1
***
- ,”Manusia tiada yang sempurna.”
+ ,”Abang menginsyafinyakah?”
- ,”Iya, Dik. Begitu juga dengan cinta Abang untuk Adik. Tidak sempurna. Adiklah yang menyempurnakannya.”
***
gombalmukelo
2
***
- ,"Adik memang cantik."
+ ,"Ah, Abang..."
- ,"Abang memang cantang*."
+ ,"Ha ha ha ha... Abang jujur banget."
- ,"Cantik dan cantang, mungkin kita jodoh, Dik."
***
gombalmukelo
*) Cantang (bahasa Melayu Bangka) = botak depan
3
***
- ,"Menurut Abang, wajah Adik ini biasa saja."
+ ,"Ah, Abang, kenapa sih bilang begitu?"
- ,"Biasa kalau bidadari, ya cantiknya wajah Adik."
***
gombalmukelo
4
***
- , "Emangnya dengan cantik, Adik bisa menjatuhkan cinta Abang? Jangan mimpi!"
+ ,"Ya sudah. E-ge-pe!"
- ,"Ya jangan dipikirkan, jangan mimpi. Kenyataannya, Abang sudah lama jatuh cinta pada Adik!"
***
gombalmukelo
5
***
+, "Bang, Adik seksi, nggak?"
-, "Ah, kayak gitu..."
+, "Baaaang... kecewa nian hati Adik karna Abang nanggapi begitu."
-, "Iya.. kayak gitu kok Adik tanyakan ke Abang sih, padahal tiap hari Abang memuji keseksian Adik, yang lebih seksi daripada para top model lokal sampai interlokal."
***
gombalmukelo
6
***
- ,"Dik, yang Abang suka dari Adik..."
+ ,"Kecantikan Adik?"
- ,"Bukan!"
+ ,"Jadi Abang selama ini bilang 'cantik', cuma gombal?"
- ,"Bukan juga. Abang suka dari Adik karena Adik juga suka Abang."
***
gombalmukelo
7
***
- ,"Adik ini cantik, kenapa mau jadi PSK sih?"
+ ,"Kalau Adik jelek, mana mungkin Abang mau!"
- ,"Jadi istri Abang, jauh lebih cantik, Dik."
***
gombalmukelo
8
***
- ,"Pas purnama kemarin, mendung begitu rapat."
+ ,"Sayang sekali ya, Bang."
- ,"Justru purnama malu karena dikalahkan oleh kecantikan Adik."
***
gombalmukelo
9
***
+, "Seandainya nanti kecantikan Adik pudar, apakah Abang masih selalu mencintai Adik?"
- , "Ya, tentu saja."
+, "Kenapa begitu, Bang?"
- , "Karena itu, kan, hanya 'seandainya', Dik."
***
gombalmukelo
10
***
+ ,"Bang, Minggu pagi nanti asyiknya ke mana?"
- ,"Ke Pelabuhan."
+ ,"Ke Pelabuhan? Ngapain?"
- ,"Perahu cinta Abang ingin singgah di pelabuhan hati Adik."
***
gombalmukelo
11
***
+ ,"Bang, sekalian menginap di sini saja. Temani Adik satu malam ini saja."
- ,"Jangan, Dik. Tidak baik."
+ ,"Tapi kan ini Adik yang minta."
- ,"Maksud Abang, tidak baik kalau Abang yang minta."
***
gombalmukelo
12
***
+ ,"Abang, kenapa sih lama sekali Abang tidak bikin puisi?"
- ,"Sekarang Abang kebingungan membuat puisi, Dik."
+ ,"Padahal, Bang, dulu Adik paling suka membaca puisi-puisi Abang sampai-sampai Adik kuatir kalo nanti jatuh cinta ama Abang."
- ,"Untuk apa bikin puisi lagi, lha wong puisi-puisi Abang adalah diri Adik."
***
gombalmukelo
13
***
- ,"Adik suka, nggak. nonton orang berbalas pantun?"
+ ,"Suka banget, Bang! Seru! Kalau Abang, gimana?"
- ,"Abang paling suka cinta Abang ini Adik balas dengan cinta Adik."
***
gombalmukelo
14
***
+ ,"Betapa panasnya hari ini, Bang!"
- ,"Makanya, sini, deket-deket ama Abang."
+ ,"Abang bawa AC?"
- ,"Tidak perlu AC atau kipas angin, cinta Abang pasti bisa menyejukkan diri Adik."
***
gombalmukelo
15
***
+ ,"Abang, kalo nulis, isinya daleeeem banget."
- ,"Ya iyalah... sedalem cinta Abang pada diri Adik."
***
gombalmukelo
16
***
+ ,"Hari Minggu begini, kok Abang nggak tamasya kayak yang lain?"
- , "Mereka lagi risau nan galau, makanya perlu tamasya."
+ ,"Berarti Abang nggak galau?"
- ,"Tentu saja. Kan ada Adik yang selalu membuat Abang bertamasya ke dunia khayal."
***
gombalmukelo
17
***
- ,"Dik, Kereta apa yang suka nabrak-nabrak?"
+ ,"Kereta lepas kendali, Bang."
- ,"Ya, nyaris benar!"
+ ,"Yang benarnya, kereta apa, Bang?"
- ,"Kereta Abang cinta pada Adik, maka Abang sering lepas kendali."
***
gombalmukelo
18
***
- ,"Hanya satu galau yang membuat Abang bahagia."
+ ,"Galau yang membuat Abang bahagia? Galau apa itu, Bang?"
- ,"Galau Adik membalas cinta Abang. Atau galau Adik mau jadi kekasih Abang."
***
gombalmukelo
19
***
+ ,"Bang, tuh lihat. Senja begini para walet pulang kandang."
- ,"Kalau Abang sih, kapanpun Abang akan selalu pulang ke hati Adik."
***
gombalmukelo
20
***
+ ,"Bang, di daerah Senipah hingga Handil tadi sore, halilintarnya tampak jelas!"
- ,"Lebih jelas lagi percikan cinta dari mata Adik."
***
gombalmukelo
21
***
+ ,"Bang, kawan-kawan di Handil pada asyik olahraga futsal lho."
- ,"Iya... jadwal mereka."
+ ,"Kok Abang nggak ikut?"
- ,"Abang berenang, Dik."
+ ,"Berenang? Di mana, Bang?"
- ,"Di telaga hati Adik yang jernih nan hangat itu."
***
gombalmukelo
22
***
+ ,"Bang, koleksi pertemanan Abang kok banyak cewek cantiknya?"
- ,"Cemburu ya?"
+ ,"Ya jelas dong!"
- ,"Hahahaha... Nanti kalau koleksi Abang isinya cowok ganteng melulu, Adik malah mencurigai Abang, laki-laki bengkok."
***
gombalmukelo
23
***
+ ,"Bang, Adik nggak suka Abang punya koleksi cewek-cewek cantik di akun FB Abang."
- , "Tapi seharusnya Adik bangga."
+ ,"Bangga?"
- ,"Iya... dari semua yang tampil itu, tetaplah hanya Adik yang paling cantik."
***
gombalmukelo
24
***
- ,"Dik, kalau nanti Abang ke Jakarta, Abang mau manjat Monas."
+ ,"Abang kurang kerjaan aja... Asal nggak nggantung bareng Anas lho."
- ,"Pokoknya Abang harus sampai puncak Monas, Dik."
+ ,"Untuk apa sih, Bang? Mau cari sensasi?"
- ,"Bukan. Tapi dari puncak Monas Abang bisa melihat seberapa besar cinta Adik untuk Abang."
***
gombalmukelo
25
***
+ ,"Tadi sore hujannya mengerikan sekali, Bang. Deras, dan petir di sana-sini. Seperti mau kiamat saja. Ngeri banget deh, Bang."
- ,"Biasa saja, Dik. Bagi Abang, yang paling mengerikan dan kiamat adalah jika Adik meninggalkan Abang."
***
gombalmukelo
26
***
+ ,"Bang, puisi Abang tidak lolos, tidak tergabung dalam buku antologi puisi 'Bima Membara'."
- ,"Itu tidak penting, dan bukan prinsip, Dik. Yang penting dan prinsip adalah cinta Abang selalu tergabung dalam hati Adik."
***
gombalmukelo
27
***
+ ,"Abang tidak kecewa, gagal jadi penyair?"
- ,"Tidak dong. Yang paling mengecewakan Abang adalah jika gagal memiliki Adik."
***
gombalmukelo
28
***
+ ,"Tiap hari kutengok Abang mendesain rumah itu-itu saja."
- ,"Iya, karena ini rumah cinta kita kelak, Dik. Desainnya harus mantap."
***
gombalmukelo
29
***
- ,"Adik suka bunga, ya?"
+ ,"Lho, kok tahu?"
- ,"Karena Adik begitu indah mewangi dalam sanubari Abang."
***
gombalmukelo
30
***
+ ,”Cinta Abang untuk Adik, murni, nggak sih?”
- ,”Belahlah dada Abang...”
+ ,”Ah, kuno, Bang.”
- ,”Tusuk sedikit jari Abang deh.”
+ ,”Lho, untuk apa?”
- ,”Adik akan tahu, cinta kita sudah menyatu dalam darah Abang.”
***
gombalmukelo
31
***
+ ,”Absen di tempat Adik pakai mesin Check Clock. Di tempat Abang?”
- ,”Mesin sidik jari, Dik.”
+ ,”Lebih mudah dan benar dong.”
- ,”Tapi Abang sering ditolak. ‘Coba lagi’. Begitu berkali-kali.”
+ ,”Waduh, malah susah ya, Bang?”
- ,”Itu karena pada sidik jari Abang sudah ada garis-garis nama Adik.”
***
gombalmukelo
32
***
+ ,”Makin hari, kelihatannya, rambut depan Abang makin botak deh. Jidat makin luas.”
- ,”Karena Abang memberi tempat yang luas untuk keberadaan diri Adik dalam ingatan Abang.”
***
gombalmukelo
33
***
+ ,”Gedungnya megah sekali, Bang. Adik suka desain Abang.”
- ,”Pondasi pakai tiang pancang, Dik. Menghujam jauh.”
+ ,”Pasti kokoh ya, Bang?”
- ,”Pasti. Seperti juga cinta Abang, jauh ke dalam diri Adik.”
***
gombalmukelo
34
***
+ ,”Butiran pasir sepanjang pantai Bangka ini sangat halus dan putih bersih, Bang.”
- ,”Begitu juga dengan cinta Abang pada Adik.”
***
gombalmukelo
35
***
- ,” Adik suka ya tamasya ke pantai di Bangka?”
+ ,”Jelas dong! Sangat indah. Mengagumkan. Gelombangnya tidak mengerikan. Asyik untuk berenang.”
- ,”Bagi Abang, Adik adalah pantai seperti itu juga. Ingin sekali Abang renangi saban hari.”
***
gombalmukelo
36
***
- ,” Sudah mandi sore, Dik?”
+ ,”Sudah dong. Kan, demi ketemu Abang.”
- ,”Luar biasa! Biarpun mandi sepuluh kali sehari, kecantikan Adik tidak juga luntur oleh guyuran air!”
***
gombalmukelo
37
***
+ ,”Akhir-akhir ini demo kian marak ya, Bang.”
- ,”Abang juga demo, akhir-akhir ini.”
+ ,”Salut untuk Abang! Demo menolak kenaikan harga BBM ya, Bang?”
- ,”Bukan sih. Demo perasaan Abang pada Adik.”
***
gombalmukelo
38
***
+ ,"Bang, SBY sudah mengerahkan tentara untuk menghalau aksi demo."
- ,"Beda dengan Abang. Cinta Abang sudah lebih dari cukup jika hanya untuk menghalau aksi gombal orang-orang terhadap diri Adik."
***
gombalmukelo
39
***
- ,"Dik, ngerti, nggak, kenapa berita demo dan aksi anarkis menjadi berita besar akhir-akhir ini?"
+ ,"Malas, Bang, politik melulu."
- ,"Bukan hanya politik, Dik."
+ ,"Lho, bukan melulu politik?"
- ,"Ini upaya pemerintah beserta sindikat media massa untuk mengalihkan rencana kita menyaksikan film The Raid nanti seolah-olah demo beserta aksi anarkis itu lebih heboh daripada aksi laga di film itu. Mereka cemburu karena Abang sedang asyik dengan Adik yang cantik ini."
***
gombalmukelo
40
***
+ ,”Abang dari mana sih mendapatkan ide-ide menggombal?”
- ,”Abang tidak menggombal, Dik. Semua itu karena kejujuran Abang memuja Adik yang sangat cantik. Pesona kecantikan Adik memancarkan cahaya kepujian dalam diri Abang.”
***
gombalmukelo
41
***
- , "Orang-orang sering menanyakan Abang, bagaimana Abang mencipta karya-karya seni, kok bisa begini-begitu, menghabiskan waktu tanpa sisa, dan lain sebagainya."
+ , "Mungkin sekedar ingin tahu atau untuk membandingkan dengan yang lain, Bang."
- ,"Syukurlah kalau begitu. Sebenarnya Abang hanya berfokus, bagaimana Abang mencintai Adik sebagai puncak karya alias maha karya penciptaan."
***
gombalmukelo
42
***
+ ,”Tadi malam Abang lembur ataukah begadang untuk nonton Milan lawan Barca dini hari?”
- ,”Abang melamunkan Adik sepanjang malam sampai pagi dikecup kupu-kupu yang sempat mampir di bibir cangkir kopi.”
***
gombalmukelo
43
***
+ ,”Bang, Adik dapat bocoran, beberapa rekan kerja Abang suka menggosip hal-hal buruk tentang Abang.”
- ,”Ya, memang begitu.”
+ ,”Lho! Abang nggak marah?”
- ,”Ya, nggak dong. Hal-hal buruk biarlah untuk kesukaan mereka. Yang penting, untuk Adik, selalu Abang berikan yang baik bahkan terbaik dari diri Abang yang selalu Adik suka.”
***
gombalmukelo
44
***
+ ,”Kalau nanti Abang mendapat cuti kerja selama 14 hari, Abang mau ngajak Adik ke mana?”
- ,”Ke mana pun yang Adik suka!”
+ ,”Kalau ke negara-negara Eropa?”
- ,”Ayo! Abang akan bawa Adik ke sana. Sebab, lebih baik Abang pergi ke sana bersama Adik dan menguras seluruh dana serta tabungan Abang sendiri demi bisa bersama Adik dan membahagiakan Adik, daripada bersama rombongan presiden dan wakil rakyat. Adik lebih istimewa dibanding mereka-mereka itu.”
***
gombalmukelo
45
***
+ ,”Bang, Adik mohon, jangan pernah jadi presiden ya atau ketua wakil rakyat. Plis deh, Bang.”
- ,”Ada apa ya, Dik, kok tiba-tiba ngomong begitu?”
+ ,”Adik tidak sudi, nanti jadi presiden atau ketua wakil rakyat, Abang ikut-ikutan jadi raja dusta kesekian. Plis ya, Bang. Adik mohon.”
- ,”Abang tidak pernah berambisi jadi presiden bahkan pemimpin apa pun. Abang hanya terobsesi diri Abang selalu bersanding dengan Adik, menikmati kejujuran dan kesahajaan.”
***
gombalmukelo
46
***
+ ,"Abang kalo ngegombal terus, nanti dikira Abang ini kroninya SBY lho."
- ,"Itu, kan, hanya 'dikira', Dik. Yang penting cinta Abang pada Adik bukanlah gombal atau sedang kampanye, Dik."
***
gombalmukelo
47
***
+ ,"Lembur lagi, Bang?"
- ,"Ya. Menjaga Adik hingga nanti terlelap, memimpikan Abang, dan esok bangun dalam kesegaran cinta kita."
***
gombalmukelo
48
***
+ ,"Abang baru kena flu, malah melakukan perjalanan malam sejauh seratus empat puluh tujuh kilometer. Kalau lancar, bisa sampai dua jam perjalanan. Terus akan balik lagi menempuh jarak itu. Sampai tempat tujuan, hampir tengah malam. Juga kalau pulang. Saban minggu selalu begitu. Belum lagi lembur."
- ,"Dik, ini perjalanan demi cinta Abang pada Adik. Jarak dan waktu selalu bisa Abang selesaikan dengan cinta."
***
gombalmukelo
49
***
+ ,"Sekian hari tidak muncul, ke mana saja, Bang?"
- ,"Terkadang cinta perlu perenungan, Dik. Tidak muncul pun bisa membuat cinta kian berasa oleh bumbu rindu."
***
gombalmukelo
50
***
- ,"Dik, sudah tidurkah?"
+ ,"Belum, Bang."
- ,"Kita sama-sama belum bisa tidur. Memang cinta sering bikin tidak bisa tidur, Dik."
***
gombalmukelo
51
***
+ ,"Bang, tidur paling enak di mana? Di rumah, hotel, ataukah di lapangan sepakbola?"
- ,"Dik, bukan tempat yang membuat orang tidur tetapi hanya karena kantuk. Dan tidur yang paling lelap adalah tidur dalam cinta, seperti cinta Abang pada Adik."
***
gombalmukelo
52
***
+ ,"Bang, mengeluh itu tandanya apa sih, selain galau?"
- ,"Tanda tidak mencintai."
+ ,"Kalau presiden yang suka mengeluh?"
- ,"Hush! Dalam kitab cinta Abang, tiada keluhan dalam mencintai Adik. Selalu ada semangat dan optimis untuk selalu menghidupkan cinta Abang ini."
***
gombalmukelo
53
***
+ ,"Bang, dalam hubungan cinta, selalu saja lelaki mau menang sendiri. Abang juga begitukah?"
- ,"Itu bukan cinta, Dik. Itu pertandingan, peperangan, penaklukan, dan tiada cinta di dalamnya. Cinta bukan alat menaklukkan siapa-siapa melainkan menautkan dua atau lebih manusia. Abang dan Adik pun dinautkan oleh cinta. Cinta adalah pemersatunya yang memenangkan kita berdua, bukan seorang Abang ataupun seorang Adik. Bukankah cinta menyatukan perbedaan, seperti sebuah lirik lagu jadul?"
***
gombalmukelo
54
***
+ ,"Tadi Abang tidak kerja ya? Masih meriang?"
- ,"Abang tidak bekerja tapi bercinta. Bercinta dengan garis-garis, bercinta dengan meriang, dan bayang-bayang Adik adalah suplemen paling ampuh untuk bercinta."
***
gombalmukelo
55
***
+ ,"Bang, kata orang, cinta bisa menjadi belati. Bagaimana menurut Abang?"
- ,"Ya, sepakat. Cinta menusuk hingga sumsum sehingga terasa diri tiada bertulang, tiada kekeukeuhan yang harus dipertahankan. Cinta mengoyak selubung hitam hati sehingga terbuka setiap kepalsuan. Cinta pun menguliti keburukan dan kebusukan karakter. Ya, begitulah, seperti cinta Adik pada Abang."
***
gombalmukelo
56
***
+ ,"Bang, cuaca sedang kacau; tidak menentu. Abang sudah kena imbasnya."
- ,"Cuaca boleh-boleh saja tidak menentu, dan Abang terserang flu. Tapi cinta Abang pada Adik tidak dipengaruhi cuaca, dan tidak ada cuacanya. Bila musim hujan yang dingin, cinta Abang akan menghangatkan Adik. Bila hari panas terik, cinta Abang akan menyejukkan Adik. Cinta Abang akan selalu menjadi penaung untuk Adik."
***
gombalmukelo
57
***
+ ,"Suara Abang bindeng, hidung buntu sebelah ya? Jadi susah bernafas dong."
- ,"Tapi mencintai Adik adalah nafas kehidupan bagi Abang."
***
gombalmukelo
58
***
+ ,"Abang punya kartu kredit, nggak?"
- ,"Sama sekali tidak punya karena itu sama saja berhutang sebelum belanja."
+ ,"Memang tidak enak, ya, Bang, hidup sudah berhutang sebelum belanja."
- ,"Ya, sama dengan cinta. Cinta bukanlah kartu kredit tetapi ungkapan tunai sepasang manusia, semisal cinta Abang pada Adik."
***
gombalmukelo
59
***
+ ,"Saatnya ngopi, Bang. Mau Adik buatkan?"
- ,"Betapa bahagia Abang memiliki Adik. Apa pun yang Adik buat untuk Abang, selalu saja menjadi kegirangan Abang."
***
gombalmukelo
60
***
+ ,"Bang, barusan Adik baca status seorang penyair muda yang lagi galau karena mati kata."
- ,"Seperti yang Abang bilang tadi malam. Cinta itu seperti puisi; butuh waktu untuk merenung, sambil melipatgandakan rindu supaya bisa menjadi rangkaian bunga kata yang menakjubkan. Cinta Abang adalah puisi terbaik untuk Adik seorang. Juga Adik adalah penjelmaan puisi cinta Abang, yang perlu perenungan untuk Abang tuliskan."
***
gombalmukelo
61
***
+ ,"Bang, apakah masing-masing pasangan harus saling mengerti sebagaimana cinta yang, katanya, butuh pengertian?"
- ,"Cinta tidak butuh pengertian melainkan kompromi. Pengertian cinta sudah ditulis banyak orang pintar tetapi tidak ada yang menyinggung soal kompromi."
+ ,"Lha, lantas bagaimana pada sepasang manusia, ya kayak Adik dan Abang?"
- ,"Masing-masing kita hanya butuh kompromi. Laki-laki tidak bisa mengerti wanita dan apa kemauannya. Juga wanita akan kesulitan mengerti kemauan laki-laki. Yang ada hanya kompromi atas semua kemauan, yang berkiblat pada cinta. Seperti Abang terhadap Adik. Abang tidak perlu mengerti apa saja keinginan Adik, tetapi Abang hanya berkompromi dengan semua itu."
***
gombalmukelo
62
***
+ ,"Abang suka, nggak, kalo Adik berdandan?"
- ,"Berdandan untuk apa?"
+ ,"Ya untuk tampil cantik, Bang."
- ,"Adik sudah cantik bahkan sangat cantik, kenapa ikut-ikutan kaum Adik yang suka minder pada kecantikannya sendiri? Kalo Adik berdandan, maka bisa menjadi bahan gosip. Kalo Adik tampil apa adanya, gosip pun tidak akan menjadi kosmetika pergaulan."
***
gombalmukelo
63
***
+ ,"Bang, Adik kelihatan cantik dengan rambut panjang ataukah pendek."
- ,"Menurut Abang, kecantikan Adik tidak dipengaruhi oleh rambut yang panjang ataukah pendek. Adik sudah cantik dari semula. Rambut hanyalah asesoris. Yang penting perawatannya. Sama seperti cinta, Dik. Perawatan cinta justru lebih penting daripada soal panjang-pendek rambut."
***
gombalmukelo
64
***
+ ,"Bang, kok soal harga BBM jadinya plin-plan begitu?"
- ,"Dik, itu karena mereka sama sekali tidak memiliki cinta sejati. Cinta mereka naik atau turun hanya berdasarkan kepentingan mereka. Beda dengan cinta Abang pada Adik. Tidak ada naik-turun harga, pasang-surut perhatian. Kepentingan Abang hanyalah cinta itu sendiri."
***
gombalmukelo
65
***
+ ,"Abang terus bercinta nih?"
- ,"Iya dong. Cinta membuat Abang senantiasa bergairah mengayuh biduk kehidupan. Apalagi cinta pada Adik."
***
gombalmukelo
66
***
- ,"Waduh, printernya kurang mantap."
+ ,"Abang mau ngeprint gambar bangunan?"
- ,"Bukan. Abang mau ngeprint dirimu, dan Abang jadikan wallpaper di ruang kerja Abang, biar sesuai ungkapan 'You're Never Work Alone', kayak moto sebuah klub sepakbola Inggris."
***
gombalmukelo
67
***
+ ,"Bang, nanti pertandingan sepakbola Barca vs Milan. Adik pilih Milan, Bang."
- ,"Abang pilih Adik saja. Kalau memilih Barca ataukah Milan, sama sekali tidak ngaruh bagi Abang. Tapi kalau memilih Adik, jelas banget pengaruh Adik bagi Abang. Sehebat-hebatnya permainan bola mereka, alangkah lebih hebat plus dahsyat cinta Adik untuk Abang."
***
gombalmukelo
68
***
+ ,"Tadi siang cuaca panas betul, ternyata kini hujan, Bang."
- ,"Hujan tidak akan menyentuh Adik karena cinta Abang sudah menjadi atap bagi Adik."
***
gombalmukelo
69
***
+ ,"Adik ngantuk, Bang."
- ,"Tidurlah, Dik. Mimpilah, Dik. Biarlah cinta Abang selalu menyelimuti Adik dari gigil malam yang mencekam."
***
gombalmukelo
70
***
+ ,"Waduh, susah tidur, Bang. Ribut pada nonton aksi Barca melawan Milan."
- ,"Kalau Adik mengantuk, pastilah akan mudah tidur. Kalau kantuk sudah menjenguk, segeralah menyambut dan merebutnya. Jangan lengah ataupun membiarkan kantuk mengetuk pelupuk mata hanya karena memikirkan Abang yang sedang bercinta dengan mimpi-mimpi Adik. Bukankah cinta Abang tidak akan lari dari sisi Adik?"
***
gombalmukelo
71
***
+ ,"Bang, Adik mohon, Abang tidak ikut bertaruh untuk sebuah pertandingan."
- ,"Tidak ada yang perlu Abang pertaruhkan. Begitu pula dengan cinta Abang pada Adik."
***
gombalmukelo
72
***
+ ,"Bang, hari ini enaknya masak apa ya?"
- ,"Masakan menjadi enak atau tidak, tergantung sedang lapar atau tidak, Dik. Masakan semakin enak apabila dinikmati dengan penuh rasa cinta. Cinta menjadi bumbu tambahan, sehingga, seperti kata orang, ikan bilis asin goreng bisa terasa ikan jebung bakar. Apalagi karena Adik yang memasak untuk Abang, tempe goreng biasa akan berasa rendang!"
***
gombalmukelo
73
***
+ ,"Bang, senja begitu elok kemilaunya. Sungguh menakjubkan penciptaan itu!"
- ,"Sejuta senja apalah artinya dibanding keelokan Adik. Bukankah perempuan adalah puncak maha karya penciptaan, Dik?"
***
gombalmukelo
74
***
+ ,"Bang, boleh tahu pin BB Abang?"
- ,"Abang tidak akan punya pin BB, Dik. Tapi pin hati Abang sudah pasti Adik hafal."
***
gombalmukelo
75
***
+ ,"Bang, belilah BB, biar Adik mudah mengubungi Abang, komunikasi pun lancar."
- ,"Komunikasi tanpa cinta, niscaya akan mengalami hambatan bahkan buntu, dan akhirnya bisa saling salah paham, bertengkar, sampai diam-diaman sepanjang masa. Apalah guna kecanggihan tanpa dilandasi cinta, Dik."
***
gombalmukelo
76
***
+ ,"Bang, kapan kita nonton di bioskop? Katanya, film 'Love is You' itu bagus banget lho, sampai-sampai ada kawan FB yang penasaran."
- ,"Para seniman lihai membuat cerita serta meramu bumbunya sehingga sebuah karya, khususnya film, menjadi semacam hantu yang bergentayangan dalam benak penonton dan calon penonton. Sementara mereka manalah tahu, cerita cinta kita justru lebih bagus daripada film-film lope yang hanya fiktif itu."
***
gombalmukelo
77
***
+ ,"Bang, selama kita bersama, Abang selalu bisa menikmati waktu dalam kesibukan dan cinta. Bagaimana bisa begitu sih?"
- ,"Bukankah Abang pernah bilang, bercinta adalah nafas Abang. Bekerja maupun berduaan dengan Adik, tidaklah saling mengalahkan atau menguasai. Cinta kita yang membuat segala sesuatu menjadi nikmat, Dik."
***
gombalmukelo
78
***
+ ,"Pada dinner malam ini Adik ingin diputarkan lagu merdu nan syahdu, Bang."
- ,"Kita nyalakan lilin juga, Dik."
+ ,"Lho, kan bukan ulang tahun, Bang."
- ,"Memang bukan tapi biarlah seperti ulang tahun, yang senantiasa mengingatkan kita pada usia cinta yang beranjak dewasa."
***
gombalmukelo
79
***
+ ,"Kalau Abang jauh, Adik bingung, ke mana rindu berlabuh."
- ,"Labuhkan saja dalam kalbu. Biarkan membukit, dan kelak membuncah, meluap menjadi banjir kebahagiaan ketika kita saling menautkan jemari."
***
gombalmukelo
80
***
+ ,"Abang ini bercinta seperti remaja sedang puber saja."
- ,"Cinta harus sering diremajakan, Dik, agar gairah tetap seperti ombak yang tiada bosan mencumbu bibir daratan."
***
gombalmukelo
81
***
+ ,"Malam telah lewat, Abang tengah bikin apa?"
- ,"Abang tengah menelaah hakikat secangkir cinta bersama rembulan yang akan bergulir dalam mimpi Adik kelak."
***
gombalmukelo
82
***
+ ,"Bang, kasihan ya, kawan Adik kehilangan harta bendanya. Dia seperti kehilangan harga diri lho."
- ,"Ketika harga diri seharga dengan harta benda, begitulah sedihnya hidup, Dik. Abang juga pernah kehilangan ini-itu, dan membuat Abang lunglai bagai tiada tulang di sekujur badan Abang. Dalam merana itu Abang kembali merenung. Bukankah Abang masih memiliki diri Adik, yang tiada ternilai oleh segala jenis materi? Dari situlah Abang beranjak, bangkit dari lubang kemeranaan yang, waktu itu, Abang anggap paling merana semerana-merananya merana."
***
gombalmukelo
83
***
+ ,"Kalau Adik hitung, lumayan banyak gombalan Abang untuk Adik."
- ,"Adik boleh saja menghitung dan menggolongkannya dalam jenis gombal. Abang bisa maklum karena tidak semua perhitungan dan penggolongan selalu tepat-akurat. Dan, sepertinya Adik lupa, cinta bukanlah perhitungan matematis dan penggolongan kriteria, melainkan bahasa hati paling inti yang hanya bisa diresapi oleh hati."
***
gombalmukelo
84
***
+ ,"Tadi ada apa, Bang, dengan sopir truk?"
- ,"Bisnis, Dik."
+ ,"Abang mau ikut bisnis batubara?"
- ,"Bukan. Cuma pesan saja, kalo sewaktu-waktu Abang menitipkan satu truk bara asmara untuk Adik, berapa biaya."
***
gombalmukelo
85
***
+ ,"Truk pengangkut batubara itu sepertinya kerja dua puluh empat jam sehari, ya, Bang..."
- ,"Demi hidup, memang begitu. Apalagi demi cinta, Dik."
***
gombalmukelo
86
***
+ ,"Bang, mau metik apa, kok manjat-manjat pohon kelapa?"
- ,"Biar nggak kram, Dik."
+ ,"Nggak kram?"
- ,"Iya. Siapa tahu nanti Abang lancar memanjatkan permohonan demi cinta kita, Dik."
***
gombalmukelo
87
***
- ,"Ada perempuan paling kucing..."
+ ,"Ooo... pasti Catwoman, Bang!"
- ,"Bukan. Tapi diri Adik."
+ ,"Kok bisa?"
- ,"Adik adalah perempuan paling kucingta di dunia ini."
***
gombalmukelo
88
***
- ,"Manusia harus berusaha mengubah nasibnya sendiri."
+ ,"Benar sekali, Bang. Rupanya Abang mulai bijaksana."
- ,"Ya, termasuk mengubah nasib bila tidak berjodoh dengan Adik agar menjadi berjodoh."
***
gombalmukelo
89
***
- ,"Adik masih sendiri?"
+ ,"Iya, Bang. Tapi tidak masalah. Kan, katanya, jodoh datang sendiri nanti."
- ,"O, jelas! Kini Abang sudah datang sendiri menemui Adik."
***
gombalmukelo
90
***
+ ,"Aneh arloji Abang ini."
- ,"Aneh apanya, Dik?"
+ ,"Tidak ada angka, atau tanda-tanda petunjuk waktu, kecuali jarum jam yang terus berputar."
- ,"O, itu artinya Abang mencintai Adik dalam seluruh waktu Abang."
***
gombalmukelo
91
***
- ,"Waduh, jadi parkir di mana nih?"
+ ,"Biasa, Bang, hari libur panjang begini, ramai pengunjungnya."
- ,"Kalo Abang sih, saban hari ingin selalu parkir di hati Adik."
***
gombalmukelo
92
***
- ,"Punya motor baru, kok nggak mantap ya?"
+ ,"Baru kredit, Bang?"
- ,"Iya dong. Tapi, kan, biasanya motor baru selalu mantap..."
+ ,"Emangnya baru nabrak truk?"
- ,"Ya nggaklah, Dik."
+ ,"Ini nggak, itu nggak. Terus, kenapa dong?"
- ,"Nggak mantap kalo belum membonceng Adik."
***
gombalmukelo
93
***
- ,"Makan sendirian itu seringkali nggak enak."
+ ,"Maksud Abang, mau ngajak Adik?"
- ,"Bukan begitu."
+ ,"Jujur saja, Bang... Nggak usah sungkan..."
- ,"Enaknya kalo ditemani senyum Adik."
***
gombalmukelo
94
***
+ ,"Kok nggak nelpon-nelpon lagi, Bang?"
- ,"Pulsa sering habis, Dik."
+ ,"Beli dong, Bang."
- ,"Itulah nggak asyiknya teknologi. Beda dengan rindu Abang pada Adik, yang nggak perlu pakai isi pulsa segala."
***
gombalmukelo
95
***
+ ,"Abang menggaris terus-menerus, kapan berhentinya nih?"
- ,"Garis Abang selalu berhenti di hati Adik."
***
gombalmukelo
96
***
- ,"Kata orang, hidup adalah pilihan."
+ ,"Adik sepakat, Bang."
- ,"Kalo ada dua pilihan?"
+ ,"Ya, pilih salah satu dong, Bang. Biarpun banyak, tetaplah Adik pilih satu."
- ,"Ada dua pilihan, maka Adik bebas memilih salah satunya."
+ ,"Iya dong, Bang. Coba Abang ungkapkan di sini."
- ,"Pertama, Adik jadi kekasih Abang. Ataukah, kedua, Abang jadi kekasih Adik."
***
gombalmukelo
97
***
+ ,"Abang suka lagu apa?"
- ,"Instrumentalia, Dik."
+ ,"Kenny G., Dave Koz, Yani, Kitaro?"
- ,"Ya. Juga Richard Clayderman, Francis Goya..."
+ ,"So sweat Abang ini!"
- ,"Tapi diri Adik adalah instrumentalia termerdu bagi Abang."
***
gombalmukelo
98
***
+ ,"Abang sudah baca 'Brida'-nya Paulo Coelho?"
- ,"Ada 'Tradisi Bulan', 'Tradisi Matahari'..."
+ ,"Begitulah, Bang. Demi mendapat pasangan jiwa, Bang."
- ,"Adik tidak perlu beritual atau berziarah seperti Brida sebab Abang selalu ada untuk Adik."
***
gombalmukelo
99
***
+ ,"Minggu pagi asyiknya bersepeda di lapangan Merdeka ya, Bang?"
- ,"Waduh, sama sekali tidak asyik, Dik. Padat pengunjung!"
+ ,"Jadi, asyiknya bersepeda di mana, Bang?"
- ,"Di hati Abang, Adik bisa sepuasnya mengayuh rindu."
***
gombalmukelo
100
***
- ,"Keluarga Adik pasti keluarga intelektual, pintar-pintar."
+ ,"Yah, begitulah, Bang. Tapi, ada apa memangnya dengan intelektual, Bang?"
- ,"Karena Adik pintar membuat Abang mabuk kepayang."
***
gombalmukelo
101
***
+ ,"Abang suka menulis ya? Nilai pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Abang pasti bagus-bagus."
- ,"Coba Adik lihat Raport Abang dulu."
+ ,"Ha ha ha... Kebakaran! Kebakaraaan!"
- ,"Nah, jelas, kan, buktinya?"
+ ,"Tapi kenapa kini Abang sering menyempatkan diri untuk menulis?"
- ,"Sejak bertemu Adik. Siapa tahu nanti diperbolehkan untuk menulis sejuta cinta di hati Adik."
***
gombalmukelo
102
***
+ ,"Bang, bagaimana kini rasanya setelah sering berada jauh dari kota besar?"
- ,"Rasanya selalu ramai karena bayang-bayang Adik selalu menemani Abang."
***
gombalmukelo
103
***
+ ,"Abang suka, nggak, main catur?"
- ,"Nggak, Dik."
+ ,"Boleh tahu apa sebabnya, Bang?"
- ,"Karena Abang selalu gagal, termasuk gagal mengatur strategi mendapatkan cinta Adik."
***
gombalmukelo
104
***
+ ,”Kata kawan Abang, saingan Abang paling hebat adalah Andre Taulani dalam soal menggombal tapi Abang kalah nasib.”
- ,”Tidak ada pertandingan nasib, yang hanya menghasilkan kalah ataukah menang nasib, Dik.”
+ ,”Tapi yang jelas, Andre ‘Mungkinkah’ itu lebih lihai daripada Abang.”
- ,”Tidak penting itu, Dik. Yang terpenting, Abang bisa mendapatkan hati Adik.”
***
gombalmukelo
105
***
+ ,"Bang, kata orang, laki-laki tanpa alkohol itu kurang afdol."
- ,"Begitukah?"
+ ,"Katanya lagi, lebih afdol kalau sampai teler, terkapar di emper-emper."
- ,"Tanpa alkohol, diri Adik telah membuat hati Abang selalu teler berat, terkapar setiap saat."
***
gombalmukelo
106
***
+ ,"Bang, ingat, nanti sore ada acara pembubaran panitia pembuatan dan peluncuran buku '115 Tahun Kota Balikpapan' di Resto Jimbaran, Kemala Beach, lho."
- ,"Panitia apa pun bisa dibubarkan tapi cinta Abang pada Adik tidak akan bisa dibubarkan."
***
gombalmukelo
107
***
+ ,"Bukit Bangkirai itu wisata alam yang terkenal dengan canopy brigde-nya alias jembatan tajuk alias jembatan gantung."
- ,"Adik sudah pernah ke sana?"
+ ,"Wow! Sudah dong. Asyik banget, Bang. Jembatan gantung di ketinggian sekitar 30 meter, menghubungkan lima pohon, bikin berdebar-debar! Kapan-kapan Abang ke sana dong, wisata jantung."
- ,"Setiap jumpa Adik, Abang justru berdebar-debar. Alangkah asyiknya jika jiwa kita selalu terhubung, Dik."
***
gombalmukelo
108
***
+ ,"Bang, di acara 'Raja Gombal', ada tiga kotak. Masing-masing kotak berisi tiga kata kunci. Kira-kira Abang pilih yang mana?"
- "Terserah, pilih kotak satu, dua, atau tiga?"
+ ,"Iya, terserah Abang."
- ,"Abang pasti pilih salah satu. Dan pasti tiga kata kuncinya itu ialah Abang, Cinta, Adik."
***
gombalmukelo
109
***
+ ,"Bang, coba ikut acara 'Raja Gombal' itu."
- ,"Nggak mau ah."
+ ,"Lho, nanti Abang bisa tenar!"
- ,"Buat apalah tenar kalo tidak bisa bersanding dengan Adik."
***
gombalmukelo
110
***
- ,"Kalau perjalanan jauh, Adik suka naik pesawat terbang ya?"
+ ,"Ya iayalah, Bang. Nggak capek, nggak ketemu macet..."
- ,"Pantesan, Adik selalu membuat perasaan Abang terbang ke awang-awang."
***
gombalmukelo
111
***
+ ,"Abang sudah pernahkah ke istana negara?"
- ,"Belum."
+ ,"Coba sekali-sekali ke sana, Bang."
- ,"Nanti. Ini belum karena Abang mau ke sana kalau bersama Adik."
***
gombalmukelo
112
***
+ ,"Cinta Kuya itu masih kecil tapi sudah mahir main sulap ya, Bang."
- ,"Adik lebih mahir lagi karena sudah menyulap perasaan Abang menjadi penuh cinta pada Adik."
***
gombalmukelo
113
***
+ ,"Bang, si Komeng itu 'Raja Jail' ya?"
- ,"Dia cuma 'raja' di tipi, Dik."
+ ,"Kalau di luar tipi?"
- ,"Dia takut."
+ ,"Takut kenapa, Bang?"
- ,"Dia takut salah jail, salah sasaran, kena Adik berarti bakal kena masalah tuh ama Abang!"
***
gombalmukelo
114
***
+ ,"Suster Theresia di Calcuta itu hebat ya, Bang. Tulus merawat orang-orang sakit kusta."
- ,"Bagi Abang, Adik juga hebat karena Adik tulus dan telaten merawat kusta di hati Abang."
***
gombalmukelo
115
***
+ ,"Senin ini Abang kembali ke Handil, ya?"
- ,"Ya. Tapi cinta Abang tetap di hati Adik. Tidak ke mana-mana."
***
gombalmukelo
116
***
- ,"Libur begitu saja berlalu..."
+ ,"Hari kerja sudah menunggu, Bang!"
- ,"Cinta Abang tidak ada libur tapi selalu bekerja, Dik."
***
gombalmukelo
117
***
+ ,"Seragam merah sudah siap, Bang?"
- ,"Sudah dong, Dik. Selama jadi karyawan."
+ ,"Belajar disiplin sampai kelak ya, Bang?"
- ,"Ya. Disiplin pula dalam cinta, Dik."
***
gombalmukelo
118
***
+ ,"Abang masih membawa tabung gambar kerja seperti jaman mahasiswa?"
- ,"Tidak. Hanya membawa tabung cinta Abang agar tetap terjaga untuk Adik."
***
gombalmukelo
119
***
+ ,"Adik mau nyiapin diri di Hari Kartini, Bang."
- ,"Siap berkebaya?"
+ ,"Iya, biar mirip Kartini tempo dulu."
- ,"Adik pasti memunculkan kecantikan dalam suasana berbeda ketika berkebaya."
+ ,"Jelas dong, Bang!"
- ,"Tapi cinta Abang tidak akan berbeda suasana untuk Adik."
***
gombalmukelo
120
***
+ ,"Bang, ada satu nama dosen Baja di Teknik Sipil UAJY yang sama persis dengan nama lengkap Abang."
- ,"Nama boleh sama, nasib bisa berbeda."
+ ,"Abang nggak berniat jadi dosen?"
- ,"Abang hanya ingin belajar terus-menerus mencintai Adik."
***
gombalmukelo
121
***
+ ,"Motogp sedang beraksi, Bang."
- ,"Mereka memang hidup dari balap, Dik."
+ ,"Abang suka balap jugakah?"
- ,"Untuk meraih cinta Adik, Abang sering ngebut saja."
***
gombalmukelo
122
***
+ ,"Valentino Rosi sudah beberapa kali ganti motor ya, Bang."
- ,"Tapi motor andalannya sehari-hari adalah skuter, Dik."
+ ,"Cinta produk dalam negeri ya, Bang."
- ,"Ya. Abang juga begitu. Cinta pada Adik saja."
***
gombalmukelo
123
***
+ ,"Sudah Senin lagi, Bang!"
- ,"Walau Senin bersua Senin, atau Sabtu bertemu Sabtu, cinta Abang tetaplah sama setiap hari, Dik."
***
gombalmukelo
124
***
+ ,"Ini bukan isu atau berita kosong, Bang. Ulat bulu kini merambah rumah kami, juga bikin gatal-gatal!"
- ,"Pantesan, Adik menggaruk-garuk perasaan Abang."
***
gombalmukelo
125
***
+ ,"Hari Senin Abang batal ke Handil ya? Lagi repot banget di Balikpapan?"
- ,"Iya, rencana Abang berantakan."
+ ,"Manusia boleh berencana tapi..."
- ,"Tapi tetap bercinta dengan Adik di sini."
***
gombalmukelo
126
***
+ ,"Taman di depan rumah Abang mau dibuat tempat parkir kendaraan untuk sewaktu-waktu acara hajatan ya, Bang?"
- ,"Katanya begitu. Abang selalu berharap, Adik sudi memarkirkan cinta di hati Abang."
***
gombalmukelo
127
***
+ ,"Ikan peliharaan Abang yang melompat dari tempatnya itu, untung saja mampu bertahan di luar air, ya, Bang."
- ,"Seperti juga hati Abang, yang selalu melompat-lompat kegirangan bila berjumpa Adik."
***
gombalmukelo
128
***
+ ,"Bang, bikinkan karikatur Adik dong!"
- ,"Oh tidak! Abang terima Adik pukulin daripada Abang harus bikin karikatur untuk Adik."
+ ,"Kenapa begitu, Bang?"
- ,"Karikatur itu gambar menghancurkan muka dan tampilan, Dik. Abang tidak mampu melakukan itu untuk Adik."
***
gombalmukelo
129
***
+ ,"Meja dapur kalo pakai material batu granit, bagus ya, Bang."
- ,"Bagus lagi bahkan lengkap bila Adik yang memasak di dapur itu untuk Abang."
***
gombalmukelo
130
***
+ ,"Abang bisa melukis seperti Basuki Abdullah itu?"
- ,"Ooo... maestro naturalis itu..."
+ ,"Iya, Bang. Lukisannya selalu tampak cantik melebihi aslinya!"
- ,"Untuk apa Abang melukis diri Adik. Soalnya, aslinya Adik sudah sangat cantik sehingga sukar dipoles pada kanvas!"
***
gombalmukelo
131
***
- ,"Bapaknya Adik kerja di TOTAL ya?"
+ ,"Abang pasti mau bilang 'karena kamu sudah memprodomkan hatiku', kan? Basi, Bang. Itu, kan, gombalnya si Ucok Chandra Donara Saragih!”
- ,"He he he... Bukan. Itu, kan, dulu."
+ ,"Sekarang, apa dong?"
- ,"Karena Adik selalu meminyaki hati Abang."
***
gombalmukelo
132
***
+ ,"Abang percaya ramalan cinta?"
- ,"Abang lebih percaya bahwa cinta perlu diamalkan, Dik."
***
gombalmukelo
133
***
- ,"Adik kerja di TOTAL ya?"
+ ,"Ah, sudah tahu, nanya!"
- ,"He he he... nanti, jadi istri Abang, Adik tidak usah kerja lagi. Santai saja di rumah."
***
gombalmukelo
134
***
- ,"Belum ngantuk, Dik?"
+ ,"Ya belum. Soalnya baca gombalan Abang, segerobak!"
- ,"Gombalnya cuma segerobak tapi cinta Abang segudang peti kemas untuk Adik."
***
gombalmukelo
135
***
+ ,"Kalo dalam pewayangan, Abang ini mirip Arjuna!"
- ,"Kenyataannya, Adik mirip Srikandi, yang telah memanah hati Abang dengan penuh pesona!"
***
gombalmukelo
136
***
+ ,"Bang, ada orang Padang nawarin buku sastra tuh. Namanya Indrian Koto.”
- ,"Kalo ibarat buku, Adik seperti buku kosong, dan Abang ingin selau menulis di situ dengan trilyunan puisi cinta."
***
gombalmukelo
137
***
+ ,"Di tas Abang selalu ada peta. Takut tersesat ya, Bang?"
- ,"Tersesat itu biasa, Dik. Abang selalu bingung, di mana ya letak hati Adik untuk tempat cinta sejati Abang."
***
gombalmukelo
138
***
+ ,"Bang, di FB ini ada yang selalu memberi bingkisan kalimat cinta beserta dekorasi yang indah-indah untuk kekasihnya."
- ,"Abang hanya bisa memberi cinta Abang apa adanya untuk Adik, tanpa perlu Abang hiasi dengan bunga-bunga dan warna-warna."
***
gombalmukelo
139
***
- ,"Beberapa hari ini suhu udra Balikpapan panas, Dik."
+ ,"Barusan hujan sesaat, Bang."
- ,"Yang Abang suka, Adik selalu menghujani Abang dengan kerinduan."
***
gombalmukelo
140
***
+ ,"Tetangga Abang ada yang galau sampai-sampai hape-nya kecemplung di got."
- ,"Abang akan galau kalo cinta Abang yang kecemplung di got, bukannya di hati Adik."
***
gombalmukelo
141
***
+ ,"Libur kemarin Adik jalan-jalan ke jembatan robohnya Tenggarong, Bang."
- ,"Bagaimana suasananya?"
+ ,"Mistis mencekam, apalagi waktu itu Adik ke sana seusai magrib."
- ,"Begitu juga jika jembatan cinta Abang runtuh sehingga tidak bisa menjangkau taman hati Adik, pasti akan miris mencekam."
***
gombalmukelo
142
***
+ ,"Bang, saudara Adik minta tolong, desainkan rumahnya. Bisa, Bang?"
- ,"Mudah saja itu, Dik. Yang susah, mendesain suasana cinta kita."
+ ,"Oh iyakah?"
- ,"Iya! Sebab kenyataannya selalu lebih indah!"
***
gombalmukelo
143
***
+ ,"Bang, kawan Abang, si Donny Anggoro, mulai jatuh cinta gara-gara gombalan Abang."
- ,"Begitulah risiko orang sederhana macam Abang ketika membuat kalimat serba indah. Bakal disukai lawan dan sesama jenis, Dik."
+ ,"Memangnya Abang tidak risih? Jangan-jangan..."
- ,"Tenang saja, Dik. Memang dalam percintaan, seringkali terjadi persaingan. Tapi percayalah, cinta Abang hanya untuk Adik cantik seorang."
***
gombalmukelo
144
***
+ ,"Suatu saat nanti Adik minta Abang nyanyikan lagu cinta untuk Adik."
- ,"Lagu cinta yang sejati bukannya dinyanyikan, Dik, tapi ditindaklanjuti dengan perbuatan."
***
gombalmukelo
145
***
+ ,"Hobi Abang ternyata main game solitaire!"
- ,"Hanya game itu yang bisa menerjemahkan perasaan dan harapan Abang untuk selalu seiring-seirama dengan hati Adik hingga kelak bersatu dalam sebuah wadah cinta."
***
gombalmukelo
146
***
+ ,"Abang lebih suka mancing di pemancingan, sungai, ataukah laut?"
- ,"Paling suka mancing di telaga hati Adik untuk mendapat cinta Adik."
***
gombalmukelo
147
***
+ ,"Dalam satu hari, Abang minum berapa liter, kok kayaknya jarang haus?"
- ,"Sedikit liter, Dik."
+ ,"Kenapa bisa begitu?"
- ,"Sejak berjumpa Adik, Abang selalu lega, dan lenyap segala dahaga!"
***
gombalmukelo
148
***
- ,"Rajin sekali Adik bekerja. Fokus banget."
+ ,"Beginilah tanggung jawab, Bang."
- ,"Kalo sudah begini, makin susah hati Abang berpaling."
***
gombalmukelo
149
***
+ ,"Ada nasi kuning manado, Bang. Itu lho, yang dibungkus pakai janur."
- ,"Nah, beras yang paling enak jika jadi nasi, beras apa, Dik?"
+ ,"Beras cianjur, Bang."
- ,"Bukan beras cianjur ataupun beras delanggu. Dik."
+ ,"Abang nggak pernah masak, kok tahu beras merek apa yang bakal jadi nasi enak?"
- ,"Berasa cinta Adik jika sudah jadi nasi."
***
gombalmukelo
150
***
+ ,"Baru sampai di Handil, Bang."
- ,"Iya, baru saja."
+ ,"Jadi naik angkutan umum?"
- ,"Iya dong. Ini baru pertama kali, Dik!"
+ ,"Rekor baru nih!"
- ,"Anehnya, dalam perjalanan tadi bayangan Adik seolah menemani perjalanan Abang, jadinya tidak terasa naik angkutan umum."
***
gombalmukelo
151
***
- ,"Kecanduan alkohol disebut apa, Dik?"
+ ,"Alkoholic, Bang."
- ,"Kecanduan kerja?"
+ ,"Workaholic."
- ,"Kecanduan cinta?"
+ ,"Loveaholic."
- ,"Abang mengidap kecanduan cinta Adik. Masuk stadium empat!"
***
gombalmukelo
152
***
- ,"Ada kecanduan baru, Dik."
+ ,"Kecanduan galau ya, Bang?"
- ,"Itu sih penyakitnya SBY, Dik."
+ ,"Lha, kecanduan apa dong?"
- ,"Kecanduan menggombali Adik, yang istilah kerennya 'gombalaholic', Dik."
***
gombalmukelo
153
***
+ ,"Kayu ulin itu kokoh ya, Bang. Semakin kena air, semakin kuat!"
- ,"Cinta Abang juga begitu. Semakin Adik siram dengan perhatian Adik, semakin kuat cinta Abang!"
***
gombalmukelo
154
***
+ ,"Senja selalu menawarkan keindahannya, Bang."
- ,"Iya, kalo tidak mendung seperti sekarang."
+ ,"Sayang sekali, Bang."
- ,"Makanya, Adik selalu menawarkan pesona meski mendung sedang mencengkram cakrawala."
***
gombalmukelo
155
***
+ ,"Dari 21 Maret sampai 10 April, baru terkumpul 154 gombal, Bang."
- ,"Adik minta sampai berapa?"
+ ,"Sampai hayat dikandung badan, Bang."
- ,"Jadi setiap saat Abang akan jatuh cinta pada Adik."
***
gombalmukelo
156
***
+ ,"Bang, kenapa hasil print out begini buruk?"
- ,"Nggak tahu nih, siapa yang main tinta, jadinya buruk begini."
+ ,"Seharusnya tidak begini, Bang. Ini pasti ada yang sok pinter mengisi tinta printer deh. Nggak bilang ke Adik, ya jadinya buruk."
- ,"Oh, ternyata selama ini Adik ya yang pinter ngisi tinta printer? Pantesan, Adik sudah mengisi cinta di hati Abang!"
***
gombalmukelo
157
***
- ,”Sudah menjelang Kamis.”
+ ,”Sebentar lagi Jumat, dan week end, Bang.”
- ,”Hari-hari berlalu begitu saja.”
+ ,”Tanpa terasa ya, Bang?”
- ,”Iya. Bersama Adik, hari-hari terasa segera berlari. Tanpa Adik, hari-hari begitu lambat dan membosankan!”
***
gombalmukelo
158
***
+ ,"Bang, suara para penyanyi jadul itu merdu ya."
- ,"Contohnya?"
+ ,"Vina Panduwinata, Rafika Duri, Iga Mawarni, dan lain-lainlah."
- ,"Meski begitu, hanya suara Adik yang paling menggetarkan kalbu Abang."
***
gombalmukelo
159
***
+ ,"Belum tidur, Bang?"
- ,"Merem atau melek, sama saja, Dik. Bayang-bayang Adik selalu hilir-mudik di mata Abang.""
***
gombalmukelo
160
***
+ ,"Bang, kalo di Bangka, magrib begini harus masuk rumah. Kata orang tua dulu, magrib begini hantu sedang keluar kandang."
- ,"Itu kata orang tua di kampung kita dulu. Kini, ada hantu yang setiap saat bergentayangan."
+ ,"Waduh, Abang mau nyindir siapa lagi nih?"
- ,"Adik. Adik setiap saat bergentayangan di hati Abang."
***
gombalmukelo
161
***
+ ,"Adik ingat, di Bangka, dilarang bersiul ketika malam mulai menampakkan dirinya."
- ,"Abang tidak peduli, Dik."
+ ,"Abang ini bagaimana sih, kok malah melanggar pamali?"
- ,"Abang selalu bersiul dalam hati dengan lagu-lagu cinta untuk Adik."
***
gombalmukelo
162
***
- ,"Dik, 'pamali' itu artinya 'dilarang', ya?"
+ ,"Iya, Bang. Tabu. Itu ajaran tradisi turun-temurun."
- ,"Tapi di Bangka, tidak semua pamali dilarang untuk dilanggar."
+ ,"Abang ini bisa ketulah lho."
- ,"Ketulah dari mana ceritanya? Abang mau ngajak Adik ke Pamali, berenang di kolam air panas di sana."
+ ,"Itu namanya Pemali, Bang."
- ,"Nggak apa-apa. Kalo urusan cinta, beda nyebut begitu tidak perlu dipersoalkan, Dik. Yang penting, cinta semakin hangat."
***
gombalmukelo
163
***
+ ,"Bang, Maras itu sebenarnya gunung ataukah bukit? Soalnya orang-orang di Bangka, khususnya kawan-kawan kita, sudah terbiasa menyebut itu gunung. Bagaimana menurut Abang?"
- ,"Menurut Abang, Maras itu bukit ataukah gunung, terserah saja apa sebutan orang. Yang sebaiknya Adik tahu, cinta Abang untuk Adik sudah melebihi puncak Maras itu."
***
gombalmukelo
164
***
+ ,"Bang, bukit Siam kini sudah gampang didaki. Ada jalannya. Di dekatnya sudah ada menara telekomunikasi. Kata kakak, dulunya bukit itu sering dikunjungi pasangan muda-mudi. Dari tempat itu kita bisa memandang panorama kota Sungailiat. Abang pernah ke sana?"
- ,"Pernah. Tapi belum sebagus dan segampang sekarang. Nah, kini, yang sulit itu mendaki bukit cinta Adik, dan menikmati panorama asmara di situ."
***
gombalmukelo
165
***
+ ,"Lalat memang jorok ya, Bang. Buktinya, badan Abang banyak dikotorinya. Apa dikira wc umum ya?"
- ,"Tapi kalo Adik hitung semua jumlahnya, nanti Adik bakal terkejut."
+ ,"Banyak banget ya, Bang?"
- ,"Yang jelas, jumlahnya sama dengan jumlah huruf dalam nama Adik. Betapa menyatunya Adik bagi diri Abang."
***
gombalmukelo
167
***
+ ,"Kepercayaan orang Bangka jadul itu lucu juga, ya, Bang?"
- ,"Misalnya?"
+ ,"Soal terjadinya ular naga. Kata mereka, asalnya dari ular sabak alias ulat piton. Ada sabak air, dan ada sabak darat yang biasa di hutan-hutan."
- ,"Terus..."
+ ,"Terus, kalo sudah besar, mereka akan bertapa. Yang di hutan, akan bertapa di bukit. yang dia air, akan bertapa di kolong-kolong yang sudah jadi rawa-rawa atau danau. Kalo sudah tepat waktunya, mereka akan berubah menjadi naga. Satu jadi naga langit, satunya jadi naga air."
- ,"Rindu Abang pada Adik juga begitu. Diam-diam akan bertapa. Bila sudah tepat waktu, rindu itu akan mendekap Adik sepenuhnya."
***
gombalmukelo
168
***
- ,"Datang tak diundang, pulang tak diantar."
+ ,"Lagi main jalangkung, Bang?"
- ,"Bayang-bayang diri Adik di mata Abang saban hari."
***
gombalmukelo
169
***
+ ,"Kepiting kenari. Kepiting lada hitam. Enaknya sajian Balikpapan, Bang!"
- ,"Suka kepiting? Pantesan, selama ini Adik suka menjepit hati Abang."
***
gombalmukelo
170
***
- ,"Jahe hangat dan jadah bakar."
+ ,"Menu andalan di angkringan, Bang?"
- ,"Iya. Tapi rindu Adik selalu menghangatkan perasaan Abang, dan cinta Adik membakar asmara Abang."
***
gombalmukelo
171
***
- ,"Makanan dari laut kesukaan Adik, apa?"
+ ,"Cumi-cumi atau sutung. Sebab, tidak bertulang, Bang."
- ,"Abang suka Adik karena cinta Adik tidak bertulang."
***
gombalmukelo
172
***
+ ,"Bang, minta pin BB donk. Pin Adik 28A5E53E."
- ,"Pin Abang 1180308608, Dik."
+ ,"Kok aneh, Bang?"
- ,"Oooo... juelas, Dik. Ini khusus Adik aja yang tahu. Khusus untuk Adik tercinta. Abang tidak mau berhubungan selain dengan Adik di BB."
***
gombalmukelo
173
***
- ,"Setiap memandang foto Adik, sepertinya Abang selalu merasa baru kemarin bertemu dan bercinta dengan Adik."
+ ,"Duuuh, Abang sampai segitunya."
- ,"Soalnya Abang ingin selalu merasakan jatuh cinta dan jatuh cinta terus pada Adik."
***
gombalmukelo
174
***
+ ,"Bang, pernah mencoba narkoba?"
- ,"Pernah. Dulu lumayan sering."
+ ,"Idih, ternyata Abang nakal juga ya."
- ,"Oh! kalo mengonsumsi nasi rames dan kopi bangka, berarti nakal ya?"
+ ,"Dasar Abang ini!"
- ,"Dik, sesungguhnya cinta dan cantik Adik adalah candu bagi Abang."
***
gombalmukelo
175
***
+ ,"Ini, Bang, kopi subuhnya untuk memulihkan stamina."
- ,"Pemulihan malah berlipat kali karena diri Adik, bukan hanya kopi subuh."
***
gombalmukelo
176
***
+ ,"Abang belum tidur sampai subuh begini?"
- ,"Sengaja untuk membangunkan Adik sebelum didahului oleh kokok ayam."
***
gombalmukelo
177
***
+ ,"Lho, kopinya belum habis, Bang?"
- ,"Abang minumnya sedikit-sedikit."
+ ,"Lha, nanti kalo habis, Adik bisa bikin lagi untuk Abang."
- ,"Bukan soal bikin lagi, Dik. Setiap sesap adalah meresap cinta Adik agar stamina dan semangat terpulihkan seutuhnya."
***
gombalmukelo
178
***
+ ,"Selamat pagi, Bang."
- ,"Semangat pagi, Dik."
+ ,"Abang belum bermimpi, kan?"
- ,"Oh, tidak begitu, Dik. Setiap waktu impian Abang adalah Adik seorang."
***
gombalmukelo
179
***
+ ,"Mandi pagi..."
- ,"Sudah biasa..."
+ ,"Sejuk dingin..."
- ," Tidak terasa..."
+ ,"Sore hari kalau tak mandi..."
- ,"Cari ide, dinner di mana lagi..."
***
gombalmukelo
180
***
+ ,"Bang, sebenarnya semua gombalan Abang itu untuk siapa sih?"
- ,"Emangnya kenapa, Dik?"
+ ,"Adik cemburu, Bang. Kayaknya sebagian gombalan bukan untuk Adik deh."
- ,"Semua untuk Adik. Dalam benak Abang, Adik selalu ada di mana Abang berada. Sebab Adik sudah bersenyawa dengan Abang."
***
gombalmukelo
181
***
+ ,"Bang, ikan gabus peliharaan Abang tadi mati."
- ,"Yang penting cinta Abang pada Adik tidak ada matinya."
***
gombalmukelo
182
***
+ ,"Seharian ini Abang sudah tidurkah?"
- ,"Badan Abang tidur tapi pikiran Abang selalu bercengkrama dengan bayangan Adik."
***
gombalmukelo
183
***
+ ,"Bang, kopi siang sudah Adik siapkan."
- ,"Ada kopi subuh, kopi pagi, kopi siang, kopi sore, kopi malam, dan cinta Adik menjadi citarasa kopi selalu sedap!"
***
gombalmukelo
184
***
+ ,"Bang, berat badan Adik naik. Adik jadi nggak pe-de ketemu Abang."
- ,"Dik, Abang bukan pedagang daging. Abang seorang pecinta, yang tidak terpengaruh oleh berat-ringan badan Adik."
***
gombalmukelo
185
***
+ ,"Waktu kecil, Abang suka pelihara apa?"
- ,"Kalajengking, kelabang, tarantula..."
+ ,"Wuih! Binatang berbisa! Pernah disengat?"
- ,"Ya jelas, Dik."
+ ,"Tapi kenapa Abang dulu suka pelihara binatang semacam itu?"
- ,"Hanya persiapan saja, Dik. Kalo cinta Adik berbisa, Abang sudah tidak perlu kesakitan lagi."
***
gombalmukelo
186
***
+ ,"Abang tidak malu mengaku berasal dari kampung Sri Pemandang Pucuk? Fesbuk ini isinya orang-orang metropolis lho, Bang."
- ,"Yang penting Adik tidak malu."
+ ,"Adik sebenarnya malu, Bang."
- ,"Tapi ternyata cinta telah menutup semua malu itu, kan, Dik? Abang selalu berpikir, hanya cinta yang bisa menaklukkan rasa malu yang tidak perlu."
***
gombalmukelo
187
***
+ ,"Bang, Adik kuatir cinta Abang untuk Adik benar-benar gombal."
- ,"Dik, cinta Abang sudah bersertifikat, bergaransi, dan berasuransi. Sertifikatnya pun ditambah dengan standar migas."
***
gombalmukelo
188
***
- ,"Dik, malam ini kita jalan-jalan ke mana?"
+ ,"Di rumah saja, ya, Bang? Adik sedang tidak semangat untuk ke mana-mana."
- ,"Nah itulah betapa Abang mencintai Adik! Biarpun ke mana-mana, cinta tetaplah berada di hati."
***
gombalmukelo
189
***
+ ,"Apa benar cinta itu harus berasuransi?"
- ,"Lho iya dong. Sudah ada peraturan baru dari Depatemen Percintaan, bahwa cinta harus berasuransi. Makanya, Abang berani 'menembak' Adik habis-habisan lantaran sudah sesuai peraturan itu."
***
gombalmukelo
190
***
+ ,"Bang, Adik kewalahan banget berurusan dengan kucing. Lengah sebentar, rendang di meja disikatnya."
- ,"Abang juga kewalahan 'menembak' Adik. Jeda sejenak, para pesaing langsung memberondongkan gombal mereka pada Adik."
***
gombalmukelo
191
***
+ ,"Masak sih, Bang, cinta pun harus bersertifikat ISO?"
- ,"O, juelas buanget, Dik. Orang Jawa bilang, 'Kudu ISO. Kalo ora ISO, jangan berani-beraninya menembak perempuan'. Kayak Abang ini juga, ISO 'nembak' Adik."
***
gombalmukelo
192
***
+ ,"Bang, jaman sekarang beli ponsel ibarat beli pisang goreng."
- ,"Maksud Adik?"
+ ,"Gantilah ponsel jadul Abang itu."
- ,"Tapi justru yang jadul ini hebat. Bisa menangkap sinyal cinta di hati Adik."
***
gombalmukelo
193
***
+ ,"Abang nelpon Adik terus-menerus, nanti pulsa Abang ludes lho."
- ,"Abang pakai kartu cinta berpulsa gratis sepanjang masa, Dik."
***
gombalmukelo
194
***
+ ,"Awal-awal di Jogja, Abang masih ingat mie tek-tek?"
- ,"Ya, di jalan Langensari, Pengok."
+ ,"Tidak kangen mie tek-tek, Bang?"
- ,"Ah, gila apa. Kangen Abang hanya untuk Adik seorang."
***
gombalmukelo
195
***
+ ,"Seorang bapak menjual mie ayam, selalu mangkal di depan kos. Abang jarang membeli karena duit bulanan yang senin-kamis, ya?"
- ,"Bukan soal duit. Tapi Abang paling suka makan mie ayam berdua Adik, apalagi dibumbui senyum Adik yang aduhai itu."
***
gombalmukelo
196
***
+ ,"Supermarket and Departement Store 'Gardena' di jalan Solo alias Urip Sumohardjo itu dulu supermarket pertama dalam sejarah perjalanan Abang ya?"
- ,"Sejarah yang tidak terlalu penting. Cinta pada pandangan pertama pada Adik, itu yang paling bersejarah bagi Abang, Dik."
***
gombalmukelo
197
***
- ,"Masih Abang rasa sejuknya air sendang di dusun mbah Clepor."
+ ,"Air asli simpanan tanah memang rasanya paling sejuk di badan."
- ,"Tapi siraman rindu dan cinta Adik untuk Abang, melebihi air sejuta sendang, Dik."
***
gombalmukelo
198
***
+ ,"Waktu Abang sedang demen main voli, Adik senang menonton aksi Abang."
- ,"Yang paling Abang senang, Adik selalu ada dalam setiap pertandingan Abang. Melompat pun serasa ringan."
***
gombalmukelo
199
***
+ ,"Abang dulu naik kereta api pertama kali dari stasiun Gambir ya?"
- ,"Iya. Tapi seenak-enaknya naik kereta api yang bergandengan itu, paling enak bergandengan dengan Adik."
***
gombalmukelo
200
***
+ ,"Tahun berapa Abang pertama kali ke Bandung?"
- ,"1990, Dik."
+ ,"Masih dingin tuh jaman itu. Sekarang? Alamaaak."
- ,"Ya jelas dingin, sedingin hati Abang yang belum berjumpa Adik."
***
gombalmukelo
eee aku kira 'gombalmukelo' itu plesetannya 'gombalmuGelo'. siplah...
BalasHapusatau GOMBALMUKUWI....
BalasHapus