen paling ampuh untuk bercinta."
***
gombalmukelo
55
***
+ ,"Bang, kata orang, cinta bisa menjadi belati. Bagaimana menurut Abang?"
- ,"Ya, sepakat. Cinta menusuk hingga sumsum sehingga terasa diri tiada bertulang, tiada kekeukeuhan yang harus dipertahankan. Cinta mengoyak selubung hitam hati sehingga terbuka setiap kepalsuan. Cinta pun menguliti keburukan dan kebusukan karakter. Ya, begitulah, seperti cinta Adik pada Abang."
***
gombalmukelo
56
***
+ ,"Bang, cuaca sedang kacau; tidak menentu. Abang sudah kena imbasnya."
- ,"Cuaca boleh-boleh saja tidak menentu, dan Abang terserang flu. Tapi cinta Abang pada Adik tidak dipengaruhi cuaca, dan tidak ada cuacanya. Bila musim hujan yang dingin, cinta Abang akan menghangatkan Adik. Bila hari panas terik, cinta Abang akan menyejukkan Adik. Cinta Abang akan selalu menjadi penaung untuk Adik."
***
gombalmukelo
57
***
+ ,"Suara Abang bindeng, hidung buntu sebelah ya? Jadi susah bernafas dong."
- ,"Tapi mencintai Adik adalah nafas kehidupan bagi Abang."
***
gombalmukelo
58
***
+ ,"Abang punya kartu kredit, nggak?"
- ,"Sama sekali tidak punya karena itu sama saja berhutang sebelum belanja."
+ ,"Memang tidak enak, ya, Bang, hidup sudah berhutang sebelum belanja."
- ,"Ya, sama dengan cinta. Cinta bukanlah kartu kredit tetapi ungkapan tunai sepasang manusia, semisal cinta Abang pada Adik."
***
gombalmukelo
59
***
+ ,"Saatnya ngopi, Bang. Mau Adik buatkan?"
- ,"Betapa bahagia Abang memiliki Adik. Apa pun yang Adik buat untuk Abang, selalu saja menjadi kegirangan Abang."
***
gombalmukelo
60
***
+ ,"Bang, barusan Adik baca status seorang penyair muda yang lagi galau karena mati kata."
- ,"Seperti yang Abang bilang tadi malam. Cinta itu seperti puisi; butuh waktu untuk merenung, sambil melipatgandakan rindu supaya bisa menjadi rangkaian bunga kata yang menakjubkan. Cinta Abang adalah puisi terbaik untuk Adik seorang. Juga Adik adalah penjelmaan puisi cinta Abang, yang perlu perenungan untuk Abang tuliskan."
***
gombalmukelo
61
***
+ ,"Bang, apakah masing-masing pasangan harus saling mengerti sebagaimana cinta yang, katanya, butuh pengertian?"
- ,"Cinta tidak butuh pengertian melainkan kompromi. Pengertian cinta sudah ditulis banyak orang pintar tetapi tidak ada yang menyinggung soal kompromi."
+ ,"Lha, lantas bagaimana pada sepasang manusia, ya kayak Adik dan Abang?"
- ,"Masing-masing kita hanya butuh kompromi. Laki-laki tidak bisa mengerti wanita dan apa kemauannya. Juga wanita akan kesulitan mengerti kemauan laki-laki. Yang ada hanya kompromi atas semua kemauan, yang berkiblat pada cinta. Seperti Abang terhadap Adik. Abang tidak perlu mengerti apa saja keinginan Adik, tetapi Abang hanya berkompromi dengan semua itu."
***
gombalmukelo
62
***
+ ,"Abang suka, nggak, kalo Adik berdandan?"
- ,"Berdandan untuk apa?"
+ ,"Ya untuk tampil cantik, Bang."
- ,"Adik sudah cantik bahkan sangat cantik, kenapa ikut-ikutan kaum Adik yang suka minder pada kecantikannya sendiri? Kalo Adik berdandan, maka bisa menjadi bahan gosip. Kalo Adik tampil apa adanya, gosip pun tidak akan menjadi kosmetika pergaulan."
***
gombalmukelo
63
***
+ ,"Bang, Adik kelihatan cantik dengan rambut panjang ataukah pendek."
- ,"Menurut Abang, kecantikan Adik tidak dipengaruhi oleh rambut yang panjang ataukah pendek. Adik sudah cantik dari semula. Rambut hanyalah asesoris. Yang penting perawatannya. Sama seperti cinta, Dik. Perawatan cinta justru lebih penting daripada soal panjang-pendek rambut."
***
gombalmukelo
64
***
+ ,"Bang, kok soal harga BBM jadinya plin-plan begitu?"
- ,"Dik, itu karena mereka sama sekali tidak memiliki cinta sejati. Cinta mereka naik atau turun hanya berdasarkan kepentingan mereka. Beda dengan cinta Abang pada Adik. Tidak ada naik-turun harga, pasang-surut perhatian. Kepentingan Abang hanyalah cinta itu sendiri."
***
gombalmukelo
65
***
+ ,"Abang terus bercinta nih?"
- ,"Iya dong. Cinta membuat Abang senantiasa bergairah mengayuh biduk kehidupan. Apalagi cinta pada Adik."
***
gombalmukelo
66
***
- ,"Waduh, printernya kurang mantap."
+ ,"Abang mau ngeprint gambar bangunan?"
- ,"Bukan. Abang mau ngeprint dirimu, dan Abang jadikan wallpaper di ruang kerja Abang, biar sesuai ungkapan 'You're Never Work Alone', kayak moto sebuah klub sepakbola Inggris."
***
gombalmukelo
67
***
+ ,"Bang, nanti pertandingan sepakbola Barca vs Milan. Adik pilih Milan, Bang."
- ,"Abang pilih Adik saja. Kalau memilih Barca ataukah Milan, sama sekali tidak ngaruh bagi Abang. Tapi kalau memilih Adik, jelas banget pengaruh Adik bagi Abang. Sehebat-hebatnya permainan bola mereka, alangkah lebih hebat plus dahsyat cinta Adik untuk Abang."
***
gombalmukelo
68
***
+ ,"Tadi siang cuaca panas betul, ternyata kini hujan, Bang."
- ,"Hujan tidak akan menyentuh Adik karena cinta Abang sudah menjadi atap bagi Adik."
***
gombalmukelo
69
***
+ ,"Adik ngantuk, Bang."
- ,"Tidurlah, Dik. Mimpilah, Dik. Biarlah cinta Abang selalu menyelimuti Adik dari gigil malam yang mencekam."
***
gombalmukelo
70
***
+ ,"Waduh, susah tidur, Bang. Ribut pada nonton aksi Barca melawan Milan."
- ,"Kalau Adik mengantuk, pastilah akan mudah tidur. Kalau kantuk sudah menjenguk, segeralah menyambut dan merebutnya. Jangan lengah ataupun membiarkan kantuk mengetuk pelupuk mata hanya karena memikirkan Abang yang sedang bercinta dengan mimpi-mimpi Adik. Bukankah cinta Abang tidak akan lari dari sisi Adik?"
***
gombalmukelo
71
***
+ ,"Bang, Adik mohon, Abang tidak ikut bertaruh untuk sebuah pertandingan."
- ,"Tidak ada yang perlu Abang pertaruhkan. Begitu pula dengan cinta Abang pada Adik."
***
gombalmukelo
72
***
+ ,"Bang, hari ini enaknya masak apa ya?"
- ,"Masakan menjadi enak atau tidak, tergantung sedang lapar atau tidak, Dik. Masakan semakin enak apabila dinikmati dengan penuh rasa cinta. Cinta menjadi bumbu tambahan, sehingga, seperti kata orang, ikan bilis asin goreng bisa terasa ikan jebung bakar. Apalagi karena Adik yang memasak untuk Abang, tempe goreng biasa akan berasa rendang!"
***
gombalmukelo
73
***
+ ,"Bang, senja begitu elok kemilaunya. Sungguh menakjubkan penciptaan itu!"
- ,"Sejuta senja apalah artinya dibanding keelokan Adik. Bukankah perempuan adalah puncak maha karya penciptaan, Dik?"
***
gombalmukelo
74
***
+ ,"Bang, boleh tahu pin BB Abang?"
- ,"Abang tidak akan punya pin BB, Dik. Tapi pin hati Abang sudah pasti Adik hafal."
***
gombalmukelo
75
***
+ ,"Bang, belilah BB, biar Adik mudah mengubungi Abang, komunikasi pun lancar."
- ,"Komunikasi tanpa cinta, niscaya akan mengalami hambatan bahkan buntu, dan akhirnya bisa saling salah paham, bertengkar, sampai diam-diaman sepanjang masa. Apalah guna kecanggihan tanpa dilandasi cinta, Dik."
***
gombalmukelo
76
***
+ ,"Bang, kapan kita nonton di bioskop? Katanya, film 'Love is You' itu bagus banget lho, sampai-sampai ada kawan FB yang penasaran."
- ,"Para seniman lihai membuat cerita serta meramu bumbunya sehingga sebuah karya, khususnya film, menjadi semacam hantu yang bergentayangan dalam benak penonton dan calon penonton. Sementara mereka manalah tahu, cerita cinta kita justru lebih bagus daripada film-film lope yang hanya fiktif itu."
***
gombalmukelo
77
***
+ ,"Bang, selama kita bersama, Abang selalu bisa menikmati waktu dalam kesibukan dan cinta. Bagaimana bisa begitu sih?"
- ,"Bukankah Abang pernah bilang, bercinta adalah nafas Abang. Bekerja maupun berduaan dengan Adik, tidaklah saling mengalahkan atau menguasai. Cinta kita yang membuat segala sesuatu menjadi nikmat, Dik."
***
gombalmukelo
78
***
+ ,"Pada dinner malam ini Adik ingin diputarkan lagu merdu nan syahdu, Bang."
- ,"Kita nyalakan lilin juga, Dik."
+ ,"Lho, kan bukan ulang tahun, Bang."
- ,"Memang bukan tapi biarlah seperti ulang tahun, yang senantiasa mengingatkan kita pada usia cinta yang beranjak dewasa."
***
gombalmukelo
79
***
+ ,"Kalau Abang jauh, Adik bingung, ke mana rindu berlabuh."
- ,"Labuhkan saja dalam kalbu. Biarkan membukit, dan kelak membuncah, meluap menjadi banjir kebahagiaan ketika kita saling menautkan jemari."
***
gombalmukelo
80
***
+ ,"Abang ini bercinta seperti remaja sedang puber saja."
- ,"Cinta harus sering diremajakan, Dik, agar gairah tetap seperti ombak yang tiada bosan mencumbu bibir daratan."
***
gombalmukelo
81
***
+ ,"Malam telah lewat, Abang tengah bikin apa?"
- ,"Abang tengah menelaah hakikat secangkir cinta bersama rembulan yang akan bergulir dalam mimpi Adik kelak."
***
gombalmukelo
82
***
+ ,"Bang, kasihan ya, kawan Adik kehilangan harta bendanya. Dia seperti kehilangan harga diri lho."
- ,"Ketika harga diri seharga dengan harta benda, begitulah sedihnya hidup, Dik. Abang juga pernah kehilangan ini-itu, dan membuat Abang lunglai bagai tiada tulang di sekujur badan Abang. Dalam merana itu Abang kembali merenung. Bukankah Abang masih memiliki diri Adik, yang tiada ternilai oleh segala jenis materi? Dari situlah Abang beranjak, bangkit dari lubang kemeranaan yang, waktu itu, Abang anggap paling merana semerana-merananya merana."
***
gombalmukelo
83
***
+ ,"Kalau Adik hitung, lumayan banyak gombalan Abang untuk Adik."
- ,"Adik boleh saja menghitung dan menggolongkannya dalam jenis gombal. Abang bisa maklum karena tidak semua perhitungan dan penggolongan selalu tepat-akurat. Dan, sepertinya Adik lupa, cinta bukanlah perhitungan matematis dan penggolongan kriteria, melainkan bahasa hati paling inti yang hanya bisa diresapi oleh hati."
***
gombalmukelo
84
***
+ ,"Tadi ada apa, Bang, dengan sopir truk?"
- ,"Bisnis, Dik."
+ ,"Abang mau ikut bisnis batubara?"
- ,"Bukan. Cuma pesan saja, kalo sewaktu-waktu Abang menitipkan satu truk bara asmara untuk Adik, berapa biaya."
***
gombalmukelo
85
***
+ ,"Truk pengangkut batubara itu sepertinya kerja dua puluh empat jam sehari, ya, Bang..."
- ,"Demi hidup, memang begitu. Apalagi demi cinta, Dik."
***
gombalmukelo
86
***
+ ,"Bang, mau metik apa, kok manjat-manjat pohon kelapa?"
- ,"Biar nggak kram, Dik."
+ ,"Nggak kram?"
- ,"Iya. Siapa tahu nanti Abang lancar memanjatkan permohonan demi cinta kita, Dik."
***
gombalmukelo
87
***
- ,"Ada perempuan paling kucing..."
+ ,"Ooo... pasti Catwoman, Bang!"
- ,"Bukan. Tapi diri Adik."
+ ,"Kok bisa?"
- ,"Adik adalah perempuan paling kucingta di dunia ini."
***
gombalmukelo
88
***
- ,"Manusia harus berusaha mengubah nasibnya sendiri."
+ ,"Benar sekali, Bang. Rupanya Abang mulai bijaksana."
- ,"Ya, termasuk mengubah nasib bila tidak berjodoh dengan Adik agar menjadi berjodoh."
***
gombalmukelo
89
***
- ,"Adik masih sendiri?"
+ ,"Iya, Bang. Tapi tidak masalah. Kan, katanya, jodoh datang sendiri nanti."
- ,"O, jelas! Kini Abang sudah datang sendiri menemui Adik."
***
gombalmukelo
90
***
+ ,"Aneh arloji Abang ini."
- ,"Aneh apanya, Dik?"
+ ,"Tidak ada angka, atau tanda-tanda petunjuk waktu, kecuali jarum jam yang terus berputar."
- ,"O, itu artinya Abang mencintai Adik dalam seluruh waktu Abang."
***
gombalmukelo
91
***
- ,"Waduh, jadi parkir di mana nih?"
+ ,"Biasa, Bang, hari libur panjang begini, ramai pengunjungnya."
- ,"Kalo Abang sih, saban hari ingin selalu parkir di hati Adik."
***
gombalmukelo
92
***
- ,"Punya motor baru, kok nggak mantap ya?"
+ ,"Baru kredit, Bang?"
- ,"Iya dong. Tapi, kan, biasanya motor baru selalu mantap..."
+ ,"Emangnya baru nabrak truk?"
- ,"Ya nggaklah, Dik."
+ ,"Ini nggak, itu nggak. Terus, kenapa dong?"
- ,"Nggak mantap kalo belum membonceng Adik."
***
gombalmukelo
93
***
- ,"Makan sendirian itu seringkali nggak enak."
+ ,"Maksud Abang, mau ngajak Adik?"
- ,"Bukan begitu."
+ ,"Jujur saja, Bang... Nggak usah sungkan..."
- ,"Enaknya kalo ditemani senyum Adik."
***
gombalmukelo
94
***
+ ,"Kok nggak nelpon-nelpon lagi, Bang?"
- ,"Pulsa sering habis, Dik."
+ ,"Beli dong, Bang."
- ,"Itulah nggak asyiknya teknologi. Beda dengan rindu Abang pada Adik, yang nggak perlu pakai isi pulsa segala."
***
gombalmukelo
95
***
+ ,"Abang menggaris terus-menerus, kapan berhentinya nih?"
- ,"Garis Abang selalu berhenti di hati Adik."
***
gombalmukelo
96
***
- ,"Kata orang, hidup adalah pilihan."
+ ,"Adik sepakat, Bang."
- ,"Kalo ada dua pilihan?"
+ ,"Ya, pilih salah satu dong, Bang. Biarpun banyak, tetaplah Adik pilih satu."
- ,"Ada dua pilihan, maka Adik bebas memilih salah satunya."
+ ,"Iya dong, Bang. Coba Abang ungkapkan di sini."
- ,"Pertama, Adik jadi kekasih Abang. Ataukah, kedua, Abang jadi kekasih Adik."
***
gombalmukelo
97
***
+ ,"Abang suka lagu apa?"
- ,"Instrumentalia, Dik."
+ ,"Kenny G., Dave Koz, Yani, Kitaro?"
- ,"Ya. Juga Richard Clayderman, Francis Goya..."
+ ,"So sweat Abang ini!"
- ,"Tapi diri Adik adalah instrumentalia termerdu bagi Abang."
***
gombalmukelo
98
***
+ ,"Abang sudah baca 'Brida'-nya Paulo Coelho?"
- ,"Ada 'Tradisi Bulan', 'Tradisi Matahari'..."
+ ,"Begitulah, Bang. Demi mendapat pasangan jiwa, Bang."
- ,"Adik tidak perlu beritual atau berziarah seperti Brida sebab Abang selalu ada untuk Adik."
***
gombalmukelo
99
***
+ ,"Minggu pagi asyiknya bersepeda di lapangan Merdeka ya, Bang?"
- ,"Waduh, sama sekali tidak asyik, Dik. Padat pengunjung!"
+ ,"Jadi, asyiknya bersepeda di mana, Bang?"
- ,"Di hati Abang, Adik bisa sepuasnya mengayuh rindu."
***
gombalmukelo
100
***
- ,"Keluarga Adik pasti keluarga intelektual, pintar-pintar."
+ ,"Yah, begitulah, Bang. Tapi, ada apa memangnya dengan intelektual, Bang?"
- ,"Karena Adik pintar membuat Abang mabuk kepayang."
***
gombalmukelo
101
***
+ ,"Abang suka menulis ya? Nilai pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Abang pasti bagus-bagus."
- ,"Coba Adik lihat Raport Abang dulu."
+ ,"Ha ha ha... Kebakaran! Kebakaraaan!"
- ,"Nah, jelas, kan, buktinya?"
+ ,"Tapi kenapa kini Abang sering menyempatkan diri untuk menulis?"
- ,"Sejak bertemu Adik. Siapa tahu nanti diperbolehkan untuk menulis sejuta cinta di hati Adik."
***
gombalmukelo
102
***
+ ,"Bang, bagaimana kini rasanya setelah sering berada jauh dari kota besar?"
- ,"Rasanya selalu ramai karena bayang-bayang Adik selalu menemani Abang."
***
gombalmukelo
103
***
+ ,"Abang suka, nggak, main catur?"
- ,"Nggak, Dik."
+ ,"Boleh tahu apa sebabnya, Bang?"
- ,"Karena Abang selalu gagal, termasuk gagal mengatur strategi mendapatkan cinta Adik."
***
gombalmukelo
104
***
+ ,”Kata kawan Abang, saingan Abang paling hebat adalah Andre Taulani dalam soal menggombal tapi Abang kalah nasib.”
- ,”Tidak ada pertandingan nasib, yang hanya menghasilkan kalah ataukah menang nasib, Dik.”
+ ,”Tapi yang jelas, Andre ‘Mungkinkah’ itu lebih lihai daripada Abang.”
- ,”Tidak penting itu, Dik. Yang terpenting, Abang bisa mendapatkan hati Adik.”
***
gombalmukelo
105
***
+ ,"Bang, kata orang, laki-laki tanpa alkohol itu kurang afdol."
- ,"Begitukah?"
+ ,"Katanya lagi, lebih afdol kalau sampai teler, terkapar di emper-emper."
- ,"Tanpa alkohol, diri Adik telah membuat hati Abang selalu teler berat, terkapar setiap saat."
***
gombalmukelo
106
***
+ ,"Bang, ingat, nanti sore ada acara pembubaran panitia pembuatan dan peluncuran buku '115 Tahun Kota Balikpapan' di Resto Jimbaran, Kemala Beach, lho."
- ,"Panitia apa pun bisa dibubarkan tapi cinta Abang pada Adik tidak akan bisa dibubarkan."
***
gombalmukelo
107
***
+ ,"Bukit Bangkirai itu wisata alam yang terkenal dengan canopy brigde-nya alias jembatan tajuk alias jembatan gantung."
- ,"Adik sudah pernah ke sana?"
+ ,"Wow! Sudah dong. Asyik banget, Bang. Jembatan gantung di ketinggian sekitar 30 meter, menghubungkan lima pohon, bikin berdebar-debar! Kapan-kapan Abang ke sana dong, wisata jantung."
- ,"Setiap jumpa Adik, Abang justru berdebar-debar. Alangkah asyiknya jika jiwa kita selalu terhubung, Dik."
***
gombalmukelo
108
***
+ ,"Bang, di acara 'Raja Gombal', ada tiga kotak. Masing-masing kotak berisi tiga kata kunci. Kira-kira Abang pilih yang mana?"
- "Terserah, pilih kotak satu, dua, atau tiga?"
+ ,"Iya, terserah Abang."
- ,"Abang pasti pilih salah satu. Dan pasti tiga kata kuncinya itu ialah Abang, Cinta, Adik."
***
gombalmukelo
109
***
+ ,"Bang, coba ikut acara 'Raja Gombal' itu."
- ,"Nggak mau ah."
+ ,"Lho, nanti Abang bisa tenar!"
- ,"Buat apalah tenar kalo tidak bisa bersanding dengan Adik."
***
gombalmukelo
110
***
- ,"Kalau perjalanan jauh, Adik suka naik pesawat terbang ya?"
+ ,"Ya iayalah, Bang. Nggak capek, nggak ketemu macet..."
- ,"Pantesan, Adik selalu membuat perasaan Abang terbang ke awang-awang."
***
gombalmukelo
111
***
+ ,"Abang sudah pernahkah ke istana negara?"
- ,"Belum."
+ ,"Coba sekali-sekali ke sana, Bang."
- ,"Nanti. Ini belum karena Abang mau ke sana kalau bersama Adik."
***
gombalmukelo
112
***
+ ,"Cinta Kuya itu masih kecil tapi sudah mahir main sulap ya, Bang."
- ,"Adik lebih mahir lagi karena sudah menyulap perasaan Abang menjadi penuh cinta pada Adik."
***
gombalmukelo
113
***
+ ,"Bang, si Komeng itu 'Raja Jail' ya?"
- ,"Dia cuma 'raja' di tipi, Dik."
+ ,"Kalau di luar tipi?"
- ,"Dia takut."
+ ,"Takut kenapa, Bang?"
- ,"Dia takut salah jail, salah sasaran, kena Adik berarti bakal kena masalah tuh ama Abang!"
***
gombalmukelo
114
***
+ ,"Suster Theresia di Calcuta itu hebat ya, Bang. Tulus merawat orang-orang sakit kusta."
- ,"Bagi Abang, Adik juga hebat karena Adik tulus dan telaten merawat kusta di hati Abang."
***
gombalmukelo
115
***
+ ,"Senin ini Abang kembali ke Handil, ya?"
- ,"Ya. Tapi cinta Abang tetap di hati Adik. Tidak ke mana-mana."
***
gombalmukelo
116
***
- ,"Libur begitu saja berlalu..."
+ ,"Hari kerja sudah menunggu, Bang!"
- ,"Cinta Abang tidak ada libur tapi selalu bekerja, Dik."
***
gombalmukelo
117
***
+ ,"Seragam merah sudah siap, Bang?"
- ,"Sudah dong, Dik. Selama jadi karyawan."
+ ,"Belajar disiplin sampai kelak ya, Bang?"
- ,"Ya. Disiplin pula dalam cinta, Dik."
***
gombalmukelo
118
***
+ ,"Abang masih membawa tabung gambar kerja seperti jaman mahasiswa?"
- ,"Tidak. Hanya membawa tabung cinta Abang agar tetap terjaga untuk Adik."
***
gombalmukelo
119
***
+ ,"Adik mau nyiapin diri di Hari Kartini, Bang."
- ,"Siap berkebaya?"
+ ,"Iya, biar mirip Kartini tempo dulu."
- ,"Adik pasti memunculkan kecantikan dalam suasana berbeda ketika berkebaya."
+ ,"Jelas dong, Bang!"
- ,"Tapi cinta Abang tidak akan berbeda suasana untuk Adik."
***
gombalmukelo
120
***
+ ,"Bang, ada satu nama dosen Baja di Teknik Sipil UAJY yang sama persis dengan nama lengkap Abang."
- ,"Nama boleh sama, nasib bisa berbeda."
+ ,"Abang nggak berniat jadi dosen?"
- ,"Abang hanya ingin belajar terus-menerus mencintai Adik."
***
gombalmukelo
121
***
+ ,"Motogp sedang beraksi, Bang."
- ,"Mereka memang hidup dari balap, Dik."
+ ,"Abang suka balap jugakah?"
- ,"Untuk meraih cinta Adik, Abang sering ngebut saja."
***
gombalmukelo
122
***
+ ,"Valentino Rosi sudah beberapa kali ganti motor ya, Bang."
- ,"Tapi motor andalannya sehari-hari adalah skuter, Dik."
+ ,"Cinta produk dalam negeri ya, Bang."
- ,"Ya. Abang juga begitu. Cinta pada Adik saja."
***
gombalmukelo
123
***
+ ,"Sudah Senin lagi, Bang!"
- ,"Walau Senin bersua Senin, atau Sabtu bertemu Sabtu, cinta Abang tetaplah sama setiap hari, Dik."
***
gombalmukelo
124
***
+ ,"Ini bukan isu atau berita kosong, Bang. Ulat bulu kini merambah rumah kami, juga bikin gatal-gatal!"
- ,"Pantesan, Adik menggaruk-garuk perasaan Abang."
***
gombalmukelo
125
***
+ ,"Hari Senin Abang batal ke Handil ya? Lagi repot banget di Balikpapan?"
- ,"Iya, rencana Abang berantakan."
+ ,"Manusia boleh berencana tapi..."
- ,"Tapi tetap bercinta dengan Adik di sini."
***
gombalmukelo
126
***
+ ,"Taman di depan rumah Abang mau dibuat tempat parkir kendaraan untuk sewaktu-waktu acara hajatan ya, Bang?"
- ,"Katanya begitu. Abang selalu berharap, Adik sudi memarkirkan cinta di hati Abang."
***
gombalmukelo
127
***
+ ,"Ikan peliharaan Abang yang melompat dari tempatnya itu, untung saja mampu bertahan di luar air, ya, Bang."
- ,"Seperti juga hati Abang, yang selalu melompat-lompat kegirangan bila berjumpa Adik."
***
gombalmukelo
128
***
+ ,"Bang, bikinkan karikatur Adik dong!"
- ,"Oh tidak! Abang terima Adik pukulin daripada Abang harus bikin karikatur untuk Adik."
+ ,"Kenapa begitu, Bang?"
- ,"Karikatur itu gambar menghancurkan muka dan tampilan, Dik. Abang tidak mampu melakukan itu untuk Adik."
***
gombalmukelo
129
***
+ ,"Meja dapur kalo pakai material batu granit, bagus ya, Bang."
- ,"Bagus lagi bahkan lengkap bila Adik yang memasak di dapur itu untuk Abang."
***
gombalmukelo
130
***
+ ,"Abang bisa melukis seperti Basuki Abdullah itu?"
- ,"Ooo... maestro naturalis itu..."
+ ,"Iya, Bang. Lukisannya selalu tampak cantik melebihi aslinya!"
- ,"Untuk apa Abang melukis diri Adik. Soalnya, aslinya Adik sudah sangat cantik sehingga sukar dipoles pada kanvas!"
***
gombalmukelo
131
***
- ,"Bapaknya Adik kerja di TOTAL ya?"
+ ,"Abang pasti mau bilang 'karena kamu sudah memprodomkan hatiku', kan? Basi, Bang. Itu, kan, gombalnya si Ucok Chandra Donara Saragih!”
- ,"He he he... Bukan. Itu, kan, dulu."
+ ,"Sekarang, apa dong?"
- ,"Karena Adik selalu meminyaki hati Abang."
***
gombalmukelo
132
***
+ ,"Abang percaya ramalan cinta?"
- ,"Abang lebih percaya bahwa cinta perlu diamalkan, Dik."
***
gombalmukelo
133
***
- ,"Adik kerja di TOTAL ya?"
+ ,"Ah, sudah tahu, nanya!"
- ,"He he he... nanti, jadi istri Abang, Adik tidak usah kerja lagi. Santai saja di rumah."
***
gombalmukelo
134
***
- ,"Belum ngantuk, Dik?"
+ ,"Ya belum. Soalnya baca gombalan Abang, segerobak!"
- ,"Gombalnya cuma segerobak tapi cinta Abang segudang peti kemas untuk Adik."
***
gombalmukelo
135
***
+ ,"Kalo dalam pewayangan, Abang ini mirip Arjuna!"
- ,"Kenyataannya, Adik mirip Srikandi, yang telah memanah hati Abang dengan penuh pesona!"
***
gombalmukelo
136
***
+ ,"Bang, ada orang Padang nawarin buku sastra tuh. Namanya Indrian Koto.”
- ,"Kalo ibarat buku, Adik seperti buku kosong, dan Abang ingin selau menulis di situ dengan trilyunan puisi cinta."
***
gombalmukelo
137
***
+ ,"Di tas Abang selalu ada peta. Takut tersesat ya, Bang?"
- ,"Tersesat itu biasa, Dik. Abang selalu bingung, di mana ya letak hati Adik untuk tempat cinta sejati Abang."
***
gombalmukelo
138
***
+ ,"Bang, di FB ini ada yang selalu memberi bingkisan kalimat cinta beserta dekorasi yang indah-indah untuk kekasihnya."
- ,"Abang hanya bisa memberi cinta Abang apa adanya untuk Adik, tanpa perlu Abang hiasi dengan bunga-bunga dan warna-warna."
***
gombalmukelo
139
***
- ,"Beberapa hari ini suhu udra Balikpapan panas, Dik."
+ ,"Barusan hujan sesaat, Bang."
- ,"Yang Abang suka, Adik selalu menghujani Abang dengan kerinduan."
***
gombalmukelo
140
***
+ ,"Tetangga Abang ada yang galau sampai-sampai hape-nya kecemplung di got."
- ,"Abang akan galau kalo cinta Abang yang kecemplung di got, bukannya di hati Adik."
***
gombalmukelo
141
***
+ ,"Libur kemarin Adik jalan-jalan ke jembatan robohnya Tenggarong, Bang."
- ,"Bagaimana suasananya?"
+ ,"Mistis mencekam, apalagi waktu itu Adik ke sana seusai magrib."
- ,"Begitu juga jika jembatan cinta Abang runtuh sehingga tidak bisa menjangkau taman hati Adik, pasti akan miris mencekam."
***
gombalmukelo
142
***
+ ,"Bang, saudara Adik minta tolong, desainkan rumahnya. Bisa, Bang?"
- ,"Mudah saja itu, Dik. Yang susah, mendesain suasana cinta kita."
+ ,"Oh iyakah?"
- ,"Iya! Sebab kenyataannya selalu lebih indah!"
***
gombalmukelo
143
***
+ ,"Bang, kawan Abang, si Donny Anggoro, mulai jatuh cinta gara-gara gombalan Abang."
- ,"Begitulah risiko orang sederhana macam Abang ketika membuat kalimat serba indah. Bakal disukai lawan dan sesama jenis, Dik."
+ ,"Memangnya Abang tidak risih? Jangan-jangan..."
- ,"Tenang saja, Dik. Memang dalam percintaan, seringkali terjadi persaingan. Tapi percayalah, cinta Abang hanya untuk Adik cantik seorang."
***
gombalmukelo
144
***
+ ,"Suatu saat nanti Adik minta Abang nyanyikan lagu cinta untuk Adik."
- ,"Lagu cinta yang sejati bukannya dinyanyikan, Dik, tapi ditindaklanjuti dengan perbuatan."
***
gombalmukelo
145
***
+ ,"Hobi Abang ternyata main game solitaire!"
- ,"Hanya game itu yang bisa menerjemahkan perasaan dan harapan Abang untuk selalu seiring-seirama dengan hati Adik hingga kelak bersatu dalam sebuah wadah cinta."
***
gombalmukelo
146
***
+ ,"Abang lebih suka mancing di pemancingan, sungai, ataukah laut?"
- ,"Paling suka mancing di telaga hati Adik untuk mendapat cinta Adik."
***
gombalmukelo
147
***
+ ,"Dalam satu hari, Abang minum berapa liter, kok kayaknya jarang haus?"
- ,"Sedikit liter, Dik."
+ ,"Kenapa bisa begitu?"
- ,"Sejak berjumpa Adik, Abang selalu lega, dan lenyap segala dahaga!"
***
gombalmukelo
148
***
- ,"Rajin sekali Adik bekerja. Fokus banget."
+ ,"Beginilah tanggung jawab, Bang."
- ,"Kalo sudah begini, makin susah hati Abang berpaling."
***
gombalmukelo
149
***
+ ,"Ada nasi kuning manado, Bang. Itu lho, yang dibungkus pakai janur."
- ,"Nah, beras yang paling enak jika jadi nasi, beras apa, Dik?"
+ ,"Beras cianjur, Bang."
- ,"Bukan beras cianjur ataupun beras delanggu. Dik."
+ ,"Abang nggak pernah masak, kok tahu beras merek apa yang bakal jadi nasi enak?"
- ,"Berasa cinta Adik jika sudah jadi nasi."
***
gombalmukelo
150
***
+ ,"Baru sampai di Handil, Bang."
- ,"Iya, baru saja."
+ ,"Jadi naik angkutan umum?"
- ,"Iya dong. Ini baru pertama kali, Dik!"
+ ,"Rekor baru nih!"
- ,"Anehnya, dalam perjalanan tadi bayangan Adik seolah menemani perjalanan Abang, jadinya tidak terasa naik angkutan umum."
***
gombalmukelo
151
***
- ,"Kecanduan alkohol disebut apa, Dik?"
+ ,"Alkoholic, Bang."
- ,"Kecanduan kerja?"
+ ,"Workaholic."
- ,"Kecanduan cinta?"
+ ,"Loveaholic."
- ,"Abang mengidap kecanduan cinta Adik. Masuk stadium empat!"
***
gombalmukelo
152
***
- ,"Ada kecanduan baru, Dik."
+ ,"Kecanduan galau ya, Bang?"
- ,"Itu sih penyakitnya SBY, Dik."
+ ,"Lha, kecanduan apa dong?"
- ,"Kecanduan menggombali Adik, yang istilah kerennya 'gombalaholic', Dik."
***
gombalmukelo
153
***
+ ,"Kayu ulin itu kokoh ya, Bang. Semakin kena air, semakin kuat!"
- ,"Cinta Abang juga begitu. Semakin Adik siram dengan perhatian Adik, semakin kuat cinta Abang!"
***
gombalmukelo
154
***
+ ,"Senja selalu menawarkan keindahannya, Bang."
- ,"Iya, kalo tidak mendung seperti sekarang."
+ ,"Sayang sekali, Bang."
- ,"Makanya, Adik selalu menawarkan pesona meski mendung sedang mencengkram cakrawala."
***
gombalmukelo
155
***
+ ,"Dari 21 Maret sampai 10 April, baru terkumpul 154 gombal, Bang."
- ,"Adik minta sampai berapa?"
+ ,"Sampai hayat dikandung badan, Bang."
- ,"Jadi setiap saat Abang akan jatuh cinta pada Adik."
***
gombalmukelo
156
***
+ ,"Bang, kenapa hasil print out begini buruk?"
- ,"Nggak tahu nih, siapa yang main tinta, jadinya buruk begini."
+ ,"Seharusnya tidak begini, Bang. Ini pasti ada yang sok pinter mengisi tinta printer deh. Nggak bilang ke Adik, ya jadinya buruk."
- ,"Oh, ternyata selama ini Adik ya yang pinter ngisi tinta printer? Pantesan, Adik sudah mengisi cinta di hati Abang!"
***
gombalmukelo
157
***
- ,”Sudah menjelang Kamis.”
+ ,”Sebentar lagi Jumat, dan week end, Bang.”
- ,”Hari-hari berlalu begitu saja.”
+ ,”Tanpa terasa ya, Bang?”
- ,”Iya. Bersama Adik, hari-hari terasa segera berlari. Tanpa Adik, hari-hari begitu lambat dan membosankan!”
***
gombalmukelo
158
***
+ ,"Bang, suara para penyanyi jadul itu merdu ya."
- ,"Contohnya?"
+ ,"Vina Panduwinata, Rafika Duri, Iga Mawarni, dan lain-lainlah."
- ,"Meski begitu, hanya suara Adik yang paling menggetarkan kalbu Abang."
***
gombalmukelo
159
***
+ ,"Belum tidur, Bang?"
- ,"Merem atau melek, sama saja, Dik. Bayang-bayang Adik selalu hilir-mudik di mata Abang.""
***
gombalmukelo
160
***
+ ,"Bang, kalo di Bangka, magrib begini harus masuk rumah. Kata orang tua dulu, magrib begini hantu sedang keluar kandang."
- ,"Itu kata orang tua di kampung kita dulu. Kini, ada hantu yang setiap saat bergentayangan."
+ ,"Waduh, Abang mau nyindir siapa lagi nih?"
- ,"Adik. Adik setiap saat bergentayangan di hati Abang."
***
gombalmukelo
161
***
+ ,"Adik ingat, di Bangka, dilarang bersiul ketika malam mulai menampakkan dirinya."
- ,"Abang tidak peduli, Dik."
+ ,"Abang ini bagaimana sih, kok malah melanggar pamali?"
- ,"Abang selalu bersiul dalam hati dengan lagu-lagu cinta untuk Adik."
***
gombalmukelo
162
***
- ,"Dik, 'pamali' itu artinya 'dilarang', ya?"
+ ,"Iya, Bang. Tabu. Itu ajaran tradisi turun-temurun."
- ,"Tapi di Bangka, tidak semua pamali dilarang untuk dilanggar."
+ ,"Abang ini bisa ketulah lho."
- ,"Ketulah dari mana ceritanya? Abang mau ngajak Adik ke Pamali, berenang di kolam air panas di sana."
+ ,"Itu namanya Pemali, Bang."
- ,"Nggak apa-apa. Kalo urusan cinta, beda nyebut begitu tidak perlu dipersoalkan, Dik. Yang penting, cinta semakin hangat."
***
gombalmukelo
163
***
+ ,"Bang, Maras itu sebenarnya gunung ataukah bukit? Soalnya orang-orang di Bangka, khususnya kawan-kawan kita, sudah terbiasa menyebut itu gunung. Bagaimana menurut Abang?"
- ,"Menurut Abang, Maras itu bukit ataukah gunung, terserah saja apa sebutan orang. Yang sebaiknya Adik tahu, cinta Abang untuk Adik sudah melebihi puncak Maras itu."
***
gombalmukelo
164
***
+ ,"Bang, bukit Siam kini sudah gampang didaki. Ada jalannya. Di dekatnya sudah ada menara telekomunikasi. Kata kakak, dulunya bukit itu sering dikunjungi pasangan muda-mudi. Dari tempat itu kita bisa memandang panorama kota Sungailiat. Abang pernah ke sana?"
- ,"Pernah. Tapi belum sebagus dan segampang sekarang. Nah, kini, yang sulit itu mendaki bukit cinta Adik, dan menikmati panorama asmara di situ."
***
gombalmukelo
165
***
+ ,"Lalat memang jorok ya, Bang. Buktinya, badan Abang banyak dikotorinya. Apa dikira wc umum ya?"
- ,"Tapi kalo Adik hitung semua jumlahnya, nanti Adik bakal terkejut."
+ ,"Banyak banget ya, Bang?"
- ,"Yang jelas, jumlahnya sama dengan jumlah huruf dalam nama Adik. Betapa menyatunya Adik bagi diri Abang."
***
gombalmukelo
167
***
+ ,"Kepercayaan orang Bangka jadul itu lucu juga, ya, Bang?"
- ,"Misalnya?"
+ ,"Soal terjadinya ular naga. Kata mereka, asalnya dari ular sabak alias ulat piton. Ada sabak air, dan ada sabak darat yang biasa di hutan-hutan."
- ,"Terus..."
+ ,"Terus, kalo sudah besar, mereka akan bertapa. Yang di hutan, akan bertapa di bukit. yang dia air, akan bertapa di kolong-kolong yang sudah jadi rawa-rawa atau danau. Kalo sudah tepat waktunya, mereka akan berubah menjadi naga. Satu jadi naga langit, satunya jadi naga air."
- ,"Rindu Abang pada Adik juga begitu. Diam-diam akan bertapa. Bila sudah tepat waktu, rindu itu akan mendekap Adik sepenuhnya."
***
gombalmukelo
168
***
- ,"Datang tak diundang, pulang tak diantar."
+ ,"Lagi main jalangkung, Bang?"
- ,"Bayang-bayang diri Adik di mata Abang saban hari."
***
gombalmukelo
169
***
+ ,"Kepiting kenari. Kepiting lada hitam. Enaknya sajian Balikpapan, Bang!"
- ,"Suka kepiting? Pantesan, selama ini Adik suka menjepit hati Abang."
***
gombalmukelo
170
***
- ,"Jahe hangat dan jadah bakar."
+ ,"Menu andalan di angkringan, Bang?"
- ,"Iya. Tapi rindu Adik selalu menghangatkan perasaan Abang, dan cinta Adik membakar asmara Abang."
***
gombalmukelo
171
***
- ,"Makanan dari laut kesukaan Adik, apa?"
+ ,"Cumi-cumi atau sutung. Sebab, tidak bertulang, Bang."
- ,"Abang suka Adik karena cinta Adik tidak bertulang."
***
gombalmukelo
172
***
+ ,"Bang, minta pin BB donk. Pin Adik 28A5E53E."
- ,"Pin Abang 1180308608, Dik."
+ ,"Kok aneh, Bang?"
- ,"Oooo... juelas, Dik. Ini khusus Adik aja yang tahu. Khusus untuk Adik tercinta. Abang tidak mau berhubungan selain dengan Adik di BB."
***
gombalmukelo
173
***
- ,"Setiap memandang foto Adik, sepertinya Abang selalu merasa baru kemarin bertemu dan bercinta dengan Adik."
+ ,"Duuuh, Abang sampai segitunya."
- ,"Soalnya Abang ingin selalu merasakan jatuh cinta dan jatuh cinta terus pada Adik."
***
gombalmukelo
174
***
+ ,"Bang, pernah mencoba narkoba?"
- ,"Pernah. Dulu lumayan sering."
+ ,"Idih, ternyata Abang nakal juga ya."
- ,"Oh! kalo mengonsumsi nasi rames dan kopi bangka, berarti nakal ya?"
+ ,"Dasar Abang ini!"
- ,"Dik, sesungguhnya cinta dan cantik Adik adalah candu bagi Abang."
***
gombalmukelo
175
***
+ ,"Ini, Bang, kopi subuhnya untuk memulihkan stamina."
- ,"Pemulihan malah berlipat kali karena diri Adik, bukan hanya kopi subuh."
***
gombalmukelo
176
***
+ ,"Abang belum tidur sampai subuh begini?"
- ,"Sengaja untuk membangunkan Adik sebelum didahului oleh kokok ayam."
***
gombalmukelo
177
***
+ ,"Lho, kopinya belum habis, Bang?"
- ,"Abang minumnya sedikit-sedikit."
+ ,"Lha, nanti kalo habis, Adik bisa bikin lagi untuk Abang."
- ,"Bukan soal bikin lagi, Dik. Setiap sesap adalah meresap cinta Adik agar stamina dan semangat terpulihkan seutuhnya."
***
gombalmukelo
178
***
+ ,"Selamat pagi, Bang."
- ,"Semangat pagi, Dik."
+ ,"Abang belum bermimpi, kan?"
- ,"Oh, tidak begitu, Dik. Setiap waktu impian Abang adalah Adik seorang."
***
gombalmukelo
179
***
+ ,"Mandi pagi..."
- ,"Sudah biasa..."
+ ,"Sejuk dingin..."
- ," Tidak terasa..."
+ ,"Sore hari kalau tak mandi..."
- ,"Cari ide, dinner di mana lagi..."
***
gombalmukelo
180
***
+ ,"Bang, sebenarnya semua gombalan Abang itu untuk siapa sih?"
- ,"Emangnya kenapa, Dik?"
+ ,"Adik cemburu, Bang. Kayaknya sebagian gombalan bukan untuk Adik deh."
- ,"Semua untuk Adik. Dalam benak Abang, Adik selalu ada di mana Abang berada. Sebab Adik sudah bersenyawa dengan Abang."
***
gombalmukelo
181
***
+ ,"Bang, ikan gabus peliharaan Abang tadi mati."
- ,"Yang penting cinta Abang pada Adik tidak ada matinya."
***
gombalmukelo
182
***
+ ,"Seharian ini Abang sudah tidurkah?"
- ,"Badan Abang tidur tapi pikiran Abang selalu bercengkrama dengan bayangan Adik."
***
gombalmukelo
183
***
+ ,"Bang, kopi siang sudah Adik siapkan."
- ,"Ada kopi subuh, kopi pagi, kopi siang, kopi sore, kopi malam, dan cinta Adik menjadi citarasa kopi selalu sedap!"
***
gombalmukelo
184
***
+ ,"Bang, berat badan Adik naik. Adik jadi nggak pe-de ketemu Abang."
- ,"Dik, Abang bukan pedagang daging. Abang seorang pecinta, yang tidak terpengaruh oleh berat-ringan badan Adik."
***
gombalmukelo
185
***
+ ,"Waktu kecil, Abang suka pelihara apa?"
- ,"Kalajengking, kelabang, tarantula..."
+ ,"Wuih! Binatang berbisa! Pernah disengat?"
- ,"Ya jelas, Dik."
+ ,"Tapi kenapa Abang dulu suka pelihara binatang semacam itu?"
- ,"Hanya persiapan saja, Dik. Kalo cinta Adik berbisa, Abang sudah tidak perlu kesakitan lagi."
***
gombalmukelo
186
***
+ ,"Abang tidak malu mengaku berasal dari kampung Sri Pemandang Pucuk? Fesbuk ini isinya orang-orang metropolis lho, Bang."
- ,"Yang penting Adik tidak malu."
+ ,"Adik sebenarnya malu, Bang."
- ,"Tapi ternyata cinta telah menutup semua malu itu, kan, Dik? Abang selalu berpikir, hanya cinta yang bisa menaklukkan rasa malu yang tidak perlu."
***
gombalmukelo
187
***
+ ,"Bang, Adik kuatir cinta Abang untuk Adik benar-benar gombal."
- ,"Dik, cinta Abang sudah bersertifikat, bergaransi, dan berasuransi. Sertifikatnya pun ditambah dengan standar migas."
***
gombalmukelo
188
***
- ,"Dik, malam ini kita jalan-jalan ke mana?"
+ ,"Di rumah saja, ya, Bang? Adik sedang tidak semangat untuk ke mana-mana."
- ,"Nah itulah betapa Abang mencintai Adik! Biarpun ke mana-mana, cinta tetaplah berada di hati."
***
gombalmukelo
189
***
+ ,"Apa benar cinta itu harus berasuransi?"
- ,"Lho iya dong. Sudah ada peraturan baru dari Depatemen Percintaan, bahwa cinta harus berasuransi. Makanya, Abang berani 'menembak' Adik habis-habisan lantaran sudah sesuai peraturan itu."
***
gombalmukelo
190
***
+ ,"Bang, Adik kewalahan banget berurusan dengan kucing. Lengah sebentar, rendang di meja disikatnya."
- ,"Abang juga kewalahan 'menembak' Adik. Jeda sejenak, para pesaing langsung memberondongkan gombal mereka pada Adik."
***
gombalmukelo
191
***
+ ,"Masak sih, Bang, cinta pun harus bersertifikat ISO?"
- ,"O, juelas buanget, Dik. Orang Jawa bilang, 'Kudu ISO. Kalo ora ISO, jangan berani-beraninya menembak perempuan'. Kayak Abang ini juga, ISO 'nembak' Adik."
***
gombalmukelo
192
***
+ ,"Bang, jaman sekarang beli ponsel ibarat beli pisang goreng."
- ,"Maksud Adik?"
+ ,"Gantilah ponsel jadul Abang itu."
- ,"Tapi justru yang jadul ini hebat. Bisa menangkap sinyal cinta di hati Adik."
***
gombalmukelo
193
***
+ ,"Abang nelpon Adik terus-menerus, nanti pulsa Abang ludes lho."
- ,"Abang pakai kartu cinta berpulsa gratis sepanjang masa, Dik."
***
gombalmukelo
194
***
+ ,"Awal-awal di Jogja, Abang masih ingat mie tek-tek?"
- ,"Ya, di jalan Langensari, Pengok."
+ ,"Tidak kangen mie tek-tek, Bang?"
- ,"Ah, gila apa. Kangen Abang hanya untuk Adik seorang."
***
gombalmukelo
195
***
+ ,"Seorang bapak menjual mie ayam, selalu mangkal di depan kos. Abang jarang membeli karena duit bulanan yang senin-kamis, ya?"
- ,"Bukan soal duit. Tapi Abang paling suka makan mie ayam berdua Adik, apalagi dibumbui senyum Adik yang aduhai itu."
***
gombalmukelo
196
***
+ ,"Supermarket and Departement Store 'Gardena' di jalan Solo alias Urip Sumohardjo itu dulu supermarket pertama dalam sejarah perjalanan Abang ya?"
- ,"Sejarah yang tidak terlalu penting. Cinta pada pandangan pertama pada Adik, itu yang paling bersejarah bagi Abang, Dik."
***
gombalmukelo
197
***
- ,"Masih Abang rasa sejuknya air sendang di dusun mbah Clepor."
+ ,"Air asli simpanan tanah memang rasanya paling sejuk di badan."
- ,"Tapi siraman rindu dan cinta Adik untuk Abang, melebihi air sejuta sendang, Dik."
***
gombalmukelo
198
***
+ ,"Waktu Abang sedang demen main voli, Adik senang menonton aksi Abang."
- ,"Yang paling Abang senang, Adik selalu ada dalam setiap pertandingan Abang. Melompat pun serasa ringan."
***
gombalmukelo
199
***
+ ,"Abang dulu naik kereta api pertama kali dari stasiun Gambir ya?"
- ,"Iya. Tapi seenak-enaknya naik kereta api yang bergandengan itu, paling enak bergandengan dengan Adik."
***
gombalmukelo
200
***
+ ,"Tahun berapa Abang pertama kali ke Bandung?"
- ,"1990, Dik."
+ ,"Masih dingin tuh jaman itu. Sekarang? Alamaaak."
- ,"Ya jelas dingin, sedingin hati Abang yang belum berjumpa Adik."
***
gombalmukelo
Langganan:
Postingan (Atom)